• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap-tahap Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

G. Tahap-tahap Penelitian

Dalam penelitian kualitatif ini, penulis menggunakan tiga tahap penelitian sebagaimana pendapat Moleong yaitu: 1). Tahap pralapangan (Orientasi), 2). Tahap pekerjaan lapangan, 3). Tahap analisis data.

a. Tahap Pra Penelitian Lapangan

1) Menentukan masalah di lokasi penelitian 2) Menyusun rencana penelitian (proposal) 3) Pengurusan surat izin penelitian

4) Menilai keadaan lapangan

5) Memilih dan memanfaatkan informan 6) Menyiapkan perlengkapan penelitian.

b. Tahap Penelitian Lapangan

1) Memahami latar belakang dan tujuan penelitian 2) Memasuki lokasi

3) Mengumpulkan data

4) Menganalisa data dengan menggunakan prosedur yang telah ditetapkan oleh peneliti.

c. Tahap Analisis Data 1) Penarikan kesimpulan 2) Menyusun data 3) Kritik dan saran.

1. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Mambaul Huda Pondok pesantren Mamba’ul Huda yang berada di Krasak, Tegalsari, Banyuwangi, Jawa Timur didirikan oleh KH.Abdul Majid pada tanggal 17 Agustus 1944 (data piagam pesantren dan akta notaris Yayasan Pondok Pesantren Mamba’ul Huda). Lahir di Jogja, pemuda Abdul Majid- yang sewaktu kecil bernama Slamet- memuarakan pengembaraan panjangnya dari Jogja ke Krasak, sebuah tempat yang jauh dari perkembangan peradaban, di Banyuwangi Jawa Timur. Di dusun kecil inilah akhirnya Abdul Majid menetap dan menyebarkan ilmu kepada masyarakat luas. Maka berdirilah Pondok Pesantren Mamba’ul Huda (PPMH). Dari pondok ini hikmah disebarkan. Di pondok ini pula, masyarakat berduyun-duyun datang sebagai santri, berkumpul dan Ngangsu Kaweruh agama, mencari hikmah Tuhan, untuk menuju hidup yang memiliki arti dan nilai lebih.

Maka untuk mengakomodasi itu, dikembangkanlah unit-unit kegiatan yang relevan dengan kebutuhan santri dan pesantren.

Madrasah Diniyah Miftahul Huda menjadi unit formal pertama yang dibangun disini (1954). Menyusul kemudian MI, TK, MTs Mamba’ul Huda (1989), SMK Negeri (2005), PAUD dan Madrasah Aliyah (MA) Unggulan Mamba’ul Huda (2009) serta lembaga-lembaga lainnya.

menjadi tolak ukur keberhasilan dari lembaga pendidikan tersebut.

Dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang diinginkan, setiap lembaga pendidikan memiliki visi dan misi.

Visi dan misi pondok pesantren Mambaul Huda adalah Visi :

Mencetak santri yang teguh dalam i’tiqod, benar dalam syari’at serta mulia dalam berakhlaq.

Misi :

1. Menghasilakan santri yang berkompetensi sesuai dengan jenjang pendidikan yang telah ditetapkan

2. Menanamkan akhlaqul karimah dalam tingkah laku hidup sehari- hari.

3. Menanamkan jiwa dakwah dalam diri santri dengan membiasakan akhlaq yang mulia, ibadah yang benar serta didasari keimanan yang kuat.

Sumber: Dokumentasi Pondok Pesantren Mambaul Huda 2016 4. Keadaan Ustad pondok Pesantren Mambaul Huda

Ustad adalah pribadi yang menentukan maju atau tidaknya sebuah bangsa dan peradaban manusia. Ditangannya, seorang anak yang awalnya tidak tau apa-apa menjadi seseorang pribadi yang handal.

