• Tidak ada hasil yang ditemukan

Solusi Dalam Mengatasi Kandala Kandala Yang Dihadapi Guru Fiqh Dalam Penerapan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran Fiqh Pokok Bahasan

Dalam dokumen iii - etheses UIN Mataram (Halaman 69-74)

BAB I PENDAHULUAN

D. Solusi Dalam Mengatasi Kandala Kandala Yang Dihadapi Guru Fiqh Dalam Penerapan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran Fiqh Pokok Bahasan

proses penerapan metode demonstrasi di Madrasah Aliyah Miftahul Ishlah Tembelok.

Di antaranya adalah kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran. Kurangnya sarana dan prasarana dalam penerapan motode ini hal inilah yang menjadi penghambat atau kendala yang di hadapi guru fiqih dalam menerapkan metode demonstrasi, kemudian hal yang menjadi penghambat dari penerapan metode ini adalah kurangnya penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru fiqih di Madrasah Aliyah Miftahul Ishlah Tembelok. Dan kendala yang menjadi penghambat keefektifan dari penerapan metode demonstrasi yang trahir adalah terbatasnya jam pelajaran fiqih di Madrasah Aliyah Miftahul Ishlah Tembelok. Hal-hal inilah yang menjadi penghambat dari pada penerapan metode demontrasi pada pelajaran fiqih pokok bahasan sholat jenazah di Madrasah Aliyah Miftahul Ishlah Tembelok.

D. Solusi Dalam Mengatasi Kandala Kandala Yang Dihadapi Guru Fiqh Dalam

karena adanya kendala-kendala tersebut maka, guru fiqh di MA. Miftahul Ishlah Tembelok mengambil langkah langkah tertentu untuk mengatasinya.

Adapun langkah langkah yang digunakan dalam mengatasi kendala kendala tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mengadakan les atau pengayaan terhadap terbatasnya jam pelajaran.

Mengadakan les atau pengayaan yang dilakukan oleh guru fiqih maksudnya melanjutkjan pelajaran di lain waktu. Yaitu ketika waktu habis pada saat proses belajar mengajar di dalam kelas masih berlangsung namun materi masih belum selesai dijelaskan oleh guru fiqih, maka materi yang dijelaskan di dalam kelas yang masih belum tuntas itu dituntaskan dengan mengadakan les atau pengyaan yang dilakukan pada sore hari tergantung pada kesepakatan guru dan siswa79. Sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan Afifudin selaku guru fiqh di Madrasah Miftahul Ishlah Tembelok “mengatakan ketika materi-materi pembahasan yang belum tuntas dikelas hususnya mata pelajaran fiqh yang memiliki bahasan yang membutuhkan praktik, maka saya menyuruh siswa mengadakan les atau pengayaan pada sore hari, bisa terlihat peningkatan pemahaman siswa pada waktu mereka mendemonstrasikan materi sholat, karena pembelajaran di sore hari banyak memberikan waktu kepada siswa untuk mendemonstrasikan sholat dan siswa yang tidak mendemonstrasikan materi sholat pada pagi hari diberikan kesempatan pada sore hari”80. Hal senada juga disampaikan oleh M. Lutfiyan Fakhril Husein salah satu siswa kelas X di Madrasah Aliyah Miftahul Ishlah Tembelok dia mengatakan “jikalau materi-

79 observasi, Madrasah Aliyah Miftahul Ishlah Tembelok, 22 oktober 2016.

80Afiffudin, wawancara, Madrasah Aliyah Miftahul Ishlah Tembelok, 1 november 2016.

materi atau praktik-praktik yang diajarkan oleh guru fiqih belum tuntas diajarkan kepada kami maka, kami disuruh untuk pergi les oleh pak guru untuk menyelesaikan semua materi yang belum tuntas tersebut”.81

Dengan mengadakan les atau pengayaan yang dilakukan oleh guru fiqih ketika penyampaian materi di kelas belum tuntas dijelaskan merupakan suatu cara yang dilakukan oleh guru fiqih di Madrasah Miftahul Ishlah Tembelok untuk melanjutkan materi yang belum selesai dikelas supaya materi-materi tersebut dapat di kuasai dengan baik oleh siswa.

