• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme dan tujuan Jaminan Mutu Pendidikan

Dalam dokumen Buku Manajemen Mutu Terpadu (Halaman 152-157)

PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

B. Dimensi Karakteristik Kualitas pelyanan

3. Mekanisme dan tujuan Jaminan Mutu Pendidikan

Substansi utama sistem penjamina mutu penididikan (SPM) pendidikan, menurut Suranto (2009), dilaksanakan dengan pendekatan siklus PDCA, adapun komponen siklus, pada proses penyelenggaraan pendidikan, yaitu sebagai berikut:

31

a. Perencanaan Mutu (Plan)

Plan, adanya perencanaan berkaitan dengan perencanaan mutu, meliputi penetapan kebijakan mutu, penetapan tujuan mutu beserta indikator pencapaiannya, serta penetapan prosedur untuk pencapaian tujuan mutu.

31

Suranto, 2009.

Manajemen Mutu dalam Pendidikan (QM in Education),

Semarang: Ghyyas. Putra, hlm. 63.

Bab 6 Penjaminan Mutu Pendidikan

191

b. Pelaksanaan (Do)

Do, adanya pelaksanaan dari apa yang sudah direncanakan.

Maka untuk menjamin mutu pendidikan, seluruh proses pendidikan, termasuk pelayanan administrasi pendidikan dilaksanakan sesuai dengan SOP yang telah ditentukan.

c. Evaluasi (Check)

Adanya monitoring, pemeriksaan, pengukuran dan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil pelasanaan termasuk audit mutu internal.

d. Action

Adanya tindak lanjut dan perbaikan dari hasil evaluasi. menyusun rencana perbaikan dan menyusun laporan pelaksanaan program pendidikan.

Berkaitan dengan penjaminan kualitas pendidikan, Stebbing (Dorothea E. Wahyuni, 2003), menjelaskan bahwa perkembangan penjaminan mutu Pendidikan, secara umum menguraikan mengenai kegiatan penjaminan kualitas sebagai berikut:

32

a. Penjaminan kualitas bukan pengendalian kualitas atau inspeksi.

Meskipun program penjaminan kualitas (quality assurance) mencakup pengendalian kualitas dan inspeksi, namun kedua kegiatan tersebut hanya merupakan bagian dari komitmen terhadap mutu secara menyeluruh.

b. Penjaminan kualitas bukan kegiatan pengecekan yang luar biasa.

Dengan kata lain, departemen pengendali kualitas tidak harus bertanggung jawab dalam pengecekan segala sesuatu yang dikerjakan oleh orang lain.

32Loc. Cut, Ariani, Dorothea Wahyu 2003.Manajemen ..., hlm. 53.

c. Penjaminan kualitas bukan menjadi tanggung jawab bagian perancangan. Dengan kata lain, departemen penjaminan kualitas bukan murupakan keputusan bidang perancangan atau teknik, tetapi membutuhkan orang yang dapat bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan dalam bidang-bidang yang dibutuhkan dalam perancangan.

d. Penjaminan kualitas bukan bidang yang membutuhkan biaya vang sangat besar. Pendokumentasian dan sertifikasi yang berkaitan dengan penjaminan kualitas bukan pernborosan.

e. Kegiatan penjaminan kualitas merupakan kegiatm pengendalian melalui prosedur secara benar, selungga dapat mencapai perbaikan dalam efisiensi, produktivitns, dan profitabilitas.

f. Penjaminan kualitas bukan merupakan obat yang mujarab untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Dengan penjaminan kualitas, justru akan dapat mengerjakan segala sesuatu dengan baik sejak awal dan setiap waktu (do it right the first time and every time),

Dalam konteks perguruan tinggi, bahwa tujuan utama dari penjaminan mutu memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan Tinggi secara berkelanjutan, yang dijalankan oleh suatu perguruan tinggi secara internal untuk mewujudkan visi dan misinya, serta untuk memenuhi kebutuhan stakeholders melalui penyelenggaraan Tri dharma Perguruan Tinggi.

