• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

4. Pendidikan Agama Islam

Merencanakan kegiatan pembelajaran sangat penting dan perlu bagi guru sebagai acuan untuk melaksankaan kegiatan pelajaran agar lebih terarah, efisien dan efektif. Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran hendaknya bersifat luwes (fleksibel) dan memberi kemungkinan bagi guru, untuk menyesuaikannya dengan repson peserta didik dalam proses pembelajaran.

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbadan sehat, berilmu, cakap, bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan anak bangsa14.

Dalam bahasa Indonesia, secara etimologi pendidikan berasal dari kata “didik” ditambahi awalan “pe” menjadi kata benda “pendidikan” dan ditambahi awalan “me” menjadi kata kerja “mendidik”, pendidikan adalah pengasuhan, pembinaan atau bantuan untuk tumbuh. Pendidikan dalam bahasa yunani yakni paedagogie terdiri dari kata “pais” yang artinya anak dan

“again” diterjemahkan membimbing. Jadi paedagogie adalah bimbingan yang diberikan kepada anak.

Kata pendidikan umum kita gunakan sekarang. Kata pendidikan, dalam bahasa Arab adalah Tarbiyah, dengan kata kerja Rabba, sedangkan pendidikan islam dalam bahasa arab adalah Tarbiyatul islamiyah. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan dalam tiga kategori. Pendidikan sebagai suatu proses belajar mengajar, pendidikan sebagai suatu kajian ilmiah dan pendidikan sebagai lembaga pendidikan. Pendidikan disebut sebagai suatu proses belajar mengajar karena pendidikan selalu

14Ahmad Luviadi. Upaya Peningkatan Hasil Belajar PAI Melalui Metode Demonstrasi. Jurnal Tadzkiyah, Vol.7,No. 1, (November 2016) h.94

melibatkan seorang guru yang berperan sebagai tenaga pengajar dan murid sebagai peserta didik. Pendidikan islam adalah suatu proses edukatif yang mengarah pada pembentukan akhlak dan kepribadian15.

Tujuan pendidikan islam apabila diakitkan dan dilihat dalam perspektif ajaran agama islam Nampak sejalan dan tidak bertentangan. Al-Quran menyuruh umatnya untuk selalu beriman dan beramal sholeh. Sebagai dasar dari beriman dan beramal saleh adalah ilmu. Sehingga seseorang muslim tidak hanya harus saleh secara individu, tetapi juga harus saleh secara sosial. Madrasah sebagai institusi pendidikan islam berupa menampilkan sosok tersebut. Lembaga pendidikan ini di Indonesia dikenal sebagai pengembangan dari sistem pendidikan pesantren, sehingga sesuai dengan bidang jalurnya, inkluivitas madrasah menajdi keharusan meski tidak harus menghilangkan identitas islamnya.

b. Komponen-komponen PAI

Untuk penelahaan sistem pembelajaran secara mendalam sesungguhnya dalam sistem pembelajaran terdapat beberapa komponen penyusun yang berperan dalam pelancaran mekanisme organisasi pembelajaran16.

15Mahmudi. Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Islam Tinjauan Epistomologi, Isi Dan Materi. Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol. 2, No. 1, Mei 2019. Hlm 15

16Mahmudi. Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Islam Tinjauan Epistomologi, Isi Dan Materi. Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol. 2, No. 1, Mei 2019. Hlm 16

1) Peserta didik

Murid sebagai peserta didik dalam pembelajaran PAI merupakan komponen pertama, utama dan yang paling penting (vital). Dalam proses pembelajaran peserta didik harus dijadikan pusat dari segala kegiatan, keputusan dan pembentukan suasana pembelajaran.

Dengan demikian berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan perencanaan dan desain pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi peserta didik, baik kondisi kemampuan dasar, minat, bakat, motivasi dan berbagai keberagaman diantara beberapa peserta didik dilingkungan pembelajaran.

2) Tujuan

Tujuan merupakan salah satu komponen dalam sistem pembelajaran yang berkaitan dengan misi dan visi suatu lembaga pendidikan. Dengan kata lain sebuah proses pembelajaran pada mata pelajaran PAI harus dimiliki tujuan pembelajaran yang diturunkan dari tujuan institusional atau tujuan lembaga pendidikan.

Komponen ini adalah komponen yang penting, oleh karena itu harus dituangkan dalam bentuk tulisan pada sebuah draft perencanaan pembelajaran sehingga komponen tujuan ini dirumuskan sejak awal untuk

penentuan arah dan bahan apa yang digunakan dalam pembelajaran.

