METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Wilayah Makassar. Jangka waktu penelitian dilaksanakan selama 2 bulan sampai dengan tahap penyusunan laporan tugas akhir.
B. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan kelengkapan data dalam penelitian, penulis menggunakan beberapa metode penelitian yaitu:
1. Metode Kepustakaan
Metode Pengumpulan data yang di lakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku dan literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
2. Penelitian Lapangan
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara kunjungan langsung ketempat penelitian dan langsung berinteraksi dengan pihak- pihak yang diberi kewenangan guna mendapatkan data dan informasi yang diperlukan.
Adapun metode penelitian lapangan yang dilakukan, yaitu:
a. Metode Observasi
Metode ini merupakan suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan.
b. Metode Wawancara
Metode ini merupakan suatu bentuk penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan sejumlah data yang diperlukan dengan mewawancarai pihak-pihak atau staf yang terkait dengan masalah yang diteliti.
c. Metode Kuesioner
Adalah cara pengambilan data dengan memberi daftar pertayaan secara tertulis kepada responden mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
C. Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis Data
a. Data Kualitatif
Data yang berbentuk pernyataan atau data yang berisi penjelasan- penjelasan. Dalam hal ini struktur organisasi dari Bank BRI Wilayah Makassar.
b. Data Kuantitatif
Data yang berupa angka-angka atau jumlah yang dalam penyusunannya atau perhitungannya dapat dinampakkan secara nyata dan sistematis.
2. Sumber Data
Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yag diperoleh dari hasil penelitian lapangan, baik dari metode observasi maupun metode wawancara langsung dengan pimpinan atau pihak-pihak yang berhubungan dengan data yang diteliti.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen, literatur-literatur, dan beberapa karya ilmiah atau sejenisnya yang erat kaitannya dengan penulisan ini.
D. Definisi Operasional
Untuk memenuhi persepsi yang sama maka penulis memberikan batasan terhadap variabel-variabel yang diteliti.
1. Sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai dokumen alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan.
2. Pengendalian intern adalah suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan dengan tujuan untuk mengamankan aktiva
perusahaan, mengecek kecermatan dan katelitian data akuntansi, meningkatkan efisiensi dan mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi.
3. Kredit atau pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mangembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
E. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Karyawan Pada PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Wilayah Makassar yang bekerja pada bagian pemberian kredit dan bagian pengendalian intern yang berjumlah 43 orang.
2. Sampel
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 43 Karyawan, Oleh karena itu, dilakukan penarikan sampel.
Besarnya sampel dapat ditentukan dengan menggunakan rumus slovin, seperti yang dikutip oleh Husein Umar (2005:108) dengan formulasi sebagai berikut.
1 Ne2
n
Dimana:
n = Besar Sampel N = Besar Populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel dalam penelitian ini diambil nilai e = 10%.
Maka: n
1Ne2
1 43 0,01
43
n
1 0,43
43
n
43 , 1
43
= 30
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui jumlah sampel sebesar 30 responden.
F. Metode Analisis Data
Untuk membuktikan hipotesis yang diajukan pada penelitian ini digunakan metode analisis yaitu Korelasi Berganda seperti yang dikemukakan oleh Riduwan (2006:98) dengan Rumus sebagai berikut:
Rx1x2y =
√
𝑟²𝑥1𝑦+𝑟²𝑥2𝑦−2(𝑟𝑥1𝑦)(𝑟𝑥2𝑦)(𝑟𝑥1𝑥2) 1−𝑟²𝑥1𝑥2Dimana Rx1x2y = koefisien korelasi ganda antara variabel x1 dan x2
rx1y = koefisienkorelasi x1 terhadap Y rx2y = koefisienkorelasi x2 terhadap Y rx1x2 = koefisienkorelasi x1 terhadap X2
Besarnya koefisien korelasi adalah antara -1; 0; dan +1. Apabila nilai r
= -1 artinya korelasinya negatif sempurna (menyatakan arah hubungan antara dua variabel atau lebih adalah negatif dan sangat kuat), r = 0 artinya tidak ada korelasi, r = 1 berarti korelasinya sangat kuat dengan arah yang positif.