Pencapaian tujuan penjaminan mutu melalui kegiatan penjaminan

mutu yang dijalankan secara internal oleh perguruan tinggi, akan dikontrol

dan diaudit melalui kegiatan akreditasi yang dijalankan oleh BAN-PT atau

lembaga lain secara eksternal. Dengan demikian, obyektivitas penilaian

Bab 6 Penjaminan Mutu Pendidikan

193 terhadap pemeliharaan dan peningkatan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan di suatu perguruan tinggi dapat diwujudkan.

Tujuan program menjaga mutu mencakup dua hal yang bersifat pokok, yang jika disederhanakan dapat diuraikan sebagai berikut:

33

a. Tujuan antara yang ingin dicapai oleh program menjaga mutu ialah diketahuinya mutu pelayanan. Jika dikaitkan dengan kegiatan program menjaga mutu, tujuan ini dapat dicapai apabila masalah serta prioritas masalah mutu berhasil ditetapkan.

b. Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh program menjaga mutu ialah makin meningkatnya mutu pelayanan. Jika dikaitkan dengan kegiatan program menjaga mutu, tujuan ini dapat dicapai apabila masalah dan penyebab masalah mutu berhasil diatasi.

Apabila program menjaga mutu dapat dilaksanakan, banyak manfaat yang akan diperoleh. Secara umum beberapa manfaat yang dimaksudkan adalah:

a. Dapat lebih meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan.

b. Peningkatan efektifitas yang dimaksud di sini erat hubungannya dengan dapat diselesaikannya masalah yang tepat dengan cara penyelesaian masalah yang benar. Karena dengan diselenggarakannya program menjaga mutu dapat diharapkan pemilihan masalah telah dilakukan secara tepat serta pemilihan dan pelaksanaan cara penyelesaian masalah telah dilakukan secara benar.

c. Dapat lebih meningkatkan efesiensi pelayanan kesehatan.

d. Peningkatan efesiensi yang dimaksudkan disini erat hubungannya dengan dapat dicegahnya penyelenggaraan pelayanan yang

33Op. Cit. Ariani, 2003.Manajemen Kualitas,...., hlm. 57.

berlebihan atau yang dibawah standar. Biaya tambahan karena pelayanan yang berlebihan atau karena harus mengatasi berbagai efek samping karena pelayanan yang dibawah standar akan dapat dicegah.

e. Dapat lebih meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.

f. Peningkatan penerimaan ini erat hubungannya dengan telah sesuainya pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan.

Apabila peningkatan penerimaan ini dapat diwujudkan, pada gilirannya pasti akan berperan besar dalam turut meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

g. Dapat melindungi pelaksana pelayanan kesehatan dari kemungkinan munculnya gugatan hukum.

h. Pada saat ini sebagai akibat makin baiknya tingkat pendidikan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat serta diberlakukannya berbagai kebijakan perlindungan publik, tampak kesadaran hukum masyarakat makin meningkat pula. Untuk melindungi kemungkinan munculnya gugatan hukum dari masyarakat yang tidak puas terhadap pelayanan kesehatan, tidak ada pilihan lain yang dapat dilakukan kecuali berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terjamin mutunya. Dalam kaitan itu peranan program menjaga mutu jelas amat penting, karena apabila program menjaga mutu dapat dilaksanakan dapatlah diharapkan terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, yang akan berdampak pada peningkatan kepuasan para pemakai jasa pelayanan kesehatan.

Dengan demikian, penjaminan Mutu dibutuhkan oleh pendidikan

Bab 6 Penjaminan Mutu Pendidikan

195 adalah untuk;

34

a. Memeriksa dan mengendalikan mutu;

b. Meningkatkan mutu;

c. Memberikan jaminan pada stakeholders;

d. Standarisasi,

e. Persaingan nasional dan internasional;

f. Pengakuan lulusan;

g. Memastikan seluruh kegiatan institusi berjalan dengan baik dan terus meningkat secara berkesinambungan; dan

h. Membuktikan kepada seluruh stakeholders bahwa institusi

bertanggung jawab (accountable) untuk mutu seluruh kegiatannya.

Dalam dokumen Buku Manajemen Mutu Terpadu (Halaman 152-157)