• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Organisasi

Dalam dokumen FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (Halaman 56-65)

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PNELITIAN

C. Struktur Organisasi

Pencapaian sasaran Bank dalam menjalankan kegiatan operasionalnya sangat bergantung pada Struktur Organisasi Bank yang bersangkutan. Adapun Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Wilayah Makassar dapat dilihat pada skema berikut ini.

Sumber: PT. Bank BRI Wilayah Makassar.

KANTOR WILAYAH

Bagian MRK Bagian

ADK

Bagian MSDM Bagian

Logistik &

Umum Bagian

Consumer Banking Bagian

Bisnis Program Bagian

Bisnis Ritel Bagian

Bisnis mikro

Grup ARK Grup

RKB P

Grup Huku m Kanwi

l

Sentra Kredit Konsu

mer

Staf Kanwil Accoun

t Officer

Bagian Ops, Jaringan dan

Layanan

Berikut ini akan dijelaskan tentang Tugas Pokok masing-masing bagian yang terdapat di dalam PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Wilayah Makassar berdasarkan struktur organisasi tersebut sebagai berikut:

1. Pemimpin Wilayah (Pinwil) Tugas Pokok

Mengarahkan, mengkoordinasikan, mengembangkan dan melaksanakan kegiatan pemasaran dana, jasa dan pinjaman serta kegiatan operasional jaringan dan layanan; kegiaatan pembinaan, perencanaan, pengembangan perangkat lunak organisasi; serta memastikan ketersediaan dan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak Organisasi Kantor Wilayah (Kanwil) dan Unit usaha di wilayah kerja Kanwil yang bersangkutan sesuai kebijakan atau ketentuan Kantor Pusat BRI untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

2. Wakil Pemimpin Wilayah (Wapinwil) Tugas Pokok

Mengarahkan, mengkoordinasikan, mengembangkan dan melaksanakan kegiatan pemasaran dana, jasa dan pinjaman serta kegiatan operasional jaringan dan layanan; kegiaatan pembinaan, perencanaan, pengembangan perangkat lunak organisasi; serta memastikan ketersediaan dan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak Organisasi Kantor Wilayah (Kanwil) dan Unit usaha di wilayah kerja Kanwil yang bersangkutan sesuai kebijakan atau ketentuan Kantor Pusat BRI dan

3. Account Officer Tugas Pokok

Melaksanakan kegiatan pemasaran, prakarsa, pembinaan, pemantauan, pengelolaan dan pengembangan portofolio kredit menengah Kanwil yang memiliki kompleksitas produk dan permasalahan paling tinggi sesuai ketentuan dan kebijakan perkreditan yang berlaku, termasuk memberikan pendapat dan masukan kepada pekerja lainnya pada jenjang jabatan di bawahnya sesuai kewenangan bidang tugasnya, serta melakukan cross selling produk dana dan jasa BRI untuk mencapai target outstanding kredit, dana dan fee based income yang telah ditetapkan.

4. Sentra Kredit Consumer (SKK) Kanwil Tugas pokok

Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan pemasaran, penjualan, prakarsa, pembinaan dan pengelolaan dan pengembangan portofolio kredit consumer di Kanwil dan Unit usaha binaan Kanwil sesuai kebijakan atau ketentuan, sistem dan prosedur perkreditan yang berlaku untuk memberikan rekomendasi dan atau putusan kredit sesuai ketentuan yang berlaku serta target yang ditetapkan.

5. Bagian Bisnis Mikro Tugas Pokok

Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan pemasaran, pembinaan, pengelolaan dan pengembangan bisnis mikro sesuai ketentuan atau kebijakan yang berlaku di wilayah kerja Kanwil untuk mencapai

target yang berlaku di wilayah kerja Kanwil untuk mencapai target yang telah di terapkan.

