METODE PENELITIAN
3.5 Prosedur Penelitian
Tahapan penelitian ini mengadopsi model pengembangan Borg and Gall.
Dalam model pengembangannya, Borg and Gall memuat panduan sistematis tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh peneliti agar produk yang mereka rancang memiliki standar kelayakan. Tahapan-tahapan sistematis tersebut bukanlah hal baku yang harus diikuti, tahapan yang diambil bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengembang (Borg & Gall, 2003). Seperti pada bagan di bawah ini.
Gambar 3.2 Bagan 3. Prosedur Penelitian Penelitian dan Pengumpulan Data
Identifikasi Kebutuhan Kajian Literatur Identifikasi Masalah
Perencanaan
Rancangan Awal Story Board Media Pembelajaran Interaktif
Perancangan Instrument
Penelitian validasi
Tidak Valid
Revisi
Uji Coba Lapangan Awal Valid
Revisi Produk Diterima
Uji Coba Lapangan Utama Pembuatan Produk
3.5.1 Research and Information Collecting (Penelitian dan Pengumpulan Data)
Penelitian dan pengumpulan data digunakan untuk mengidentifikasi kajian literatur, kebutuhan, dan alasan-alasan yang menimbulkan masalah, sehingga membutuhkan pengembangan model baru untuk menyelesaikan masalah tersebut (Mulyatiningsih, 2011: 52). Dalam langkah ini, peneliti melakukan beberapa kegiatan antara lain.
a. Identifikasi Kebutuhan
Peneliti menganalisis kebutuhan dengan mengumpulkan informasi terkait silabus pembelajaran yang menjadi acuan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Dalam hal ini, sekolah menggunakan silabus pada mata pelajaran berupa silabus materi bubut kurikulum merdeka yang mana mengidentifikasi silabus pada kelas XI pemesinan dalam konsep materi embubutan eksentrik yang dilakukan pada semester genap.
b. Identifikasi Kajian Literatur
Peneliti mengidentifikasi kajian literatur berdasarkan beberapa hasil penelitian sebelumnya dan konsep sesuai terkait materi pembelajaran multimedia interaktif berbasis android untuk mengoptimalkan hasil belajar peserta didik.
c. Identifikasi Faktor-faktor yang Menimbulkan Masalah
Pengembangan produk baru membutuhkan Identifikasi faktor-faktor yang menimbulkan masalah sehingga mendapatkan potensi yang dapat dikembangkan.
Peneliti mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan sebelum penelitian yang digunakan untuk mencari fakta terkait proses kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan dalam SMK Negeri 5 Semarang. Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara terhadap guru pemesinan SMK Negeri 5 Semarang.
3.5.2 Planning (Perencanaan)
Planning atau perencanaan dalam penelitian ini mendefinisikan model desain dalam merumuskan masalah yang didapatkan pada langkah awal. Peneliti merencanakan beberapa hal, diantaranya menyiapkan model rancangan, menentukan tujuan dengan beberapa fase yang urut, dan menentukan treatment dalam langkah-langkah penelitian, serta melakukan uji validitas desain model rancangan menggunakan wilayah yang cakupannya terbatas (Mulyatiningsih, 2011:
147). Pada langkah penelitian ini peneliti akan membuat desain media pembelajaran berbasis multimedia menggunakan Android. Media Pembelajaran ini berisi materi pembubutan eksentrik yang berbasis multimedia interaktif berupa teks, gambar, audio, dan video yang ditampilkan secara digital, konten berupa pengertian, pembubutan eksentrik dan langkah-langkah pembubutan. Penambahan berbasis multimedia interaktif pada media pembelajaran untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi pembubutan eksentrik sekaligus terdapat langkah-langkah untuk memudahkan dalam pemahaman peserta didik. Media pembelajaran ini diharapkan dapat memudahkan peserta didik dalam memahami materi pembubutan eksentrik secara mandiri.
3.5.3 Develop Preliminary Form of Product (Pengembangan Draf Produk)
Pengembangan draf produk dilakukan untuk membuat desain awal dan mempersiapkan perangkat yang dibutuhkan. Desain awal pada umumnya berupa materi pembubutan eksentrik, desain PPT, audio yang berisi penjelasan materi,
video langkah-langkah pembubutan eksentrik, aplikasi untuk menjadikan desain PPT tersebut menjadi multimedia berbasis android dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data seperti model wawancara dan lembar observasi. Dalam hal ini, peneliti memerlukannya untuk mendapatkan informasi secara keseluruhan selama pelaksanaan penggunaan produk (Mulyatiningsih, 2011: 147). Alat yang digunakan untuk pembuatan multimedia interaktif berbasis android yaitu
1. Materi bubut eksentrik yang akan disampaikan kepada peserta didik SMK.
2. Desain media pembelajaran, dalam membuat desain media pembelajaran peneliti menggunakan aplikasi PPT dengan konsep interaktif yang nantinya akan dirubah menjadi aplikasi android.
