• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Analisis Data .1 Analisis Validitas Media

METODE PENELITIAN

3.8 Metode Analisis Data .1 Analisis Validitas Media

Peneliti menganalisis validitas suatu media berdasarkan penilaian validator yang ahli di bidangnya dengan instrumen berupa lembar validasi materi dan lembar validasi media menggunakan skala likert. Validator materi diambil dari dosen pemesinan UNNES dan guru pemesinan salah satu SMK Negeri 5 Semarang sebagai ahli materi. Kemudian untuk validator yang menilai media yaitu ahli media dari dosen pemesinan UNNES dan guru pemesinan salah satu SMK Negeri 5 Semarang.

Langkah untuk analisis validitas media pembelajaran dengan berbasis multimedia interaktif pada pembelajaran pembubutan eksentrik yaitu sebagai berikut.

a. Rekapitulasi hasil angket validator dalam pilihan jawaban di masing-masing aspek pernyataan dihitung dan mencari nilai skor angket per item dengan

mengalikan jumlah responden dan skor pilihan jawaban sesuai kriteria pernyataan positif dan negatif. Nilai skor angket per item dapat diketahui dari Tabel 2. (Wicaksono dkk., 2014: 540).

Tabel BAB III METODE PENELITIAN.3 Penskoran Media Pembelajaran dengan berbasis multimedia interaktif pada Pembelajaran Pembubutan

Eksentrik.

Keterangan Jawaban Nilai untuk Butir

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Tidak Setuju (TS) 2 3

Setuju (S) 3 2

Sangat Setuju (SS) 4 1

(Wicaksono, dkk., 2014: 540).

b. Penskoran total dari masing-masing validator pada semua indikator dijumlah dan nilai validitas dicari dengan persamaan sebagai berikut (Asyhari dan Silvia, 2016: 7).

p=f

100 % ………

Keterangan :

f = frekuensi yang akan dicari persentasenya n = jumlah frekuensi

p = angka persentase

c. Media pembelajaran multimedia interaktif berbasis android pada pembelajaran pembubutan eksentrik valid apabila mendapatkan persentase total nilai validitas sebanyak lebih dari atau sama dengan 51-75 % dengan kriteria cukup valid yang dijabarkan dalam kriteria penskoran pada Tabel 2 (Wijaya, dkk., 2020: 30-31).

(3.1)

Tabel BAB III METODE PENELITIAN.4 Kriteria Penskoran Nilai Validitas.

No Nilai Validitas Kriteria

1. 0% - 25% Tidak Valid

2. 26% - 50% Kurang Valid

3. 51% - 75% Cukup Valid

4. 76% - 100% Valid

(Wijaya, dkk., 2020).

3.8.2 Analisis Praktikalitas Media

Praktikalitas atau kepraktisan media pembelajaran ini diukur dari hasil angket respon guru dan siswa yang mana angket respon tersebut dibuat menggunakan skala likert dengan penentuan nilai praktikalitas menggunakan rumus sebagai berikut (Wicaksono, dkk., 2014: 540).

Nilai Praktikalitas= ∑ nilai respon

jumlah maksimumx100 % …………

Media pembelajaran dikatakan praktis apabila mendapatkan persentase total nilai praktikalitas sebanyak lebih dari atau sama dengan 51-75 % menyatakan cukup valid yang dijabarkan dalam kriteria penskoran pada Tabel 4 (Suastika dan Rahmawati, 2019: 59).

Tabel BAB III METODE PENELITIAN.5 Kriteria Penskoran Nilai Praktikalitas.

No Nilai Validitas Kriteria

1. 0% - 25% Tidak Valid

2. 26% - 50% Kurang Valid

3. 51% - 75% Cukup Valid

4. 76% - 100% Valid

(3.2)

(Suastika dan Rahmawati, 2019: 59).

3.8.3 Analisis Reliabilitas Soal

Hasil yang tetap atau konsisten menjadi acuan reliabelnya suatu soal. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas soal, soal harus sudah tervalidasi dan teruji coba.

Setelah dilakukan uji coba soal, maka langkah selanjutnya adalah dicari reliabilitasnya. Soal ini memiliki bentuk pilihan ganda menggunakan rumus Alpha Cronbach yang ditunjukkan pada persamaan berikut (Dewi, 2018: 8).

rii=

(

n−1n

)(

1∑ σσ²²tb

)

………

Keterangan :

rii = Reliabilitas instrument n = Banyaknya butir soal

∑ σ²b = Jumlah varian butir σ²t = Varian total

Perhitungan reliabilitas menggunakan rumus varian sebagai berikut (Arikunto, 2014).

σ²t=

∑ x2−(∑ XN N

……….

Keterangan :

σ²t = Varian total

(∑ X)² = Kuadrat jumlah skor yang diperoleh siswa

(3.3)

(3.4)

∑ x2 = Jumlah skor kuadrat yang didapatkan siswa N = Jumlah sampel

Perolehan reliabilitas soal dari hasil perhitungan dilanjutkan dengan disesuaikan tabel nilai reliabilitas yang dapat diketahui dari Tabel 5 (Arikunto, 2014).

Tabel BAB III METODE PENELITIAN.6 Nilai Reliabilitas.

Nilai Kriteria

0,800-1,000 Sangat Tinggi

0,600-0,799 Tinggi

0,400-0,599 Sedang

0,200-0,399 Rendah

0,000-0,199 Sangat Rendah

(Arikunto, 2014).

Dari Tabel 5. Reliabelnya suatu soal dengan perolehan nilai kriteria sedang sebanyak 0,400-0,599 (Arikunto, 2014).

