• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Flash Card

1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin, bentuk jamak dari kata medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara perantara ( لئاسو ) atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Jadi media adalah pengantar atau perantara pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan.

Banyak tahap perkembangan bahasa yang harus dilewati dan tentu saja dengan banyak latihan serta pengalaman, dan yang terpenting bagaimana lingkungan memberikan dukungan dan stimulasi sewaktu masa kanak-kanak

mereka, sehingga mereka bisa semahir sekarang ini. Semua orang pasti ingin anaknya melewati masa perkembangan sesuai tahapan yang diharapkan,termasuk perkembangan bahasanya.

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa media adalah suatu alat/perantara yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari pengantar pesan/pendidik kepada penerima pesan/peserta didik agar dapat merangsang perhatian peserta didik agar dapat tertarik dalam proses pembelajaran sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut dapat tercapai dengan maksimal. Jadi semua yang di gunakan guru dalam menyampaikan pesan kepada peserta didiknya agar mencapai tujuan pembelajaran yang ingin di capai merupakan media.

Media dapat berupa apa saja yang digunakan pendidik dalam menyampaikan materi. Baik itu hanya berupa papan tulis, kapur tulis, dan penghapus, itu juga termasuk media.Media dalam pembelajaran haruslah memberikan pengaruh kepada peserta didik.Pengaruh tersebut haruslah yang lebih positif, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Prestasi belajar peserta didik akan meningkat lebih cepat jika dalam pembelajaran pendidik menggunakan media dalam menyampaikan materi yang akan disampaikan.

Bukan hanya itu, guru juga salah satu media/sumber belajar karena dari gurulah anak-anak mendapatkan pembelajaran.Peran guru sebagai tempat belajar merupakan peran yang sangat penting, yaitu guru sebagai tempat bertanya bagi

peserta didik. Sebagai tempat bertanya, guru sudah seyogyanya kaya akan pengetahuan (knowledge). Guru harus menguasai berbagai macam literature yang terkait dengan pembelajarannya. Sebagai sumber belajar yang baik, berarti gur menjadi pusat atau sumber pengetahuan peserta didik. Guru berperan sebagai pusatnya pengetahuan yang bersifat langsung, artinya peserta didik dapat bertanya secara langsung dan memperoleh pengetahuan secara cepat.

Sedangakan media pembelajaran atau ( لئاسوملاعلإاملعتلا ) dalam kegiatan belajar mengajar sering pula pemakaian katanya digantikan dengan istilah-istilah seperti alat pandang dengar, bahan pengajaran (instructional material), komunikasi pandang dengar (audio-visual communication), pendidikan alat peraga pandang (visual education), teknologi pendidikan (educational technology), alat peraga (حاضيللاائاسو ) dan media penjelas (طئاسولاةيريسفتلا ).

Menurut Azhar Arsyad apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran, maka media itu disebut media pembelajaran. Jadi dapat di artikan bahwa media pembelajaran merupakan perantara yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari pengirim pesan menuju ke penerima pesan yang mengandung maksud pengajaran sehingga tercapailah tujuan pembelaan yang ingin dicapai.

Penggunaan media pembelajaran dikelas diharapkan agar peserta didik mampu menguasai materi pembelajaran yang disampaikan pendidik. Media tersebut di maksudkan agar mempermudah pendidik di dalam penyampaian materi yang akan diajarkan. Penggunaan media dalam pembelajaran akan mempermudah

jalannya pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Pendidik dalam menyampaikan materi juga akan lebih ringan.

Media membangkitkan keinginan dan minat baru,media membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar lebih optimal, media memberikan pengalaman yang menyeluruh dari sesuatu yang konkret maupun abstark. Oleh karena itu, media pembelajaran baik adalah alat bantu pengajaran maupun sebagai pendukung agar materi atau isi pelajaran semakin jelas dan dengan mudah dapat dikuasai dari proses pembelajaran di kelas untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Seorang pendidik harus mempunyai pengetahuan tentang pengelolaan media, tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai suatu pembelajaran.Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penggunaan media sangat di anjurkan untuk mempertinggi kualitas. Pembelajaran yang menggunakan media hasilnya akan lebih maksimal dibandingkan dengan pembelajaran tanpa menggunakan media.