3. Aplikasi iSpring Suite 10, aplikasini berfungsi untuk merubah tampilan desain media pembelajaran yang akan di rubah menjadi bentuk aplikasi android sehingga tampilan dari aplikasi lebih baik saat dibuka pada android.
4. Web2apk Builder, perangkat lunak ini digunakan untuk merubah desain media pembelajaran menjadi aplikasi android dan dapat di unduh dan digunakan pada handphone peserta didik. Sehingga peserta didik dapat lebih mandiri dalam belajar materi pembubutan.
Setelah merancang media pembelajaran pada tahap sebelumnya, peneliti melakukan uji validitas sebelum diuji cobakan kepada siswa dengan melakukan validasi terhadap Media Pembelajaran tersebut kepada pakar media dan pakar materi sebanyak 2 validator pada segi media dan 2 validator pada segi materi.
Validasi bertujuan agar memperbaiki Media Pembelajaran dengan multimedia
interaktif berbasis android yang telah disusun agar dapat menjadi acuan untuk proses revisi.
3.5.4 Uji Coba Lapangan Awal (Preliminary Field Testing)
Tes awal dilakukan dengan menguji rancangan model yang diambil dari siswa kelas XII Teknik Pemesinan SMK Negeri 5 Semarang. Pada pengujiannya dilakukan uji reliabilitas soal melalui post-test dengan X sebagai perlakuan dan Z sebagai hasil dari desain penelitian (pre-experimental) berbentuk studi kasus sekali pakai (one-shot case study). Pada tahapan ini, peneliti membagikan soal post-test ter hadap siswa setelah terlaksananya pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran dengan basis multimedia interaktif berbasis android. Perhitungan reliabilitas soal post-test menggunakan skor post-test yang didapatkan siswa yang mana skor tersebut berguna untuk uji efektivitas produk. Untuk desain penelitiannya dapat dilihat pada Gambar.
Gambar 3.3 Perhitungan reliabilitas soal (Sugiyono, 2015: 407) Keterangan:
X = Perlakuan yang diberikan Z = Hasil yang didapatkan
Pengumpulan data dalam langkah ini menggunakan instrumen berupa angket respon siswa dan angket respon guru. Penyebaran angket bertujuan mengetahui kendala atau kekurangan dalam menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif berbasis android dalam bentuk kritik dan saran. Dari hasil uji tersebut
X Z
dapat membantu peneliti untuk mempertimbangkan media pembelajaran ketika dilakukan tahap revisi hasil uji coba.
3.5.5 Merevisi Produk Berdasarkan Hasil Uji Coba Awal
Pada langkah ini, menganalisis kekurangan yang telah dilaksanakan pada tes awal produk dan merevisinya sehingga langsung dapat diperbaiki sebelum pelaksanaan tes utama (Mulyatiningsih, 2011: 148). Pada langkah penelitian ini, peneliti melakukan revisi produk dari hasil validasi oleh validator dan angket respon pada tes awal. Dengan melakukan analisis kendala berdasarkan hasil validasi dan uji coba lapangan awal media pembelajaran, maka peneliti dapat memperbaiki kendala tersebut. Hal tersebut dapat membantu persiapan peneliti sebelum melakukan tahap uji coba lapangan utama.
3.5.6 Uji Coba Lapangan Utama (Maind Field Testing)
Tes utama adalah pengetesan dengan subjek pada skala yang lebih besar. Dalam uji coba nya, peneliti melakukan pengambilan sampel sekitar 30-100 sampel (Mulyatiningsih, 2011: 148). Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling yang melibatkan 34 peserta didik kelas XI Pemesinan SMK Negeri 5 Semarang. Pada uji coba lapangan utama, peneliti melakukan uji menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Dalam uji efektifitas produk, diberikan treatment dengan X merupakan perlakuan dan Z merupakan hasil menggunakan pre-experimental berbentuk one-shot case study. Kemudian, menguji efektivitas produk dengan membagikan soal post-test yang telah dikerjakan siswa setelah pembelajaran. Untuk mengetahui kendala pada saat
pembelajaran yang mana hal ini berguna sebagai saran terhadap peneliti lain dalam mengembangkan media ini, maka pada langkah ini peneliti memberikan angket respon guru kepada guru teknik pemesinan dan angket respon peserta didik kepada seluruh peserta didik yang menjadi sampel penelitian setelah melakukan uji coba lapangan utama.