• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Teknik Pengambilan Data

Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui setting dari berbagai sumber dan berbagai cara.

Adapun teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini meliputi teknik wawancara, teknik observasi dan teknik dokumentasi.

1. Teknik Observasi

Observasi adalah suatu pengamatan yang dilakukan oleh seorang peneliti ke tempat peneliti yang bertujuan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah yang dihadapi. Panduan observasi digunakan untuk mendapatkan hasil pengamatan. Dalam hal ini observasi dilakukan dengan teknik secara langsung. Caranya peneliti mengamati gejala atau proses yang terjadi dalam siatuasi sebenarnya pada peran guru dalam implementasi kurikulum 2013 dalam pelajaran PAI.

2. Teknik Wawancara

Wawancara atau interview adalah alat pengumpul data atau informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama wawancara ialah kontak langsung dengan tatap muka antara peneliti dan narasumber. Wawancara merupakan percakapan dua orang atau lebih yang bertujuan untyuk mendapatkan informasi. Peneliti mengajukan pertanyaan, menilai jawaban, meminta penjelasan,

mencatat dan menggagli keterangan lebih dalam. Dipihak lain, narasumber menjawab pertanyaan dari peneliti, memberi penjelasan dan terkadang juga mengajukan pertanyaan. Dalam hal ini data diperoleh dari guru PAI.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yang dimaksud disini ialah catatan-catatan atau tulisan-tulisan yang berkaitan dengan tema penelitian. Selain itu dokumentasi ini juga berupa foto-foto kita saat sedang berada di tempat penelitian. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui atau melengkapi data yang terkait subjek dan lokasi penelitian, seperti deskripsi wilayah penelitian, letak geografis dan lainnya.

E. Teknik Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data sangat perlu dilakukan agar data yang dihasilkan dapat di percaya dan dapat dipertanggung jawabkan.

Pengecekan keabsahan data merupakan suatu langkah untuk mengurangi kesalahan dalam proses perolehan data penelitian yang tentunya akan berimbas pada hasil dari suatu penelitian.

Adapun teknik pengecekan data yang digunakan dalam penelitian ini, triangulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Triangulasi dilakukan dengan cara membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari informan satu ke informan lainya.

Misalnya guru yang satu keguru lainya, dari kepala sekolah ke wakilnya, dan lain sebagainya. Triangulasi yang digunakan peneliti ada tiga, yaitu:

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan jalan:

a. membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakanya secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatanya sepanjang waktu.

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

2. Triangulasi metode

Triangulasi metode yaitu dilakukan peneliti untuk pencarian data tentang fenomena yang sudah diperoleh dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dengan metode-metode ini kemudian di bandingkan sehingga diperoleh data yang dipercaya.

3. Triangulasi Teori

Triangulasi teori yaitu dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara dengan dokumentasi dan data hasil pengamatan dengan dokumentasi. Hasil perbandingan ini diharapkan akan menyamakan persepsi atas data yang diperoleh.

Jadi dalam penelitian ini, teknik triangulasi yang dilakukan peneliti adalah dengan membandingkan data yang diperoleh dari lapangan (data primer dan data sekunder) yang didapat dari dokumen-dokumen serta relafasi buku-buku yang berkaitan dengan penelitian. Teknik ini berguna dengan mengetahui peran guru dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI di SDI Al-Azhar 51 Kota Bengkulu.24

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses pengumpulan data secara sistematis untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh kesimpulan. Analisis data menurut Sugiyono yaitu proses pencari dan penyusun acara sistematik data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan tujuannya dapat di informasikan kepada orang lain.

Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu analisis berdasarkan data yang diperoleh.

24Sugyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta,2017), Hlm. 274.

a. Reduksi data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis lapangan.

b. Penyajian data

Miles dan Huberman membatasi suatu penyajian sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberikan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Mereka meyakini bahwa penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid, yang meliputi berbagai jenis matrik, grafik, jaringan dan bagan.

Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih. Dengan demikian seorang penganalisis dapat melihat apa yang sedang terjadi dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang dikisahkan oleh penyajian sebagai sesuatu yang semakin berguna.

c. Menarik kesimpulan

Penarikan sekimpulan menurut Miles dan Huberman hanyalah sebagian dari suatu kegiatan konfigurasi yang utuh.

Kesimpulan-kesimpulan diverifikasi selama penelitian berlangsung.

Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam fikiran penganalisis selama ia menulis, suatu tujuan ulang pada catatan-catatan lapangan atau mungkin terjadi begitu seksama dan menghabiskan waktu dan tenaga dengan peninjauan kembali serta tukar pemikiran diantara teman sejawat untuk mengembangkan kesepakatan subjektif atau juga upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Subjek penelitian ini adalah pengawas kurikulum dan guru PAI di SDI Al Azhar 51 Kota Bengkulu. Subjek penelitian ini berjumlah 3 orang dengan pengawas kurikulum yang bernama Vina Helida, S. Pd dan Purwoko, S.Pd.I, Guru PAI yang bernama Novi Rupita Yanti, S.Pd.I di samping ini untuk memperkuat hasil penelitian, subjek pada penelitian ini ditambah dengan kepala sekolah yaitu Bapak Nawawi, S.Pd.

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik yang bermacam-macam yaitu menggunakan teknik wawancara, dokumentasi dan observasi.

1. Koordinator

Pengawas beperan sebagai koordinator yakni mengkoordinir program belajar mengajar, tugas-tugas anggota staf sebagai kegiatan yang berbeda-beda diantara guru25. Pengawas SDI Al Azhar melakukan koordinator terhadap guru-guru dengan melakukan pemetaan guru-guru ke kelas-kelas hal ini disesuaikan dengan bidang guru itu sendiri. Pemetaan yang pas mampu menunjang kerja guru- guru agar bisa menjalankan kerjanya masing-masing. Sebagaimana

25Said Subhan Posangi. Peran Pengawas Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Mobagu. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. Vol. 9, N0.2, Agustus 2021. Hlm. 226.

yang dikatakan oleh Pengawas sekolah SDI Al Azhar 51 Kota Bengkulu, beliau mengatakan bahwa :

“Yang pertama kalo khusus kurikulum kita menentukan guru sebagai wali kelas dan tenaga mengajar apa dan juga sebagai koordinator kegiatan apa aja gitu, melakukan pemetaan dulu mana yang pasnya sesuai pengamatan kita”.26

Penjelasan dari Bapak Purwoko diatas diperkuat oleh bukti dokumentasi pada gambar berikut.

Gambar 1.1

Kegiatan wawancara penulis dengan Bapak Purwoko.

Selain melakukan pemetaan dilakukan juga penyesuaian masalah belajar mengajar dengan menentukan jadwal pembelajaran yang tepat agar tidak bertabrakan dengan yang lain. Dalam pengaturan jadwal tersebut harus tepat sesuai dengan yang telah ditentukan oleh Diknas.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Purwoko, beliau mengatakan bahwa :

26Wawancara pribadi dengan Bapak Purwoko, Bengkulu 10 September 2021

Setelah pemetaan itu baru kita menyesuaikan masalah belajarnya lebih tepatnya mengatur jadwal pembelajaran. Ini dari 9 item mata pelajaran kita harus mampu mengotak ngatik jadwal sesuai jam dari yang telah ditentukan oleh Diknas, misalnya tematik harus berapa 24 jam, dengan adanya guru yang telah tersedia misal seperti PAI ada 4 orang baru kita tentukan ngajar PAI kelas ini siapa yang kelas ini siapa begitupun dengan wali kelas juga. Pokoknya porsi mereka untuk jam itu harus sesuai 24 jam”.