No Nama-nama Ustadz/Ustadzah

1 2

1 Ust. Abu Yazid 2 Ust.Nuril 3 Ust.Hasyim 4 Ust.Syamsudin 5 Ust.Qadim Syafaat

6 Ustd.Wiwik Winahul Wafiroh KETUA

Layyinatur Rahmah

SEKRETARIS Elva Lutfiana Safitri

WAKIL KETUA Tahta Alfina

BENDAHARA Luthfiyatus Sholihah

Seksi-Seksi

PENDIDIKAN Amaliya

KEAMANAN Saniatin

UBUDIAH Mar’atus

EKSTRA Rahayu

SARPRAS Ifatus

KEBERSIHAN Khilwi

5. Letak Geografis Pondok Pesantren Mambaul huda

Pondok Pesantren Mambaul Huda berada di desa Krasak Kecamatan Tegalsari Kabupaten Banyuwangi. - 25’ 34 LT, 112 09’ 26 BT.

Sebelah utara : Desa Pekalongan Sebelah selatan : Desa Gembolo Sebelah timur : Desa Sumberrejo Sebelah barat : Desa Tegalsari

6. Keadaan Santri Pondok Pesantren Mambaul Huda

Keaadaan santri merupakan elemen penting dalam pendidikan, karena atau peserta didik merupakan salah satu unsur pendidikan.

Adapun keadaan santri di pondok pesantren ini sangatlah baik.

NO NAMA SANTRI

1 2 3

1 MI 2

2 MTs 181

3 MA 40

4 SMKN 25

5 SMK NU 12

6 DINIYAH 25

7 TAHFIDZ 4

JUMLAH 279

Sumber: Dokumentasi Pondok Pesantren Mambaul Huda 2016

pendukung terhadap keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan, serta efektifitas dan efesiensi waktu dalam proses belajar mengajar.

NO SARPRAS JUMLAH KET

1 2 3 4

1 Mushola 1 Baik

2 Asrama 5 Baik

3 Kamar 14 Baik

4 Kamar Mandi 2 Baik

5 Koperasi 1 Baik

6 Mading 2 Baik

7 Jemuran 1 Baik

8 Tempat Pengiriman 1 Baik

9 Kantor 1 Baik

10 Gudang 2 Baik

11 Dapur 1 Baik

12 Gedung Prakarya 2 Baik

Sumber: Dokumentasi Pondok Pesantren Mambaul Huda 2016 B. Penyajian Data dan Analisis Data

Pada bab ini dikemukakan secara rinci bukti-bukti yang diperoleh dan merupakan hasil dari pedoman penyusunan proposal IAIN Jember, karena hal yang penting setelah membahas latar belakang adalah penyajian data dan analisisnya.

Sebagaimana dijelaskan pada pembahsan sebelumnya, peneliti menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi sebagai alat untuk memperoleh data yang mendukung. Setelah mengalami proses peralihan data sesuai dengan metode yang digunakan, maka secara berurutan akan disajikan data-data yang mengacu pada fokus penelitian.

Pesantren Mambaul Huda Krasak Tegalsari Banyuwangi tahun 2016.

1. Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Akidah yang terkandung dalam kitab Ayyuhal Walad

Iman merupakan pengakuan hati, dan akhlak adalah pantulan iman itu pada perilaku, ucapan dan sikap. Iman adalah maknawi, sedangkan akhlak adalah bukti keimanan dalam perbuatan, yang dilakukan dengan kesadaran dan semata-mata karna Allah.

Tujuan diajarkan keimanan adalah supaya santri memiliki keimanan yang kuat sehingga benar-benar tertancap keimanan santri kedalam hati, apalagi sekarang banyak pengaruh-pengaruh yang korbannya adalah iman.

