• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

G. Teknik Analisis Data

Menurut (Sugiyono, 2017) Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Dikarenakan penelitian ini bersifat kuantitatif, maka data yang dikumpulkan melalui kuesioner dari responden selanjutnya dianalisis menggunakan alat uji statistik dengan menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Sciences) versi 23. Dengan

menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis dijelaskan sebagai berikut

1. Statistik Deskriptif

Menurut (Sugiyono, 2017) Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, dan nilai selisih (Ghozali, 2018).

Menurut nilai (Pratiwi & Irawan, 2019) rata-rata dapat diartikan sebagai nilai tipikal atau representatif atau perwakilan dari suatu set data.

Nilai dari standar deviasi dapat diinterpretasi sebagai nilai yang menunjukkan seberapa dekat nilai-nilai data menyebar atau berkumpul di sekitar rata-ratanya. Nilai maksimum merupakan nilai yang paling tinggi dari suatu data. Nilai minimum merupakan nilai yang paling rendah dari suatu data. Range merupakan selisih nilai maksimum dengan nilai minimum.

2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner dapat dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2018). Pengujian validitas ini menggunakan pearson, correlation yaitu menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor. Apabila nilai

signifikansi nya <0,05 maka butir pernyataan dinyatakan valid dan apabila nilai signifikansinya >0,05 maka butir pernyataan tersebut tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila diukur beberapa kali dengan alat ukur yang sama. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2018).

3. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa Uji t dan F mengasumikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Gozhali 2018).

Ada 2 cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan adanya plot dan uji statistik. Dalam penelitian ini digunakan untuk uji plot menggunakan Q-Q Plot sedangkan analisis statistik dengan uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dan Shapiro-Wilk (S-W), pedoman pengambilan keputusan tentang data-data yang mendekati atau merupakan distribusi normal yang dapat dilihat dari:

1) Nilai signifikansi atau probabilitas >0.05, maka data terdistribusi secara tidak normal.

2) Nilai signifikansi atau probabilitas < 0.05, maka data terdistribusi secara normal.

4. Uji Hipotesis

a. Uji Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan persamaan regresi berganda untuk menganalisis pengaruh E-Samsat dan kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Model persamaan regresi berganda sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Keterangan :

Y = kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor A = Harga konstanta (harga Y bila X=0)

X1 = Variabel independen pertama (E-Samsat)

X2 = Variabel independen kedua (Kualitas Pelayanan) b. Uji T (Parsial)

Uji Hipotesis adalah cabang Ilmu Statistika Inferensial yang dipergunakan untuk menguji kebenaran suatu pernyataan secara statistik dan menarik kesimpulan apakah menerima atau menolak pernyataan tersebut. Tujuan dari Uji Hipotesis adalah untuk menetapkan suatu dasar sehingga dapat mengumpulkan bukti yang berupa data-data dalam menentukan keputusan apakah menolak atau menerima kebenaran dari pernyataan atau asumsi yang telah dibuat.

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam penelitian ini, uji statistik t mempunyai nilai signifikansi α=5%. Kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik t adalah jika nilai signifikansi t (nilai-p) <0,05; maka hipotesis

alternatif diterima, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2018).

Sehingga dasar pengambilan keputusan yang digunakan dalam uji t dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas signifikansi > 0,05, maka hipotesis ditolak.

Hipotesis ditolak mempunyai arti bahwa variabel independen tidak berpengaruh signifikansi terhadap variabel dependen.

2) Jika nilai probabilitas signifikansi < 0,05, maka hipotesis diterima.

Hipotesis tidak dapat ditolak mempunyai arti bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji hipotesis seperti ini dinamakan juga sebagai uji signifikansi.

Secara keseluruhan terhadap garis regresi yang diobservasi maupun estimasi, apakah Y berhubungan dengan linear terhadap X. Uji statistik F juga menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji statistik F mempunyai signifikansi 0,05.

