BAB II KAJIAN PUSTAKA
2. Literasi Lingkungan
a. Pengertian literasi lingkungan
Literasi berarti suatu kemampuan membaca dan menulis dan berbicarabahasa juga menyelesaikan masalah pada taraf yang dibutuhkan untuk pekerjaan dan kegiatan sosial selain itu, literasi merupakan kecakapan hidup yang memungkinkan manusia untuk berfungsi maksimal dalam masyarakat yang mencakup kemampuan reseptif dan produktif selain itu, literasi bertujuan dalam memecahkan masalah yang akan mengajarkan kepada siswa dalam berpikir kritis untuk memecahkan sebuah masalah. Secara sederhana, literasi dapat diartikan sebagai kemampuan dalam membaca dan menulis namun seiring berjalannya waktu definisi dari literasi memiliki arti luas
sehingga keberaksaraan bukan lagi bermakna tunggal namun sudah memiliki atau mengandung beragam arti. Adapun macam-macam dari literasi misalnya literasi media, literasi komputer, literasi teknologi.
Literasi ekonomi, literasi gender, literasi moral serta terdapat pula literasi lingkungan (Darma, 2021).
Sejalan dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi definisi literasi juga mengalami perkembangan dimana istilah literasi dikenal pula dengan istilah multiliterasi yang mengandung arti sebagai keterampilan dalam menggunakan beragam cara dalam menyatakan dan memahami ide-ide dan informasi. Dalam pandangan multiliterasi siswa perlu menjadi ahli dalam memahami dan menggunakan serta memaksimalkan potensi dalam mengikuti perubahan teknologi dan secara aktif berpartisipasi dalam komunitas global (Abidin, 2017).
Menurut Triana (2020), Literasi memiliki makna yang dapat digunakan pada berbagai bidang ilmu, baik sosial, sains maupun teknologi. Literasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari dikarenakan literasi sangat melekat pada implementasi berdasarkan wawasan, pengalaman dan pengamatan.
Literasi dalam kehidupan sehari-hari memiliki makna melek yang berarti tidak hanya sekedar mengetahui namun juga memahami sehingga dapat diimplementasikan atau dipraktikkan.
Lingkungan berarti seluruh faktor luar yang mempengaruhi suatu organisme yang terdiri dari beberapa faktor yang berupa organisme hidup ataupun variabel yang tidak hidup yang kemudian terdiri dari dua komponen utama lingkungan yaitu biotik dan abiotik, bahan kimia dan lain-lain (Hayatuddin, 2021).
Lingkungan berarti sebuah media dimana makhluk hidup tinggal dan mencari makanan atau penghidupannya serta memiliki karakter dan fungsi yang unik secara timbal balik dikarenakan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya. Lingkungan terdiri dari air, tanah, sumber daya alam flora dan fauna, manusia dan kaitannya dengan unsur-unsur tersebut. Manusia dan lingkungan adalah bagian yang tidak bisa terpisahkan karena keduannya adalah objek yang bekerja secara sistematis sehingga saling mempengaruhi satu sama lain antara manusia dan lingkungan begitupula dengan lingkungan dan manusia. Pengolaan lingkungan yang baik akan berdampak baik pula untuk kehidupan (Farida, 2018).
Dalam lingkup yang lebih spesifik, ilmu lingkungan diartikan sebagai ilmu terapan dari ekologi yang berarti ilmu dasar, diterapkan pada berbagai masalah kehidupan yang umumnya disebabkan oleh aktivitas manusia. Dengan pemahaman ilmu lingkungan yang ditunjang tumbuhnya etika, kearifan dan kepedulian lingkungan bagi semua pihak, maka kualitas lingkungan hidup tidak makin rusak dan tercemar. Kualitas lingkungan yang serasi dan seimbang akan dapat
dicapai hanya dengan melalui pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar (Manik, 2018).
Kehidupan manusia tidak akan terpisah dari lingkungan dan sangat tergantung pada lingkungan dikarenakan lingkungan telah menyediakan berbagai kebutuhan hidup manusia seperti halnya udara, air sinar matahari supaya manusia dapat mempertahankan kehidupan lingkungan yang baik dan sehat adalah sebuah cara agar mewujudkan kehidupan manusia yang baik dan sehat pula. Pelestarian fungsi lingkungan hidup serta pengendalian pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup. Pelestarian fungsi lingkungan hidup bermakna sebagai rangka upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Salah satu bentuk kewajiban seseorang dalam pelestarian lingkungan yaitu mengendalikan pencemaran atau kerusakan lingkungan berkaitan akan upaya untuk tidak membiarkan terjadinya pencemaran atau kerusakan pada lingkungan (Hayatuddin, 2021).
