• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Metode Analisis Data

Sehubungan dengan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka akan dilakukan analisa berdasarkan data yang diperoleh dengan menggunakan peralatan analisis sebagai berikut:

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi berganda dengan program SPSS 20. Analisis regresi berganda untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y). Dalam penelitian ini, analisis regresi berganda berperan sebagai teknik statistik yang digunakan untuk menguji ada tidaknya

pengaruh Bauran Pemasaran Jasa, terhadap Kepuasan Penumpang, oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.

Analisis regresi menggunakan rumus persamaan regresi berganda seperti yang dikutip dalam Sugiyono (2012:275), yaitu:

Y = a+ b1X1+ b2X2 + b3X3+ b4X4+ b5X5 + e Keterangan :

Y : Kepuasan Penumpang PT. Pelni (Persero) a : Nilai Konstanta

X : Bauran Pemasaran X1 : Produk

X2 : Promosi X3 : Harga X4 : Orang X5 : Proses

b : Koefisien Regresi e : Error

Teknik analisis yang digunakan sesuai model di atas adalah regresi berganda dimana nilai dari variabel dependen (kepuasan penumpang kapal) dapat diperoleh dari hasil survey yang perhitungannya akan menggunakan skala Likert. Cara pengukurannya adalah responden diminta untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner.

Prosedur di atas dipakai dengan menggunakan pedoman yang paling umum digunakan yaitu skala Likert. Menurut Kinnear (Umar, 2003:137),skala Likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan baik-tidak baik. Responden kemudian diminta mengisi pernyataan dalam skala ordinal berbentuk verbal dalam jumlah kategori tertentu.

Data yang berhasil dikumpulkan dari kuesioner selanjutnya akan diukur dengan pengukuran data ordinal dengan bobot hitung sampai 5, dengan kategori:

a. Sangat setuju dengan point 5.

b. Setuju dengan point 4.

c. Ragu-ragu dengan point 3.

d. Tidak setuju dengan point 2.

e. Sangat tidak setuju dengan point 1.

Nilai rata-rata dari masing-masing responden dapat dikelompokkan dalam kelas interval, dengan jumlah kelas 5 (lima). Intervalnya dapat dihitung sebagai berikut :

Interval =

Kelas Jumlah

terendah Nilai

tertinggi

Nilai

= 5

1 5

= 0,8

Dari skala tersebut, skala distribusi kriteria penilaian terhadap jawaban responden adalah:

a. 1,00–1,80 = Sangat tidak setuju b. 1,81–2,60 = Tidak setuju c. 2,61–3,40 = Ragu-Ragu d. 3,41–4,20 = Setuju

e. 4,21–5,00 = Sangat Setuju 2. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen (kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf siginifikan 0,05.

Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda.Menurut Arikunto (1998:145): Untuk uji reliabilitas digunakan Teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih. menggunakan program pengolahan data SPSS.

3. Analisis Koefisien Determinasi (R )2

Berdasarkan hasil regresi berganda tersebut, maka selanjutnya dapat dianalisis koefisien determinasinya (R ) yaitu koefisien determinasi parsial2 untuk mengukur secara terpisah dampak variabel independen ( X1,X2, X3,X4,

X5) terhadap variabel dependen (Y), dengan bantuan program SPSS 20 pada kepuasan penumpang. Jika (R ) yang diperoleh mendekati 1 (satu), maka2 dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan variasi variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika (R ) makin mendekati 02 (nol) maka semakin lemah variasi variabel bebas terhadap variabel terikat.

4. Uji F ( Uji Serempak )

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel bebas secara signifikan terhadap variabel terikat (Sugiyono, 2007 : 276). Di mana Fhitung> Ftabel, maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas dapat menerangkan variabel terikatnya secara serentak. Sebaliknya, apabila Fhitung< Ftabel, maka dapat dikatakan variabel bebas tidak memiliki pengaruh

terhadap variabel terikatnya. Untuk lebih mudahnya, dengan membandingkannya dengan taraf kesalahan (α) yang digunakan yaitu 5%

atau 0,05. Jika maka dapat dikatakan bahwa Uji t (Uji Parsial)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikatnya (Sugiyono, 2007 : 277). Apabila thitung> ttabel maka dapat dikatakan signifikan, yaitu terdapat pangaruh antara variabel bebas yang diteliti dengan variabel terikatnya. Sebaliknya, jika thitung< ttabel, maka dapat dikatakan tidak signifikan