6. Bagian Bisnis Ritel Tugas Pokok

Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan pemasaran, pembinaan, pengelolaan dan pengembangan bisnis ritel termasuk bisnis menengah, internasional, treasury dan bidang bisnis lainnya diluar bisnis program dan konsumer sesuai ketentuan atau kebijakan perkreditan yang berlaku di wilayah kerja Kanwil untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

7. Bagian Bisnis Program Tugas Pokok

Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan pemasaran, pembinaan, pengelolaan dan pengembangan bisnis program sesuai ketentuan atau kebijakan perkreditan yang berlaku di wilayah kerja Kanwil untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

8. Bagian Consumer Banking Tugas Pokok

Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan pemasaran, pembinaan, pengelolaan dan pengembangan bisnis consumer banking, meliputi dana dan jasa, kredit consumer, kartu kredit dan marketing communication di tingkat wilayah untuk meingkatka kinerja dan mencapai target bidang consumer banking di wilayah kerja Kanwil.

9. Bagian Logistik dan Umum Tugas Pokok

Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan perencanaan, pemenuhan dan pengelolaan logistik, sistem informasi manajemen logistik (SIM LOG), kehumasan, protokoler, kas porti dan kesekretariatan sesuai ketentuan atau kebijakan yang berlaku di wilayah kerja kanwil untuk mencapai target yang telah di tetapkan.

10. Bagian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Tugas Pokok

Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan perencanaan, pemenuhan dan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sistem Informasi Manajemen SDM sesuai ketentuan atau kebijakan yang berlaku di wilayah kerja kanwil untuk mencapai target yang telah ditentukan.

11. Bagian Operasional, Jaringan dan Pelayanan Tugas Pokok

Mengkoordinasikan, mengawasi, mengevaluasi dan melaksanakan kegiatan perencanaan, pemenuhan, dan pengelolaan operasional, teknologi dan sistem informasi (TSI), jaringan kerja, layanan dan akuntansi manajemen dan keuangan (AMK) serta mengkompilasi RKA/RKF Kanwil dan tindak lanjut Audit. Kanwil sesuai ketentuan/kebijakan yang berlaku di wilayah kerja kanwil untuk mencapai target yang telah di tentukan.

12. Bagian Administrasi Kredit (ADK) Tugas Pokok

Mengkoordinasikan dan memonitor pengelolaan administrasi dan dokumentasi kredit putusan Kanwil untuk menjamin ketaatan pelaksanaan prosedur administrasi dan dokumentasi kredit sesuai ketentuan atau kebijakan yang berlaku untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

13. Grup Restrukturisasi dan Penyelesaian Kredit Bermasalah (RPKB) Tugas Pokok

Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan penanganan penyehatan atau penyelesaian kredit bermasalah (kolektibilitas kurang lancer, diragukan dan macet) dan mengelolah kredit ekstra komptabel sesuai kewenangan bidang tugasnya untuk meminimalkan resiko dan mengoptimalkan pengendalian kredit sesuai ketentuan atau kebijakan perkreditan yang berlaku serta target yang ditetapkan.

14. Grup Analisis Risiko Kredit (ARK) Tugas Pokok

Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan anlisis risiko untuk setiap kredit prakarsa Kanwil atau Kanca diwilayah kerja Kanwil untuk memberikan rekomendasi dan atau putusan kredit sesuai ketentuan/kebijakan yang berlaku serta target yang ditetapkan.

15. Grup Hukum Kanwil Tugas Pokok

Mengarahkan dan mengkoordinasikan penanganan permasalahan hukum yang terkait dengan kegiatan bank di Kantor Wilayah dan unit kerja binaannya, Kantor inpeksi, sentra pendidikan dan Unit kerja BRI lainnya di level wilayah, baik menyangkut litigasi, advis/opini hukum maupun informasi hukum untuk memastikan penanganan permasalahan hukum tersebut dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku dan target yang di tetapkan.

16. Bagian Manajemen Risiko Kanwil Tugas Pokok

Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan pembinaan, sosialisasi, validasi dan implementasi atau penerapan proses manajemen risiko serta pelaksanaan tindak lanjut Audit di Kanwil dan Wilayah kerja Kanwil untuk memastikan proses pemantauan dan pengendalian risiko serta tindak lanjut perbaikan temuan Audit dilaksanakan sesuai ketentuan atau kebijakan yang berlaku dan target yang ditetapkan.

