BAB III METODE PENELITIAN
B. Lokasi Penelitian
Lokasi atau objek tempat dilakukannya penelitian adalah lokasi penelitian. Peneliti akan melaksanakannya di SMP Plus Al Amien Jl dalam hal ini. Desa Sabrang, K. Masduqi, Kebonsari, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember. Fakta bahwa peneliti sebelumnya telah melakukan
53 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D (Bandung: Alfabeta, 2016), 2.
54 Asep Kurniawan, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2018),42.
observasi di lembaga pendidikan dan bahwa solusi untuk masalah yang sedang diselidiki telah dan tersedia di lembaga tersebut menjadi alasan pemilihan lokasi ini sebagai lokasi penelitian ini. Karena salah satu tujuan SMP Plus Al Amien adalah “Unggul dalam berprestasi, berdaya saing, dan berakhlak islami”, dan karena judul saya adalah “Penerapan pendidikan karakter yang religius, disiplin, dan jujur”, saya memutuskan untuk melakukan penelitian. di sekolah pada pelajaran "Al-Qur'an Hadits."
C. Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah jenis dan sumber data yang digunakan sebagai informan untuk mempelajari minat penelitian. Subyek penelitian dipilih dengan hati-hati, khususnya dengan memilih sampel dari berbagai sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Variabel lokasi penelitian dan posisi subjek penelitian yang menjadi objek permasalahan adalah subjek penelitian, yang merupakan semua karakteristik yang saling terkait seperti objek, benda, atau orang.55
Pertimbangan khusus ini, seperti siapa yang dianggap paling tahu tentang subjek yang ada atau siapa yang mungkin bertanggung jawab, akan memudahkan peneliti untuk menyelidiki objek subjek atau latar sosial.
Sampel guru yang memanfaatkan pendidikan karakter religius menjadi subjek penelitian. Di SMP Plus Al Amien Ambulu, siswa disiplin dan jujur tentang Alquran dan hadits. Pengalaman, pengetahuan, dan keterlibatan
55 Samsu, Metode Penelitian ( Teori & Aplikasi Penelitian Kualitatif , Kuantitatif, Mixed Methods, serta Research & Development), (Jambi : PUSTAKA, 2017),92-93.
langsung subjek tersebut dalam materi pelajaran yang ingin Anda pelajari menunjukkan alasan memilih mereka sebagai subjek penelitian:
1. Kepala Sekolah : Iah Maslikah, S. Pd
2. Guru mata pelajaran pendidikan agama islam dan qurdits : Himatul Aliyah, S. Pd dan Mohammad Aghnis Shulkhi, S. Pd
3. Beberapa siswa dan siswi kelas IX D. Teknik Pengumpulan Data
Karena memperoleh data merupakan tujuan utama penelitian, metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis. Ada banyak pengaturan, sumber, dan metode pengumpulan data. Pengamatan langsung, wawancara (juga dikenal sebagai wawancara), akumulasi, dan kombinasi dari ketiganya (triangulasi data) adalah metode pengumpulan data.
1. Observasi
Pengamatan adalah pengamatan langsung. Menurut Usman dan Purnomo, observasi adalah pencatatan secara sistematis terhadap gejala- gejala yang diteliti. “Implementasi Pendidikan Karakter Religius, Disiplin, dan Jujur pada Mata Pelajaran Al-Quran dan Hadits di SMP Plus Al Amien Ambulu Jember” terkait observasi yang dilakukan peneliti.
2. Wawancara
Pewawancara (interviewer) atau disebut juga nara sumber akan melakukan kegiatan melakukan wawancara dengan mengajukan dan menanggapi sejumlah pertanyaan. Meskipun Nazir berpendapat bahwa
wawancara adalah suatu metode untuk mengumpulkan informasi, namun tujuan suatu penelitian di mana penanya dan responden menggunakan instrumen yang dikenal sebagai pedoman wawancara (interview alloy) adalah untuk mencapai hal tersebut.56.