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut.
0,000 - 0,199 = sangat rendah 0,200 - 0,399 = rendah
0,400 - 0,599 = sedang 0,600 - 0,799 = kuat
0,800 - 1,000 = sangat kuat
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Berdirinya Bank Rakyat Indonesia
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu Bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wiriatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia.
Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang- undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas- tugas pokok BRI sebagai bank umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.
B. Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia Visi BRI
Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.
Misi BRI
1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan teknologi informasi yang handal dengan melaksanakan manajemen risiko serta praktek Good Corporate Governance (GCG)yang sangat baik.
3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).
C. Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Wilayah Makassar
Pencapaian sasaran Bank dalam menjalankan kegiatan operasionalnya sangat bergantung pada Struktur Organisasi Bank yang bersangkutan. Adapun Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Wilayah Makassar dapat dilihat pada skema berikut ini.
Sumber: PT. Bank BRI Wilayah Makassar.
KANTOR WILAYAH
Bagian MRK Bagian
ADK
Bagian MSDM Bagian
Logistik &
Umum Bagian
Consumer Banking Bagian
Bisnis Program Bagian
Bisnis Ritel Bagian
Bisnis mikro
Grup ARK Grup
RKB P
Grup Huku m Kanwi
l
Sentra Kredit Konsu
mer
Staf Kanwil Accoun
t Officer
Bagian Ops, Jaringan dan
Layanan
Berikut ini akan dijelaskan tentang Tugas Pokok masing-masing bagian yang terdapat di dalam PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Wilayah Makassar berdasarkan struktur organisasi tersebut sebagai berikut:
1. Pemimpin Wilayah (Pinwil) Tugas Pokok
Mengarahkan, mengkoordinasikan, mengembangkan dan melaksanakan kegiatan pemasaran dana, jasa dan pinjaman serta kegiatan operasional jaringan dan layanan; kegiaatan pembinaan, perencanaan, pengembangan perangkat lunak organisasi; serta memastikan ketersediaan dan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak Organisasi Kantor Wilayah (Kanwil) dan Unit usaha di wilayah kerja Kanwil yang bersangkutan sesuai kebijakan atau ketentuan Kantor Pusat BRI untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
2. Wakil Pemimpin Wilayah (Wapinwil) Tugas Pokok
Mengarahkan, mengkoordinasikan, mengembangkan dan melaksanakan kegiatan pemasaran dana, jasa dan pinjaman serta kegiatan operasional jaringan dan layanan; kegiaatan pembinaan, perencanaan, pengembangan perangkat lunak organisasi; serta memastikan ketersediaan dan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak Organisasi Kantor Wilayah (Kanwil) dan Unit usaha di wilayah kerja Kanwil yang bersangkutan sesuai kebijakan atau ketentuan Kantor Pusat BRI dan
3. Account Officer Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan pemasaran, prakarsa, pembinaan, pemantauan, pengelolaan dan pengembangan portofolio kredit menengah Kanwil yang memiliki kompleksitas produk dan permasalahan paling tinggi sesuai ketentuan dan kebijakan perkreditan yang berlaku, termasuk memberikan pendapat dan masukan kepada pekerja lainnya pada jenjang jabatan di bawahnya sesuai kewenangan bidang tugasnya, serta melakukan cross selling produk dana dan jasa BRI untuk mencapai target outstanding kredit, dana dan fee based income yang telah ditetapkan.
4. Sentra Kredit Consumer (SKK) Kanwil Tugas pokok
Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan pemasaran, penjualan, prakarsa, pembinaan dan pengelolaan dan pengembangan portofolio kredit consumer di Kanwil dan Unit usaha binaan Kanwil sesuai kebijakan atau ketentuan, sistem dan prosedur perkreditan yang berlaku untuk memberikan rekomendasi dan atau putusan kredit sesuai ketentuan yang berlaku serta target yang ditetapkan.
5. Bagian Bisnis Mikro Tugas Pokok
Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan pemasaran, pembinaan, pengelolaan dan pengembangan bisnis mikro sesuai ketentuan atau kebijakan yang berlaku di wilayah kerja Kanwil untuk mencapai
target yang berlaku di wilayah kerja Kanwil untuk mencapai target yang telah di terapkan.