3) Kondisi

Kondisi atau keadaan dalam proses pembelajaran diupayakan dapat menjadi penggugah peserta didik baik secara fisik maupun non fisik dalam pembelajaran, berinisiatif dalam pemecahan masalah dan dimilikinya nalar yang logis oleh mahasiswa dalam penyampaian sebuah teori-teori yang ditemukannya dari beberapa sumber. Oleh karena itu kondisi atau suasana pembelajaran dalam perkuliahan dirancang secara matang agar tercapainya tujuan khusus yang telah disepakati bersama.

4) Sumber – sumber belajar

Sumber belajar tidak hanya berupa buku ataupun sumber-sumber yang tertulis semata, namun sumber belajar merupakan segala sesuatu yang punya kemampuan dalam penambahan dan pengisian pengalaman-pengalaman pembelajaran bagi peserta didik.

Dengan demikian maka lingkungan fisik seperti lingkungan pembelajaran, bahan atau alat ajar, guru, petugas perpustakaan atau siapa saja yang mampu

berperan dalam pemberian pengaruh baik langsung maupun tidak langsung untuk keberhasilan dalam terwujudnya pengalaman pembelajaran disebut sumber belajar.

5) Hasil belajar

Dalam sistem pembelajaran komponen hasil belajar menjadi tolak ukur tercapainya kemampuan peserta didik yang sesuai dengan tujuan khusus yang telah di rencanakan. Oleh karena itu diukur terlebih dahulu tingkat kemampuan dan pengetahuan tentang agama serta intensitas keberagaman peserta didik sebelum penentuan dan penolakan target hasil belajarnya yang dirancang oleh dosen.

Titik tekan hasil belajar akan berbeda-beda dari rombongan belajar yang satu dengan yang lainnya, sehingga diyakini setiap rombongan kelas dimiliki karakter atau ciri khas yang berbeda.

c. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Istilah tujuan atau sasaran atau maksud secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertian yang sama yaitu arah suatu perbuatan atau yang hendak dicapai melalui upaya atau aktifitas. Pendidikan agama islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan

pengalaman peserta didik tentang agama islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Tujuan pendidikan agama islam pada hakikatnya sama dan sesuai dengan tujuan diturunkan agama islam, yaitu untuk membentuk manusia yang muttaqin tidak terbatas menurut jangkauan manusia. Dalam perumusan tujuan tentunya tidak boleh menyimpang dari ajaran islam.

d. Tugas Guru Agama Islam

Persyaratan tugas seorang guru agama islam itu setidaknya memiliki ciri sebagai berikut 17:

1) Guru mempunyai anggapan bahwa orang lain mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah mereka sendiri dengan senang hati.

2) Guru yang melihat bahwa orang lain mempunyai sifat ramah dan bersahabat serta bersifat ingin berkembang.

3) Guru yang cenderung melihat orang-orang dan perilaku mereka sebagai orang yang berkembang dari dalam, jadi bukan merupakan produk peristiwa-peristiwa eksternal yang dibentuk dan digerakkan.

17Mahmudi. Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Islam Tinjauan Epistomologi, Isi Dan Materi. Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol. 2, No. 1, Mei 2019. Hlm 13

4) Guru menganggap orang yang lain pada dasarnya dapat dipercayai dan dapat diandalkan dalam pengertian dia akan berperilaku menurut aturan-aturan yang ada.

5) Guru yang melihat orang lain dapat memenuhi dan meningkatkan dirinya, bukan menghalangi apalagi mengancam.

Jadi pada proses belajar mengajar seorang guru harus memenuhi syarat sebagai seorang pendidik. Tugas seorang guru yang tidak hanya mengajar tapi juga membina, mengarahkan dan mengembangkan semua kemampuan anak didiknya. Selain itu juga seorang guru harus mampu melihat perbedaan dan kelebihan serta kekurangan setiap peserta didiknya. Cara yang paling mudah untuk mengetahui setiap perbedaan peserta didik yakni dengan cara melihat dan memperhatikan semua kegiatan peserta didiknya.

Selain itu seorang guru agama islam juga harus menguasai mata pelajaran yang diasuhnya. Jadi seorang guru PAI harus memiliki kemampuan-kemampuan tertentu agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan benar sebagai guru yang dihormati dan disegani oleh peserta didiknya.

Sebagai guru professional seorang guru juga harus bisa mnegmbangkan kreatifitas anak serta mampu menjadi orang tua mereka disekolah yang menyayangi dan mengasihi serta peduli terhadap peserta didiknya, menjadi teman mengadu dalam mengutarakan perasaannya, menjadi fasilitator yang baik yakni dengan memberi kemudahan serta melayani peserta didiknya dengan baik.

5. Peran Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah

Dokumen terkait