Dalam penelitian ini digunakan wawancara semi terstruktur dengan pertanyaan yang dapat diubah dan dijawab sesuai dengan kebutuhan dan keadaan. Dalam wawancara ini, alat-alat berikut digunakan:
a. Pedoman teks wawancara terstruktur
Salah satu contoh data yang dapat diambil dari kegiatan wawancara adalah:
1) Wawancara dengan kepala SMP Plus Al Amien tentang bagaimana kelas Al Qur'an Hadits di SMP Plus Al Amien Ambulu Jember memasukkan pendidikan karakter. Dalam hal ini, peneliti membutuhkan beberapa informasi, khususnya:
a) Pendidikan karakter dalam pembelajaran qurdit berlandaskan pada pemilihan karakter yang religius, disiplin, dan jujur b) Penerapan dan evaluasi pendidikan karakter yang religius,
disiplin, dan ikhlas pada mata pelajaran Hadits Al-Qur’an.
2) Wawancara dengan guru hadits Al-Qur'an tentang bagaimana pendidikan karakter diajarkan di kelas hadits Al-Qur'an di SMP Plus Al Amien.
56 Hardani, dll., 137-138.
Dalam hal ini peneliti ingin memeperoleh terkaid beberapa informasi dan data yaitu:
a) Pembelajaran al-Qur’an dan hadits sebagai sarana pendidikan karakter yang religius, disiplin, dan ikhlas Respon guru terhadap pelaksanaan pendidikan karakter yang religius, disiplin, dan ikhlas.
b) Evaluasi bagaimana pendidikan karakter yang religius, disiplin, dan jujur digunakan untuk mempelajari hadits- hadits al-qur an.
3) Wawancara dengan siswa SMP Plus Al Amien tentang tata cara pendidikan karakter dalam hadis Al-Qur'an, khususnya:
d) Pembelajaran Al-Qur'an dan hadits dengan menggunakan pendidikan karakter yang religius, disiplin, dan jujur.
e) Reaksi siswa ketika pendidikan karakter yang religius, disiplin, dan jujur digunakan untuk mempelajari hadits Al- Qur'an.
f) Evaluasi bagaimana pendidikan karakter yang religius, disiplin, dan jujur digunakan untuk pengajaran Al-Qur'an hadits.
3. Dokumentasi
Salah satu pendekatan pengumpulan dan pencatatan data adalah dokumentasi. Menurut Sugiyono, dokumen adalah rekaman rangkaian peristiwa yang telah terjadi. Dokumen dapat ditulis, digambar, atau karya
monumental oleh seseorang. Buku harian, biografi, riwayat hidup, foto, film, sketsa, patung, film, dan lain-lain adalah contohnya. Instrumen biasanya berisi variabel yang perlu didokumentasikan dalam metode dokumentasi ini. Menurut Moleong, alat transportasi ada dua macam, yaitu dokumen resmi (formal) dan dokumen pribadi. Alat-alat berikut digunakan oleh para peneliti dalam dokumentasi ini.
E. Analisis Data
Dalam kerangka waktu yang telah ditentukan, analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data dalam penelitian kualitatif. Sebelum melakukan wawancara, peneliti menganalisis tanggapan dari narasumber.
Jika setelah melakukan analisis, tanggapan narasumber dianggap tidak memuaskan, peneliti akan terus menanyainya hingga menghasilkan data yang dapat dipercaya. Sebagai metode analisis, peneliti akan menggunakan teknik analisis data tipikal penelitian kualitatif.57
Menurut Miles, Huberman, dan Saldana, metode analisis diagram alir terdiri dari tiga kegiatan, antara lain sebagai berikut:58:
1. Kondensasi Data (data condensation)
"Kondensasi data" mengacu pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data yang baru diperoleh.
Contoh data tersebut termasuk catatan lapangan tertulis, transkrip wawancara, dokumen, dan bahan empiris. Kondensasi data dilakukan
57 Samsu, Metode Penelitian (Teori & Aplikasi),103-105.
58 A. Sukmawati, dll., Pembentukan Karakter Berbasis Keteladanan Guru & Pembiasaan Murid SIT Al-Biruni Jipang Kota Makassar , ( Education and Human Development Journal, vol5(10), 2020,
95,https://journal2.unusa.ac.id/index.php/EHDJ/article/download/1453/1070/4939.
dengan maksud untuk memperoleh data yang lebih fokus dan sesuai dengan fokus penelitian (focusing).