6. Bagian Bisnis Ritel Tugas Pokok
Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan pemasaran, pembinaan, pengelolaan dan pengembangan bisnis ritel termasuk bisnis menengah, internasional, treasury dan bidang bisnis lainnya diluar bisnis program dan konsumer sesuai ketentuan atau kebijakan perkreditan yang berlaku di wilayah kerja Kanwil untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
7. Bagian Bisnis Program Tugas Pokok
Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan pemasaran, pembinaan, pengelolaan dan pengembangan bisnis program sesuai ketentuan atau kebijakan perkreditan yang berlaku di wilayah kerja Kanwil untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
8. Bagian Consumer Banking Tugas Pokok
Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan pemasaran, pembinaan, pengelolaan dan pengembangan bisnis consumer banking, meliputi dana dan jasa, kredit consumer, kartu kredit dan marketing communication di tingkat wilayah untuk meingkatka kinerja dan mencapai target bidang consumer banking di wilayah kerja Kanwil.
9. Bagian Logistik dan Umum Tugas Pokok
Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan perencanaan, pemenuhan dan pengelolaan logistik, sistem informasi manajemen logistik (SIM LOG), kehumasan, protokoler, kas porti dan kesekretariatan sesuai ketentuan atau kebijakan yang berlaku di wilayah kerja kanwil untuk mencapai target yang telah di tetapkan.
10. Bagian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Tugas Pokok
Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan perencanaan, pemenuhan dan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sistem Informasi Manajemen SDM sesuai ketentuan atau kebijakan yang berlaku di wilayah kerja kanwil untuk mencapai target yang telah ditentukan.
11. Bagian Operasional, Jaringan dan Pelayanan Tugas Pokok
Mengkoordinasikan, mengawasi, mengevaluasi dan melaksanakan kegiatan perencanaan, pemenuhan, dan pengelolaan operasional, teknologi dan sistem informasi (TSI), jaringan kerja, layanan dan akuntansi manajemen dan keuangan (AMK) serta mengkompilasi RKA/RKF Kanwil dan tindak lanjut Audit. Kanwil sesuai ketentuan/kebijakan yang berlaku di wilayah kerja kanwil untuk mencapai target yang telah di tentukan.
12. Bagian Administrasi Kredit (ADK) Tugas Pokok
Mengkoordinasikan dan memonitor pengelolaan administrasi dan dokumentasi kredit putusan Kanwil untuk menjamin ketaatan pelaksanaan prosedur administrasi dan dokumentasi kredit sesuai ketentuan atau kebijakan yang berlaku untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
13. Grup Restrukturisasi dan Penyelesaian Kredit Bermasalah (RPKB) Tugas Pokok
Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan penanganan penyehatan atau penyelesaian kredit bermasalah (kolektibilitas kurang lancer, diragukan dan macet) dan mengelolah kredit ekstra komptabel sesuai kewenangan bidang tugasnya untuk meminimalkan resiko dan mengoptimalkan pengendalian kredit sesuai ketentuan atau kebijakan perkreditan yang berlaku serta target yang ditetapkan.
14. Grup Analisis Risiko Kredit (ARK) Tugas Pokok
Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan anlisis risiko untuk setiap kredit prakarsa Kanwil atau Kanca diwilayah kerja Kanwil untuk memberikan rekomendasi dan atau putusan kredit sesuai ketentuan/kebijakan yang berlaku serta target yang ditetapkan.
15. Grup Hukum Kanwil Tugas Pokok
Mengarahkan dan mengkoordinasikan penanganan permasalahan hukum yang terkait dengan kegiatan bank di Kantor Wilayah dan unit kerja binaannya, Kantor inpeksi, sentra pendidikan dan Unit kerja BRI lainnya di level wilayah, baik menyangkut litigasi, advis/opini hukum maupun informasi hukum untuk memastikan penanganan permasalahan hukum tersebut dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku dan target yang di tetapkan.
