• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Harga Jual Berdasar Biaya Atau Konsep Akuntansi

Dalam dokumen BAB I - sipeg unj - Universitas Negeri Jakarta (Halaman 113-120)

Ringkasan Klasifikasi Biaya Perusahaan Manufaktur

Tampilan 5-1 Grafik Titik Impas

4) Menerima atau menolak pesanan khusus (special order decision)

7.2 Penentuan Harga Jual Berdasar Biaya Atau Konsep Akuntansi

pemegang saham serta mempertahankan dan mengembangkan perusahaan. Semua biaya yang harus ditutup tersebut memiliki biaya produksi, pemasaran, administrasi dan umum serta biaya keuangan baik yang bersifat tetap maupun yang bersifat variabel.

Pengertian biaya dan markup dalam penentuan harga jual berdasar cost- plus dapat berbeda-beda.. Dalam metode harga pokok penuh, biaya adalah meliputi semua biaya produksi, baik yang bersifat tetap maupun variabel, sehingga markup dalam metode ini diharapkan mampu menutup semua biaya non produksi (biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum serta menghasilkan laba. Dalam metode variabel, biaya adalah meliputi semua biaya variabel, baik biaya variabel produksi maupun biaya variabel non produksi sehingga markup dalam metode ini diharapkan dapat menutup semua biaya tetap dan menghasilkan laba. Besarnya biaya yang diperhitungkan dalam penentuan harga jual dipengaruhi pula oleh system akuntansi biaya yang digunakan. Oleh karena itu, perusahaan dapat menggunakan system biaya sesungguhnya dan system biaya standar.

a. Pengaruh system akuntansi biaya terhadap penentuan harga jual

Biaya yang digunakan untuk dasar penentuan harga jual dipengaruhi oleh system akuntansi biaya yang digunakan. System tersebut dapat dogolongkan menjadi dua yaitu; (1) system harga pokok sesungguhnya dan (2) system harga pokok standar.

Pada system harga pokok sesungguhnya, penentuan harga jual didasarkan atas biaya yang sesungguhnya terjadi dalam periode tertentu. System ini dapat diterapkan untuk semua perusahaan, baik yang belum menggunakan harga pokok standar maupun yang sudah menggunakan harga pokok standar. Akan tetapi, penggunaan biaya sesungguhnya sebagai dasar penentuan harga jual mempunyai dua kelemahan yang sangat penting yaitu: (1) harga jual produk baru dapat ditentukan pada akhir periode padahal sebagian besar produk yang sudah selesai diproduksi segera dijual tanpa menunggu sampai akhir periode, (2) ketidakefisienan kegiatan meningkatkan besarnya harga pokok sehingga harga jualnya menjadi relatif tinggi. Hal ini mengakibatkan perusahaan tidak dapat

bersaing karena perusahaan sejenis dapat bekerja lebih efisien dengan menawarkan harga yang lebih rendah.

Penentuan harga jual berdasar harga pokok standar hanya mempertimbangkan harga pokok standar atau yang dianggarkan sebagai dasar penentuan harga jual. Dengan system ini harga jual dapat dengan cepat ditentukan tanpa menunggu akhir periode dan dapat mengeliminasi keteidakefisienan kegiatan dalam penentuan harga jual.

Contoh penentuan harga jual berdasar full cost-plus yang menggunakan harga pokok sesungguhnya dengan harga pokok standar adalah sebagai berikut:

PT. Bekasi Raya memproduksi sebuah jenis produk. Adapun besarnya biaya produksi standard an sesungguhnya per unit produk adalah sebagai berikut:

Tabel. 7.1 Biaya standard dan biaya sesungguhnya Biaya Produksi Standar (Rp) Sesungguhnya

(Rp)

Selisih (Rp) Biaya bahan baku

Biaya tenaga kerja langsung

Biaya overhead pabrik

2.200.000 3.200.000 2.400.000

2.600.000 4.000.000 2.800.000

400.000 ( R ) 800.000 ( R ) 400.000 ( R )

Jumlah 7.800.000 9.400.000 1.600.000 ( R )

Jika manajemen PT Bekasi Raya menentukan harga jual berdasar biaya penuh ditambah dengan 70% markup, maka harga jual berdasar biaya sesungguhnya dan biaya standar adalah sebagai berikut:

Harga jual berdasar biaya sesungguhnya:

Rp 9.400.000 + Rp 9.400.000 (70%) = Rp 15.980.000 Harga jual berdasar biaya standar :

Rp 7.800.000 + Rp 7.800.000 (70%) = Rp 13.260.000

Selisih harga jual Rp 2.720.000

b. Pengaruh metode penentuan harga pokok produksi penuh (cost plus pricing) Cost plus pricing adalah biaya tertentu ditambah dengan kenaikan (markup) yang telah ditentukan. Cost atau dikenal dengan harga pokok produk.

Terdapat dua cara dalam penentuan harga pokok produk, yaitu metode harga pokok penuh (full cost) dan metode harga pokok variabel (variable cost).

1) Metode harga pokok produksi penuh ( Absorption/Full cost )

Pada metode harga pokok produksi penuh dalam penentuan harga jual berdasar cost-plus adalah biaya yang dikelurkan untuk memproduksi satu unit produk, tidak termasuk biaya non produksi. Oleh karena itu, target harga jual dengan menggunakan metode ini ditentukan sebesar biaya produksi ditambah dengan markup yang diinginkan. Markup yang ditambahkan tersebut digunakan untuk menutupi biaya nonproduksi dan untuk menghasilkan laba yang diinginkan.