3.8.4 Analisis Efektivitas Media

Efektivitas suatu media diukur dari ketuntasan KKM siswa sebesar ≥ 75%

dengan nilai KKM sebanyak 75 dari keseluruhan siswa dalam kelas tersebut setelah mempelajari dan menggunakan Media Pembelajaran dengan basis multimedia interaktif berbasis android (Rahmadi, 2015). Peneliti menggunakan instrumen berupa soal post-test yang telah teruji validitasnya dalam menganalisis efektivitas suatu media. Hasil persentase ketuntasan KKM yang dilambangkan P didapatkan dengan rumus berikut (Purboningsih, 2015: 471).

P= banyak siswa yang tuntas

banyaknya siswa yang tuntas×100 % ………

Kriteria efektivitas media dapat dilihat dari penyelesaian masalah yang diperoleh menunjukkan rata-rata siswa adalah 75. Rata-rata skor pemecahan masalah yang lebih dari KKM menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran multimedia interaktif berbasis android yang dikembangkan dapat dikatakan efektif (Dwijayani, 2017: 130). Perangkat pembelajaran dikatakan efektiv apabila siswa berhasil dalam proses pembelajaran dan terdapat kekonsistenan antara kurikulum, pengalaman belajar siswa, dan pencapaian proses pembelajaran. Kriteria dalam menentukan evektifitan media terdapat pada Tabel 6 (Purboningsih, 2015: 469)

Tabel BAB III METODE PENELITIAN.7 Tabel Kriteria Efektivitas Media.

No Nilai Validitas Kriteria

1. 0% - 25% Tidak Valid

2. 26% - 50% Kurang Valid

3. 51% - 75% Cukup Valid

4. 75% - 100% Valid

(Purboningsih, 2015: 469) 3.8.5 Uji Normalitas

Uji normalitas yang paling sederhana adalah membuat grafik distribusi frekuensi atas skor yang ada (Usmadi, 2020: 58). Pengujian normalitas bergantung pada kemampuan kita untuk mengamati data desain. Ketika ada sejumlah besar data dan distribusinya tidak 100% normal (tidak normal sempurna), kesimpulannya cenderung salah. Saat ini para ahli telah mengembangkan banyak metode untuk

(3.5)

melakukan uji normalitas. Menurut Usmadi (2020: 59) uji normalitas dibagi menjadi beberapa macam antara lain Uji Kolmogrov Smirnov dan Uji Liliefors.

Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji liliefors. Menurut Nuryadi, dkk., (2017: 81) langkah-kangkah pengujian normalitas menggunakan uji uji liliefors adalah :

1. Data pengamatan x1, x2, x3, …, xn dijadikan bilangan baku z1, z2, z3, …, zn dengan menggunakan rumus xix

s

dengan x dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku)

2. Untuk setiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung dengan peluang F (zi) = P ( z<zi).

3. Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, z3, …, zn yang lebih kecil atau sama dengan zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi) maka:

S

(

zi

)

=banyaknya z1, z2, z3, … , znyang ≤ zi

n …….

4. Hitung F (zi) - S (zi), kemudian tentukan harga mutlaknya.

5. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut, misal harga tersebut L0.

Untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H0), dilakukan dengan cara membandigkan L0 ini dengan nilai kritis L yang terdapat dalam tabel untuk taraf nyata yang dipilih.

(3.6)

3.8.6 Uji Homogenitas

Menurut Nuryadi, dkk., (2017: 89-90) uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Pada analisis regresi, persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat regresi untuk setiap pengelompokan berdasarkan variabel terikatnya memiliki variansi yang sama.Jadi dapat dikatakan bahwa ujihomogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak. Dengan kata lain, homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti memiliki karakteristik yang sama.

Pengujian homogenitas juga dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa sekumpulan data yang dimanipulasi dalam serangkaian analisis memang berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya. Sebagai contoh, jika kita ingin meneliti sebuah permasalahan misalnya mengukur pemahaman siswa untuk suatu sub materi dalam pelajaran tertentu di sekolah yang dimaksudkan homogen bisa berarti bahwa kelompok data yang kita jadikan sampel pada penelitian memiliki karakteristik yang sama, misalnya berasal dari tingkat kelas yang sama.

Perhitungan uji homogenitas dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode, beberapa yang cukup populer dan sering digunakan antara lain: uji Harley, Cochran, levene dan Barlett. Dalam makalah ini akan dijelaskan lebih dalam mengenai uji Barlett. Uji homogen pada penelitian ini menggunakan uji levene

yang dilakukan menggunakan software SPSS. Adapun langkah-langkah menghitungnya adalah sebagai berikut:

1. Memasukkan data variabel yang disusun dalam satu kolom. Setelah variabel pertama dimasukkan, dilanjutkan dengan variabel kedua mulai dari baris kosong setelah variabel pertama

2. Membuat pengkodean kelas dengan cara membuat variabel baru yang telah diberi “Label 1” untuk variabel pertama dan “Label 2” untuk variabel kedua.

3. Cara menghitung uji Levene dengan SPSS adalah memilih menu: Analyze, Descriptive Statistics, Explore seperti yang tampak pada gambar berikut.

4. Pada jendela yang terbuka masukan variabel yang akan dihitung homogenitasnya pada bagian dependent list, dan kode kelas pada bagian factor list, Kemudian pilih tombol Plots hingga muncul tampilan sebagai berikut. Pilih Levene Test untuk Untransformed.

5. Pilih tombol Continue kemudian pilih OK Uji kehomogenan menghasilkan banyak keluaran. Untuk keperluan penelitian umumnya, hanya perlu keluaran Homogenity of Variance Test saja, yaitu keluaran yang terdapat pada menu Options.

6. Cara menafsirkan uji Levene ini adalah, jika nilai Levene Statistic > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variasi data adalah homogen.

3.8.7 Uji T-Test

Dokumen terkait