2. Penyajian data ( Data Display)
Ketika datang untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan ketika data hilang, itu bisa lebih sulit. Informasi dalam artikel ini disusun untuk tujuan menganalisis dan menginterpretasikan data untuk kebijakan tertentu, yang memastikan bahwa data tidak akan berubah. Data dapat ditampilkan dalam format naratif atau tekstual (teks). Data ini dapat diakses dalam bentuk perkiraan.
3. Penarikan Kesimpulan (conclusion drawing)
Kegiatan peneliti untuk memperoleh dan mengumpulkan data guna menarik kesimpulan disebut sebagai kesimpulan. Kesimpulan ini merupakan penemuan baru yang belum pernah dibuat atau ada sebelumnya. Bentuknya berupa deskripsi atau gambaran tentang suatu objek, namun sifatnya tetap ambigu. Penting untuk menggunakan hipotesis interaktif sebagai bagian dari komponen analisis data dan menghubungkan temuan baru ini dengan teori yang telah diuji keberhasilannya agar menjadi data yang jelas dan akurat.59
F. Keabsahan Data
Triangulasi adalah proses pengumpulan data dari berbagai sumber dalam penelitian kualitatif. Triangulasi data adalah metode untuk
59 A. Sukmawati. Dll., Pembentukan Karakter Berbasis Keteladanan,( Jurnal .unusa 2020),95.
memverifikasi kredibilitas data dengan membandingkannya dengan data dari berbagai waktu dan tempat. Triagulasi sendiri meliputi:
1. Dengan mengecek kembali data yang diperoleh dari berbagai sumber, untuk menilai kredibilitas suatu data.
2. Dengan membandingkan data dari berbagai sumber dan menggunakan berbagai teknik, teknik triangulasi digunakan untuk memverifikasi kredibilitas data.
3. Proses pengecekan ulang data wawancara berdasarkan waktu disebut triangulasi waktu. Karena waktu dan keadaan tertentu seringkali mempengaruhi kredibilitas data, biasanya dilakukan pada saat informan masih segar, biasanya di pagi hari.60
G. Tahap Tahap Penelitian
Tahapan penelitian ini—penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian aktual, dan laporan penelitian—menjelaskan rencana bagaimana penelitian akan dilakukan.
Berikut tahapan penelitian ; 1. Tahap pra Lapangan
Secara khusus, tahapan pertama sebelum melakukan penelitian antara lain mengajukan judul dan latar belakang penelitian, mengecek lokasi dan objek yang akan diteliti secara langsung, membuat matriks, dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing mengenai proposal penelitian.
Terdapat enam tahapan dalam tahap penelitian lapangan, antara lain:
60 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif &R&D, (Bandung : Alfabeta, 2013), 273-275.
tahap yang meliputi pemilihan penelitian lapangan, pemilihan sumber informasi, pengurusan perijinan, observasi dan evaluasi lapangan, dan penyiapan peralatan penelitian.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Peneliti mulai menuju tempat penelitian yaitu SMP Plus Al Amien Ambulu Jember untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan data untuk laporan penelitian melalui metode triangulasi teknik.
3. Tahap Analisis Data
Pengelolaan informasi yang terkumpul pada lapangan berlangsung saat tahap analisis data, yang menjadi tahap terakhir dalam penelitian.
penjelasan berbagai sumber penelitian. Selain itu, peneliti akan menarik kesimpulan yang akan disajikan dalam laporan penelitian. Pemilihan data adalah langkah selanjutnya, dan data akan disajikan sebagai deskripsi.
Alat analisis diperlukan untuk analisis data guna menyederhanakan dan menarik kesimpulan dari data sehingga menghasilkan temuan yang dapat dipahami.61
61 Samsu, 103.
64 BAB IV
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Bagian ini memberikan gambaran umum tentang pokok kajian, beserta sub-pembahasan yang disesuaikan dengan permasalahan yang pernah dikaji sebelumnya. Dalam sebuah penelitian, objek yang menjadi fokus adalah objek penelitian itu sendiri.