2. Memberikan Bimbingan Individual Kepada Siswa.

Memberikan bimbingan individual yang di maksud peneliti adalah suatu proses bantuan yang diberikan oleh guru kepada siswa yang kurang menguasai materi, agar proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik dan dapat dipahami oleh semua siswa. Dengan pemberian bimbingan kepada siswa yang kurang dalam punguasannya pada hakekatnya adalah merupakan cara yang dapat menyentuh seluruh aspek yang ada pada diri siswa.

Solusi yang dimaksud oleh peneliti yaitu cara-cara yang dilakukan oleh guru fiqh pada penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran fiqh bagi yang kurang memahami sholat jenazah dalam belajarnya pengayaan dan bimbingan ini biasanya pada waktu-waktu tertentu, dimana saat materi pembelajaran tidak mampu diselesaikan di jam pelajaran fiqh yang ada di madrasah .

Adapun bentuk bimbingan yang diberikan oleh guru fiqh terhadap siswa Madrasah Aliyah Tembelok adalah dengan mengadakan diskusi Tanya jawab

81 M. Lutfiyan Fahkril Husein, Wawancara, Madrasah Aliyah Miftahul Ishlah Tembelok, 1

November 2016.

dimana siswa menanyakan secara langsung hal-hal yang belum difahami atau guru fiqih secara langsung mendekati dan menanyakan kepada siswa tersebut tentang materi-materi yang belum ia fahami, baik mengenai teori-teori tentang sholat jenazah ataupun gerakan-gerakan dan bacaan-bacaanya. Dan hasilnya siswa yang tadinya masih kurang memahami materi sholat setelah diberikan bimbingan diatas siswa menjadi mengerti dan memahami tentang materi sholat jenazah.

Sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan para siswa sebagai berikut:

“Setelah pemberian bimbingan yang dilakukan oleh guru fiqih kepada saya, membuat saya mengerti tentang materi-materi pembelajaran yang saya tidak fahami ketika proses belajar mengajar di kelas”82. Lebih lanjut, Lukman Hakim juga mengatakan. “Pemberian bimbingan oleh guru fiqih kepada saya membuat saya merasa adanya perhatian yang diberikan oleh pak Afiffudin kepada saya, yang membuat saya terdorong untuk lebih giat lagi dalam belajar dan berusaha”83 3. Melengkapi sarana dan prasarana yang di butuhkan dalam belajar

Melengkapi sarana dan prasarana yang di maksudkan adalah memenuhi segala sarana dan prasarana yang di butuhkan dalam proses belajar mengajar seperti ruang praktik (musholla), alat praktik dan semua alat-alat yang di butuhkan dalam proses penerapan metode demonstrasi.84 Karena dengan sarana dan prasarana yang menunjang maka, aktivitas dalam suatu proses belajar mengajar akan lebih efektif agar penerapan dari metode demonstrasi ini bisa dapat berjalan dengan lancar sehingga pemahaman para siswa dan siswi dalam memahami tentang suatu

82 M. Lutfiyan Fahkril Husein, Wawancara, Madrasah Aliyah Miftahul Ishlah Tembelok, 1

November 2016.

83 Lukman Hakim, Wawancara, Madrasah Aliyah Miftahul Ishlah Tembelok, 1 November

2016.

84Afiffudin, Wawancara, Madrasah Aliyah Miftahul Ishlah Tembelok , 2 November 2016.

materi bisa cepat ditangkap terutama mata pelajaran fiqih. Terlebih lagi guru sangat membutuhkan sarana pembelajaran. Semakin lengkap dan memadai sarana pembelajaran yang di miliki sebuah sekolah akan memudahkan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidik. Dengan dukungan sarana pembelajaran yang memadai, guru tidak hanya menyampaikan materi secara lisan, tetapi juga dengan tulisan dan peragaan seperti halnya tentang memperagakan tentang suatu materi yang membutuhkan peragaan seperti sholat jenazah, proses pemandian jenazah dan penguburan jenazah dan lain sebagainya. Semua ini tidak luput dari yang namanya sarana dan prasarana yang memadai

Berdasarkan solusi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan mengadakan les tambahan atau pengayaan, memberikan bimbingan dan melengkapi sarana dan prasarana dapat menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi kendala kendala yang dihadapi dalam penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran fiqh dalam meningkatkan pemahaman siswa khususnya pada pembelajaran sholat jenazah siswa kelas X MA. Miftahul Ishlah Tembelok Tahun Pelajaran 2016/2017.

Dalam dokumen iii - etheses UIN Mataram (Halaman 69-74)