(Gozhali, 2018). Uji hipotesis seperti ini dinamakan uji signifikasi secara keseluruhan terhadap garis regresi yang diobservasi maupun estimasi, apakah Y berhubungan linear terhadap X1,X2. Perumusan hipotesis untuk uji F adalah:

Ho: Variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

Ha: Variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

Pengujian dilakukan dengan uji F pada tingkat keyakinan 90% dan tingkat kesalahan (α) 10%. Pedoman sebagai berikut:

1) F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2) F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Atau jika menggunakan hiraki probabilitas, maka pedomannya adalah:

1) Probabilitas > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

2) Probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

45 BAB IV PEMBAHASAN

A. Sejarah Objek Penelitian

Sebelum tahun 1972, badan pendapatan daerah merupakan salah satu bagian dari biro keuangan sekertariat wilayah daerah tingkat 1 sulawesi selatan dengan nama bagian penghasilan daerah.namun dalam perkembangan selanjutnya,dengan luasnya daerah kerja urusan-urusan yang menyangkut pendapatan daerah,baik yang meliputi pendapatan asli daerah sendiri (pajak,retribusi,dan pendapatan-pendapatan daerah lainya yang sah) maupun pendapatan negara yang diserahkan kepada daerah tingkat 1 sehingga di anggap perlu memisahkan diri dari sekertariat daerah tinkat 1sulawesi selatan dan bagian pendapatan daerah pada biro keuangan menjadi urusan tersendiri dan merupakan dinas otonomi yang di tetapkan berdasarkan surat keputusan gubernur kepala daerah tingkat 1 Sulawesi Selatan nomor 130/IV/1973, tanggal 17 april 1973 tentang pembentukan dinas pendapatan daerah tinkat Sulawesi Selatan.

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Penyebaran kuesioner dilakukan kepada para responden, yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang ada di Kabupaten Sinjai. Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 100 lembar yang telah diisi oleh responden maka jumlah kuesioner yang dapat diolah atau dijadikan sampel sebanyak 100. Kuesioner tersebut disebar pada 25 September 2021 sampai dengan 10 Oktober 2021 di wilayah Kabupaten Gowa. Berikut adalah tabel penyebaran kuesioner.

Tabel 4.1

Penyebaran Kuesioner

Keterangan Jumlah Persentase (%)

Kuesioner yang disebar 100 100

Kuesioner yang dikembalikan 100 100

Total 100 100

Sumber: Data data primer diolah (2021) 1. Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini, jumlah sampel yang diambil yaitu responden berjumlah 100 masyarakat yang ada di Kabupaten Gowa dengan karakteristik yang berbeda-beda, berikut terlampir karakteristik dari responden diantaranya adalah jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan, pemilik kendaraan bermotor, serta membayar pajak kendaraan bermotor.

Berikut adalah deskripsi karakteristik dari responden.

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2

Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki-Laki 53 53

Perempuan 47 47

Total 100 100

Sumber: Data diolah SPSS (2021)

Dari data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin pada tabel 4.2 diatas, maka jumlah responden terbesar adalah responden yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 53 orang dengan persentase 53%.

Sedangkan jumlah responden terendah adalah responden yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 47 orang dengan persentase 47%. Maka

dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki- laki mendominasi.

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.3 Usia Responden Usia Jumlah Persentase

(%)

Valid Percent

Cumulative Percent

18-22 12 12 12.0 12.0

22-30 60 60 60.0 72.0

>30 28 28 28.0 100.0

Total 100 100 100.0

Sumber: Data diolah SPSS (2021)

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas diperoleh informasi bahwa mayoritas 100 dari responden adalah berumur 18-22 tahun yaitu sebanyak 12 responden dengan persentase 12%, kemudian sebanyak 60 responden dengan persentase 60% berumur 22-30 tahun, sebanyak 28 responden dengan persentase 28% berumur >30 tahun. Maka responden dengan usia 22-30 lebih mendominasi dengan total responden sebanyak 100.