17. Staf Kanwil Tugas Pokok

Melaksanakan kegiatan analisis dan evaluasi potensi bisnis, pemasartan produk dan jasa, pemantauan pelaksanaan layanan Unit Kerja binaan kanwil, pemantauan implementasi program-program kantor pusat, serta kegiatan yang bersifat mandatori sesuai penugasan dari Pemimpin

Wilayah atau Wakil Pemimpin Wilayah dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Kanwil sesuai ketentuan atau kebijakan yang berlaku dan mencapai target yang ditetapkan.

18. Sekretaris Tugas Pokok

Melaksanakan kegiatan administrasi dan operasional bidang kesekretariatan Kanwil (surat menyurat, dokumentasi, meeting appointments dan komunikasi intern/ekstern) sesuai kewenangan bidang tugasnya untuk memperlancar pengelolaan kesekretariatan Kanwil sesuai ketentuan atau kebijakan yang berlaku dan mencapai target yang ditetapkan.

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif Variabel

Pada bab sebelumnya telah diuraikan bahwa tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan sistem informasi akuntansi dengan struktur pengendalian intern dalam keputusan pemberian kedit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Wilayah Makassar.

Dari hasil penelitian didapatkan kumpulan data melalui teknik pengisian kuesioner sebanyak 30 responden, dalam penelitian ini menggunakan deskripsi variabel untuk mengungkap kondisi dari variabel- variabel dalam penelitian ini.

Selanjutnya akan diuraikan tanggapan seluruh responden terhadap masing-masing variabel tersebut sebagai berikut:

1. Variabel Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi dapat diartikan sebagai kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan didalam suatu entitas.

Berdasarkan hasil jawaban kuesioner yang telah diperoleh dari responden mengenai variabel Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Wilayah Makassar yang diolah dalam tabel tabulasi, maka hasilnya dari keseluruhan adalah sebagai berikut.

Tabel 5.1

Sumber daya manusia dalam perusahaan diberikan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan jabatan

No.

Tanggapan Responden

Skor Frekuensi Jumlah Skor

Presentase (%)

1. Sangat Sesuai 4 12 48 48

2. Sesuai 3 16 48 48

3. Tidak Sesuai 2 2 4 4

4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -

Jumlah 30 100 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 48% atau sebanyak 12 responden, sesuai 48% atau sebanyak 16 responden, dan tidak sesuai 4% atau sebanyak 2 responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sangat sesuai dan sesuai, dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.

Tabel 5.2

Sumber daya manusia dalam perusahaan memiliki latar belakang yang sesuai No.

Tanggapan Responden

Skor Frekuensi Jumlah Skor

Presentase (%)

1. Sangat Sesuai 4 9 36 37,8

2. Sesuai 3 17 51 53,6

3. Tidak Sesuai 2 4 8 8,4

4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -

Jumlah 30 95 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 37,8% atau sebanyak 9 responden, sesuai 53,6% atau sebanyak 17 responden, dan tidak sesuai 8,4% atau sebanyak 4 responden, Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sesuai, dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.

Tabel 5.3

Formulir selalu diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.

No.

Tanggapan Responden

Skor Frekuensi Jumlah Skor

Presentase (%)

1. Sangat Sesuai 4 10 40 41,6

2. Sesuai 3 16 48 50

3. Tidak Sesuai 2 4 8 8,3

4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -

Jumlah 30 96 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 41,6% atau sebanyak 10 responden, sesuai 50% atau sebanyak 16 responden, dan tidak sesuai 8,3% atau sebanyak 4 responden, Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sesuai dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.

Tabel 5.4

Data yang diperoleh sesuai dengan yang dibutuhkan.

No. Tanggapan Responden

Skor Frekuensi Jumlah Skor

Presentase (%)

1. Sangat Sesuai 4 10 40 40,8

2. Sesuai 3 18 54 55,1

3. Tidak Sesuai 2 2 4 4,0

4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -

Jumlah 30 98 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 40,8% atau sebanyak 10 responden, sesuai 55,1% atau sebanyak 18 responden, dan tidak sesuai 4,0% atau sebanyak 2 responden, Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sesuai, dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.

