Ringkasan Klasifikasi Biaya Perusahaan Manufaktur
Tampilan 5-1 Grafik Titik Impas
5.10 LATIHAN SOAL
1. Apakah rasio cntribution margin produk? Bagaimana rasio ini berguna dalam perencanaan operasi bisnis?
2. Apakah yang dimaksud dengan operating leverage?
3. Apakah yang dimaksud dengen titik impas?
4. Apakah yang dimaksud dengan margin keamanan?
5. Apakah yang dimaksud bauran penjualan? Asumsi apa yang biasanya dibuat berhubungan dengan bauran penjualan daam analisis biaya volume laba?
6. Laporan laba rugi Perusahaan Mili sebagai berikut:
Total PerUnit Penjualan (20.000 unit) Rp. 300.000 Rp.15 Kurang: Biaya Variabel 180.000 9 Margin kontribusi 120.000 6 Kurangi:Biaya Tetap 70.000
Laba Bersih 50.000
Diminta: Buatlah laoran laba rugi yang baru berdasarkan masing-masing kondisi di bawah ini (pertimbangan masing-masing kasus secara tersendiri):
a. Volume penjualan meningkat sebesar 15%
b. Harga jual menurun Rp 1,5 per unit dan volume penjualan meningkat sebesar 25%.
c. Harga jual meningkat sebesar Rp 1,5 per unit dan biaya tetap meningkat Rp. 20.000 volume penjualan menurun sebesar 5%.
d. Harga jual meningkat sebesar Rp 1,5 per unit dan biaya variabel meningkat 0.6 per unit dan volume penjualan menurun sebesar 10%.
Perusahaan Melo membuat dan menjual satu produk tunggal, Penjualan dan biaya perusahaan pada kuartal terakhir sebagai berikut:
Total PerUnit
Penjualan Rp. 450.000 Rp.30
Kurang: Biaya Variabel 180.000 12 Margin kontribusi 270.000 18 Kurangi: Biaya Tetap 216.000
Laba Bersih 54.000
Diminta:
a. Berapakah titik impas pada kuartal tersebut dalam unit dan daam rupiah penjualan?
b. Tanpa mengitung kembali, berapakah total margin kontribusi pada titik impas?
c. Berapakah banyak unit yang harus dijual tiap kuartal untuk mendapatkan target laba sebesar Rp. 90.000? gunakan metode margin kontribusi. Buat juga laporan laba rugi format kontribusi pada tingkat penjualan yang diharapkan.
d. Kembali ke data awal.Hitnglah margin keamanan perusahaan dalam rupiah dan dalam persentase.
e. Berapa rasio margin kontriusi perusahaan? Jika penjualan meningkat sebanyak Rp.50.000 per kuartal dan tidak ada perubahan dalam biaya tetap, berapa laba bersih perusahaan diharapkan akan meningkat?
8. Perusahaan Enberg mempunyai laporan laba rugi format kontribusi pada bulan yang baru berakhir seagai berikut:
Total Persentase penjualan
Penjualan Rp. 80.000 100%
Kurang: Biaya Variabel 32.000 40%
Margin kontribusi 48.000 60%
Kurangi:Biaya Tetap 38.000 Laba Bersih 10.000 Diminta:
a. Hitunglah tingkat operating leverage perusahaan.
b. Dengan menggunakan tingkat operating leverage tersebut, perkiraan dampak terhadap laba bersih jika ada kenaikan 5% dalm penjualan.
c. Verifikasi jawaban Anda di nomor (2) di atas dengan membuat laporan laba rugi format kontribusi yang baru dengan asumsi kenaikan penjualan 5%.
BAB 6
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN INFORMASI AKUNTANSI DIFFERENSIAL
PENDAHULUAN
Salah satu fungsi penting manajemen adalah perencanaan (planning). Dalam perencanaan tersebut seorang manajer diharapkan dapat mengambil keputusan yang tepat terkait dengan pemilihan berbagai macam alternatif. Keputusan tersebut, diantaranya
terdiri dari keputusan rutin dan keputusan khusus. Keputusan rutin adalah keputusan operasional sehari-hari yang sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen (pemasaran, produksi dan keuangan). Sedangkan keputusan khusus adalah keputusan yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang dihadapi oleh perusahaan pada saat tertentu, seperti menolak atau menerima pesanan khusus, menetapkan kebijakan harga, menutup divisi atau mengembangkan, menetapkan laba pada keterbatasan kapasitas, membuat sendiri atau membeli produk, memperoses lebih lanjut setelah Spilit-off atau langsung menjual dan kombinasi produk.
Pengambilan keputusan yang dilakukan manajemen tersebut sangat ditentukan oleh informasi akuntansi oleh akuntan intern, oleh karenanya informasi yang disajikan harus accurate, relevan, dan dapat dipercaya baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Salah satu informasi penting yang biasanya diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan adalah Informasi akuntansi diferensial.