Dari hasil wawancara dengan informan yang dilakukan oleh peneliti, disajikan data-data tentang Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Akidah yang terkandung dalam kitab Ayyuhal Walad karya Syeikh Hujjatul Islam Al-ghazali di pondok pesantren Mambaul Huda, nilai pendidikan Akidah di lembaga ini tidak perlu adanya koreksi lagi mengenai keimanan kepada Allah karena di pondok ini setiap hari selalu dituntun untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah, dimana bisa digambarkan dalamkan dalam kehidupan sehari-hari.58

58Observasi, Mambaul Huda, 9 September 2016

santri tetap selalu butuh bimbingan dan motivasi dari seorang ustadz, karena untuk menghasilkan akidah yang baik itu bukan hanya mendapat teori saja, tetapi membutuhkan bimbingan dan pendampingan dari seorang ustadz.59

Memberikan pemahaman kepada seorang santri sesuatu yang sangat penting tetapi lebih tepatnya seorang ustadz bukan hanya memberi pemahaman dengan teori saja tetapi dengan tutunan dan bimbingan agar santri lebih memahami apa yang sedang di ajarkan, mengingat akidah adalah pondasi awal dari keberagaman manusia, maka ustadz memberikan penguatan akidah terhadap diri santri sangat wajib dilakukan.

a. Iman Kepada Allah

Berdasarkan wawancara dengan pengasuh pondok pesantren Ny.Hj. Muslihah mengatakan bahwasannya :

Proses Implementasi Nilai-nilai pendidikan Aqidah di pondok pesantren Mambaul huda dilakukan setiap hari dan langsung diberikan contoh dengan kejadian sehari-hari, santri di ajak sering dzikir agar lebih dekat dan lebih beriman kepada Allah, dan diberitahu dengan berdzikir insyallah akan di jauhkan dari maksiat, ketika akan bermaksiat selalu tidak jadi dan ingat kepada Allah karena Allah memberikan rahmat kepada kita, karena kita selalu membaca kalimat-kalimat Allah.60

59Ny.Hj. Muslihah, Wawancara, 20 September 2016

60Ny.Hj. Muslihah, Wawancara, 20 September 2016

Proses Implementasi Nilai-nilai pendidikan Aqidah di Pondok Pesantren Mambaul Huda dilakukan dengan berdzikir dan selalu mengingat Allah setiap hari, karena persoalan akidah adalah persoalan keyakinan yang sulit di jangkau dan diketahui nalar fikiran seorang santri, dengan demikian setidaknya dengan berdzikir kita mengingat Allah setiap hari dan melakukan hal-hal yang baik.61

Dari penjelasan tersebut juga dikuatkan oleh seorang santri yang bernama Luthfi bahwa :

Pesantren mengadakan dzikir bersama-sama setiap hari yang dilaksanakan setiap setelah sholat tahajjud, yang dipimpin oleh pengasuh, selain kegiatan tersebut juga masih banyak kegiatan yang lainnya yaitu diantaranya adalah tahlil, dan mengaji al-Qur’an bersama setelah sholat subuh.62

b. Mendekatkan Diri kepada Allah

Berdasarkan wawancara dengan Ustadzah Fitrotin selaku pengajar kitab Ayyuhal Walad mengatakan bahwasannya :

Proses implementasi nilai-nilai pendidikan akidah mendekatkan diri kepada Allah setiap hari santri diajak selalu untuk berdzikir, menyebut nama Allah setiap hari, beristigfar, selain itu santri setiap malam diajak untuk sholat tasbih, sholat tahajud, untuk memohaon ampunan, bertaubat kepada Allah, dan menunjukan syukurnya kepada Allah.63

Berdasarkan wawanacara kepada pengajar kitab, peneliti juga wawancara kepad seorang santri Hamidah :

61Ustdh. Fitrotin, Wawanacara, 22 September 2016

62Luthfi, Wawancara, 23 September 2016

63 Ustdh. Fitrotin, Wawancara, 23 September 2016

malam untuk melaksanakan sholat tahajud .