Pengadaan media sebagai sumber belajar juga dapat di tempuh melalui berbagai cara, diantaranya yaitu pembelian hadiah atau sumbangan, bekerja sama, dan yang paling penting membuat atau produksi sendiri. Jika pengadaan media ditempuh dengan sering beli, tentunya akan menghabiskan banyak biaya dan kebutuhan yang ada disekolah/lembaga itu tidak hanya untuk pengadaan suatu media saja. Kebutuhan di sekolah itu banyak, sehingga pengadaan media tidaklah harus saling membeli.Media dapat dibuat sendiri dengan bahan-bahan yang terdapat disekitar kita, dan mudah ditemukan.

2. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Media dalam pembelajaran itu harus menyesuaikan peserta didiknya.

Media tidak hanya agar dapat diserap dan dipahami satu siswa saja dalam suatu kelas, akan tetapi media juga harus dapat diterima oleh semua siswa dalam kelas tersebut dan semua media yang digunakan dalam pembelajaran mempunya ciri- ciri, diantaranya yaitu sebagai berikut:

a. Ciri Fiksatif (fixative property)

Ciri fiksatif merupakan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.Suatu peristiwa atau objek tersebut dapat disusun kembali melalui fotografi, video tape, audio tape, disket computer, dan film.Berbagai media tersebut dapat membantu dalam merekam dan menyimpan suatu peristiwa atau objek, sehingga peristiwa atau objek tersebut dapat digunakan atau ditayangkan setiap saat dibutuhkan.

Ciri fiksatif pada media ini memudahkan pendidik menyampaikan materi yang tidak bisa diperlihatkan secara langsung mengenai suatu peristiwa yang ingin disampaikan.Jadi peserta didik tidak harus di bawah ke suatu tempat dimana suatu kejadian atau peristiwa tersebut terjadi, karena itu tidaklah mungkin dilakukan. Kejadian atau peristiwa tertentu belum tentu dapat disaksikan secara langsung oleh peserta didik, karena tidak semua kejadian atau peristiwa terjadi dalam waktu yang sering, karena ada juga kejadian atau peristiwa yang hanya terjadi beberapa puluh tahun sekali dan bahkan terjadinya di masa lalu dan sekarang sudah tidak terjadi lagi. Jadi dengan media tersebut, pendidik akan lebih

mudah dalam menyampaikan materi mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang sulit ditayangkan secara langsung.

b. Ciri Manipulatif (manipulative property)

Ciri manipulatif merupakan kemampuan media dalam menyajikan suatu objek atau peristiwa yang lama dapat disajikan dalam waktu yang singkat dan cepat.Misalnya peristiwa tersebut berupa perisitwa daur kupu-kupu.Kemampuan media ini dalam menyimpan suatu peristiwa atau objek memerlukan kesungguhan, ketelitian, dan juga kejelian, karena apabila terjadi kesalahan sedikitpun dalam merekam, memotong ataupun yang lainnya dapat memberikan penafsiran yang berbeda ketika peristiwa atau objek tersebut disajikan.

Banyak kejadian yang waktu mulai hingga selesainya itu menggunakan waktu yang lama, sehingga tidak mungkin di saksikan secara langsung.Begitu juga dengan kejadian atau peristiwa yang membutuhkan ketelitian dan kejelian dalam memperhatikan kejadian tersebut, sehingga apabila menyaksikan secara langsung itu kesulitan.Jadi dengan media yang mempunyai ciri manipulatif ini pendidik dapat memanipulasi suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam waktu yang lama dapat disampaikan secara lebih singkat dan cepat serta lebih terlihat teliti dan jeli.

c. Ciri Distributif (Distributive property)

Ciri distributif merupakan kemampuan media dalam mentransformasikan suatu peristiwa atau kejadian yang dapat disajikan di beberapa tempat dalam

waktu yang bebeda.Misalnya menyajikan tanaman atau hewan yang langka di tempat yang tidak terdapat tanaman ataupun hewan.

Ciri distributif yang terdapat dalam media menjadikan pendidik lebih mudah dalam menyampaikan materi seperti tanaman atau hewan langka yang tidak terdapat di daerah tersebut, dapat ditayangkan dimana saja dan juga kapan saja pendidik bekehendak, tanpa harus membawa aslinya. Media tersebut juga tidak hanya dapat digunakan oleh satu pendidik saja, akan tetapi dapat digunakan juga oleh semua pendidik yang ingin menggunakan walaupun dalam waktu yang bersamaan.

3. Manfaat Dan Fungsi Penggunaan Media Pembelajaran

Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci. Badru Zaman mengidentifikasikan beberapa manfaat media pembelajaran, yaitu:

a. Anak dapat berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya b. Keseragaman pengamatan atau persepsi pada masing-masing anak c. Membangkitkan motivasi belajar anak

d. Menyajikan pesan/informasi belajar secara serempak e. Menyajikan informasi secara konsisten sesuai kebutuhan f. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu

g. Mengontrol arah dan kecepatan belajar anak.

