• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III Error! Bookmark not defined

3.3 Lompat

3.3.3 Lompat Jangkit

38

b. Jika jumlah peserta lebih dari delapan, setiap peserta dapat melakukan tiga lompatan secara bergiliran. Delapan peserta terbaik akan melanjutkan dengan tiga lompatan lagi untuk menentukan pemenang. Jika peserta kurang dari delapan, setiap peserta dapat melakukan enam lompatan bergantian, dan pemenang ditentukan setelah itu.

c. Pengukuran dimulai dari titik bebas terdekat dengan bak pasir pendaratan setelah peserta melakukan lompatan.

d. Peserta memiliki waktu 1,5 menit untuk setiap lompatan.

e. Hasil lompatan terbaik dicatat untuk menentukan pemenang.

F. Lapangan

Sumber: https://www.tuliskan.id/lompat-jauh/

a. Papan tolakan harus memiliki panjang 1,22 m, lebar 20 cm, dan ketebalan 10 cm.

b. Lintasan awalan harus memiliki panjang antara 30-40 m dan lebar 1,22 m.

c. Papan tolakan diletakkan di sisi dekat tempat pendaratan, dengan jarak 1 m ke bak pasir.

d. Tempat pendaratan harus memiliki lebar minimal 2,75 m dan jarak minimal 10 m antara garis tolakan dan akhir area lompatan.

e. Permukaan pasir pada tempat pendaratan harus sejajar dengan bagian atas papan tolakan.

3.3.3 Lompat Jangkit

39

dalam lompat jangkit lebih kompleks. Pelaksanaan gerakan lompat jangkit memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi.

B. Sejarah

Sejarah lompat jangkit dapat ditelusuri sejak zaman Olimpiade kuno, tetapi lompat jangkit baru menjadi bagian resmi dari Olimpiade modern pada tahun 1896 di Athena, Yunani. Pada awalnya, nomor ini terdiri dari dua lompatan dengan kaki yang sama, diikuti oleh satu lompatan. Namun, format baru hop, skip, dan jump distandarisasi pada tahun 1908. James Connolly menjadi juara Olimpiade modern pertama dalam lompat jangkit. Pada tahun 1996, nomor lompat jangkit putri diperkenalkan di Olimpiade Atlanta, di mana Francoise Mbango memenangkan emas dan menjadi atlet wanita pertama dari Kamerun yang meraih medali Olimpiade di Athena 2004, Yunani. Viktor Saneyev dari Uni Soviet meraih hattrick gelar lompat jangkit putra Olimpiade dari tahun 1968 hingga 1976, sementara Christian Taylor dari AS memenangkan gelar Olimpiade pada tahun 2012 dan 2016.

C. Teknik Dasar

Sumber: https://aturanpermainan.blogspot.com/2016/06/4-teknik-dasar-lompat-jangkit.html a. Fase Awalan atau Ancang-Ancang

Pada tahap awal, atlet melakukan ancang-ancang dengan berlari sekuat-kuatnya sebelum bertumpu pada balok tumpuan. Cara berlari yang optimal adalah dengan akselerasi, dimulai dengan berlari pelan, kemudian meningkatkan kecepatan secara bertahap. Jarak lari awalan untuk lompat jangkit bervariasi, sekitar 20-30 meter untuk pemula dan 35-40 meter bagi pelompat berpengalaman.

b. Fase Tolakan (Take-off) pada Waktu

● Tahapan Hop (Jingkat)

Pada langkah akhir lari awalan, atlet melakukan tolakan dengan salah satu kaki pada papan tolakan ke atas dan mendarat pada kaki yang sama.

Gerakan ini dinamakan hop atau jingkat, di mana kaki yang tidak digunakan terangkat ke belakang.

● Tahapan Langkah (Step)

Setelah tolakan, kaki yang digunakan untuk tolakan mendarat, dan kaki yang tidak digunakan diayunkan dari belakang ke depan.