Infromasi akuntansi diferensial yaitu “Diferensial” maksudnya adalah informasi biaya relevan yang diharapkan di masa mendatang berbeda-beda diantara berbagai alternatif pilihan yang ada. Sehingga dengan perbedaan tersebut manajemen dapat memilih alternatif terbaik bagi perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN:
1. Pembaca diharapkan dapat menguraikan proses pengambilan keputusan!
2. Pembaca diharapkan dapat menggambarkan peran informasi akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan!
3. Pembaca diharapkan dapat menjelaskan pengertian biaya diferensial sebagai bagian inormasi akuntansi diferensial!
4. Pembaca diharapkan dapat menyebutkan keputusan khusus yang mungkin dihadapi oleh perusahaan kaitannya dengan informasi akuntansi diferensial!
5. Pembaca diharapkan dapat memberikan contoh keputusan khusus yang terjadi di perusahaan!
6. Pembaca diharapkan dapat memilih keputusan yang terbaik di antara berbagai alternatif keputusan berdasarkan biaya diferensial!
6. 1 Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan biasanya dilaksanakan melalui empat tahap secara beurutan sebagai berikut:
1) Pengakuan dan perumusan masalah
Keputusan yang harus diambil oleh manajemen kemungkinan merupakan respon terhadap;
a. peristiwa yang mengandung masalah, seperti ketika manajemen menerima informasi bahwa biaya produk per unit sesungguhnya masih berada di bawah target cost, maka informasi dapat menjadi pemicu timbulnya kesadaran untuk mengambil keputusan mengenai program pengurangan biaya yang harus dipilih untuk mencapai target cost.
b. ancaman yang dirasakan ada, seperti hadirnya pesaing baru yang sangat agresif dalam memasuki pasar dengan harga produknya jauh di bawah harga yang ditawarkan oleh perusahaan.
c. peluang bisnis bagi perusahaan yang diperkirakan akan terjadi di masa yang akan datang.
Masalah adalah perbedaan antara kondisi yang diharapkan dengan kondisi yang ada. Informasi akuntansi kemungkinan dapat memberikan peringatan kepada manajemen mengenai adanya masalah yang segera memerlukan perhatian dan pengambilan keputusan yang tepat.
2) Pencarian tindakan alternatif dan pengkuantifikasian konsekuensinya masing- masing
Apabila masalah atau peluang telah selesai dirumuskan, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan manajemen adalah mencari alternatif tindakan untuk memecahkan maslah tersebut dan menghitung secara kuantitatif tindakan tersebut. Pencarian tindakan alternatif dapat dilakukan dengan menengok pengalaman yang sama yang terjadi di masa lalu dan menggunakan pemecahan masalah yang pernah berhasil untuk digunakan mengatasi masalah yang sama di masa lalu. Disamping itu, tindakan alternatif dapat dilakukan dengan mencari alternatif baru untuk memecahkan masalah atau mengahadapi peluang.
Oleh karenanya, informasi akuntansi sangat berperan dalam mengkuantifikasikan konsekuensi setiap alternatif yang dipertimbangkan sebagai alat pemecahan masalah atau sebagai cara untuk menghadapi peluang.
3) Pemilihan alternatif optimum atau alternatif yang memuaskan
Tahap yang paling menentukan dan riskan dalam proses pengambilan keputusan adalah pemilihan satu di antara berbagai alternatif keputusan yang dapat dipilih.
Hal ini dikarenakan dalam proses pemilihan tersebut tidak terlepas pada pertimbangan irrasional yang bersifat politik dan psikologis daripada pertimbangan ekonomis rasional.
Untuk memungkinkan manajemen melakukan pemilihan alternatif yang optimum, sehingga pemilihan alternatif yang dilakukan didasarkan atas pertimbangan ekonomis rasional. Maka informasi akuntansi diferensial yang bersangkutan dengan alternatif yang dipilih perlu disajikan sebagai sarana pengambilan keputusan. Infromasi akuntansi diferensial ini diharapkan mampu mengurangi sebagian ketidakpastian yang dihadapi oleh manajemen sebagai pihak pengambil keputusan dalam memilih berbagai alternatif yang ada.
4) Implementasi dan penindaklanjutan
Keberhasilan pemilihan alternatif yang tepat sangat tergantunh pada efisiensi implementasi alternatif yang telah dipilih. Implementasi yang berhasil jika individu yang memiliki pengendalian terhadap sumber daya organisasi yang diperlukan untuk melaksanakan keputusan tersebut sepenuhnya sanggup mewujudkan alternatif yang dipilih. Disamping itu, efiseinsi impelmentasi tersebut juga perlu ditindaklanjuti (feed back) dan diinormasikan secara periodik dan transparan, sehingga bisa dikoreksi setiap saat dan diperbaiki untuk masa yang akan datang.
Informasi akuntansi inilah juga yang sagat berperan untuk mengukur sumber daya yang dialokasikan kepada alternative yang diplih dan memantau konsumsi sumber daya yang digunakan dalam pelaksanaan alternatif yang diputuskan untuk dijalankan.
6.2 Peran Informasi Akuntansi Bagi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan