• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi pelaksanaan penelitian ini yaitu berada di Wilayah Samsat Kabupaten Gowa. Sedangkan waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan sejak dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurung waktu kurang lebih 2 (dua) bulan, 1 (satu) bulan pengumpulan data dan 1 (satu) bulan untuk pengolahan data yang meliputi penyajian data dalam bentuk skripsi dan proses bimbingan berlangsung.

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran 1. Definisi Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017) Berdasarkan judul penelitian yang dikemukakan diatas yaitu “Analisis Pengaruh Sistem Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pemilik Kendaraan Bermotor (Studi Kasus pada Kantor SAMSAT Kabupaten Gowa)”, Maka dari itu, variabel yang diteliti yaitu:

a. Variabel Bebas atau Independen (X)

Menurut (Sugiyono, 2017) Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian yang menjadi variabel bebas adalah E-Samsat dan Kualitas Pelayanan

b. Variabel Terikat atau Dependent (Y)

Menurut (Sugiyono, 2017) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat atau dependen adalah Kepatuhan Wajib Pajak Pemilik Kendaraan Bermotor

2. Operasionalisasi Variabel

Pengertian Operasionalisasi Variabel adalah variabel yang diungkap dalam definisi konsep tersebut, secara operasional, secara praktik, secara riil, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian atau obyek yang diteliti.

Menurut (Sugiyono, 2017) operasionalisasi variabel adalah suatu atribut seseorang atau obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa operasionalisasi variabel operasionalisasi variabel merupakan konsep-konsep yang berupa kerangka yang kemudian diubah menjadi kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati, dapat diuji kebenarannya oleh orang lain.

Merupakan penjelasan dari teoritis variabel untuk diamati dan diukur.

sehingga pengujian hipotesis dapat dilakukan secara benar. Maka terdapat tiga variabel yang akan diukur, yaitu:

Tabel 3.1

Variabel Operasional Penelitian

Variabel Definisi Indikator Skala

E-Samsat E-Samsat merupakan sebuah terobosan dari pihak terkait guna mempermudah Wajib Pajak (WP) untuk

melaksanakan kewajibannya membayar pajak kendaraan bermotor di wilayah

hukumnya (Rustandi, 2020).

1. Cepat 2. Efektif 3. Efisien 4. Mudah 5. Aman 6. Mengurangi

tunggakan 7. Bermanfaat bagi

masyarakat 8. Memfasilitasi Pajak

Kendaraan Bermotor (PKB)

Likert

Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan (Tjiptono & Chandra, 2016)

1. Kehandalan 2. Ketanggapan 3. Jaminan 4. Empati

5. Bukti langsung 6. Penggunaan alat

bantu dalam pelayanan 7. Kepuasan

penggunaan 8. Kepuasan pada

tempat

Likert

Kepatuhan Wajib Pajak

kepatuhan perpajakan adalah tindakan Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya sesuai

1. Memenuhi kewajiban pajak sesuai dengan ketentuan yang

Likert

dengan ketentuan peraturan perundang undangan dan peraturan pelaksanaan perpajakan yang berlaku dalam suatu Negara (Chairunnisa, 2018)

berlaku

2. Wajib pajak tidak mempunyai tunggakan pajak 3. Membayar pajaknya

tepat pada waktunya 4. Wajib Pajak

memenuhi

persyaratan dalam membayarkan pajaknya

5. Wajib pajak dapat mengetahui jatuh tempo pembayaran 6. Tidak pernah

melanggar

ketentuan peraturan 7. Tarif pajak

kendaraan bermotor sangat adil dan tepat

8. Kesadaran dan pemahaman wajib pajak

9. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dialokasikan untuk kepentingan rakyat.

Adapun penjelasan dari indicator pengukuran variabel diatas ialah:

a. Variabel E-Samsat (X1)

1) Membayar pajak kendaraan bermotor dengan menggunakan E-Samsat prosesnya sangatlah cepat dan bisa dilakukan kapan saja.

2) Dengan adanya E-Samsat, proses pelaporan dan pembayaran pajak kendaraan bermotor lebih efektif dan efisien dalam penggunaannya.

3) Selain mudah dalam penggunaannya, E-Samsat juga menjamin keamanan wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor.

4) Dengan membayar pajak menggunakan E-Samsat, maka masyarakat bisa mengurangi tunggakan atau kewajbannya sebagai wajib pajak PKB.

