• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk pencapaian mutu suatu produk/jasa

Dalam dokumen Buku Manajemen Mutu Terpadu (Halaman 48-51)

Konsep Manajemen Mutu Terpadu

B. Pentingya program Perbaikan mutu produk (barang dan jasa)

3. Untuk pencapaian mutu suatu produk/jasa

Adapun Cara lain untuk mencapai suatu mutu dari produk/jasa, menurut Edward Deming yaitu, merumuskan konsep TQM dalam 14 poin penting, yang kemudian terkenal dengan konsep 14 poin deming, sebagai berikut:29

a. Ciptakan sebuah usaha peningkatan produk dan jasa. dengan tujuan agar bisa kompetitif dan tetap berjalan serta menyediakan lowongan pekerjaan.

Deming percaya bahwa terlalu banyak organisasi yang hanya memiliki tujuan jangka pendek dan tidak melihat apa yang akan terjadi pada 20 atau 30 tahun mendatang. Mereka harus memiliki rencana jangka panjang yang didasarkanpada visi masa depan dan inovasi baru. Mereka harus terus menerus berusahamemenuhi kebutuhan pelanggan mereka.

b. Adopsi falsafah baru. Sebuah organisasi tidak akan mampu bersaing jikamereka terus mempertahankan penundaan waktu. kesalahan, bahan-

29Lo. Cit.Sallis, Edward. 2006. “Total Quality…., hlm. 55,.

Manajemen Mutu Terpadu 42 bahancacat dan produk yang jelek. Mereka harus membuat perubahan danmengadopsi metode kerja yang baru.

c. Hindari ketergantungan pada inspeksi massa untuk mencapai mutu. Inspeksi tidakakan meningkatkan atau menjamin mutu. Anda tidak dapat menginspeksi mutu kedalam produk. Deming berpendapat bahwa manajemen harus melengkapi staf-staf mereka dengan pelatihan tentang ala- talat statistik dan teknik-teknik yangdibutuhkan mereka untuk mengawasi dan mengembangkan mutu mereka sendiri.

d. Akhiri praktek menghargai bisnis dengan harga. Menurut Deming harga tidakmemiliki arti apa-apa tanpa ukuran mutu yang dijual. Praktek kontrak yang hanyacenderung pada harga yang murah dapat menggiring pada kesalahan yangmahal. Metode yang ditawarkan mutu terpadu adalah mengembangkan hubungandekat dan berjangka panjang dengan pensuplai, dan sebaiknya pensuplai tunggal,dan bekerjasama dengan mereka dalam mutu komponen.

e. Tingkatkan secara konstan sistem produksi dan jasa, untuk meningkatkan mutudan produktivitas. dan selanjutnya turunkan biaya secara konstan. Ini merupakantugas manajemen untuk mengarahkan proses peningkatan dan menjamin bahwaada proses perbaikan yang berkelanjutan.

f. Lembagakan pelatihan kerja. Pemborosan terbesar dalam sebuah organisasiadalah kekeliruan menggunakan keahlian orang-orangnya secara tepat.Mempergunakan uang untuk pelatihan tenaga kerja adalah penting, namun yanglebih penting lagi adalah melatih dengan standar terbaik dalam kerja. Pelatihanadalah alat kuat dan tepat untuk perbaikan mutu.

g. Lembagakan kepemimpinan. Deming mengatakan bahwa kerja manajemenbukanlah mengawasi melainkan memimpin. Makna dari hal tersebut adalahberubah dari manajemen tradisional yang selalu memperhatikan hasil indikator-indikator prestasi, spesifikasi dan penilaian- menuju peranan kepemimpinan yangmendorong peningkatan proses produksi barang dan jasa yang lebih baik.

h. Hilangkan rasa takut, agar setiap orang dapat bekerja secara etektit.