Adapun biaya pokok produksi penuh adalah biaya yang terdiri dari harga pokok produksi, diantaranya:

 Biaya bahan baku langsung (Direct Material)

 Biaya tenaga kerja langsung (Direct Labour)

 Biaya tak langsung pabrik atau overhead pabrik (Factory Overhead Cost) Tetap

 Biaya tak langsung pabrik atau overhead pabrik (Factory Overhead Cost) Variabel

Contoh:

PT Bekasi Raya menghasilkan satu jenis produk. Perusahaan tersebut memiliki kapasitas produksi dan penjualan normal 1000 unit perbulan. Adapun data yang dikumpulkan oleh Departemen Akuntansi perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

Biaya Variabel per unit:

 Biaya bahan baku Rp 100.000

 Biaya tenaga kerja langsung 80.000

 Biaya overhead pabrik 80.000

 Biaya administrasi dan umum 40.000 Biaya Tetap:

 Biaya overhead pabrik Rp140.000.000

 Biaya administrasi dan umum 20.000.000

Jika manajemen menentukan harga jual berdasar harga pokok penuh ditambah dengan markup 45%, maka besarnya harga jual per unit suatu produk adalah:

Harga pokok produski penuh (Full costing):

Biaya bahan baku Rp 100.000

Biaya tenaga kerja langsung 80.000 Biaya overhead variabel 80.000 Biaya overehead tetap 140.000 (Rp 140.000.000 : 1000)

Total Biaya Produksi Rp 400.000 Jadi Markup = 45% x Rp 180.000 Maka harga jual per unit produk adalah Rp 580.000

Jika 1000 unit produk dapat di produksi dan dijual, maka laba yang dicapai pada harga jual berdasar harga pokok produksi penuh ditambah dengan markup tersebut dapat dilihat pada laporan laba-rugi berikut ini:

PT Bekasi Raya Laporan Laba Rugi

Metode harga pokok produksi penuh

Penjualan (1000 unit @ Rp 580.000) Rp 580.000.000 Harga pokok penjualan

(1000 unit @ Rp 400.000) 400.000.000

Laba bruto Rp 180.000.000

Biaya Non Produksi :

Biaya administrasi dan umum tetap Rp 20.000.000 Biaya administrasi dan umum variabel

( 1000 unit @ Rp 40.000 ) 40.000.000

Rp 60.000.000

Laba bersih Rp 120.000.000

2) Metode Biaya variabel (variable costing/direct costing) atau pendekatan kontribusi

Pendekatan harga pokok produksi penuh atau full costing sebagai dasar penentuan harga jual menekankan penggolongan biaya berdasarkan fungsi, sedangkan pendekatan biaya variabel sebagai dasar penentuan harga jual menekankan penentuan harga jual menekankan penggolongan biaya berdasar perilakunya. Pendekatan biaya variabel disebut juga pendekatan laba kontribusi atau contribution margin. Pada pendekatan biaya variabel, penentuan harga jual produk atau jasa ditentukan sebesar biaya variebel ditambah markup yang harus tersedia untuk menutup semua biaya tetap dan untuk menghasilkan laba yang diinginkan. Metode ini disebut juga dengan metode biaya variabel ditambah dengan markup.

Adapun biaya pokok variabel atau variable costing adalah biaya yang terdiri dari:

 Biaya bahan baku langsung (Direct Material)

 Biaya tenaga kerja langsung (Direct Labour)

 Biaya tak langsung pabrik atau overhead pabrik (Factory Overhead Cost) Variabel

 Biaya non produksi variabel:

Biaya penjualan dan administrasi variabel

Berdasarkan contoh kasus yang sama di atas, maka jika menggunakan pendekatan harga pokok variabel plus markup 70%. Maka besarnya harga jual produk ditentukan sebagai berikut:

Biaya produksi variabel per unit:

 Biaya bahan baku Rp 100.000

 Biaya tenaga kerja langsung 80.000

 Biaya overhead pabrik 80.000

Rp 260.000 Biaya non produksi variabel per unit

 Biaya administrasi dan umum 40.000

Jumlah biaya variabel Rp 300.000

Markup ( 70% x Rp Rp 300.000 ) Rp 210.000

Harga jual per unit produk Rp 510.000

Jika 1000 unit produk dapat di produksi dan dijual, maka laba yang dicapai pada harga jual berdasar harga pokok variabel ditambah dengan markup tersebut dapat dilihat pada laporan laba-rugi berikut ini:

PT Bekasi Raya Laporan Laba Rugi Metode harga pokok variabel

Penjualan (1000 unit @ Rp 510.000) Rp 510.000.000 Harga pokok penjualan

(1000 unit @ Rp 300.000) 300.000.000 Laba kontribusi atau contribution margin Rp 210.000.000 Biaya tetap :

Biaya overhead pabrik Rp 140.000.000 Biaya administrasi dan umum tetap 20.000.000

Rp 160.000.000

Laba bersih Rp 50.000.000

Dalam dokumen BAB I - sipeg unj - Universitas Negeri Jakarta (Halaman 113-120)