Tabel 5.5

Laporan selalu dibuat tepat waktu.

No.

Tanggapan Responden

Skor Frekuensi Jumlah Skor

Presentase (%)

1. Sangat Sesuai 4 9 36 37,5

2. Sesuai 3 18 54 56,2

3. Tidak Sesuai 2 3 6 6,2

4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -

Jumlah 30 96 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 37,5% atau sebanyak 9 responden, sesuai 56,2% atau sebanyak 18 responden, dan tidak sesuai 6,2% atau sebanyak 3 responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sesuai, dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.

2. Variabel Struktur Pengendalian Intern

Pengendalian intern dapat diartikan sebagai suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan dengan tujuan untuk mengamankan aktiva perusahaan, mengecek kecermatan dan katelitian data akuntansi, meningkatkan efisiensi dan mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi.

Berdasarkan hasil jawaban kuesioner yang telah diperoleh dari responden mengenai variabel pengendalian intern Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Wilayah Makassar yang diolah dalam tabel tabulasi, maka hasilnya dari keseluruhan adalah sebagai berikut.

Tabel 5.6

Penggunaan tekhnologi baru berpengaruh terhadap sistem pengendalian intern.

No. Tanggapan Responden

Skor Frekuensi Jumlah Skor

Presentase (%)

1. Sangat Sesuai 4 12 48 48

2. Sesuai 3 16 48 48

3. Tidak Sesuai 2 2 4 4

4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -

Jumlah 30 100 100

Sumber: Data primer yang diolah,2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 48% atau sebanyak 12 responden, sesuai 48% atau sebanyak 16 responden, dan tidak sesuai 4% atau sebanyak 2 responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sesuai dan sangat sesuai, dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.

Tabel 5.7

Adanya pegawai baru pada bagian kredit dapat meningkatkan produktivitas kerja dalam pemberian kredit.

No. Tanggapan Responden

Skor Frekuensi Jumlah Skor

Presentase (%)

1. Sangat Sesuai 4 8 32 36,3

2. Sesuai 3 12 36 40,9

3. Tidak Sesuai 2 10 20 22,7

4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -

Jumlah 30 88 100

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 36,3% atau sebanyak 8 responden, sesuai 40,9% atau sebanyak 12 responden, dan tidak sesuai 22,7% atau sebanyak 10 responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sesuai, dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.

Tabel 5.8

Wajib diadakan reviw atas kinerja pegawai.

No. Tanggapan Responden

Skor Frekuensi Jumlah Skor

Presentase (%)

1. Sangat Sesuai 4 7 28 29,7

2. Sesuai 3 20 60 63,8

3. Tidak Sesuai 2 3 6 6,3

4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -

Jumlah 30 94 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 29,7% atau sebanyak 7 responden, sesuai 63,8% atau sebanyak 20 responden, dan tidak sesuai 6,3% atau sebanyak 3 responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sesuai, dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.

Tabel 5.9

Bank memberitahukan secara tertulis kepada debitur terhadap kredit yang akan jatuh tempo.

No. Tanggapan Responden

Skor Frekuensi Jumlah Skor

Presentase (%)

1. Sangat Sesuai 4 10 40 40,8

2. Sesuai 3 18 54 55,1

3. Tidak Sesuai 2 2 4 4,0

4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -

Jumlah 30 98 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 40,8% atau sebanyak 10 responden, sesuai 55,1% atau sebanyak 18 responden, dan tidak setuju 4,0% atau sebanyak 2 responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sesuai, dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.

Tabel 5.10

Pencatatan yang dilaksanakan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

No. Tanggapan Responden

Skor Frekuensi Jumlah Skor

Presentase (%)

1. Sangat Sesuai 4 8 32 33,3

2. Sesuai 3 20 60 62,5

3. Tidak Sesuai 2 2 4 4,1

4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -

Jumlah 30 96 100

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 33,3% atau sebanyak 8 responden, sesuai 62,5% atau sebanyak 20 responden, dan tidak sesuai 4,1% atau sebanyak 2 responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sesuai, dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.

3. Variabel Keputusan Pemberian Kredit

Berdasarkan hasil jawaban kuesioner yang telah diperoleh dari responden mengenai variabel pemberian kredit Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Wilayah Makassar yang diolah dalam tabel tabulasi, maka hasilnya dari keseluruhan adalah sebagai berikut.

Tabel 5.11

Bank menerapkan prinsip 5C dan 7P dalam pemberian kredit.

No. Tanggapan Responden

Skor Frekuensi Jumlah Skor

Presentase (%)

1. Sangat Sesuai 4 11 44 43,5

2. Sesuai 3 19 57 56,4

3. Tidak Sesuai 2 - - -

4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -

Jumlah 30 101 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 43,5% atau sebanyak 11 responden, dan sesuai 56,4% atau sebanyak 19 responden, Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden memilih sesuai, dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.

Tabel 5.12

Pihak Bank melakukan penyelidikan tentang berkas yang diajukan oleh Nasabah.

No. Tanggapan Responden

Skor Frekuensi Jumlah Skor

Presentase (%)

1. Sangat Sesuai 4 10 40 40

2. Sesuai 3 20 60 60

3. Tidak Sesuai 2 - - -

4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -

Jumlah 30 100 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 40% atau sebanyak 10 responden, dan sesuai 60% atau sebanyak 20 responden, Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sesuai, dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.

Tabel 5.13

Kebijakan dan prosedur pemberian kredit yang ditetapkan dilaksanakan oleh orang-orang yang kompeten.

No. Tanggapan Responden

Skor Frekuensi Jumlah Skor

Presentase (%)

1. Sangat Sesuai 4 11 44 44

2. Sesuai 3 18 54 54

3. Tidak Sesuai 2 1 2 2

4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -

Jumlah 30 100 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 44% atau sebanyak 11 responden, sesuai 54% atau sebanyak 18 responden, dan tidak sesuai 2% atau sebanyak 1 responden, Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sesuai, dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.

Tabel 5.14

Aktivitas pemberian kredit aman dari resiko kecurangan dan penipuan.

No. Tanggapan Responden

Skor Frekuensi Jumlah Skor

Presentase (%)

1. Sangat Sesuai 4 10 40 42,1

2. Sesuai 3 15 45 47.3

3. Tidak Sesuai 2 5 10 10

4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -

Jumlah 30 95 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 42,1% atau sebanyak 10 responden, sesuai 47,3% atau sebanyak 15 responden, dan tidak sesuai 10% atau sebanyak 5 responden, Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sesuai, dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.

Tabel 5.15

Data transaksi pemberian kredit disajikan secara akurat dan teliti.

No. Tanggapan Responden

Skor Frekuensi Jumlah Skor

Presentase (%)

1. Sangat Sesuai 4 10 40 40,8

2. Sesuai 3 18 54 55,1

3. Tidak Sesuai 2 2 4 4,0

4. Sangat Tidak Sesuai 1 - - -

Jumlah 30 98 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memilih jawaban sangat sesuai 40,8% atau sebanyak 10 responden, sesuai 55,1% atau sebanyak 18 responden, dan tidak setuju 4,0% atau sebanyak 2 responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih sesuai, dengan total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 30 orang dengan jumlah presentase 100%.

B. Analisis Korelasi Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan Sistem Informasi Akuntansi (X1) dengan Struktur Pengendalian Intern (X2) dalam Keputusan Pemberian Kredit (Y) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Wilayah Makassar.

1. Menghitung Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui sebarapa besar hubungan variabel sistem informasi akuntansi dengan struktur pengendalian intern terhadap variabel keputusan pemberian kredit, maka akan digunakan perhitungan berdasarkan pada tabel kerja koefisien pada lampiran, maka telah diketahui:

∑X1 = 485 ∑X1² = 8095 ∑X1Y = 8146

∑X2 = 476 ∑X2² = 7766 ∑X2Y = 8019

∑Y = 494 ∑Y² = 8340 ∑X1X2 = 7864 Dengan menggunakan rumus korelasi berganda sebagai berikut:

Rx1x2y =

𝑟²𝑥1𝑦+𝑟²𝑥2𝑦−2(𝑟𝑥1𝑦)(𝑟𝑥2𝑦)(𝑟𝑥1𝑥2) 1−𝑟²𝑥1𝑥2

Untuk menghitung masing-masing komponen rumus diatas maka dapat dihitung rumus sebagai berikut:

a. Korelasi X1 Dengan Y

rx1y

=

𝑛.∑𝑥1𝑦−(∑𝑥1)(∑𝑦)

√(𝑛.∑𝑥12− (∑𝑥1)2)(𝑛.∑𝑦2− (∑𝑦)2)

=

30.8146 –(485)(494)

√(30.8095−(485)2)(30.8340−(494)²

=

244380−239590

√(242850−235225)(250200−244036)

=

4790

√(7625)(6164)

=

4790

√47000500

=

4790

6856

=

0,69 Koefisien determinannya:

KP = r² × 100%

= (0,69)² × 100%

= 0,4761 × 100%

= 47,61%

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan (korelasi) antara sistem informasi akuntansi (X1) dengan keputusan pemberian kredit (Y) sebesar 0,69 atau nilai koefisien korelasinya di interpretasikan kuat dan bernilai positif. Sedangkan nilai koefisien determinan antara sistem informasi akuntansi (X1) dengan keputusan pemberian kredit (Y) sebesar 41,61%.

b. Korelasi X2 denga Y

rx2y = 𝑛.∑𝑥2𝑦−(∑𝑥2)(∑𝑦)

√(𝑛.∑𝑥22− (∑𝑥2)2)(𝑛.∑𝑦2− (∑𝑦)2)

=

30.8019−(476)(494)

√(30.7766−(476)2)(30.8340−(949)²

=

240570−235144

√(232980−226576)(250200−244036)

=

5426

√(6404)(6164)

=

5426

√39474256

=

5426

6283

=

0,86 Koefisien determinannya:

KP = r² × 100%

= (0,86)² × 100%

= 0,7396 × 100%

= 73,96%

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan (korelasi) antara Struktur Pengendalian Intern (X2) dengan Keputusan Pemberian Kredit (Y) sebesar 0,86 atau nilai koefisien korelasinya di interpretasikan sangat kuat dan bernilai positif. Sedangkan nilai koefisien determinan antara Struktur Pengendalian Intern (X) dengan keputusan pemberian kredit (Y) sebesar 73,96%.

c. Korelasi X1 dengan X2

rx1rx2 = 𝑛.∑𝑥1𝑥2−(∑𝑥1)(∑𝑥2)

√(𝑛.∑𝑥12− (∑𝑥1)2)(𝑛.∑𝑥22− (∑𝑥2)2)

=

30.7864−(485)(476)

√(30.8095−(485)2)(30.7766−(476)²

=

235920−230860

√(242850−235225)(232980−226576)

=

5060

√(7625)(6404)

=

5060

√48830500

=

5060

6988

=

0,72

Koefisien determinannya:

KP = r² × 100%

= (0,72)² × 100%

= 0,5184 × 100%

= 51,84%

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan (korelasi) antara sistem informasi akuntansi (X1) dengan Struktur Pengendalian Intern (X2) sebesar 0,72 atau nilai koefisien korelasinya di interpretasikan kuat dan bernilai positif. Sedangkan nilai koefisien determinan antara sistem informasi akuntansi (X1) dengan Struktur Pengendalian Intern (X2) sebesar 51,84%.