1. Profil Lembaga SMP Plus Al Amiem
Penelitian ini dilakukan di SMP Al Amien Plus dengan melakukan observasi terhadap siswa dan meminta dukungan data dari pengelola sekolah. Profil dan deskripsi SMP Al Amien Plus adalah sebagai berikut:62
a. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMP PLUS AL AMIEN
NPSN : 20554201
Jenjang Pendidikan : SMP_
Status Sekolah : Swasta
Alamat Sekolah : Jalan K. Maskudi No.1
RT / RW : 03/ 03
Kode Pos : 68172
Kelurahan : Sabrang
62 Dokumen, Profil Sekolah Menengah Pertama Plus Al Amien Ambulu Jember, pada 21 November 2022
Kecamatan : Ambulu Kabupaten/Kota : Jember
Provinsi : Jawa Timur
Negara : Indonesia
Posisi Geografis : -8 Lintang 113 Bujur SK Pendirian Sekolah : 188/451/436.41.6/2006 Tanggal SK Pendirian : 2006-07-26
Status Kepemilikan : Yayasan
SK Izin Operasional : 503/A.1/SMP-P/005/35.09.325/2021 Tgl SK Izin Operasional : 2021-02-05
NPWP 026643239626000
b. Sejarah SMP Plus Al Amien Ambulu Jember
Meningkatkan otonomi sekolah dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dua kebijakan pemerintah. Salah satu cara untuk mengimplementasikan kebijakan ini adalah melalui manajemen berbasis sekolah (MBS), dan perencanaan sekolah merupakan komponen kunci dari MBS. Hanya melalui perencanaan yang efektif kualitas peserta didik dapat meningkat, dan kewajiban menuntaskan wajib belajar sembilan tahun dapat terpenuhi.
SMP Plus Al Amien didirikan pada tahun 2005 oleh pengasuh pondok pesantren Al Amien yaitu KH Imam Ghozali dan tanggung jawab diserahkan kepada H Syamsul Arifin, S. Sos. M.Si sebagai kepala sekolah pertama. Atas inisiatif yayasan yang dipelopori oleh
dukungan dari tokoh masyarakat dan lingkungan. Awal didirikannya sekolah bermula dari keinginan untuk membantu masyarakat sekitar Ambulu yang termasuk kelas ekonomi kebawah yang ingin menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan Nasional (DIKNAS) dengan tetap menetap di pondok pesantren keunikan dari lembaga ini berupa kurikulum yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan profesional dengan mengintegrasikan kurikulum SMP, MTS, dan Pesantren. Tujuannya untuk menyeimbangkan seluruh potensi anak bangsa agar cerdas, terampil, dan berkarakter. Yayasan dan masyarakat sekitar kemudian memutuskan untuk membangun gedung sekolah berdasarkan perkembangan yang semakin maju.
Pembangunan gedung SMP Al Amien Plus dimulai pada tahun 2006 oleh pihak yayasan dan masyarakat.63
c. Visi dan Misi
Visi dan misi sekolah diketahui melalui pengamatan langsung ke kantor dan lingkungan sekitar sekolah. Keberadaan visi dan misi ini sangat menentukan untuk evaluasi keberhasilan rencana dan program ke depan pada lembaga, dan visi misi sekolah antara lain sebagai berikut:64
1) Visi Sekolah
“ Unggul dalam prestasi. Kompetitif dan berkarakter islam”
63 Dokumen, Sejarah Sekolah Menengah Pertama Plus Al Amien Ambulu Jember, pada 21 November 2022
64 Dokumen, Visi dan Misi Sekolah Menengah Pertama Plus Al Amien Ambulu Jember, pada 23 November 2022.
2) Misi Sekolah
a) Siswa harus didorong untuk mengembangkan keterampilannya sesuai dengan bakat dan minatnya.
b) menumbuhkan rasa kompetensi yang menguntungkan semua orang di sekolah, akademik dan non-akademik.
c) mempromosikan nilai-nilai dan perilaku Islami baik di dalam maupun di luar kelas.