5) E-Samsat sangatlah bermanfaat bagi masyarakat karena E-Samsat memberikan fasilitas kepada masyarakat dalam membayar pajak sebagai suatu kewajiban.

b. Variabel Kualitas Pelayanan

1) Kehandalan yaitu mampu untuk memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.

2) Ketanggapan adalah kecepatan pelayanan yang ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima layanan pada kantor samsat.

3) Jaminan ialah memberi rasa aman kepada wajib pajak terkait dengan data pribai wajib pajak tersebut.

4) Empati merupakan sesuatu dimana pemberi layanan mampu memahami kondisi perasaan wajib pajak kendaraan bermotor.

5) Pelayanan yang berkualitas dapat memberikan bukti langsung kepada para nasabah atau wajib pajak.

6) Penggunaan alat bantu baik berupa papan informasi digital, microfon ataupun alat bantu lainnya dalam meberikan pelayanan adalah satu bentuk pelayanan yang berkualitas.

7) Merasa puasnya wajib pajak atas pelayanan yang diberikan serta tempat yang aman dan nyaman merupakan suatu bentuk penghargaan kepada wajib pajak kendaraan bermotor atas pelayanan publik yang diberikan demi terwujudnya pelayanan yang berkualitas.

c. Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor

1) Membayara pajak kendaraan bermotor adalah suatu bentuk pemenuhan kewajiban pajak karena telah diatur oleh undang-undang.

2) Wajib pajak yang patuh dalam memenuhi kewajiban perpajakannya ialah

ketika wajib pajak tidak mempunyai tunggakan pajak.

3) Membayar pajaknya tepat pada waktunya adalah suatu tindakan yang mencerminkan suatu kepatuhan dalam pemenuhan kewajiban pajaknya Wajib Pajak memenuhi persyaratan dalam membayarkan pajaknya.

4) Wajib pajak dapat mengetahui jatuh tempo pembayaran yaitu setiap setahun sekali untuk pajak kendaraan bermotor.

5) Wajib pajak yang patuh dalam membayar pajak adalah wajib pajak yang tidak pernah melanggar ketentuan peraturan.

6) Tarif pajak kendaraan bermotor sangat adil dan tepat maka dari itu dengan kesetaraan pembayaran wajib pajak merasa adil karena diperlakukan secara sama dengan adil dalam pemenuhan kewajiban pajak kendaraan bermotor.

7) Kesadaran dan pemahaman wajib pajak menjadi penting dikarenakan hal ini merupakan tingkatan pertama bagi seorang wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya.

8) Dengan membayar pajak kendaraan bermotor maka masyarakat akan sejahtera karena Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dialokasikan untuk kepentingan rakyat.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi, terdiri dari subjek ataupun objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan pada peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017) Berdasarkan objek penelitian yang telah ditetapkan, maka populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak kendaraan bermotor yang terdaftar di Kantor SAMSAT Kabupaten Gowa.

2. Sampel

Sampel merupakan jumlah maupun karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2017) Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak kendaraan bermotor yang terdaftar di Kantor SAMSAT Kabupaten Gowa. Dalam pemilihan sampel terdapat teknik sampling untuk menentukan sampel mana yang akan digunakan dalam penelitian.

Pada penelitian ini mempunyai 20 indikator, jadi mengikuti pedoman pada poin tiga di atas, penulis memutuskan untuk mengambil sampel sebanyak 100 buah untuk mengantisipasi terambilnya sampel yang tidak valid.

a. Teknik Sampling

Menurut (Sugiyono, 2017) Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Adapun teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini yaitu purposive sampling. “Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Alasan menggunakan teknik Purposive Sampling adalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan fenomena yang diteliti. Oleh karena itu, penulis memilih teknik Purposive Sampling yang menetapkan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh sampel-sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun beberapa kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian yaitu sebagai berikut:

1) Wajib pajak kendaraan bermotor roda 2 dan roda 4 yang kendaraan

bermotornya beralamatkan di Kabupaten Gowa

2) Pernah membayar pajak di Kantor SAMSAt Kabupaten Gowa

Menurut (Ferdinand, 2014) menjelaskan pedoman sampel sehubungan dengan digunakannya model persamaan struktural, meliputi:

1) 100-200 sampel untuk teknik maximum likelihood estimation

2) Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi. Pedomannya adalah 5-10 kali jumlah parameter yang diestimasi

3) Tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variabel laten. Jumlah sampel adalah jumlah indikator dikali 5-10.

Dokumen terkait