Keamananada/ah basis motivasi yang dibutuhkan para pegawai. Deming yakin bahwa padahakikatnya setiap orang ingin melakukan kerja dengan baik asalkan merekabeke~a da/am /ingkungan yang mampu mendorong semangat mereka.

i. Uraikan kendala-kenda/a antar departemen. Orang dalam departemen

yangberbeda harus dapat bekerja bersama sebagai sebuah tim. Organisasi tidakdiperkenankan untuk memiliki unit atau departemen yang mendorong pada arahyang berbeda.

j. Hilangkan slogan-slogan dan keharusan-keharusan kepada staf. Hal seperti itu biasanya hanya akan menimbulkan hubungan yang tidak baik antara atasan dan bawahan; atau lebih jauh akan menjadi penyebab rendahnya mutu dan produktivitas pada sisten organisasi; bawahan hanya bekerja sekedar memenuhi keharusan saja.

k. Hilangkan kuota atau target-target kuantitatif belaka. Bekerja dengan menekankan pada target kuantitatif sering melupakan kualitas.

l. Singkirkan penghalang yang merebut/merampas hak para pimpinan dan pelaksana untuk bangga dengan hasil kerjanya masing-masing.

m. Lembagakan program pendidikan dan pelatihan untuk pengem-bangan diri bagi semua orang dalam lembaga. Setiap orang harus sadar bahwa sebagai profesional harus selalu meningkatkan kemampuan dirinya, dan

n. Libatkan semua orang dalam lembaga ikut dalam proses transformasi menuju peningkatan mutu. Ciptakan struktur yang memungkinkan semua orang bisa ikut serta dalam usaha memperbaiki mutu produk/jasa yang diusahakan.

Pendapat lain tentang bagiamana mencapai mutu yaitu dari Philip Crosby (Salis, 2006), bahwa terdapat 14 langkah, meliputi:30

a. Komitmen pada pimpinan. Inisiatif pencapaian mutu pada umumnya oleh pimpinan dan dikomunikasikan sebagai kebijakan secara jelas dan dimengerti oleh seluruh unsur pelaksana lembaga.

b. Bentuk tim perbaikan mutu yang bertugas merumuskan dan mengendali kan program peningkatan mutu.

c. Buatlah pengukuran mutu, dengan cara tentukan baseline data saat program peningkatan mutu dimulai, dan tentukan standar mutu yang diinginkan sebagai patokan. Dalam penentuan standar mutu libatkanlah pelanggan agar dapat diketahui harapan dan kebutuhan mereka.

d. Menghitung biaya mutu. Setiap mutu dari suatu produk/jasa dihitung termasuk didalamnya antara lain: kalau terjadi pengulangan pekerjaan jika terjadi kesalahan, inspeksi/supervisi, dan test/ percobaan.

e. Membangkitkan kesadaran akan mutu bagi setiap orang yang terlibat dalam proses produksi/jasa dalam lembaga.

30Op. Cit.Sallis, Edward. 2006. “Total Quality…., hlm. 57,.

Manajemen Mutu Terpadu 44 f. Melakukan tindakan perbaikan. Untuk ini perlu metodologi yang sistematis agar tindakan yang dilakukan cocok dengan penyelesaian masalah yang dihadapi, dan karenanya perlu dibuat suatu seri tugas-tugas tim dalam agenda yang cermat. Selama pelaksanaan sebaiknya dilakukan pertemuan regular agar didapat feed back dari mereka.

g. Lakukan perencanaan kerja tanpa cacat (zero deffect planning) dari pimpinan sampai pada seluruh staf pelaksana.

h. Adakan pelatihan pada tingkat pimpinan (supervisor training) untuk mengetahui peranan mereka masing-masing dalam proses pencapaian mutu, teristimewa bagi pimpinan tingkat menengah. Lebih lanjut juga bagi pimpinan tingkat bawah dan pelaksananya.

i. Adakan hari tanpa cacat, untuk menciptakan komitmen dan kesadaran tentang pentingnya pengembangan staf.

j. Goal Setting. Setiap tim/bagian merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan tepat dan harus dapat diukur keberhasilannya.

k. Berusaha menghilangkan penyebab kesalahan . Ini berarti sekaligus melakukan usaha perbaikan. Salah satu dari usaha ini adalah adanya kesempatan staf mengkomunikasikan kepada atasannya mana diantara pekerjaannya yang sulit dilakukan.

l. Harus ada pengakuan atas prestasi (recognition) bukan berupa uang, tapi misalnya penghargaan atau sertifikat dan lainnya sejenis.

m. Bentuk suatu Komisi Mutu, yang secara profesional akan merencanakan usaha-usaha perbaikan mutu dan menonetor secara berkelanjutan, dan n. Lakukan berulangkali, karena program mencapai mutu tak pernah akan

berakir.

Dalam dokumen Buku Manajemen Mutu Terpadu (Halaman 48-51)