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.4

Pekerjaan Responden Pekerjaan Jumlah Perentase

(%)

Valid Percent

Cumulative Percent

Pegawai 10 10 10.0 10.0

Karyawan 39 39 39.0 49.0

Petani 3 3 3.0 52.0

IRT 1 1 1.0 53.0

Wirausaha 16 16 16.0 69.0

Guru 13 13 13.0 82.0

Mahasiswa 16 16 16.0 98.0

Perawat 2 2 2.0 100.0

Total 100 100 100.0

Sumber: Data diolah SPSS (2021)

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas diperoleh informasi bahwa sebanyak 10 responden dengan persentase 10% bekerja sebagai pegawai, 39

responden dengan persentase 39% bekerja sebagai karyawan, 3 responden dengan persentase 3% bekerja sebagai petani, 1 responden dengan persentase 1% bekerja sebagai IRT, 16 responden dengan persentase 16% bekerja sebagai wirausaha, 13 responden dengan persentase 13% bekerja sebagai guru,16 responden dengan persentase 16% sebagai mahasiswa, 2 responden dengan persentase 2% bekerja sebagai perawat. Karyawan sebagai responden yang mendominasi dengan jumlah 39 responden.

d. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.5

Jenjang Pendidikan Responden Tingkat

Pendidikan Jumlah Persentase (%)

Valid Percent

Cumulative Percent

S2 1 1.0 1.0 1.0

S1 53 53.0 53.0 54.0

SMA 40 40.0 40.0 94.0

SMP 6 6.0 6.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS (2021)

Berdasarkan Tabel 4.5 diatas diperoleh informasi bahwa sebanyak responden dengan tingkat pendidikan S2 sebanyak 1 responden dengan persentase 1%, sementara jenjang S1 sebanyak 53 responden dengan persentase 53%, sementara jenjang pendidikan SMA sebanyak 40 responden dengan persentase 40%, dan jenjang pendidikan SMP sebanyak 6 responden dengan persentase 6%. Dengan jumlah responden sebanyak 100. Dengan jenjang pendidikan S1 mendominasi sebanyak 53 responden.

C. Analisis Hasil Penelitian 1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistika yang digunakan untuk mendeskripsikan data menjadi informasi yang lebih akurat serta mudah dipahami dalam memberikan gambaran mengenai penelitian berupa hubungan dari variabel-variabel.

Tabel 4.6

Hasil Uji Statistik Deskriptif Sistem E-Samsat

X1 N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Q1 100 3.00 5.00 4.7400 .52455

Q2 100 2.00 5.00 4.4000 .75210

Q3 100 2.00 5.00 4.3200 .69457

Q4 100 2.00 5.00 3.8000 .75210

Q5 100 3.00 5.00 4.7300 .48938

Q6 100 3.00 5.00 4.4900 .59450

Q7 100 3.00 5.00 4.4200 .68431

Q8 100 2.00 5.00 4.4700 .67353

Q9 100 3.00 5.00 4.8500 .38599

Q10 100 3.00 5.00 4.8700 .36667

Total X1 100 34.00 50.00 45.0900 3.55646 Sumber: Data diolah SPSS (2021)

Berdasarkan hasil uji statistik pertanyaan sistem E-Samsat pada Tabel 4.6 di atas, terdapat nilai minimum 2 yang menandakan bahwa terdapat responden yang menjawab kurang setuju dan nilai maksimum 5 yang menandakan bahwa terdapat responden yang sangat setuju. Nilai mean dari pertanyaan mengenai sistem E-Samsat rata-rata 4 menandakan bahwa responden menjawab ke arah setuju dengan nilai mean sebesar 45,09 dan nilai standar deviasi sebesar 3,556 yang artinya nilai mean lebih besar dari nilai standar deviasi sehingga penyimpangan data yang terjadi rendah maka penyebaran nilainya merata.