3) Tujuan Sekolah
Tujuan yang ingin dicapai oleh SMP Plus Al Amien adalah sebagai berikut:
a) mendongkrak prestasi sekolah dalam berbagai seni dan olahraga, baik lokal maupun nasional.
b) meningkatkan kualitas layanan yang diberikan oleh sekolah kepada siswa dalam upaya membantu mereka menjadi kompeten di bidang akademik dan non-akademik.
c) pengembangan lingkungan sekolah yang kondusif bagi tuntutan pendidikan yang bermutu, menarik, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.
d) Dalam hal bagaimana layanan sekolah diberikan kepada siswa, tingkatkan kepercayaan masyarakat dan pemerintah.
e) menumbuhkan budaya membaca di kalangan siswa dengan memberikan pelayanan terbaik dan perpustakaan sekolah yang representatif.
f) Melalui penyediaan fasilitas dan perlengkapan seni yang memadai, apresiasi siswa terhadap seni akan meningkat sehingga memudahkan mereka untuk berkreasi.
g) meningkatkan kemampuan komputer siswa dan keterampilan penggunaan internet dalam upaya untuk mengikuti kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
h) penyediaan sarana dan prasarana yang representatif serta pembinaan untuk meningkatkan kualitas agama dalam upaya peningkatan nilai ibadah, akhlak, dan akhlak siswa.
i) membekali siswa dengan kecakapan hidup yang diperlukan untuk mandiri atau produktif melalui penyediaan fasilitas kecakapan yang representatif.
d. Struktur Organisasi sekolah SMP Plus Al Amien
Dapat digambarkan dengan jelas berikut struktur organisasi sekolah SMP Plus Al Amien Ambulu Jember:65
65 Dokumen, Struktur Sekolah Menengah Pertama Plus Al Amien Ambulu Jember, pada 23 November 2022.
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi sekolah SMP Plus Al Amien
Dari pejelasan bagan diatas dapat diketahui bahwa sekolah SMP Plus Al Amien di naunggi oleh yayasan yang terdiri dari ketua yayasan, Pembina yayasan, kepala sekolah, komite sekolah, berdahara sekolah, waka kurikulum, waka sarpras, waka kesiswaan, waka humas, guru, bimbingan konseling, wali kelas, dan siswa e. Data Tenaga pendidik SMP Al Amien Ambulu jember
Tabel 4.1
Data Tenaga pendidik SMP Al Amien Ambulu jember
Data Tenaga Pendidik dan Peserta didik
No Uraian Tendik Peserta didik
1. Laki-Laki 5 95
2. Perempuan 8 128
Total 13 223
(sumber: Arsip dokumen SMP Plus Al Amien)
f. Data Sarana prasarana SMP Al Amien Tabel 4.2
Data Sarana prasarana SMP Al Amien
No Uraian Jumlah
1. Ruang Kelas 9
2. Ruang Lab 1
3. Ruang Perpus 0
Jumlah 10
(sumber: Arsip dokumen SMP Plus Al Amien)
g. Data Rombongan Belajar Siswa Tabel 4.3
Data Rombongan Belajar Siswa
No Uraian Detail Jumlah Total
1. Kelas 7 L 45 96
P 51
2. Kelas 8 L 22 53
P 31
3. Kelas 9 L 28 74
P 46
(sumber: Arsip dokumen SMP Plus Al Amien)
B. Penyajian Data dan Analisis
Penyajian dan analisis data merupakan gambaran temuan yang diperoleh melalui metode yang telah dijelaskan pada bab 3. Bagian ini menyajikan temuan penelitian dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dengan menyajikan data-data tersebut, maka fokus masalah, kerangka teori, dan data-data yang ada pada obyek penelitian dapat terjawab.