Environmental literacy atau biasa diartikan sebagai literasi lingkungan merupakan suatu kemampuan atau keterampilan dalam memahami pentingnya menjaga lingkungan untuk kehidupan sekarang dan juga generasi yang akan datang. Kemampuan ini perlu menjadi suatu kebiasaan yang baik untuk generasi muda sehingga perlu dikembangkan sejak dini (Mardiani, 2020).
Secara konseptual literasi lingkungan berarti pengetahuan mengenai isu-isu dan konsep mengenai lingkungan,disposisi sikap motivasi kemampuan kognitif serta keterampilan keyakinan dan perilaku yang tepat dalam merealisasikan pengetahuan tersebut untuk pengambilan keputusan yang berkaitan tentang lingkungan dimana seseorang yang mempunyai tingkat literasi lingkungan yang tinggi akan mengambil keputusan terbaik tentang lingkungan (Farida, 2018).
Menurut Mardiani (2020), literasi lingkungan merupakan kemampuan individu atau seseorang dalam memahami dan mengerti tentang kondisi lingkungan sehingga seseorang dapat memutuskan tindakan yang paling tepat dalam mempertahankan, menjaga dan memulihkan serta meningkatkan kondisi lingkungan menjadi lebih baik, sehingga lingkungan tetap terjaga dengan baik.
Literasi dapat juga diartikan sebagai pemahaman atau pengetahuan dari seseorang tentang segala hal atau segala sesuatu yang berkaitan dengan lingkungan termasuk di dalamnya mengetahui masalah yang ada dan dapat mencari solusi sampai menanggulangi suatu masalah-masalah di lingkungan sekitar. Untuk menjadikan seseorang yang mempunyai literasi lingkungan diperlukan sebuah usaha, salah satunya yaitu dengan pemberian pendidikaan berbasis lingkungan sejak dini kepada seluruh masyarakat terkhusus siswa agar siswa dapat memiliki kecakapan yang baik dalam tingkat literasi lingkungan sejak dini (Utami, 2019).
Menurut Rokmah (2021) Secara umum Indikator dari literasi lingkungan terdiri dari :
1. Pengetahuan
Merupakan pengetahuan yang dimiliki seseorang individu yang berkaitan dengan isu-isu lingkungan.
2. Kemampuan kognitif
Merupakan suatu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa terhadap lingkungan.
3. Sikap
Merupakan sikap individu terhadap kondisi lingkungan dengan mengedepankan norma dan moral pribadi.
4. Perilaku
Merupakan tindakan seseorang yang berkaitan dengan lingkungan b. Faktor yang mempengaruhi literasi lingkungan
Adapun contoh faktor yang mempengaruhi literasi lingkungan seseorang salah satunya adalah niat untuk mengetahui dan mempelajari masalah-masalah lingkungan dengan kata lain literasi lingkungan dapat dikaitkan salah satunya melalui pendidikan sehingga pendidikan akan memberikan pengalaman yang baik dalam segi belajar untuk menyelesaikan permasalahan dengan berpikir kritis dan kreatif dalam mengambil keputusan (Farida, 2018).
c. Konsep literasi lingkungan
Literasi lingkungan berarti sebuah kemampuan dari seseorang tentang hal-hal yang saling berhubungan atau memiliki keterikatan dengan lingkungan termasuk didalamnya tahu akan masalah yang ada dan dapat mengetahui atau mencari solusi tentang permasalahan- permasalahan yang terjadi terhadap lingkungan (Santoso, 2021).
Konsep literasi lingkungan menurut Farida (2018) yang saling berhubungan dengan konsep biologi dan ekologi yaitu :
1. pengetahuan dan pemahaman dasar mengenai biosferseperti tanah, udara dan air yang merupakan system pendukung untuk kehidupan makhluk hidup agar memiliki kehidupan dalam habitatnya serta hukum-hukum dan perinsip alam.
