• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

3. Kurikulum 2013

g. Guru sebagai fasilitator

Hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan memudahkan kegiatan belajar anak didik.

Berdasarkan uraiana diatas dapat disimpulkan bahwa peranan guru Pendidikan Agama Islam tidak hanya terbatas dalam proses pembelajaran secara edukatif saja, tetapi juga mampu berperan dalam menanamkan kepribadian dan akhlak serta nilai-nilai islam yang baik pada siswa yang kelak dapat berguna bagi proses kedewasaan siswa di dunia maupun akhirat.

kurikulum 2013 lebih mengacu kepada sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu6.

Kurikulum 2013 menekankan pengembangan kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik secara holistik (seimbang). Kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap ditagih dalam rapor dan merupakan penentuan kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik. Kompetensi pengetahuan yang dikembangkan meliputi mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi agar menjadi pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologis, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban.

Kompetensi keterampilan peserta didik yang dikembangkan meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar dan mencipta agar menjadi pribadi yang berkemampuan piker dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah konkrit dan abstrak. Kompeteni sikap peserta didik yang dikembangkan meliputi menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan sehingga menjadi pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar serta dunia dan peradaban.

6Wiwin Fachrudin. Implmentasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol. 3. No. 2, Juni 2018. Hlm. 261

Inti dari kurikulum 2013 ada pada upaya penyederhanaan dan sifatnya yang tematik-integratif. Kurikulum 2013 disipakna untuk mencetak generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Titik berat kurikulum 2013 adalah bertujuan agar peserat didik atau siswa memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan observasi, wawancara, bernalar dan mengkomunikasikan apa yang diperoleh.

b. Implementasi Kurikulum 2013 1) Pengertian

Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan, pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap. Implementasi kurikulum juga dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum tertulis dalam membentuk pembelajaran. Sedangkan kurikulum adalah sebagai pedoman untuk menyusun target dalam proses belajar mengajar.

Implementasi kurikulum 2013 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Implementasi Kurikulum diantaranya Implementasi kurikulum 2013 pada

Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) dilakukan secara bertahap mulai tahun 2013/2014. Jadi implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara pemerintah dengan pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota7.

Jadi impelemnetasi kurikulum adalah operasionalisasi konsep kurikulum yang masih bersifat potensial (tertulis) menjadi actual dalam bentuk kegiatan pembelajaran.

2) Implementasi

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Implementasi kurikulum diantaranya :

Pasal 1 Implementasi Kurikulum 2013 pada sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTS), sekolah menengahatas/madrasah aliyah (SMA/MA) dan sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK) dilakukan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2013/2014.

Pasal 2 (1) Implementasi kurikulum pada SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA dan SMK/MAK menggunakan

7Wiwin Fachrudin. Implmentasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol. 3. No. 2, Juni 2018. Hlm. 275

pedoman implementasi kurikulum yang mencangkup :Pedoman penyusunan dan pengelolaan KTSP

1) Pedoman pengembangan muatan local 2) Pedoman kegiatan ekstrakurikuler 3) Pedoman umum pembelajaran 4) Pedoman evaluasi kurikulum

Dalam kurikulum 2013, guru dituntut untuk secara professional untuk :

(1) Merancang pembelajaran secara efektif dan bermakna, implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik. Hal tersebu menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan berbagai kegiatan sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan.

Guru harus menyadari bahwa pembelajaran memiliki sifat yang sangat kompleks karena melibatkan aspek pedagigis, psikologis dan didaktis secara bersamaan.

(2) Mengorganisasikan pembelajaran, implementasi kurikulum 2013 menuntut guru untuk mengorganisasikan pembelajaran secara efektif.

Sedikitnya terdapat lima hal yang perlu diperhatikan

berkaitan dalam implementasi kurikulum 2013 yaitu pelaksanaan pembelajaran, pengadaan dan pembinaan tenaga ahli, pendayagunaan tenaga ahli dan sumber daya masyarakat, serta pengembangan dan penataan kebijakan.

(3) Memilih dan menentukan pendekatan pembelajaran, implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pendekatan tersebut antara lain pembelajaran kontekstual, belajar tuntas dan pembelajaran konstruktivisme.

(4) Melaksanakan pembelajaran, pembentukan kompetensi dan karakter. Pembelajaran dalam kesuksesan implementasi kurikulum 2013 merupakan keseluruhan proses belajar, pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik yang direncanakan. Untuk kepentingan tersebut maka kompetensi inti, kompetensi dasar, materi standart, indicator hasil belajar dan waktu yang harus ditetapkan sesuai dengan kepentingan pembelajaran sehingga peserta didik diharapkan memproleh kesempatan dan penglaman belajar yang optimal.

Dalam hal ini pembelajaran pada hakikatnya adalah

proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Pada umumnya kegiatan pembelajaran mencangkup kegiatan awal atau pembukaan, kegiatan inti atau pembentukan kompetensi dan karakter serta kegiatan akhir atau penutup8.