16. Bagian Manajemen Risiko Kanwil Tugas Pokok
Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan pembinaan, sosialisasi, validasi dan implementasi atau penerapan proses manajemen risiko serta pelaksanaan tindak lanjut Audit di Kanwil dan Wilayah kerja Kanwil untuk memastikan proses pemantauan dan pengendalian risiko serta tindak lanjut perbaikan temuan Audit dilaksanakan sesuai ketentuan atau kebijakan yang berlaku dan target yang ditetapkan.
17. Staf Kanwil Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan analisis dan evaluasi potensi bisnis, pemasartan produk dan jasa, pemantauan pelaksanaan layanan Unit Kerja binaan kanwil, pemantauan implementasi program-program kantor pusat, serta kegiatan yang bersifat mandatori sesuai penugasan dari Pemimpin
Wilayah atau Wakil Pemimpin Wilayah dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Kanwil sesuai ketentuan atau kebijakan yang berlaku dan mencapai target yang ditetapkan.
18. Sekretaris Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan administrasi dan operasional bidang kesekretariatan Kanwil (surat menyurat, dokumentasi, meeting appointments dan komunikasi intern/ekstern) sesuai kewenangan bidang tugasnya untuk memperlancar pengelolaan kesekretariatan Kanwil sesuai ketentuan atau kebijakan yang berlaku dan mencapai target yang ditetapkan.
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif Variabel
Pada bab sebelumnya telah diuraikan bahwa tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan sistem informasi akuntansi dengan struktur pengendalian intern dalam keputusan pemberian kedit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Wilayah Makassar.
Dari hasil penelitian didapatkan kumpulan data melalui teknik pengisian kuesioner sebanyak 30 responden, dalam penelitian ini menggunakan deskripsi variabel untuk mengungkap kondisi dari variabel- variabel dalam penelitian ini.
Selanjutnya akan diuraikan tanggapan seluruh responden terhadap masing-masing variabel tersebut sebagai berikut:
1. Variabel Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi dapat diartikan sebagai kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan didalam suatu entitas.
Berdasarkan hasil jawaban kuesioner yang telah diperoleh dari responden mengenai variabel Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Wilayah Makassar yang diolah dalam tabel tabulasi, maka hasilnya dari keseluruhan adalah sebagai berikut.
Tabel 5.1
Sumber daya manusia dalam perusahaan diberikan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan jabatan
No.
Tanggapan Responden
Skor Frekuensi Jumlah Skor
Presentase (%)
1. Sangat Sesuai 4 12 48 48
2. Sesuai 3 16 48 48
3. Tidak Sesuai 2 2 4 4
4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -
Jumlah 30 100 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 48% atau sebanyak 12 responden, sesuai 48% atau sebanyak 16 responden, dan tidak sesuai 4% atau sebanyak 2 responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sangat sesuai dan sesuai, dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.
Tabel 5.2
Sumber daya manusia dalam perusahaan memiliki latar belakang yang sesuai No.
Tanggapan Responden
Skor Frekuensi Jumlah Skor
Presentase (%)
1. Sangat Sesuai 4 9 36 37,8
2. Sesuai 3 17 51 53,6
3. Tidak Sesuai 2 4 8 8,4
4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -
Jumlah 30 95 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 37,8% atau sebanyak 9 responden, sesuai 53,6% atau sebanyak 17 responden, dan tidak sesuai 8,4% atau sebanyak 4 responden, Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sesuai, dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.
Tabel 5.3
Formulir selalu diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.
No.
Tanggapan Responden
Skor Frekuensi Jumlah Skor
Presentase (%)
1. Sangat Sesuai 4 10 40 41,6
2. Sesuai 3 16 48 50
3. Tidak Sesuai 2 4 8 8,3
4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -
Jumlah 30 96 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 41,6% atau sebanyak 10 responden, sesuai 50% atau sebanyak 16 responden, dan tidak sesuai 8,3% atau sebanyak 4 responden, Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sesuai dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.
Tabel 5.4
Data yang diperoleh sesuai dengan yang dibutuhkan.