● Tahapan Lompatan (Jump):

Pada saat kaki yang tidak digunakan mendarat, kaki yang digunakan untuk tolakan diayunkan ke atas untuk membawa titik berat badan ke depan sejauh mungkin.

40

Irama lompatan harus tetap dan konstan sepanjang gerakan berjingkat, melangkah, dan melompat. Perubahan irama tidak disarankan, contohnya "tep-tep-tep" atau "kanan-kanan-kiri-lompat."

c. Melayang

Saat melompat atau melayang di udara, atlet harus menjaga sikap badan selama mungkin. Sikap ini dapat berupa jongkok, menggantung, atau berjalan di udara (walk in the air), mirip dengan lompat jauh.

d. Mendarat

Sikap mendarat dilakukan dengan mengangkat kedua kaki atau membawa kaki ke depan lurus, membungkukkan badan ke depan, dan menumpu berat badan ke depan untuk menghindari jatuh ke belakang. Posisi kepala tangan diarahkan ke depan.

D. Jenis Gaya

Berikut ini adalah gaya yang digunakan pada gerakan lompat jangkit.

a. Gaya Jongkok (Ortodok)

Sumber: https://kelaspjok.com/gaya-lompat-jauh/

Gaya ini bertujuan untuk lari secepatnya dari jarak sekitar 40 hingga 45 m di lintasan. Gaya ini dimulai dengan lari secepat mungkin serta tidak mengurangi kecepatan sampai melakukan tumpuan ketika melompat. Saat tolakan atau tumpuan, badan lebih digerakkan. Ketika di udara, tangan lurus ke depan lalu gerakkan tangan ke arah belakang serta mendarat dengan ujung tumit.

b. Gaya Menggantung

Sumber: https://olahragapedia.com/teknik-lompat-jangkit

● Letakkan kedua tangan di samping telinga dalam posisi lurus ke atas.

● Rapatkan kedua kaki dan ayunkan dari belakang ke depan.

● Mulai tolakan dengan dada sedikit dibusungkan, lalu gerakkan ke belakang.

● Sesuaikan posisi badan dan lutut saat di udara, kemudian ayunkan ke depan dengan tenaga maksimal.

c. Gaya Berjalan di Udara

41

Sumber: https://olahragapedia.com/teknik-lompat-jangkit

● Pada posisi awal tolakan, letakkan dada dengan sedikit dibusungkan.

● Ayunkan kedua tangan ke belakang seperti saat berlari.

● Tempatkan kedua kaki dengan gerakan seperti berjalan ke depan.

E. Peraturan

Berikut adalah peraturan lompat jangkit yang telah ditetapkan oleh IAAF (International Amateur Athletic Federation):

a. Atlet tidak boleh melakukan tolakan pertama melebihi batas papan tolakan;

namun, mereka diizinkan melakukan tolakan sebelum menginjak papan tolakan.

b. Saat melakukan tolakan kedua, atlet harus menggunakan kaki yang sama dengan tolakan pertama.

c. Saat melakukan tolakan ketiga, atlet harus menggunakan kaki yang berbeda dari tolakan pertama dan kedua.

d. Tidak diperbolehkan melakukan gerakan salto saat melayang setelah tolakan ketiga.

e. Atlet tidak diizinkan mendarat di luar area pendaratan.

F. Lapangan

Sumber: https://aturanpermainan.blogspot.com/2016/05/bentuk-ukuran-lapangan-lompat-jangkit.html

Ukuran lapangan dari awal lari sampai balok tumpuan adalah sekitar 45 m. Dari balok tumpuan ke bak lompatan adalah sekitar 13 m. Kedalaman bak lompat sekitar 10-20 cm.

Bagian-bagian lapangan termasuk:

a. Panjang bak lompat: 7-9 m b. Lebar bak lompat: 2,75 m c. Lebar lintasan awal: 1,22 m d. Panjang papan tumpu: 1,22 m e. Lebar papan tumpu: 20 cm

Dokumen terkait