Media sangatlah banyak manfaatnya dalam pembelajaran. Penggunaan media dalam pembelajaran juga harus memikirkan manfaat apa yang didapatkan dari penggunaan media tersebut, dan juga harus di sesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai pendidik dalam menggunakan media tersebut. Manfaat praktis penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar menurut Azhar Arsyad antara lain, sebagai berikut:

a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

Pembelajaran dengan menggunakan media akan lebih mengkonkritkan benda yang masih abstrak, sehingga dengan adanya media peserta didik akan lebih jelas dalam memahami materi yang diberikan pendidik.

b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan juga mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menumbuhkan inovasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungannya dan juga kemampuan siswa belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Media yang digunakan dalam pembelajaran tersebut dapat di eksplor dan diamati sendiri oleh siswa. Sehingga dengan adanya media tersebut siswa dapat belajar sendiri mengenai materi yang akan diajarkan pendidik dan pendidik sebagai fasilitatornya.

c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu, seperti berikut:

1.) Objek atau benda terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas, dapat diganti dengan menggunakan gambar, foto,

slide, film, dan lain-lain. Misalnya ketika ingin mengenalkan pesawat, karena menampilkan pesawat sungguhan di ruang kelas tidak memungkinkan, maka pendidik dapat menggunakan foto atau gambar atau miniatur pesawat sehingga peserta didik dapat mengetahui apa itu pesawat, setidaknya mengetahui bentuknya.

2.) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak terlihat oleh indera dapat disajikan dengan menggunakan mikroskop, film, atau gambar. Misalnya ketika ingin mengenalkan bagian- bagian tubuh semut pada anak, karena semut terlalu kecil, sehingga pendidik dapat membawakan gambar semut yang di perbesar dan peserta didikpun mampu melihatnya dengan jelas.

3.) Kejadian langka di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide disamping secara verbal. Misalnya peristiwa gerhana bulan, atau yang lainnya.

4.) Objek atau proses yang amat rumit dapat ditampilkan secara langsung juga melalui film, gambar, atau yang lainnya.

Misalnya proses peredaran darah. Proses peredaran darah yang sangat rumit didalam tubuh tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung, sehingga harus menggunakan media yang sesuai.

5.) Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan menggunakan media seperti komputer, film, dan video. Misalnya pengenalan proses terjadinya hujan dengan air mendidih. Misalnya peristiwa gunung meletus, dapat ditampilkan dihadapan peserta didik melalui video atau bahkan suatu percobaan yang tidak membahayakan.

d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa Manfaa tmedia pembelajaran juga dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahamannya tentang pembelajaran yang di ajarkan.

Menciptakan suasan kelas yang penuh inspirasi bagi peserta ddik, kreatif, dan antusias merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab seorang guru, sehingga waktu belajar menjadi saat-saat yang dinantikan oleh peserta didik.

Sedangkan fungsi dari media sendiri, menurut Agus Suryabrata adalah sebagai berikut:

a. Konsep yang abstrak menjadi konkret b. Konsep berbahaya menjadi tidak berbahaya c. Menampilkan objek yang besar menjadi kecil d. Mengamati gerakan yang sangat cepat

e. Untuk membangkitkan motivasi

f. Memungkinkan siswa memilih kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan bakat dan minatnya.

4. Fungsi Penggunaan Media Pembelajaran

Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar.Dalam kalimat sumber belajar ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung, dan lain-lain. Jadi pada pendidikan anak usia dini media fungsinya sama, yakni sebagai sumber belajar tetapi didalamnya dipenuhi dengan permainan karena dunia anak adalah dunia bermain.

Isi ajaran dan didikan yang ada dikurikulum dituang oleh guru atau sumber lain kedalam symbol komunikasi secara verbal ataupun non verbal. Secara umum media mempunyai kegunaan seperti:

a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera

c. Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak

d. Sifat unik anak dan lingkungan berbeda penggunaan media untuk memberi perangsang yang sama.

Fungsi dari media pembelajaran tersebut adalah sebagai daya tarik sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lebih menarik, serta materi yang disampaikanpun dapat diserap oleh siswa dengan baik.