No. Tanggapan Responden
Skor Frekuensi Jumlah Skor
Presentase (%)
1. Sangat Sesuai 4 10 40 40,8
2. Sesuai 3 18 54 55,1
3. Tidak Sesuai 2 2 4 4,0
4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -
Jumlah 30 98 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 40,8% atau sebanyak 10 responden, sesuai 55,1% atau sebanyak 18 responden, dan tidak sesuai 4,0% atau sebanyak 2 responden, Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sesuai, dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.
Tabel 5.5
Laporan selalu dibuat tepat waktu.
No.
Tanggapan Responden
Skor Frekuensi Jumlah Skor
Presentase (%)
1. Sangat Sesuai 4 9 36 37,5
2. Sesuai 3 18 54 56,2
3. Tidak Sesuai 2 3 6 6,2
4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -
Jumlah 30 96 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 37,5% atau sebanyak 9 responden, sesuai 56,2% atau sebanyak 18 responden, dan tidak sesuai 6,2% atau sebanyak 3 responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sesuai, dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.
2. Variabel Struktur Pengendalian Intern
Pengendalian intern dapat diartikan sebagai suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan dengan tujuan untuk mengamankan aktiva perusahaan, mengecek kecermatan dan katelitian data akuntansi, meningkatkan efisiensi dan mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi.
Berdasarkan hasil jawaban kuesioner yang telah diperoleh dari responden mengenai variabel pengendalian intern Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Wilayah Makassar yang diolah dalam tabel tabulasi, maka hasilnya dari keseluruhan adalah sebagai berikut.
Tabel 5.6
Penggunaan tekhnologi baru berpengaruh terhadap sistem pengendalian intern.
No. Tanggapan Responden
Skor Frekuensi Jumlah Skor
Presentase (%)
1. Sangat Sesuai 4 12 48 48
2. Sesuai 3 16 48 48
3. Tidak Sesuai 2 2 4 4
4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -
Jumlah 30 100 100
Sumber: Data primer yang diolah,2014
Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 48% atau sebanyak 12 responden, sesuai 48% atau sebanyak 16 responden, dan tidak sesuai 4% atau sebanyak 2 responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sesuai dan sangat sesuai, dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.
Tabel 5.7
Adanya pegawai baru pada bagian kredit dapat meningkatkan produktivitas kerja dalam pemberian kredit.
No. Tanggapan Responden
Skor Frekuensi Jumlah Skor
Presentase (%)
1. Sangat Sesuai 4 8 32 36,3
2. Sesuai 3 12 36 40,9
3. Tidak Sesuai 2 10 20 22,7
4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -
Jumlah 30 88 100
Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 36,3% atau sebanyak 8 responden, sesuai 40,9% atau sebanyak 12 responden, dan tidak sesuai 22,7% atau sebanyak 10 responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sesuai, dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.
Tabel 5.8
Wajib diadakan reviw atas kinerja pegawai.
No. Tanggapan Responden
Skor Frekuensi Jumlah Skor
Presentase (%)
1. Sangat Sesuai 4 7 28 29,7
2. Sesuai 3 20 60 63,8
3. Tidak Sesuai 2 3 6 6,3
4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -
Jumlah 30 94 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 29,7% atau sebanyak 7 responden, sesuai 63,8% atau sebanyak 20 responden, dan tidak sesuai 6,3% atau sebanyak 3 responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sesuai, dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.
Tabel 5.9
Bank memberitahukan secara tertulis kepada debitur terhadap kredit yang akan jatuh tempo.
No. Tanggapan Responden
Skor Frekuensi Jumlah Skor
Presentase (%)
1. Sangat Sesuai 4 10 40 40,8
2. Sesuai 3 18 54 55,1
3. Tidak Sesuai 2 2 4 4,0
4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -
Jumlah 30 98 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 40,8% atau sebanyak 10 responden, sesuai 55,1% atau sebanyak 18 responden, dan tidak setuju 4,0% atau sebanyak 2 responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sesuai, dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.
Tabel 5.10
Pencatatan yang dilaksanakan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
No. Tanggapan Responden
Skor Frekuensi Jumlah Skor
Presentase (%)
1. Sangat Sesuai 4 8 32 33,3
2. Sesuai 3 20 60 62,5
3. Tidak Sesuai 2 2 4 4,1
4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -
Jumlah 30 96 100