BAB IV

GAMBARAN UMUM

PT. PELAYARAN NASIONAL INDONESIA ( PT. PELNI )

A. Gambaran Umum Perusahan 1. Sejarah Singkat Perusahan

PT. PELNI Persero berada di Jl. Panjaitan No 19 di Kota Ambon Provinsi Maluku bahwa berdiri sejak dikeluarkannya Surat Keputusan bersama (SKB) antara Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum tertanggal 5 September 1950. Keputusan Pemerintah untuk mendirikan perusahaan pelayaran nasional dimaksudkan sebagai upaya menunjang kegiatan angkutan laut nasional yang pada waktu itu jaringan angkutan laut masih dikuasai oleh Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM), salah satu perusahaan pelayaran milik Kerajaan Belanda yang masih beroperasi di perairan Indonesia setelah kemerdekaan.

Adapun Letak PT. PELNI (Persero) Ambon berada dalam wilayah Pulau Ambon, yang secara geografis berada pada posisi: 3º - 4º Lintang Selatan dan 128º - 129º Bujur Timur, di mana secara umum PT. PELNI (Persero) Ambon, meliputi wilayah di sepanjang pesisir dalam Teluk Ambon. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1979 luas wilayah Kota Ambon seluruhnya seluas 377 km2 dan berdasarkan hasil survey tata guna tanah tahun 1980 luas wilayah daratan Kota Ambon tercatat seluas 359,45 Km2.

33

PT. Pelni (Persero) Ambon mengalami dua kali perubahan status hingga saat ini. Pada tahun 1961, Pemerintah menetapkan perubahan status dari Perusahaan Perseroan menjadi Perusahaan Negara (PN) dan dicantumkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor LN 1961.

Kemudian pada tahun 1975, status perusahaan diubah dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perseroan Terbatas (PT) sesuai dengan Akta Pendirian Nomor 31 tanggal 30 Oktober 1975. Perubahan tersebut dicantumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 562-1976 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 60 tanggal 27 Juni 1976 dan Akta Perubahan Nomor 22 tanggal 4 Maret 1998 tentang Anggaran Dasar PT.

Pelayaran Nasional Indonesia yang diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 16 April 1999 Nomor 31 tambahan Berita Negara Nomor 2203, beserta perubahan terakhir dalam Akta Pernyataan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) Nomor 2 tanggal 10 Juni 2013 yang dibuat di hadapan Nanda Fauz, SH, MKn, Notaris di Jakarta yang dimuat dalam Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-AH.01.10-24392 tanggal 17 Juli 2013.

PT. Pelni (Persero) mengoperasikan 30 (tiga puluh) kapal dengan berbagai tipe hingga saat ini, Selain pengoperasian armada kapal untuk menunjang usaha inti perusahaan, PT. Pelni (Persero) memiliki 46 (empat puluh enam) cabang yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Untuk

sebuah Perusahaan bersekala nasional PT Pelni yang berlingkup di Kota Ambon Provinsi Maluku.

B. Visi dan Misi Perusahan

1. Visi PT. Pelni (Persero) Cabang Ambon yaitu :

“Menjadi perusahaan pelayaran yang tangguh dan pilihan utama pelanggan”

2. Misi PT. Pelni (Persero) Cabang Ambon yaitu:

a) Mengelola dan mengembangkan angkutan laut guna menjamin aksesibilitas masyarakat untuk menunjang terwujudnya Wawasan Nusantara ;

b) Meningkatkan kontribusi pendapatan bagi negara, karyawan serta berperan di dalam pembangunan lingkungan dan pelayanan kepada masyarakat ;

c) Meningkatkan nilai perusahaan melalui kreativitas, inovasi dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia ;

d) Menjalankan usaha secara adil dengan memperhatikan azas manfaat bagi semua pihak yang terlibat (stakeholders)dan menerapkan Prinsip Good Corporate Governance.