5. Syarat Umum Penggunaan Media Pembelajaran

Penggunaan media dalam pembelajaran juga mempunyai syarat umum penggunaannya. Beberapa syarat umum penggunaan media pembelajaran tersebut antara lain:

a. Media yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

b. Media merupakan media yang dapat dilihat dan didengar c. Media yang digunakan dapat merespon siswa belajar

d. Media juag harus sesuai dengan kondisi individu peserta didik e. Media merupakan perantara (medium) dalam proses pembelajaran

Syarat-syarat penggunaan media tersebut sebaiknya benar-benar diperhatikan pendidik ketika penggunaan media pembelajaran, sehingga dengan memperhatikan syarat umum penggunaan media tersebut pendidik dapat menggunakan media secara maksimal.

6. Kriteria dan Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran

Pemilihan media yang tepat dan sesuai harus diperhatikan oleh pendidik sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media yang akan digunakan. Pemilihan tersebut harus memenuhi kriteria dan prosedur pemilihan media sebagai berikut:

a. Media hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Media yang digunakan tersebut sebaiknya digambarkan terlebih dahulu tujuan apa yang bisa dicapai dengan menggunakan media tersebut.

b. Aspek materi. Media yang digunakan dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan aspek materi yang hendak disampaikan. Jadi

diantara keduanya harus ada kesesuaian, sehingga materi yang hendak disampaikan dapat sampai kepada peserta didik.

c. Kondisi peserta didik. Proses pembelajaran itu proses menyalurkan informasi dari pendidik kepada peserta didik, sehingga dalam pemilihan media juga harus memperhatikan kondisi peserta didik meliputi usia, kecerdasan, kemampuan, latar belakang pendidikan, dan sebagiannya.

d. Ketersediaan media. Media yang digunakan memungkinkan terdapat disekolah atau mudah dicari di sekitar sekolah, atau jika tidak memungkinkan, pendidik dapat mendesain sendiri media yang akan digunakan.

e. Media yang digunakan sebaiknya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada peserta didik secara tepat dan berdaya guna, sehingga materi yang masih abstrak tersebut bisa menjadi konkret bagi peserta didik hingga mereka memahami apa yang disampaikan peserta didik.

f. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai. Pemanfaatan media yang sederhana atau bahkan barang yang disekitar akan lebih menguntungkan dari pada menggunakan media yang mahal dan canggih.

7. Perancangan/Desain Media

Bila kita akan membuat suatu media pembelajaran untuk anak usia dini, maka diharapkan dapat melakukannya dengan persiapan dan perencanaan yang teliti. Secara umum, langkah-langkah sistematik yang perlu dilakukan pada saat membuat rancangan media, sebagai berikut:

a. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa

b. Merumuskan tujuan instruksional dengan operasional dank has c. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung

tercapainya tujuan

d. Mengembangkan alat ukur keberhasilan e. Membuat media pembelajaran

f. Melakukan revisi

Setelah mengetahui mengenai ciri, manfaat, tujuan, sarat, kriteria, dan juga prinsip penggunaan media, maka dalam memilih, memilah, serta menggunakan media, pendidik haruslah mempertimbangkan semuanya itu. Materi pembelajaran akan tercapai secara lebih maksimal jika pendidik mengetahui beberapaa hal tersebut.

8. Media Flah Card

Flash card adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang mengingatkan atau mengarahkan siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar.Flash card biasanya berukuran 8 x 12 cm atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi.

Menurut Rudi Susilana dan Cepiriyana, flash card merupakan media pembelajaran yang berupa kartu bergambar berukuran 25 x 30 cm. Gambar- gambar pada flash card merupakan serangkaian pesan yang disajikan dengan adanya keterangan pada setiap gambar.

Dimaksudkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf hijaiyah anak usia dini diperlukan sebuah media yang membuat anak lebih bisa memahami lagi tentang huruf-hurufnya. Penggunaan media yang tepat, menuntut para pendidik untuk memiliki kemampuan yang lebih mendalam lagi untuk mempersiapkan media yang tepat untuk kegiatan bermain seraya belajar anak.

Menurut Kasihani, flash card are teaching aids as picture paper which has 25x30. The picture is made by hand, picture or photo which is stick on the flashcard.(Flash card adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar berukuran 25x30.Gambar-gambarnya dibuat dengan tangan, foto, atau memanfaatkan gambar/foto yang sudah ada ditempelkan pada lembaran flashcard).

Dina Indriana juga mengungkapkan bahwa “flash card adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang ukurannya seukuran postcard atau 25 x 30 cm”.