Dari wawanacara diatas santri selalu diajarkan untuk selalu beriman kepada Allah, selalu mendekatkan diri kepada Allah, dan selalu menerima takdir yang Allah berikan, dengan selalu sabar, selalu bersyukur dengan apa yang Allah berikan, dan selalu bertaubat meminta apunan kepada Allah.

c. Iman Kepada Takdir

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengasuh Pondok Pesantren Ny.Hj. Muslihah mengatakan bahwa:

Implementasi nilai-nilai pendidikan akidah iman kepada takdir yaitu dengan memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ketika ada santri yang sakit di pondok minta pulang, di kasih tau sakit di pondok dan dirumah sama, kalau sakit pertama harus sabar, dengan kondisi yang namanya musibah, yang kedua usaha dipondok juga bisa, misalkan lagi ketika ada santri yang orang tuanya brokenhome, santri itu putus asa tidak mau mondok lagi, tetap dikasi tau namanya takdir jelek ataupun takdir baik tetap berlaku kita hanya bisa berdoa kepada Allah karena yang mentakdirkan Allah terus seperti itu harus tetap sabar dan semangat.65

Berdasarkan hasil dari penjelasan pengasuh, peneliti juga melakukan wawancara kepada pengurus yang bernama layyin mengatakan bahwa :

64Hamidah,Wawanacara, 23 September 2016

65Ny.Hj. Muslihah, Wawancara, 20 September 2016

yang mulus terus, pasti juga ada halangannya tapi harus tetap semangat dan tidak putus asa, terus berdoa tetap optimis dan terus berusaha.66

2. Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Ibadah yang terkandung dalam kitab Ayyuhal Walad

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tentang Implementasi nilai-nilai pendidikan syariah yang terkandung dalam kitab Ayyuhal Walad di pondok pesantren Mambaul Huda, disana sudah menerapakan apa yang telah diajarkan, disana bukan hanya diajarkan teori saja tetapi langsung ke prakteknya dengan tuntunan ustadz dan ustadzahnya, yang mana seorang santri d tuntun untuk selalu menjalankan ajaran syariah yaitu tentang ibadah, mulai dari sholat 5 waktu secara berjamaah dan sholat sunnah lainya, puasa bulan ramadhan di pondok pesantren dan puasa sunnah lainya, melakukan zakat di pondok pesantren dan haji msih dalam teori yang matang dan dengan prakteknya dengan manasik haji.67

Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Syariah yang terkandung dalam kitab Ayyuhal Waladdi Pondok Pesantren Mambaul Huda berdasarkan hasil wawancara sebagai berikut :

66Layyin, Wawancara, 23 September 2016

67Observasi, Mambaul Huda, 9 September 2016

Implementasi nilai-nilai syari’ah aspek ibadah diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari yang dimana dalam kebersihan yaitu ditekankan kepada setiap santri untuk selalu menjaga kebersihan dan kesucian, untuk beribadah menghadap Allah harus bersih dan suci, yang dimana setiap santri harus terbiasa hidup dengan bersih dan rapi, untuk masalah sholat santri selalu ditekankan untuk sholat berjamaah bersama dimushola wajib 5 waktu karena agar santri terbiasa sholat jamaah,dan mengubah sikap dan mental santri ke arah ketakwaan kepada Allah Swt, untuk puasa ramadhan santri tetap puasa ramadhan di pondok pesantren, di bulan ramadhan itu santri diajarkan berbagai kitab untuk menambah wawasan pengetahuan santri dan tetap mealaksanakan ibadah, untuk masalah zakat santri di tekankan untuk zakat di pondok, untuk haji masih ke teori dan praktek manasik haji saja.68

Kemudian wawancara dilakukan lagi dengan santri Alfin mengatakan bahwa :

Penerapan nilai-nilai syariah semua diterapkan disini, mulai dari sholat jamaah bersama di mushola 5 waktu, pada bulan ramadhan juga ditekankan untuk puasaan di pondok karena klo di pondok selain ibadah saja tapi juga dapat ilmu pengetahuan tambahan, untuk zakat juga dianjurkan untuk tetap zakat di pondok, karena puasanya dipondok, untuk haji juga masih teori masih belum mampu untuk naik haji, jadi masih praktek haji saja.69