2. Pengetahuan dan pemahaman mengenai persfektif alam dan manusia prinsip serta konsep ekologi dan konsep ekosistem 3. Kesadaran mengenai kegiatan manusia dengan lingkungannya
dan interaksinya dalam dalam sebuah ekosistem, siklus alam aliran energi dalam ekosistem, rantai makanan dan jaring makanan.
4. Pemahaman tentang perubahan lingkungan yang diakibatkan oleh indusstrialisasi dan urbanisasi.
5. Pemahaman mengenai aktifitas-aktifitas yang selaras dengan kebutuhan dan keinginan dasar manusia dan bagaimana hal itu berpengaruh terhadap kesehatan, lingkungandan kualitas hidup,
pengetahuan tentang ketidak seimbangan populasi dengan sumber daya dan tindakan dalam mengatasi ketidak seimbangan pengetahuan bagaimana menggunakan sumber daya dan meminimalisir penggunaan bahan-bahan yang berbahaya bagi lingkungan.
6. Kesadaran tentang sumber daya yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui. Kesadaran dalam membedakan tindakan konservasi dengan ekploitasi atau kerusakan sumber daya alam.
7. Pemahaman bagaimana tentang pemeliharaan kualitas lingkungan dan kehidupan. Pengetahuan bagaimana organisasi dan kelompok dapat berkontribusi untuk mengubah lingkungan menjadi lebih baik.
8. Pemahaman tentang kemampuan dalam membuat pilihan, kesediaan untuk membatasi diri dan bertindak melindungi dan memelihara lingkungan
9. Pengetahuan akan tindakan tentang masalah lingkungan yang berkaitan akan konteks saintifik, hukum, ekonomi, sosial dan politik serta kepekaan dan kesadaran akan adanya dampak kekuatan dan pengetahuan mengenai adanya hubungan antara produktivitas yang tinggi, teknologi modern pembangunan ekonomi dengan terciptanya lingkungan yang sehat.
10. Kesadaran bahwa etika lingkungan harus dijadikan petunjuk supaya dapat memelihara lingkungan. Etika lingkungan sangat
berkaitan dengan pengelolaan dan perlindungan alam secara berkelanjutan.
d. Komponen-komponen literasi lingkungan
Menurut Farida (2018), literasi lingkungan mengarah pada literasi tertentu yang tertuju pada sebuah perilaku yang bertanggung jawab terhadap lingkungan yang diawali dengan kesadaran terhadap lingkungan dan kepedulian terhadap masalah pada lingkungan adapun komponen dari literasi lingkungan yaitu :
1. Memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan 2. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan
3. Memiliki pengetahuan dan pemahaman terkait masalah lingkungan 4. Tindakan yang berulang untuk memelihara keseimbangan
pelestarian lingkungan
Menurut Perkasa (2021), kesadaran terhadap lingkungan merupakan salah satu komponen dari literasi lingkungan. Literasi lingkungan mencakup lima komponen diantaranya yaitu pengetahuan, kesadaran, perilaku, keterlibatan dan sikap. Kesadaran terhadap lingkungan merupakan cerminan dari segala pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.
Menurut santoso (2021), komponen dari literasi lingkungan yaitu pengetahuan, disposisi, kompetensi dan perilaku yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dimana pengetahuan harus mencakup fisik, ekologis, sosial, budaya dan sistem politik. Disposisi melibatkan
kepekaan , sikap, tanggung jawab pribadi dan motivasi, kompetensi mencakup identifikasi, analisis, investigasi, evaluasi dan menyelesaikan masalah lingkungan serta perilaku yang bertanggung jawab terhadap lingkungan termasuk praktik dalam lingkungan. Literasi lingkungan memiliki 4 komponen penilaian yaitu :
1. Pengetahuan lingkungan
Pengetahuan lingkungan merupakan serangkaian pengetahuan ekologis yang dimiliki oleh individu mengenai lingkungan
2. Sikap terhadap lingkungan
Sikap terhadap lingkungan mrupakan kecendrungan umum yang terjadi pada seseorang dan dibentuk atau dipelajari pada saat merespon dengan konsisten/pasti terhadap keadaan lingkungan.
3. Persepsi kegunaan lingkungan
Persepsi lingkungan merupakan cara individu untuk memahami dan menerima stimulus terhadap lingkungan yang sedang dihadapinya.
4. Kepedulian terhadap lingkungan
Kepedulian terhadap lingkungan dianggap sebagai suatu tingkat komitmen dan emosional dari individu terhadap berbagai isu pada lingkungan sekitar.