Implementasi yang efektif merupakan hasil dari interaksi antara strategi implementasi, struktur kurikulum, tujuan pendidikan dan kepemimpinan kepala sekolah. Oleh karena itu, pengoptimalan implementasi kurikulum 2013 diperlukan suatu upaya strategis untuk mensinergiskan komponen- komponen tersebut, terutama guru dan kepala sekolah dalam membudayakan kurikulum.

Membudayakan kurikulum dapat diartikan bahwa implementasi kurikulum tersebut masuk dalam budaya sekolah, yang merefleksikan nilai- nilai dominan, norma-norma dan keyakinan semua warga sekolah, baik peserta didik, guru, kepala sekolah maupun tenaga kependidikan lain.

3) Tahapan Impelentasi Kurikulum

8Wiwin Fachrudin. Implmentasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol. 3. No. 2, Juni 2018. Hlm. 277

Implementasi kurikulum mencakup tiga kegiatan pokok, yaitu 9:

a). Tahapan Pengembangan Program

Tahapan ini bertujuan untuk menguraikan visi dan misi atau mengembangkan tujuan implementasi (operasional) yang ingin dicapai. Usaha ini mempertimbangkan metode (teknik), sarana dan prasarana pencapaian yang akan digunakan, waktu yang dibutuhkan, besar anggaran, personalia yang terlibat dan sistem evaluasi dengan mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai beserta situasi, kondisi serta factor internal dan eksternal.

Dalam setiap penetapan berbagai elemen yang akan digunakan dalam proses implementasi kurikulum, terdapat tahapan proses pembuatan keputusan yang meliputi :

(a) Identifikasi masalah yang dihadapi

(b) Pengembangan setiap alternative metode, evaluasi, personalia, anggaran dan waktu.

(c) Evaluasi setiap alternative tersebut (d) Penentuan alternatif yang paling baik

9Yahya MOF. Manajemen Implementasi Kurikulum Dan Proses Pembelajaran. Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam. Vol. 5, No. 2, Juni 2017. Hlm. 56

Menurut Muhammad Zaini tahap pengembangan program atau pengorganisasian kurikulum terdiri dari beberapa tahap , yaitu :

(1) Penyusunan kalender pendidikan selama satu tahun pelajaran mengacu pada efisien, efektivitas dan hak-hak siswa. Kalender pendidikan selama satu tahun memuat hari efektif belajar selama 200-240 hari.

(2) Diverifikasi Kurikulum dapat diperluas, diperdalam dan disesuaikan dengan keberagaman kondisi dan kebutuhan baik yang menyangkut kemampuan siswa ataupun potensi sekolah dan lingkungan sekitarnya.

(3) Penyusunan silabus mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam kurikulum 2013 dan perangkat kemampuan siswa ataupun potensi sekolah dan lingkungan sekitarnya.

(4) Kegiatan kurikuler dan pendekatan pembelajaran, kegiatan kurikuler efektif perminggu dimungkinkan untuk dilaksanakan 5-6 hari kerja sesuai kebutuhan

sekolah dan mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan Provinsi.

(5) Kegiatan ekstrakurikuler, adalah kegiatan yang diselenggarakan untuk memenuhi tuntutan penguasaan bahan kajian dan pelajaran dengan alokasi yang diatur secara tersendiri berdasarkan pada kebutuhan.

(6) Tenaga guru, guru disekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah adalah guru kelas yang harus mempunyai kualifikasi kompetensi mengajar multi mata pelajaran.

(7) Sumber dan sarana belajar, untuk mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar digunakan buku pelajaran, sarana dan alat belajar yang beraneka ragam yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang ingin dicapai dalam kurikulum.

(8) Bahasa pengantar, pada tahun pertama dan kedua disekolah dasar dapat digunakan bahasa ibu yang digunakan sebagian besar siswa sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan pembelajaran. Pada tahun ketiga sampai keenam bahasa ini mutlak digunakan

sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan pembelajaran.

(9) Nilai-nilai pancasila dan pendidikan budi pekerti, ditanamkan melalui kegiatan disekolah dengan cara menanamkan nilai- nilai pancasila yang diatur oleh sekolah.

c. Tujuan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agara memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif dan efektif serta mampu berkonstribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan peradaban dunia.10

Kurikulum 2013 sebenarnya pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu, sehingga kurikulum 2013 bisa disebut kurikulum PLUS artinya kurikulum KBK ditambah lagi kurikulum KTSP. Jika hal ini bisa dilaksanakan dengan baik sesuai kondisi lingkungan dan tuntutan masyarakat, maka dapat membentuk karakter anak bangsa secara utuh.

Pengembangan kurikulum 2013 terjadi berdasarkan Perundang-undangan pemerintah yang mengatur tentang sistem

10Yahya MOF. Manajemen Implementasi Kurikulum Dan Proses Pembelajaran. Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam. Vol. 5, No. 2, Juni 2017. Hlm. 67

pendidikan nasional yang ada di Indonesia sehingga mengalami berbagai perubahan pada masa otonomi daerah atau tidak.