Tabel 4.7

Hasil Uji Statistik Deskriptif Kualitas Pelayanan

X2 N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Q1 100 4.00 5.00 4.6000 .49237

Q2 100 2.00 5.00 4.4500 .59246

Q3 100 4.00 5.00 4.5500 .50000

Q4 100 4.00 5.00 4.4400 .49889

Q5 100 3.00 5.00 4.6400 .50292

Q6 100 3.00 5.00 4.8100 .44256

Q7 100 3.00 5.00 4.3700 .56237

Q8 100 3.00 5.00 4.4300 .59041

Q9 100 2.00 5.00 4.4700 .57656

Q10 100 4.00 5.00 4.9200 .27266

Total X2 100 38.00 50.00 45.6800 2.51412 Sumber: Data diolah SPSS (2021)

Berdasarkan hasil uji statistik pertanyaan mengenai Kepatuhan Wajib Pajak Pemilik Kendaraan Bermotor pada Tabel 4.7 di atas, terdapat nilai minimum 2 yang menandakan bahwa terdapat responden yang menjawab kurang setuju dan nilai maksimum 5 yang menandakan bahwa terdapat responden yang sangat setuju. Nilai mean dari pertanyaan mengenai Kepuasan Kualitas Pelayanan rata-rata 4 menandakan bahwa responden menjawab ke arah setuju dengan nilai mean sebesar 45,680 dan nilai standar deviasi sebesar 2,514 yang artinya nilai mean lebih besar dari nilai standar deviasi sehingga penyimpangan data yang terjadi rendah maka penyebaran nilainya merata.

Tabel 4.8

Hasil Uji Statistik Deskriptif Kepatuhan Wajib Pajak

Y N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Q1 100 4.00 5.00 4.7900 .40936

Q2 100 2.00 5.00 4.6500 .55732

Q3 100 3.00 5.00 4.5800 .51601

Q4 100 1.00 5.00 4.6000 .61955

Q5 100 3.00 5.00 3.9600 .58465

Q6 100 3.00 5.00 4.3600 .61167

Q7 100 3.00 5.00 4.8200 .43531

Q8 100 4.00 5.00 4.8900 .31447

Q9 100 4.00 5.00 4.8800 .32660

Q10 100 4.00 5.00 4.9000 .30151

TOTAL Y 100 33.00 50.00 46.4300 2.97890

Sumber: Data diolah SPSS (2021)

Berdasarkan hasil uji statistik pertanyaan mengenai Kepuasan Kualitas Pelayanan pada Tabel 4.8 di atas, terdapat nilai minimum 1 yang menandakan bahwa terdapat responden yang menjawab sangat tidak setuju dan nilai maksimum 5 yang menandakan bahwa terdapat responden yang sangat setuju. Nilai mean dari pertanyaan mengenai Kepuasan Kualitas Pelayanan rata-rata 4 menandakan bahwa responden menjawab ke arah setuju dengan nilai mean sebesar 46,430 dan nilai standar deviasi sebesar 2,979 yang artinya nilai mean lebih besar dari nilai standar deviasi sehingga penyimpangan data yang terjadi rendah maka penyebaran nilainya merata.

Tabel 4.9

Hasil Uji Statistik Variabel X1, X2, dan Y N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

E-Samsat 100 34.00 50.00 45.090 3.556

Kualitas Pelayanan 100 38.00 50.00 45.680 2.514 Kepatuhan Wajib

Pajak Kendaraan Bermotor

100 33.00 50.00 46.430 2.978

Sumber: Data diolah SPSS (2021)

Berdasarkan Tabel 4.9 diatas, nilai variabel diperoleh dengan menjumlahkan skor item pertanyaan yang ada. Jumlah N (sampel) untuk semua variabel adalah 100 responden, Nilai minimum untuk Sistem E- Samsat (X1), Kepuasan Kualitas Pelayanan (X2) dan Kepatuhan Wajib Pajak Pemilik Kendaraan Bermotor (Y) adalah sama yaitu 100. Sedangkan nilai maksimum untuk semua variabel juga sama yaitu 50. Untuk nilai rata-

rata, variabel E-Samsat (X1) memiliki nilai paling rendah yaitu 45,090 kemudian diikuti oleh variabel Kualitas Pelayanan (X2) Sistem dengan nilai rata-rata 45,680 dan variabel Kepatuhan Wajib Pajak Pemilik Kendaraan Bermotor (Y) dengan nilai rata-rata paling tinggi yaitu 46,430. Semakin besar nilai standar deviasi suatu data maka semakin besar jarak setiap titik data dengan nilai rata-rata. Pada Tabel 4.9 ditunjukkan bahwa variabel Sistem E- Samsat (X1) memiliki nilai standar deviasi paling tinggi yaitu sebesar 3,556 lalu variabel Kepuasan Kualitas Pelayanan (X2) memiliki nilai standar deviasi paling rendah yaitu sebesar 2,514 dan variabel Kepatuhan Wajib Pajak Pemilik Kendaraan Bermotor (Y) memiliki nilai standar deviasi sebesar 2,979.