2. Konsultan

Pengawas berperan sebagai konsultan yakni dapat memberi bantuan, bersama mengkonsultasikan masalah yang dialamiguru baik secara individual maupun secara kelompok27. Konsultan pengawas sekolah ialah pengawas mampu menjadi kosultan dimana mampu memberikan solusi dengan masalah yang ada serta mampu mengarahkan guru-guru untuk dapat mengerjakan tugasnya dengan baik. Dengan adanya pengawas yang berperan sebagai konsultan berarti pengawas sekolah harus menangani permasalaha yang ada pada guru-guru atau jika guru tersebut kurang memahami sesuatu maka pengawas sekolah berperan mengarahkan atau memberitahukan.

Sebagaiaman hal ini dijelaskan oleh Ibu Vina Helida, beliau mengatakan bahwa :

“Kita disini juga berperan membantu guru-guru yang kurang memahami tentang penerapan kurikulum terlebih kan sekarang zaman covid jadi banyak ya perubahan atau perbedaan dalam pembelajaran. Jadi masih banyak guru yang kurang faham melakukan pembelajaran di zaman pandemi seperti ini, mislanya ada guru yang kurang memahami cara menggunakan aplikasi mengajar pada saat pandemi ini maka kami wajib membantu.

27Said Subhan Posangi. Peran Pengawas Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Mobagu. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. Vol. 9, N0.2, Agustus 2021. Hlm. 226.

Selain itu ada juga guru yang kurang memahami penerapan kurikulum maka kami juga perlu membantu”.28

Hal ini juga dikatakan oleh Ibu Novi selaku guru PAI, beliau mengatakan bahwa “Saya sebagai guru kadang kurang memahami penerapan kurikulum ini dalam pembelajaran jadi saya bertanya atau mengadu kepada pengawas untuk mencari bagaimana solusi nya dan dengan tanggap mereka memberikan solusi atas masalah saya. Memang terkadang penerapan kurikulum agak susah terlebih dimasa pandemi ini tapi pengawas selalu membuat rapat kerja atau webinar atau workshop untuk pengetahuan lebih mengenai penerapan kurikulum 2013 ini”.

Hal serupa dikatakn oleh Bapak Kepala Sekolah yakni Bapak Nawawi, beliau mengatakan bahwa “Pengawas memang sejatinya berperan juga sebagai konsulatan dimana membantu mencari solusi bagi guru-guru dan membantu mengatur guru dalam sistem pembelajaran”.

28Wawancara pribadi dengan Ibu Vina Helida, 28 Agustus 2021.

Penjelasan dari Ibu Vina Helida diatas diperkuat dengan

dokumentasi pada gambar berikut :

Gambar 1.2

Wawancara penulis dengan Ibu Vina Helida 3. Evaluator

Pengawas beperan sebagai evaluator yakni dapat membantu para guru dalam menilai hasil proses belajar mengajar dan menilai kurikulum yang dikembangkan oleh sekolah sesuai dengan kurikulum pada Standar Nasional Pendidikan29. Evaluator pengawas sekolah yakni mengevaluasi suatu pekerjaan apakah sudah berjalan dengan semestinya atau sudah berjalan sesuai prosedur apa belum.

29Dedi Iskanda. Peran Pengawas Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan SMP Di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan. Vol.9, No.2, September 2016. Hlm. 187.

Sebagaiaman dijelaskan oleh Bapak Purwoko, beliau mengatakan bahwa : “Disini pengawas sekolah harus mengevaluasi atau mengecek kembali kinerja guru-guru apakah sudah sesuai dengan prosedur atau tidak. Hal ini dilakukan agar implementasi kurikulum di SDI Al Azhar ini diterapkan dengan baik dan benar karena apabila masih belum diterapkan dengan benar kami akan menindaklanjuti ini dengan mengadakan workshop atau webinar dengan mengundang orang yang berkompeten guna menghasilkan program kerja yang baik serta selalu mendapatkan uograde mengenai kurikulum 2013”.