Untuk melengkapi temuan, metode kualitatif akan digunakan untuk menganalisis data penelitian. Memahami perilaku subjek dan belajar
bagaimana mendeskripsikannya secara verbal adalah tujuan dari penelitian semacam ini. Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat menghasilkan data yang relevan berdasarkan fokus kajian terhadap masalah; data yang dikumpulkan sebagai berikut:
1. Perencanaan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran AL- Qur’An Hadits di SMP Plus Al Amien Ambulu Jember
Dalam implementasi yang pertama kali dipersiapkan dalam sebuah pembelajaran adalah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
Yang mana RPP tersebut bertujuan untuk sebuah perencanaan dalam sebuah pembelajaran agar tetap terarah dan sesuai tujuan. Berikut petikan hasil wawancaranya dengan guru Qurdits yakni Ibu Himmatul aliyah, S.pd :
“Pada mata pelajaran Qurdist di kelas IX ini ,tentunya saya melakukan pembelajaran sesuai dengan RPPH ya mbk, dengan berpegangan pada buku siswa yaitu buku yang diterbitkan oleh kementrian republic Indonesia cetakan 2019, saya menjelaskan tentang kandungan surat adh dhuha, al quraisy, al kautsar , al muthaffifiin dan al an’am ayat 123 dengan cara melafatkan surat beserta artinya di lanjut dengan siswa menirukan untuk melafatkan surat beserta artinya dari mulai surat adh dhuha,al quraisy, al kautsan, al muthaffifiin, al an’am ayat 152.”66
Kemudian diperkuat oleh Bapak Aghnis shukhi S.pd salah satu guru qurdits sebagai berikut :
“Ya dalam perencanaan pastinya guru akan membuat RPP dari silabus yang sudah dibuat dikembangkan menjadi RPPH mbak”67 Dan dipertegas oleh Ibu Iah Maslikah, S.Pd.I sebagai berikut :
66 Wawancara , Guru Al-Qur’an hadits Ibu Himma , 05 januari 2023, jam 10.30 WIB
67 Wawancara , Guru Al-Qur’an hadits Bapak Aghnis , 07 januari 2023, jam 08.10 WIB
“Setiap guru disini wajib untuk membuat RPPH, dari silabus, prota, promes gitu mbak. Karena dari pembuatan RPPH itu sendiri menandakan bahwa guru memang benar- benar siap untuk mengajar dan pastinya dengan RPPH tersebut guru mengajar dengan terarah sesuai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.”68
Dari hasil wawancara tersebut didukung oleh hasil observasi yang mana setiap guru memiliki arsip RPPH dalam Jurnal Mengajarnya digunakan untuk pacuan dan dibawa saat mengajar.69
Jadi dalam perencanaan pembelajaran Qurdist di SMP Plus Al Amien Ambulu yakni membuat silabus kemudian dikembangkan menjadi RPPH. Yang mana setiap guru wajib membuat RPPH tersebut yang bertujuan untuk menandakan bahwa guru memang benar- benar siap untuk mengajar dan pastinya dengan RPPH tersebut guru mengajar dengan terarah sesuai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.
2. Implementasi Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran AL- Qur’An Hadits di SMP Plus Al Amien Ambulu Jember
Peneliti ingin melihat bagaimana SMP Plus Al Amien Ambulu mengimplementasikan rencana tersebut setelah membicarakannya.
Metode di mana pembelajaran dipraktikkan adalah salah satu elemen yang sangat penting untuk keberhasilannya. Biasanya, doa Dhuha kelompok diucapkan sebelum belajar. Petikan percakapannya dengan Kepala Sekolah adalah sebagai berikut:
“untuk memulai pembelajaran baik guru maupun siswa sudah membiasakan dengan sholat dhuha secara bersama sama di depan
68 Wawancara, Kepala Sekolah Ibu Iah Maslikah, S.Pd.I , 05 Januari 2023.
69 Observasi di , SMP Plus Al-Amien Ambulu, 05 Januari 2023.
halaman sekolah. Melalui pembiasaan ini diharapkan dapat menanamkan karakter religius pada diri peserta didik”70
Hal lain juga ditambahkan oleh Guru PAI. Berikut petikan hasil wawancaranya:
“kegiatan pembuka untuk pembelajaran kurang lebih sama ya mbak dengan sekolah-sekolah yang lain tapi yang membedakan setiap hari kita rutin melaksanakan sholat dhuha tidak hanya siswa gurupun juga..”71
Hal lain juga diperkuat oleh guru mata pelajaran Al Qur’an Hadits. Berikut petikan hasil wawancaranya:
“sudah seharusnya disini sebelum pembelajaran mulai kita semua melakukan sholat dhuha berjamaah mbk, hal ini dilakukan setiap hari dan alhamdulillah siswa tertib dan mengikuti pembiasaan ini.
