BAB II TINJAUAN PUSTAKA
D. Mahasiswa
1. Definisi Mahasiswa
Berdasarkan UU Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 ayat 5 menyatakan bahwa mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi. Sedangkan menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) definisi mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. Setelah menyelesaikan pendidikan di bangku sekolah, sebagian siswa ada yang menganggur, mencari pekerjaan, atau melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa adalah seseorang yang sedang berada dalam proses menimba ilmu ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah satu bentuk perguruan tinggi, yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut maupun universitas. Mahasiswa memiliki rentang usia 18-25 tahun.
Mahasiswa yang berada di semester I-V berada pada rentang usia 18-20 tahun dan mahasiswa akhir berada pada rentang usia 21-25 tahun.
2. Masa Dewasa Dini
Berdasarkan penjelasan di atas, mahasiswa masuk dalam kategori perkembangan dewasa dini. Menurut Hurlock (2017) masa dewasa dini dimulai pada usia 18-40 tahun. Saat perubahan- perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Masa dewasa dini merupakan penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial
baru. Orang dewasa muda diharapkan memainkan peran baru.
Dengan peranan baru yang diemban, diharapkan individu mampu menyesuaikan diri secara mandiri. Beberapa ciri-ciri individu yang berada pada tahapan dewasa dini antara lain;
a) Dewasa Dini sebagai Masa Pengaturan
Masa sekarang diakui bahwa banyak orang muda yang mencoba berbagai pekerjaan atau teman hidup. Oleh sebab itu, banyak orang muda mencoba berbagai pekerjaan untuk menentukan mana yang paling sesuai untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan akan memberikan kepuasan yang lebih permanen. Sementara itu, banyak juga pemuda yang mencoba mendekati beberapa wanita untuk menemukan apakah mereka merupakan wanita yang bisa menjadi seorang istri yang akan mendampingi seumur hidup. Begitupun sebaliknya.
Sekali seorang menemukan pola hidup yang diyakininya dapat memenuhi kebutuhannya, ia akan mengembangkan pola- pola perilaku sikap dan nilai-nilai yang cenderung akan menjadi kekhasannya selama sisa hidupnya.
b) Dewasa Dini sebagai Usia Reproduktif
Parenthood merupakan salah satu peran yang paling penting dalam hidup orang dewasa. Orang yang kawin berperan sebagai orangtua pada waktu berusia dua puluh atau tiga puluhan. Orang yang belum menikah hingga menyelesaikan pendidikan atau telah memulai kehidupan kariernya, tidak akan menjadi orangtua sebelum merasa mampu berkeluarga. Perasaan ini biasanya
terjadi sesudah umumnya sekitar awal tiga puluhan. Bagi orang yang cepat mempunyai anak dan mempunyai keluarga besar pada awal masa dewasa atau bahkan pada tahun-tahun terakhir masa remaja kemungkinan seluruh masa dewasa dini merupakan masa reproduksi.
c) Dewasa Dini sebagai Masa Bermasalah
Dalam tahun-tahun awal masa dewasa banyak masalah baru yang harus dihadapi seseorang. Karena masalah-masalah yang harus dihadapi orang muda itu rumit dan memerlukan waktu dan energi untuk diatasi, maka berbagai penyesuaian diri ini tidak akan dilakukan pada waktu yang bersamaan, demikian pula bentuk akhir penyesuaiannya tidak akan diterima secara serempak. Ada banyak alasan mengapa penyesuaian diri terhadap masalah-masalah pada masa dewasa dini begitu sulit.
Tiga diantaranya bersifat umum, yaitu sedikit sekali orang muda yang mempunyai persiapan untuk menghadapi jenis-jenis masalah yang perlu diatasi sebagai orang dewasa. Kedua, mencoba menguasai dua atau lebih keterampilan serempak biasanya mengakibatkan keduanya kurang berhasil. Oleh sebab itu, mencoba menyesuaikan diri pada dua peran secara serempak juga tidak memberikan hasil yang baik dalam upaya penyesuaian diri. Ketiga, yang sepertinya paling berat adalah orang-orang muda tidak memerlukan bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah mereka.
d) Dewasa Dini sebagai Masa Ketegangan Emosional
Sebagai manusia dalam kelompok usia hampir dewasa atau baru saja dewasa, pada umumnya mereka masih sekolah dan diambang memasuki dunia pekerjaan orang dewasa. Sekitar awal atau pertengahan umur tiga puluhan, kebanyakan orang muda telah mampu memecahkan masalah mereka dengan cukup baik sehingga menjadi stabil dan tenang secara emosional. Apabila emosi yang menggelora merupakan ciri-ciri utama tahun awal kedewasaan masih tetap kuat pada usia tiga puluhan masa hal ini merupakan tanda bahw penyesuaian diri pada kehidupan orang-orang dewasa belum terlaksana secara memuaskan.
3. Mahasiswa yang Mengerjakan Skripsi
Skripsi merupakan karya ilmiah yang ditulis mahasiswa program strata satu yang membahas topik atau bidang tertentu berdasarkan hasil kajian pustaka yang ditulis oleh para ahli sebelumnya, hasil penelitian lapangan, atau hasil pengembangan atau eksperimen (Huda, 2011). Dalam pengerjaan skripsi, mahasiswa dibimbing oleh minimal dua dosen yang ditunjuk atau ditentukan oleh kaprodi masing-masing fakultas. Pembimbingan ini nantinya akan mengarahkan serta membimbing mahasiswa yang mengerjakan skripsi agar karya ilmiahnya berkualitas dari segi teori yang digunakan, arah penelitian, dan seterusnya.
Skripsi adalah salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang disusun berdasarkan hasil penelitian dan kepustakaan yang disusun sesuai dengan bidang studi yang diambil sebagai tugas akhir oleh mahasiswa di Kota Makassar. Sementara propsosal skripsi adalah usulan penelitian yang disusun dan disiapkan sebelum melakukan penelitian turun lapangan dan penulisan skripsi. Skripsi merupakan merupakan salah satu karya ilmiah dalam suatu bidang studi yang ditulis oleh mahasiswa strata satu pada akhir bidang studi. Karya ilmiah ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studinya.
Penulisan skripsi juga dapat berperan sebagai pendalaman displin ilmu karena selama proses penyusunan skripsi mahasiswa dituntut untuk membaca literatur dan sumber pustaka yang banyak.
Menyusun skripsi dianggap penting karena nilai kelulusan studi akan ditentukan oleh kualitas isi dan penyampaian skripsi yang telah disusun oleh mahasiswa karena skripsi merupakan karya akhir dalam menyelesaikan studi strata satunya. Selain itu, dosen menganggap kualitas skripsi yang dibuat oleh mahasiswa sebagai indikator pemahaman terhadap bidang studi yang sudah dilalui (Maryaeni, 2009).
E. Kontribusi Social Support dan Hardiness terhadap Academic