Kemudian hal tersebut di kuatkan oleh seorang santri yang bernama Vivi mengatakan bahwa :

Melaksanakan perintah Allah memang penting, tapi bukan hanya teori saja, disini langsung di praktekkan dengan tuntunan ustadz dan ustadzah kepada santri dalam

68Layyin, Wawancara, 24 September 2016

69Alfin, Wawancara, 24 September 2016

dalam kitab Ayyuhal Walad

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tentang Implementasi nilai-nilai pendidikan Akhlak yang terkandung dalam kitab Ayyuhal Walad di pondok pesantren mambaul huda, disana suadah menerapakan nilai-nilai pendidikan akhlak yang mana santri disini dituntut selalu berperilaku baik untuk melatih ketika mereka sudah masuk dalam lingkungan masyarakat, selalu bertaubat, bersabar, bersyukur, tawakkal dan selalu berdzikir menyebut kalimat- kalimat Allah menghargai sesama, menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda, dan menjaga ciptaan Allah yang lainnya seperti tumbuhan dan hewan.71

Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Akhlak yang terkandung dalam kitab Ayyuhal Walad di Pondok Pesantren Mambaul Huda berdasarkan hasil wawancara sebagai berikut :

a. Akhlak Kepada Allah

Orang yang berakhlak baik kepada Allah akan selalu merendahkan diri dihadapan-Nya, misalnya waktu melakukan sholat dia melakukan sujud dan diwaktu berdoa dia mengagungkan Allah dengan kalimat tasbih, tahlil, takbir dan tahmid.

70Vivi, Wawancara, 24 September 2016

71Observasi, Mambaul Huda, 10 September 2016

semua santri diwajibkan untuk sholat berjamaah 5 waktu karena untuk melatih selalu dekat dengan Allah, dan selalu menjaga Akhlak yang baik, bersabar, ikhlas, bersyukur tawakal, yakin, rendah diri, jujur, penyantun, malu, setia, dermawan dan sebagainya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengasuh Pondok Pesantren Ny.Hj. Muslihah mengatakan bahwa:

Akhlak itu bukan dengan teori saja tetapi dengan tutunan, teori tanpa tutunan itu tidak akan bisa, karena kalau hanya teori saja itu tidak bisa, sebuah wujud akhlak kepada Allah dari keiman dan ketakwaan santri, seperti lebih ditekankan dalam ibadah yang baik, bersabar, bersyukur sepanjang hari, tawakkal dan selalu dzikrullah apabila seorang santri sudah menjalankan akidah dan syariah maka secara otomatis akhlak seorang sudah sesuai dengan nilai-nilai yang diajarakan oleh Islam.72

Hal ini juga kuatkan oleh ustadzah fitrotin mengatakan bahwa :

Akhlak itu bukan teori tapi tuntunan, harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari semua yang dilakukan bukan hanya mencari pujian tapi harus dengan ikhlas dalam hati dan semua yang dilakukan harus karena Allah, jika seorang santri sudah sudah menjalankan ajaran-ajaran Islam Akidah dan syariah maka akhlak seorang santri insyallah tidak menyimpang dari ajaran-ajaran Islam.73

72Ny.Hj.Muslihah, Wawancara, 20 September 2016

73Ustadzh.Fitrotin, Wawancara, 22 September 2016

baik kepada orang lain, dimulai kepada keluarga sendiri, terutama ibu dan bapak.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengasuh Pondok Pesantren Ny.Hj. Muslihah mengatakan bahwa:

Salah satu penerapan nilai-nilai pendidikan akhlak sesama manusia dipondok pesantren yaitu dengan diberi contoh dan di bimbing setiap hari, seperti dengan membudidayakan bersalaman kepada pengasuh (orang tua dipesantren) ketika akan berangkat dan pulang sekolah, menghormati orang yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, membiasakan dengan bahasa yang halus, dengan membiasakan santri selalu berbuat baik seperti ini sejak dini agar kebiasaan baik ini melekat dan mendarah daging sampai ketika seorang santri sudah ada dilingkungan keluarga dan masyarat, dan sampai masa tuanya masih tetap berbuat baik.74

Wawancara juga dilakukan kepada seorang santri bernama Amalia mengatakan bahwa :

Penerapan nilai-nilai pendidikan akhlak sesama manusia disini yaitu dengan membudidayakan bersalaman yang biasanya dilakukan setiap malam jumat, ketika ada teman yang sakit selalu merawat, menghormati yang lebih tua, menyayangi yang muda, dan membiasakan dengan bahasa yang halus.75

C. Pembahasan Temuan

Berdasarkan paparan data, maka dapat dikemukakan bahwa penelitian tentang Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Islam yang terkandung dalam kitab Ayyuhal Walad karya Syeikh Hujjatul Islam al-

74Ny.Hj. Muslihah, Wawancara, 20 September 2016

75Amalia, Wawancara, 25 September 2016

dalam kitab Ayyuhal Walad

Dari penyajian dan analisis data diatas disebutkan bahwa Implementasi nilai-nilai aqidah dalam kitab Ayyuhal Walad meliputi beberapa komponen yaitu : Iman kepada Allah, mendekatkan diri kepada Allah, Iman kepada Takdir, itu semua merupakan poin dari nilai-nilai pendidikan akidah dalam kitab Ayyuhal Walad di Pondok Pesantren Mambaul Huda.

Di pondok pesantren Mambaul Huda dalam mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan Akidah dalam kitab Ayyuhal Walad sangat jelas adanya karena penerapannya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti di pondok pesantren Mambaul huda yaitu dengan kegiatan sehari-hari misalnya pembacaan Al-qur’an, sholat tasbih bersama, sholat tahajud dan dilanjutkan dzikir bersama, dan tahlil setiap malam jumat, memohon ampun kepada Allah, yang mana untuk selalu mengingat Allah dan selalu mengabdi kepada Allah, selalu mendekatkan diri kepada Allah tidak menyembah selain Allah dan hanyalah Allah yang disembah. Hal tersebut sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Rois Mahfud bahwasannya Esensi Pengakuan Iman Kepada Allah adalah pengakuan tentang keesaan (tauhid)-Nya. Tauhid

dalam kitab Ayyuhal Walad

Dari penyajian dan analisis diatas bahwasannya bahwa Implementasi nilai-nilai pendidikan Ibadah dalam kitab Ayyuhal Walad meliputi:

Di pondok pesantren Mambaul Huda dalam mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan Ibadah dalam kitab Ayyuhal Walad sangat jelas adanya karena penerapannya dilakukan dalam kehidupan sehari-hari seperti Ibadah, sholat lima waktu berjamaah, puasa ramadhan juga diterapkandan dilaksanakan di pondok pesantren, zakat juga diterapkan di pondok pesantren.

3. Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Akhlak yang terkandung dalam kitab Ayyuhal Walad

Dari penyajian dan analisis data diatas disebutkan bahwa Implementasi nilai-nilai Akhlak dalam kitab Ayyuhal Walad meliputi beberapa komponen yaitu : Akhlak kepada Allah dan Akhlak sesama manusia.