Hal ini membuat siswa jadi siap untuk memulai materi yg guru akan ajarnya ,menjadi tidak mudah mengantuk”.72
Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru PAI, guru qurdits bahwa pelaksanaan sholat dhuha ini sebagai bentuk pembiasaan siswa dan untuk mempererat karakter religius pada masing-masing individu siswa. Sholat dhuha dilaksanakan pada hari senin-sabtu.
Berdasarkan observasi penelitian bahwa setelah bel masuk berbunyi semua siswa dan guru sudah mempersipakan untuk melakukan sholat dhuha di depan kelas tidak hanya seluruh siswa SMP saja yang melakukan sholat dhuha tapi siswa SMK juga bergabung untuk melakukan sholat dhuha bersama sama , baik guru dan siswa sebaiknya sudah mempunyai wudlu saat akan berangkat ke sekolah supaya pada saat pelaksanaan sholat dhuha berjalan dengan tertib dan tidak
70 Wawancara, Kepala Sekolah, 16 Desember 2022, Jam 08.30 WIB
71 Wawancara, Guru, 20 Desember 2022, Jam 09.30 WIB
72 Wawancara, Guru Qurdist, 21 Desember 2022, Jam 08.30 WIB
membutuhkan waktu yang lama, hal ini walaupun sudah menjadi pembiasaan tapi tidak mudah karena peneliti melihat masih ada siswa yang datangnya terlambat dan menyebabkan siswa tersebut terlambat mengikuti sholat dhuha bersama dan ada juga siswa yang tidak melakukan sholat dhuha bersama dengan cara bersembunyi di dalam pondok pesantren . 73
Setelah sholat dhuha guru mengucapkan salam dan melakukan doa bersama, guru mulai mengabsen kehadiran siswa setelah itu mengkondisikan kelas. Berikut petikan hasil wawancaranya dengan guru mata pelajaran Al Quran Hadits:
“kegiatan kita buka selalu dengan salam mbk setelah itu berdoa dan setelah berdoa saya mengabsen kehadiran siswa. Hal ini rutin dilakukan untuk mendisiplinkan siswa selain itu menjadi tahu siswa yang hadir dan tidak hadir ada berapa orang. Setelah mengabsen saya selalu berkeliling kelas untuk mengecek kerapihan siswa dari segi pakaian dan kesiapan siswa sebelum pembelajaran dimulai”. 74
Hal lain juga diperkuat oleh Kepala Sekolah. Berikut petikan hasil wawancaranya:
“untuk meningkatkan nilai kedisipilinan dalam pendidikan hal yang wajib bagi semua guru harus mengucap salam ,membaca doa bersama, mengabsen kahadiran siswa itu juga wajib bagi semua guru ,juga sudah saya wanti-wanti kepada para guru untuk memberikan contoh yang baik seperti datang tepat waktu pada saat masuk kelas ,alhamdulilah semua berjalan dengan lancar ya mbk,. Dengan mengabsen siswa akan mengetahui siapa saja siswa yang rajin masuk sekolah dan yang sering bolos. Hal ini bisa guru tindak lanjuti jika ada siswa yang jarang masuk, seperti jika alpha 3x guru memperingati siswa jika lebih dari 3x guru akan memanggil orang tua dari murid tersebut. Guru juga kadang
73 Observasi di Sekolah Menengah Pertama Plus Al Amien Ambulu Jember, 16 Desember 2022.
74 Wawancara, Guru, 03 Januari 2023, Jam 08.30 WIB