Hal ini juga sejalan dengan yang dikatakan oleh Ibu Vina Helida, beliau mengatakan bahwa : “Evaluasi pembinaan kepada guru-guru itu penting terlebih mengenai kurikulum karena kurikulum ini peraturan atau rencana pembelajaran yang didalamnya terdapat tujuan, isi dan bahan pelajaran selain itu juga kurikulum ini sebagai pedoman dalam melakukan pemeblajaran jadi kami sangat mengutamakan pembinaan terhadap guru-guru mengenai penerapan kurikulum apabila terhadap ketidaksesuaian dalam penerapan kurikulum ini maka kami akan melakukan pengawasan kembali serta kami juga akan melakukan tindak lanjut seperti mengadakan workshop atau webinar seperti itu agar guru-guru lebih memahami lagi mengenai pembelajaran menggunakan kurikulum 2013 karena kurikulum 2013 ini baru dan penyelenggaraannya juga agak berbeda dari kurikulum sebelumnya”.

Hal ini juga sejalan dengan penjelasan dari bapak Nawawi selaku kepala sekolah, beliau mengatakan bahwa “ selain sebagai konsultan pengawas juga berperan mengevaluasi system kerja guru, yakni menempatkan guru untuk suatu pekerjaan sesuai dengan bidangnya. Selain itu mengoreksi atau melihat hasil kinerja guru agar lebih professional dalam bekerja”.

B. Analisis Data

Pada observasi awal yang telah dilakukan peneliti disekolah terlihat bahwa di SDI Al Azhar yang begitu bagus dengan kualitas pendidikan yang baik ini tidak luput dari pengawas sekolah. Pengawas sekolah ini bertugas untuk mengawasi manajemen disekolah tersebut.

Dengan berbagai tugas, fungsi dan peran pengawas sekolah sangat

dibutuhkan disetiap sekolah. Peneliti melakukan penelitian di SDI Al Azhar 51 Kota Bengkulu mulai bulan Agustus sampai dengan September 2021. Penelitian yang dilakukan yang berhubungan dengan “peran pengawas dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI di SDI Al Azhar 51 Kota Bengkulu”.

Adapun yang dijadikan responden pada penelitian ini adalah pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru PAI. Selama peneliti mengumpulkan data beserta analisisnya sebagai berikut : Peran pengawas dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI di SDI Al Azhar 51 Kota Bengkulu.

Untuk mengetahui bagaiaman peran pengawas dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI di SDI Al Azhar 51 Kota Bengkulu, maka peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan responden yaitu pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru PAI.

Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara terhadap informan dari penelitian yang peneliti lakukan di SDI Al Azhar 51 Kota Bengkulu, peneliti melihat bahwa pengawas sekolah sudah menjalankan fungsi, tugas dan perannya dengan baik. Karena dengan adanya tanggung jawab dari seorang pengawas sekolah mampu menjadikan sekolah tersebut menjadi sekolah yang maju dengan mutu pendidikan baik dan menjadi sekolah favorite di Bengkulu. Semua itu tidak lepas dari kerja keras pengawas sekolah yang mampu mengatur dan menjalankan tugasnya

dengan baik. Selain tugasnya pengawas juga menjalankan perannya dengan baik.

Berdasarkan temuan peneliti dilapangan, pengawas sekolah di SDI Al Azhar 51 Kota Bengkulu bahwa peran pengawas di SDI Al Azhar mempunyai banyak peran dalam semua indikator baik sebagai koordinator, konsultan dan evaluator. Setiap pengawas memiliki tanggung jawab dan fungsi serta perannya masing-masing.

Peran pengawas sebagai koordinator, Saat peneliti melakukan observasi, peneliti menemukan bahwa peran pengawas sekolah tidak hanya dalam penerapan kurikulum saja tapi mencakup semua persoalan baik dari pemetaan guru, pengaturan jadwal belajar dan lainnya. Hal ini membuktikan bahwa peran pengawas memang sangat penting bagi sekolah. Terlebih dalam penerapan kurikulum pengawas menjadi koordinator bagi guru-guru apakah mereka menggunakan atau menerapkan kurikulum ini dengan baik dan sesuai prosedur. selain itu pengawas juga berperan membantu kemampuan professional guru agar guru dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran. Pengawas hendaknya menjadi koordinator yang mampu mengarahkan dan menasehati guru apabila ada kesalahan atau kekeliruan dalam penerapan kurikulum 2013 ini.

Peran pengawas dalam koordinatortermuat dalam tugas pokok koordinator yakni mengkoordinir sumber daya sekolah baik sumber daya manusia, material, financial dan lain-lain, mengkoordinir kegiatan antar sekolah, mengkoordinir kegiatan preservice dan in service training bagi

kepala sekolah, guru dan staf sekolah lainnya, mengkoordinir personil yang lain dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan inovasi sekolah. 30

Berdasarkan temuan hasil penelitian maka dapat dianalisis bahwa pengawas sekolah sudah menjalankan perannya dengan baik yakni mampu mengatur atau mengkoordinir sumber-sumber daya sekolah binaannya dengan baik. Dalam perannya sebagai koordinator, pengawas sekolah melakukan in service training bagi kepala sekolah, guru maupun staf.

Pngawas sekolah mengatur mengenai rutinitas atau jadwal para guru agar tercipta suatu pembelajaran yang baik. Pengawas malukan inovasi untuk memajukan sekolah agar lebih baik dan tercapainya tujuan pendidikan serta meningkatkan mutu pendidikan. Hal itu tidak lepas dengan penerapan kurikulum yang benar sesuai prosedur. Peran pengawas pada penerapan kurikulum dengan melakukan koordinir mengenai kurikulum yang akan dipakai dengan memberikan arahan atau peraturan kepada para guru mengenai sistem kurikulum yang dipakai.

Pengawas sekolah sebagai konsultan yakni pengawas mampu menjalankan perannya sebagai konsultan dimana ia dengan sigap mampu menyelesaikan masalah yang ada pada guru. Pengawasn mampu melakukan pembinaan serta penyusunan program pembelajaran.

pembinaan dilakukan guna meningkatkan mutu pendidikan disekolah ini.

Jika mutu pendidikan meningkat maka sekolah tersebut akan menjadi sekolah dengan kualitas terbaik.

30Rusiana. Peranan Pengawas Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Pada Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas. Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen.

Vol. 3, No.3 September 2019.

Pengawas sebagai evaluator yakni seorang pengawas dapat membantu para guru dalam menilai hasil proses belajar mengajar dan nilai kurikulum yang dikembangkan oleh sekolah sesuai dengan kurikulum pada Standar Nasional Pendidikan. Peran pengawas sebagai evaluator melihat apakah proses belajar mengajar telah mencapai target yang di inginkan apabila belum berarti terjadi hambatan baik itu dari siswa ataupun guru itu sendiri. Begitupun dengan penerapan kurikulum pada mata pelajaran PAI ini apakah sudah berjalan dengan semestinya atau kah belum. Peran pengawas dalam peenrapan kurikulum pada mata pelajaran PAI dilakukan dengan mengevaluator hasil proses belajar mengajar guru pai apakah sudah berjalan dengan baik.

Dalam melakukan perannya pengawas juga tidak hanya melakukan hal diatas tetapi hal lainnya. Peran pengawas sekolah yakni memantau atau memonitoring tugas guru. Apakah guru itu mengajar atau melakukan proses belajar mengajar sudah sesuai prosedur yang ada. Yang kedua penjaminan standar mutu pendidikan meliputi dalam penerapan kurikulum. Apabila kurikulum sudah berjalan dengan baik maka mutu pendidikan akan meningkat hal ini akan memajukan kesejahteraan sekolah. Yang ketiga memantau penerimaan siswa baru, selain memantau penerapan kurikulum pengawas sekolah juga memantau penerimaan siswa baru. Memantau proses dan hasil belajar siswa, hal ini juga merupakan peran pengawas sekolah dimana ia juga mengevaluasi hasil belajar. Selain memantau hasil belajar pengawas sekolah juga mengawasi saat ujian,

memantau rapat guru dan staf sekolah, menjalin hubungan dengan masyarakat serta mengontrol data statistik yang masuk.