Dari hasil korelasi diatas kemudian dimasukkan pada rumus korelasi berganda sebagai berikut:

Rx1x2y =

𝑟²𝑥1𝑦+𝑟²𝑥2𝑦−2(𝑟𝑥1𝑦)(𝑟𝑥2𝑦)(𝑟𝑥1𝑥2) 1−𝑟²𝑥1𝑥2

= √

0,4761+0,7396−2(0,69)(0,86)(0,72) 1−0,5184

= √

1,21−0,850,48

= √

0,4880,36

= √

0,75

= 0,87

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan (korelasi) antara sistem informasi akuntansi (X1) dengan Struktur Pengendalian Intern (X2) terhadap Keputusan Pemberian Kredit (Y) pada PT. Bank rakyat Indonesia (persero) tbk. wilayah Makassar sebesar 0,87 atau nilai koefisien korelasinya di interpretasikan sangat kuat dan bernilai positif. Karena nilai koefisien pada perhitungan tersebut seluruhnya positif yang berarti apabila nilai salah satu variabelnya naik, maka nilai variabel pasangannya juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, apabila sala satu variabelnya turun, maka nilai variabel pasangannya juga akan turun.

Sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya hubungan variabel Sistem Informasi Akuntansi (X1) dengan Struktur Pengendalan Intern (X2) terhadap Keputusan Pemberian Kredit (Y) digunakan analisis koefisien determinan sebagai berikut:

KP = r² × 100%

= (0,87)² × 100%

= 0,7569 × 100%

= 75,69%

Dari hasil perhitungan tersebut koefisien determinan antara Sistem Informasi Akuntansi (X1) dengan Struktur Pengendalian Intern (X2) dengan Keputusan Pemberian Kredit (Y) sebesar 75,69%

2. Uji F (Pengujian Hipotesis)

Selanjutnya untuk mengetahui keberartian korelasi berganda (R) di hitung uji F berikut:

F hitung =

𝑅² 𝑘 (1−𝑅2) 𝑛−𝑘−1

=

0,87² 2 (1−0,872)

30−2−1

=

0,7569 (1−0,7569)2

27

= 0,37845

0,0090037 = 42 Menguji signifikansi Rumus f hitung.

Kaidah Uji signifikansi.

- Jika f hitung > f tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima (signifikan) - Jika f hitung < f tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak

signifikan)

Nilai f tabel dengan α = 0,05 untuk diuji dua pihak sebagai berikut.

F tabel = F (1-α) [(df = k),(df = n-k-1)]

= F (1-0,05) [(df = 2),(df = 30-2-1)]

Berdasarkan perhitungan diatas didapatkan hasil f hitung sebesar 42 serta f tabel sebesar 3,35 pada df penyebut 2 dan pembilang 27. Uji f dilakukan dengan membandingkan f hitung dengan f tabel. Oleh karena f hitung > f tabel atau 42 > 3,35, maka Ho ditolak dan Ha diterima atinya terdapat hubungan yang signifikan antara sistem informasi akuntansi (X1) dengan struktur pengendalian intern (X2) terhadap keputusan pemberian kredit (Y) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Wilayah Makasar.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hubungan antara variabel pada analisis diatas adalah:

a. Hubungan antara sistem informasi akuntansi (X1) dengan keputusan pemberian kredit (Y) sebesar 0,69. Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan kuat.

b. Hubungan antara struktur pengendalian intern (X2) dengan keputusan pemberian kredit (Y) sebesar 0,86. Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan sangat kuat.

c. Hubungan antara sistem infornasi akuntansi (X1) dan struktur pengendalian intern (X2) dengan keputusan pemberian kredit (Y) sebesar 0,87. Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan sangat kuat.

Dikarenakan nilai koefisien pada analisa diatas seluruhnya positif yang berarti apabila nilai salah satu variabelnya naik, maka nilai variabel pasangannya juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, apabila sala satu variabelnya turun, maka nilai variabel pasangannya juga akan turun.

2. Koefisien determinan pada analisis diatas adalah:

a. Koefisien determinan antara sistem informasi akuntansi (X1) dengan keputusan pemberian kredit (Y) sebesar 47,61%.

b. Koefisien determinan antara struktur pengendalian intern (X2) dengan keputusan pemberian kredit (Y) sebesar 73,96%.

Dalam dokumen FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (Halaman 56-65)

Dokumen terkait