Kemudian, tujuan kurikulum 2013 ini agar peserta didik memiliki sifat yang beriman, produktif, inovatif dan efektif.

d. Kelemahan Dan Kelebihan Kurikulum 2013 Kelemahan kurikulum 201311 :

1) Pengembangan kurikulum saat ini belum memacu kepada kepentingan daerah, nasional dan juga diperlukan untuk melakukan mobalitas horizontal seseorang.

2) Kurangnya kesempatan dan keterlibatan guru secara langsung dalam pengembangan kurikulum.

3) Pemahaman guru tentang kurikulum masih minim.

Kesempatang bagi guru dalam mengembangkan pemahaman dan kemampuan dalam memahami dan menafsirkan suatu kurikulum masih kurang baik isi maupun tujuan secara utuh dan menyeluruh.

4) Terbatasnya sarana yang diberikan pada guru seperti buku kurikulumnya sendiri masih belum dimiliki oleh setiap guru dan terbatasnya fasilitas belajar.

5) Kurangnya koordinasi antara pusat dan daerah.

6) Sumber daya manusia masih rendah dedikasinya terhadap pelaksanaan tugasnya. Beban belajar anak

11Wiwin Fachrudin. Implmentasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol. 3. No. 2, Juni 2018. Hlm. 272

didik, terutama pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terlalu berat, kurang aplikatif.

7) Pelaksanaan kurikulum dalam aktivitas disekolah masih sebatas pada sosialisasi nilai dengan pola hafalan terhadap materi yang ada pada kurikulum.

8) Pembelajaran dikelas cenderung pengkotakan bidang studi yang ketat dan hanya memfokuskan pada perolehan NEM tertinggi.

9) Dominasi pengajaran tatap muka, kurangnya kegiatan aktif siswa sehingga siswa lebih banyak mendengar, terlalu menekankan pengetahuan ringan dan rumus- rumus dengan mengabaikan keterampilan dan pemahaman konsep-konsep yang diperlukan untuk kehidupan siswa yang akan dating.

10) Proses sosialisasi terhadap kurikulum baru belum mengenai sasaran (guru, personel sekolah, siswa, orang tua, masyarakat pemakai tamatan dan lain-lain).

11) Guru dan personel sekolah sulit mengubah pola piker lama ke pola piker baru sesuai dengan pengembangan yang terjadi dalam kurikulum.

12) Tidak semua aparat yang dilaporkan “welcome” terhadap kurikulum baru, bahkan ada yang menerima dengan sikap apatis.

Kelebihan Kurikulum 2013

1) Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi disekolah.

2) Adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain.

3) Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan kedalam semua program studi.

4) Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.

5) Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan dan pengetahuan.

6) Banyak kompetensi yang dibutuhkan sesuai perkembangan seperti pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skill dan hard skill dan kewirausahaan.

7) Hal yang paling menarik dari kurikulum 2013 ini adalah sangat tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial.

Hal ini mulai dari perubahan sosial yang terjadi pada tingkat local, nasional maupun global.

8) Standar penilaian mengarahkan kepada penilaian berbasis kompetensi seperti sikap, keterampilan dan pengetahuan secara proporsional.

9) Mengharuskan adanya remediasi secara berkala12.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat kelebihan dan kelemahan dalam kurikulum 2013. Salah satu kelebihannya yaitu adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain. Kemudia kelemahan dalam kurikulum 2013 adalah dominasi pengajaran tatap muka, kurangnya penjelasan atau pemaparan dari seorang guru dikarenakan siswa aktif dan mencari materi sendiri dan juga kurikulum 2013 terlalu menekankan pengetahuan ringan dan rumus-rumus dengan mengabaikan keterampilan dan pemahaman konsep-konsep yang diperlukan untuk kehidupan siswa yang akan dating.

e. Karakteristik kurikulum 2013

Terdapat tiga domain atau sasaran tujuan yang domain afektif, domain kognitif dan domain psikomotorik13.

12Wiwin Fachrudin. Implmentasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol. 3. No. 2, Juni 2018. Hlm. 273

13Yahya MOF. Manajemen Implementasi Kurikulum Dan Proses Pembelajaran. Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam. Vol. 5, No. 2, Juni 2017. Hlm. 88

Tampaknya ketiga ranah kompetensi diadopsi oleh kurikulum 2013 dengan beberapa inovasi pada setiap domain dengan hirarki aktivitas yang dikembangkan.

Hal ini terlihat pada domain sikap yang diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati dan mengamalkan. Domain pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Domain keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar.

Menyaji dan mencipakan.

f. Perencanaan pembelajaran

Perencanaan adalah menentukan apa yang kan di lakukan.

Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan beradasarkan jadwal sehari-hari.

g. Pentingnya perencanaan pembelajaran

Salah satu ayat (ayat 3) pasal 19 tentang Standar Proses Pendidikan menyatakan bahwa setiap Satuan Pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

Merencanakan kegiatan pembelajaran sangat penting dan perlu bagi guru sebagai acuan untuk melaksankaan kegiatan pelajaran agar lebih terarah, efisien dan efektif. Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran hendaknya bersifat luwes (fleksibel) dan memberi kemungkinan bagi guru, untuk menyesuaikannya dengan repson peserta didik dalam proses pembelajaran.

Dokumen terkait