C. Pengawas Guru PAI dalam implementasi kurikulum 2013 1. Peran pengawas guru PAI dalam implementasi kurikulum 2013

Peran pengawas guru PAI dalam implementasi kurikulum 2013 mencakup menilai dan membina pelaksanaan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Tugas pembinaan dan penilaian ini termasuk pengawasan teknik pendidikan dan teknis administrasi, meliputi : a. Melakukan pengawasan/supervisi terhadap pelaksanaan pendidikan

dan pengembangan agama islam dan penyelenggaraan pendidikan dimadrasah.

b. Melakukan pengawasana terhadap pelaksanaan tugas guru Pendidika Agama Islam dan guru di sekolah.

c. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan pelaksanaan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam pada tingkatan sekolah yang menjadi tanggungjawabnya.

Pengawas PAI sebagai tenaga pendidik mempunyai peran yang sangat besar dalam meningkatkan mutu pendidikan yakni pengawas PAI bertanggung jawab dan mempunyai wewenang penuh mengenai pelaksanaan Pendidikan Islam disekolah tersebut dengan melakukan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan maupun administrasi. Dalam hal ini pengawas sebagai pengendali dan penjamin mutu dalam pendidikan.

Tujuan supervisi adalah untuk membantu, memperbaiki dan meningkatkan pengelolaan pendidikan agama disekolah sehingga tercapai kondisi kegiatan belajar mengajar yang lebih baik.

Pengawas GPAI di SDI AL Azhar sudah berperan aktif dalam melaksanakan tugasnya dalam supervisi akademik kepada guru PAI dalam pembelajaran PAI. Meskipun hal itu belum dilakukan dengan maksimal namun setidaknya pengawas sudah melakukan supervisi meski hanya dilakukan sekali dalam satu semester. Selain itu pengawas juga bertanggung jawab dalam penyusunan program tahunan dan program semester. Jadi pengawas itu bertanggung jawab untuk melaksanakan pengawasan penyelenggaraan disekolah sesuai dengan penugasan dan peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa. Karena begitu pentingnya peran pengawas dalam peningkatan mutu pendidikan, maka pengawas sekolah agama islam dituntut untuk melaksanakan tugasnya secara professional dan penuh tanggungjawab.

2. Hasil Kepengawasan GPAI

Hasil kepengawasan yang dilakukan oleh pengawas baik dari supervisi manjerial maupun akademik bertujuan agar terbentuknya tenaga pendidik, kependidikan dan peserta didik, sehingga program sekolah harus menuju pada peningkatan hasil belajar. Indikator perubahan yang terlihat pada GPAI yakni terlihat adanya perubahan

dari yang kurang baik menuju yang lebih baik terlihat dari adanya perubahan guru dari cara mengajar dimana mereka sudah sangat baik dalam menerapkan kurikulum yang ada. Kurikulum ini mengacu ada tuntunan atau pedoman bagi tenaga pendidik dalam menjalankan tugasnya yakni melakukan proses belajar mengajar terhadap peserta didik. selain itu juga terdapat perubahan yang signifikan yakni pelayanan yang baik oleh tenaga kependidikan dan meningkatkan kesadaran kepala sekolah sebagai manajer sekaligus supervisor dalam menjalankan fungsinya.

Adapun indikator perubahan yang terjadi ialah rencana pembelajaran dan cara mengajar dikelas membaik, adanya perbaikan- perbaikan dalam pemilihan metode, alat dan sumber belajar yang akan digunakan guru dan lain-lain, nilai rata-rata ujian agama meningkat, guru telah mampu membekali anak untuk membangun karakternya dan terjadi perubahan untuk manajemennya dari kurang terstruktur menjadi terstruktur dan terjadi efisiensi dalam manajemen waktu, yang pada akhirnya ada perubahan pada hasil akademiknya.

D. Hambatan Pengawas Sekolah

Dalam menjalankan suatu program kerja pasti banyak sekali memiliki hambatan begitupun dengan pengawas sekolah yang melakukan pengawasan pasti memiliki banyak hambatan namun hal itu tidak membuat pengawas sekolah tidak professional dalam menjalankan tugasnya. Banyak terdapat hambatan pengawas dalam menjalankan

Dokumen terkait