Didalam buku B.E.F Montolalu menjelaskan bahwa kartu huruf adalah kartu kecil yang berisi gambar-gambar, teks atau simbol yang mengingatkan atau menuntun anak kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu, dapat digunakan untuk melatih anak dalam mengeja dan memperkaya kosa kata.Kartu

huruf biasanya berukuran 8 x 12 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang diahadapi.

Menurut Susanto, Flash card adalah kartu yang dilengkapi kata-kata dan bergambar. Dan gambarnya bisa berupa binatang, warna, permainan, kesukaan dan sebagaiannya.Vara menggunakan kartu ini dengan ditunjukkan langsung kepada anak-anak dan dibaca secara cepat.Tujuannya untuk melatih daya ingat anak mengenai bentuk huruf dan kata.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa flash card adalah kartu belajar yang efektif mempunyai dua sisi dengan salah satu sisi berisi gambar, teks, atau tanda simbol dan sisi lainnya berupa definisi, keterangan gambar, jawaban, atau uraian yang membantu mengingatkan atau mengarahkan siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar yang ada pada kartu.

Flashcard biasanya berukuran 8 x 12 cm, 25 x 30 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi.

Kartu huruf merupakan abjad-abjad yang dituliskan pada potongan- potongan suatu media, baik karton, kertas maupun papan tulis atau tripleks.Potongan-potongan kartu huruf tersebut dapat dipindah-pindahkan sesuai keinginan pembuat suku kata maupun kalimat.Penggunaan kartu huruf ini sangat menarik perhatian anak dan sangat mudah digunakan dalam pembelajran membaca.Selain itu kartu huruf juga melatih kreatif anak dalam menyusun kata- kata sesuai dengan keinginannya. Perlu diketahui bahwa dunia pendidikan pada

anak usia dini memiliki prinsip belajar sambil bermain sehingga dapat menimbulkan kreativitas pada anak.

Flash card merupakan media grafis yang praktis dan aplikatif. Dari pengertian flash card di atas yaitu kartu belajar yang efektif mempunyai dua sisi dengan salah satu sisi berisi gambar, teks, atau tanda simbol dan sisi lainnya berupa defisi, keterangan gambar, jawaban, atau uraian yang membantu mengingatkan atau mengarahkan siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar yang ada pada kartu. Maka, dapat disimpulkan bahwa flash card mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Flash card berupa kartu bergambar yang efektif b. Mempunyai dua sisi depan dan belakang c. Sisi depan berisi gambar atau tanda simbol

d. Sisi belakang berisi definisi, keterangan gambar, jawaban, atau uraian e. Sederhana dan mudah membuatnya

Media flash card adalah kartu belajar yang efektif berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang digunakan untuk membantu mengingatkan atau mengarahkan siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar, teks, atau tanda simbol yang ada pada kartu, serta merangsang pikiran dan minat siswa sehingga proses belajar terjadi.

Media flash card adalah kartu bergambar yang dapat mengarahkan peserta didik kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar yang ada pada kartu tersebut. Flash card merupakan media praktis dan aplikatif yang menyajikan pesan

singkat berupa materi sesuai kebutuhan si pemakai. Macam-macam flash card:

flash card membaca, flash card berhitung, flash card binatang, dan lain-lain.

Peneliti membuat media flash card dengan satu sisi dimana setiap sisi berisikan kata dan gambar. Ukuran media flash card disesuaikan dengan kondisi kelas yang akan diteliti.

9. Manfaat Media Flash Card

a. Dapat mengenalkan huruf pada anak b. Mengembangkan daya ingat otak kanan c. Melatih kemampuan konsentrasi

d. Memperbanyak perbendaharaan huruf dan kata 10. Cara Membuat Flash Card

Menurut Susilana dan Riyana, cara membuat flash card adalah sebagai berikut:

a. Siapkan kertas yang agak tebal seperti kertas duplek atau dari bahan karton. Kertas ini berfungsi untuk menulis atau menempelkan gambar- gambar sesuai tujuan pembelajaran. Dalam hal ini peneliti menggunakan kertas origami sebagai bahan dasar kertas untuk media flash card ini.

b. Kartu tersebut diberikan tanda dengan pensil atau spidol dan menggunakan penggaris untuk menentukan ukuran flash card

c. Potong-potonglah kertas duplek dengan menggunakan gunting atau pisau kater hingga tepat berukuran 8x12 cm. Buatlah kartu-kartu tersebut sejumlah gambar yang akan ditempelkan atau sejumlah yang dibutuhkan

Dokumen terkait