Di pondok pesantren Mambaul Huda dalam mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan Akhlak dalam kitab Ayyuhal Walad sudah jelas adanya karena di sini hampir semua santri menerapkan nilai-nilai pendidikan Akhlak dalam kehidupan sehari-hari

Quran dan Assunnah. Akhlak sesama manusia menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, berbahasa yang sopan dan halus. Seperti dalam kitab Ayyuhal walad Akhlakul karimah ialah tidak memaksa kehendaknya sendiri, tetapi memaksakan diri untuk mengikuti segala yang diperintahkan dalam Al-Quran dan As-sunnah.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan peneliti dengan menganalisis data yang telah didapat dari proses penelitian tentang Implementasi nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam kitab Ayyuhal Walad karya Syeikh Hujjatul Islam al-Ghazali di pondok pesantren Mambaul Huda Tegalsari Banyuwangi Tahun 2016 sebagai berikut:

1. Implementasi nilai-nilai pendidikan Akidah yang terkandung dalam kitab Ayyuhal Walad karya Syeikh Hujjatul Islam al- Ghazali di pondok pesantren Mambaul Huda Tegalsari Banyuwangi Tahun 2016

Implementasi nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam kitab Ayyuhal Walad di pondok pesantren Mambaul Huda diterapkan dalam kegiatan sehari-hari misalnya pembacaan Al- qur’an, sholat tasbih dan dzikir, sholat tahajud dan dzikir, dan tahlil setiap malam jumat yang mana untuk selalu mengingat Allah dan selalu mengabdi kepada Allah, tidak menyembah selain Allah dan hanyalah Allah yang disembah.

61

2. Implementasi nilai-nilai pendidikan Ibadah yang terkandung dalam kitab Ayyuhal Walad karya Syeikh Hujjatul Islam al- Ghazali di pondok pesantren Mambaul Huda Tegalsari Banyuwangi Tahun 2016

Implementasi nilai-nilai pendidikan Syariah yang terkandung dalam kitab Ayyuhal Walad di pondok pesantren Mambaul Huda diterapkan dalam kegiatan sehari-hari seperti Ibadah, sholat lima waktu berjamaah, puasa ramadhan juga diterapkan dan dilaksanakan di pondok pesantren, zakat juga diterapkan di pondok pesantren, jadi santri disini tidak hanya diajarkan bagaimana kepada Allah, hubungan dengan Allah tapi santri disini juga diajarkan bagaimana hubungan dengan Manusia, yang mana seorang santri untuk tetap melaksanakan ajaran yang benar dan dijalan yang selalu diridhoi-Nya.

3. Implementasi nilai-nilai pendidikan Akhlak yang terkandung dalam kitab Ayyuhal Walad karya Syeikh Hujjatul Islam al- Ghazali di pondok pesantren Mambaul Huda Tegalsari Banyuwangi Tahun 2016

Implementasi nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam kitab Ayyuhal Walad di pondok pesantren Mambaul Huda diterapkan dalam kegiatan sehari-hari seperti Akhlak kepada Allah, selalu melaksanakan perintah-Nya menjauhi larangan-Nya, selalu berdzikir dan bertawakkal, tolong menolong, dermawan dan taubat.

Akhlak sesama manusia menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, berbahasa yang sopan dan halus.

B. Saran

Sebagai akhir dari penyusunan skripsi ini, maka perlu kiranya peneliti menyampaikan beberapa saran yang bisa dijadikan sebuah masukan dari hasil penelitian dengan judul” Implementasi nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam kitab Ayyuhal Walad karya Syeikh Hujjatul Islam al-Ghazali di pondok pesantren Mambaul Huda Tegalsari Banyuwangi Tahun 2016” adapun sarannya sebagai berikut:

1. Bagi Lembaga Pesantren

Untuk lebih memperbanyak mengadakan kegiatan-kegiatan dan programprogram yang dapat menjadi wadah bagi santri untuk mengembangkan diri dan menghasilkan akhlak yang baik dan tetap menjalankan Akidah dan Syariah Islam.

2. Bagi Ustad dan Ustadzah

Untuk lebih memberikan motivasi, bimbingan, pembinaan dan keteladanan yang baik bagi para santrinya agar santri dapat mengembangkan diri secara kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pribadi yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai yang diajaran Islam.

3. Bagi Santri

Untuk tetap menjaga akhlak baik terhadap Allah maupun terhadap sesama manusia agar dapat dijadikan teladan untuk adik-adik

Dokumen terkait