2. Uji kualitas Data a. Uji Validitas

Uji Validitas merupakan suatu metode yang menunjukkan tingkat kevalidan atau keabsahan suatu instrumen. Pengujian validitas ini menggunakan pearson, correlation yaitu menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor. Apabila nilai signifikansinya < 0,05 maka butir pernyataan tersebut valid.

Tabel 4.10

Uji Validitas E-Samsat (X1)

PERTANYAAN R-HITUNG R-TABEL KETERANGAN

Q1 0.386 0,195 VALID

Q2 0.693 0,195 VALID

Q3 0.651 0,195 VALID

Q4 0.573 0,195 VALID

Q5 0.478 0,195 VALID

Q6 0.681 0,195 VALID

Q7 0.719 0,195 VALID

Q8 0.729 0,195 VALID

Q9 0.451 0,195 VALID

Q10 0.420 0,195 VALID

Sumber: Data diolah SPSS (2021)

Dari hasil uji validitas pada table 4.10 diatas dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien korelasi dimana r hitung untuk masing-masing item pertanyaan dari semua variabel memiliki nilai yang lebih besar dari r tabel yaitu 0,195 (Tingkat signifikan 5% 0,05 dengan n = 100). Sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan item pertanyaan dari masing- masing variabel E-Samsat pada kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai data penelitian.

Tabel 4.11

Uji Validitas Kualitas Pelayanan (X2)

PERTANYAAN R-HITUNG R-TABEL KETERANGAN

Q1 0.491 0,195 VALID

Q2 0.627 0,195 VALID

Q3 0.415 0,195 VALID

Q4 0.387 0,195 VALID

Q5 0.483 0,195 VALID

Q6 0.208 0,195 VALID

Q7 0.592 0,195 VALID

Q8 0.638 0,195 VALID

Q9 0.669 0,195 VALID

Q10 0.257 0,195 VALID

Sumber: Data diolah SPSS (2021)

Dari hasil uji validitas pada tabel 4.11 diatas dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien korelasi dimana r hitung untuk masing-masing item pertanyaan dari semua variabel memiliki nilai yang lebih besar dari r tabel yaitu 0,195 (Tingkat signifikan 5% 0,05 dengan n = 100). Sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan item pertanyaan dari masing- masing variabel kualitas pelayanan pada kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai data penelitian.

Tabel 4.12

Uji Validitas Kepatuhan Wajib Pajak (Y)

PERTANYAAN R-HITUNG R-TABEL KETERANGAN

Q1 0.547 0,195 VALID

Q2 0.706 0,195 VALID

Q3 0.651 0,195 VALID

Q4 0.680 0,195 VALID

Q5 0.625 0,195 VALID

Q6 0.674 0,195 VALID

Q7 0.613 0,195 VALID

Q8 0.590 0,195 VALID

Q9 0.531 0,195 VALID

Q10 0.667 0,195 VALID

Sumber: Data diolah SPSS (2021)

Dari hasil uji validitas pada tabel 4.12 diatas dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien korelasi dimana r hitung untuk masing-masing item pertanyaan dari semua variabel memiliki nilai yang lebih besar dari r tabel yaitu 0,195 (Tingkat signifikan 5% 0,05 dengan n = 100). Sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan item pertanyaan dari masing- masing variabel dependen kepatuhan wajib pajak pada kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai data penelitian.

b. Uji Reliablititas

Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut bersifat reliable.

Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach's

Alpha Kriteria Keterangan

E-Samsat 0,787 0,6 Reliabel

Kualitas Pelayanan 0,652 0,6 Reliabel Kepatuhan Wajib Pajak

Kendaraan Bermotor 0,819 0,6 Reliabel Sumber: Data diolah SPSS (2021)

Berdasarkan pada Tabel 4.12 diatas ditunjukan nilai Cronbach’s Alpha dari variabel Sistem E-Samsat (X1) sebesar 0,787, sedangkan variabel Kepuasan Kualitas Pelayanan (X2) sebesar 0,652 dan variabel Kepatuhan Wajib pajak Pemilik Kendaraan Bermotor (Y) sebesar 0,819 sehingga semua variabel dinyatakan reliabel dengan nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60.

3. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

a. Uji Q-Q Plot

Gambar 4.1

Uji Normalitas Q-Q Plot E-Samsat (X1)

Sumber: Data diolah SPSS (2021)

Berdasarkan gambar 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa hasil uji Q-Q Plot untuk variable E-Samsat (X1) diatas menunjukkan bahwa titik-titik yang ada pada gambar mengikuti garis diagonal sehingga dapat dikatan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

Gambar 4.2

Uji Normalitas Q-Q Plot Kualitas Pelayanan (X1)

Sumber: Data diolah SPSS (2021)

Berdasarkan gambar 4.2 diatas, dapat dilihat bahwa hasil uji Q-Q Plot untuk variable Kualitas Pelayanan (X2) diatas menunjukkan bahwa titik-titik yang ada pada gambar mengikuti garis diagonal sehingga dapat dikatan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

Gambar 4.3

Uji Normalitas Q-Q Plot Kepatuhan Wajib Pajak (Y)

Sumber: Data diolah SPSS (2021)

Berdasarkan gambar 4.3 diatas, dapat dilihat bahwa hasil uji Q-Q Plot untuk variable dependen Kepatuhan Wajib Pajak (Y) diatas menunjukkan bahwa titik-titik yang ada pada gambar mengikuti garis diagonal sehingga dapat dikatan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk Tabel 4.14

Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

E-Samsat .111 100 .004 .945 100 .000

kualitas Pelayanan .092 100 .036 .958 100 .003 Kepatuhan Wajib Pajak

Kendaraan Bermotor .156 100 .000 .866 100 .000 Sumber: Data diolah SPSS (2021)

Jadi beradasarkan tabel 4.14 diatas menyatakan bahwa hail uji Kolmogorov Smirnov dapat dikatakan berdistribusi normal karena hasil dari uji tersebut < 0,05. Sedangkan hasil Uji Shapiro-Wilk < 0,05 dengan jumlah sampel 100 sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

4. Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Regresi Linear Berganda Tabel 4.15

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 19.358 4.956 3.906 .000

E-Samsat .244 .081 .291 3.010 .003

kualitas Pelayanan .572 .105 .483 5.454 .000 a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor

Sumber: Data diolah SPSS (2021)

Berdasarkan analisis data dengan menggunakan SPSS 23 diatas, maka diperoleh hasil persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 19.358 + 0.244X1 + 0.572X2 + e

Persamaan regersi diatas memperlihatkan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen secara parsial, dari persamaan tersebebut dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Nilai constanta adalah 19.358 artinya jika tidak terjadi perubahan variabel E-Samsat dan Kualitas Pelayanan (nilai X1 dan X2 adalah 0) maka kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak ada sebesar 19.358 satuan.

2. Nilai koefisien regersi E-Samsat 0.244 artinya jika variabel E-Samsat (X1) meningkat 1% dengan asumsi variabel kualitas pelayanan (X2) dan konstanta (a) adalah 0 (nol), maka kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak di Kabupaten Gowa menigkat sebesar 0.244%. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel E-Samsat yang disediakan berkontribusi positif bagi kepatuhan wajib pajak.

3. Nilai koefisien regersi kualitas pelayanan 0.572 artinya jika variabel kualitas pelayanan (X2) meningkat 1% dengan asumsi variabel E- Samsat (X1) dan konstanta (a) adalah 0 (nol), maka kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak di Kabupaten Gowa menigkat sebesar 0.572%. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan yang disediakan berkontribusi positif bagi kepatuhan wajib pajak.

b. Uji T (Parsial)

1. Pengaruh Variabel E-Samsat (X1) terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Berdasarkan tabel 4.15 diatas, Variabel E-Samsat (X1) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini terlihat dari (X1) 0.003 < 0.05. Sedangkan nilai ttabel = (α/2;

n-k-1 = t (0.05/2; 100-2-1) = (0,025;97) = 1.98472. Berarti nilai thitung lebih bersar dari ttabel (3.010 > 1.984), maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh E-Samsat terhadap kepatuhan wajib pajak secara parsial diterima.

2. Pengaruh Variabel Kualitas Pelayanan (X2) terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

Berdasarkan tabel 4.15 diatas, Variabel kualitas pelayanan (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini terlihat dari (X2) 0.000 < 0.05. Sedangkan nilai ttabel = (α/2;

n-k-1 = t (0.05/2; 100-2-1) = (0,025;97) = 1.98472. Berarti nilai thitung lebih bersar dari ttabel (5.454 > 1.984), maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak secara parsial diterima.

c. Uji F (Simultan)

Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi nilai Fhitung >

Ftabel maka model yang dirumuskan sudah tepat. Jika nilai Fhitung > Ftabel

maka dapat diartikan bahwa model regresi sudah tepat artinya pengaruh secara bersama. Dengan melihat nilai Ftabel = f(k; n-k), F= (2; 100-2), F=

(2;98) = 3.09 dengan tingkat kesalahan 5% uji F dapat dilihat pada table dibawah ini.

Tabel 4.16 Hasil Uji F ANOVAa Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 208.832 2 104.416 15.124 .000b Residual 669.678 97 6.904

Total 878.510 99

a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor b. Predictors: (Constant), kualitas Pelayanan, E-Samsat

Sumber: Data diolah SPSS (2021)

Berdasarkan hasil pengujian pada table 4.16 diatas, dapat dilihat pada nilai Fhitung sebesar 15.124 dengan nilai Ftabel adalah 3.09 sehingga nilai Fhitung > Ftabel atau 15.124 > 3.09, dan tingkat signifikan 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka secara bersamaan varibel E- Samsat (X1) dan varibel Kualitas Pelayanan (X2) secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak di Kabupaten Gowa.

D. Pembahasan

Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Pengaruh Sistem Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pemilik Kendaraan Bermotor (Studi Kasus pada Kantor SAMSAT Kabupaten Gowa)” maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengaruh Sistem E-Samsat (X1) Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pemilik Kendaraan Bermotor (Y)

Berdasarkan hasil uji t yang terdapat pada Tabel 4.15 didapatkan nilai t hitung sebesar 3.010 > t tabel 1.984 dengan nilai sig 0,003 < 0,05 yang berarti bahwa Program E-Samsat berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pemilik Kendaraan Bermotor. Kemudian untuk uji F nilai Fhitung > Ftabel atau 15.124 > 3.09, dan tingkat signifikan 0.000 <

0.05 menunjukkan bahwa secara bersamaan varibel E-Samsat (X1) dan varibel Kualitas Pelayanan (X2) secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak di Kabupaten Gowa.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Gunawan, 2020) yang menyatakan bahwa sistem E-samsat berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Mengindikasikan bahwa, Sistem E-samsat yang sudah aplikasikan oleh Pihak Samsat Kabupaten Gowa memudahkan para wajib pajak pemilik kendaraan bermotor dalam melaksanakan kewajiban pembayaran pajak kendaraan bermotornya. Hal ini dapat dilakukan via online dan lebih efisien dibandingkan harus mengantri di Samsat.

2. Pengaruh Kualitas Pelayanan (X2) Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pemilik Kendaraan Bermotor (Y)

Berdasarkan hasil uji t yang terdapat pada Tabel 4.16 didapatkan nilai t hitung sebesar 5.454 > t tabel 1.984 dengan nilai sig 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa Kepuasan Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pemilik Kendaraan Bermotor. Kemudian untuk uji F nilai Fhitung > Ftabel atau 15.124 > 3.09, dan tingkat signifikan

Dokumen terkait