C. Struktur Organisasi Perusahan dan Job Description

PT. PELNI sebagai organisasi yang besar tidak hanya bersifat nasional tetapi juga internasional dengan jumlah pegawai ribuan orang yang tersebar di seluruh wilayah nusantara memakai model struktur organisasi garis dan staff. Sesuai dengan sifat dari bentuk organisasi

model garis dan staff berdasarkan surat Keputusan Direksi No.15/HK.001/DIR/IV-1997 tanggal 28 April 1997 tentang struktur organisasi PT. PELNI (Persero) Ambon, menurut addendumnya tanggal 7 Juli 1997 tentang uraian tugas dan wewenang, struktur organisasi PT. PELNI dipimpin oleh Dewan Komisaris sebagai posisi tertinggi dan membawahi Dewan Direksi dimana Direktur Utama sebagai pimpinan dari anggota-anggota direktorat yang berada dibawahnya, yaitu:

1. Direktorat Armada 2. Direktorat Usaha 3. Direktorat Keuangan

4. Direktorat Personalia dan Umum

Dalam mengemban tugasnya sebagai perusahaan jasa transporatasi laut yang diandalkan untuk memperlancar sistem distribusi nasional, PT.

PELNI tidak hanya melayani trayek-trayek komersial yang menguntungkan, Meningkatkan kontribusi pendapatan bagi negara, karyawan serta berperan didalam pembangunan lingkungan dan pelayaran kepada masyarakat. tetapi juga ditugasi melayani trayek perintis ke pulau- pulau terpencil yang tidak menguntungkan demi mewujudkan kesatuan Wawasan Nusantara.

Adapun bagan struktur organisasi PT. PELNI Cabang Ambon yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran sebagai berikut :

1. Struktur PT. PELNI Cabang Ambon

Ditetapkan di : AMBON Pada Tanggal : 09 Juni 2008

Gambar : 1.1 Struktur PT. PELNI Cabang Ambon 2. Pembagian Tugas / Job Description

PT.PELNI (Persero) Cabang Ambon merupakan perusahan berbadan hukum yang berbentuk perusahaan perseroan yang mana memiliki struktur organisasi dan pembagian tugas serta tanggung jawab pada masing–

KACAB Hambali, S. Sos

KABAG USAHA Drs. Samto

KABAG Adm & Umum Anwar, SE

Asman Pemasaran

Kosong

Staf Tiketing - Kasim - Herwindo

Bendahara Edi Utama

Asman Umum

Kosong

Asman Pelayaran Kapal

Arfah Yusuf

Asman Keuangan

Dwi Putra

Staf Umum - Idrus

- - Yance Talawa Staf Pelkap

Kosong

masing bagian. Secara garis besar PT. PELNI (Persero) Ambon memiliki Tiga bagian yaitu bagian, Bagian Asman Pemasaran, Asman Pelayanan dan Asman Keuangan yang mana setiap bagian memiliki beberapa sub bagian yang merupakan staf-staf yang membantu segala tugas dan tanggung jawab yang ada.

a. Asman Pemasaran

Tugas dan Tanggung Jawab :

1) Membantu dan mengawasi pramu locket dalam melaksanakan penjualan tiket

2) Koordinasi dengan reservasi apabila ada kendala di lket, dmin &

jaringan

3) Membuat jadwal bulanan dan membuat pengumuman apabila terjadi keterlambatan kapal

4) Membuat laporan penumpang Naik, Turun, Lanjutan dan On Board ke KSOP.

5) Memasarkan dan membantu mem-fasilitasi pada instansi yang akan melakukan pelayaran secara rombongan

6) Membantu team sweeping tiket membantu dan melayani b. Clerk PPJ Pramu Loket

Tugas dan Tanggung Jawab :

1) Pelayanan pembelian tiket dan memberikan informasi kedatangan dan keberangkatan kapal

2) Membuat permintaan tiket harian untuk keperluan penjualan di loket ke kasir

3) Mencetak kaslist penjualan tiket harian dan menyetor uang pasasi ke kasir

4) Mengembalikan sisa stock tiket yang tidak habis terjual

5) Melayani penjualan tiket pada saat last minute di Departure control 6) Melasanakan tugas lainnya yang diberikan atasan langsung

c. Asman Pelayanan

Tugas dan Tanggung Jawab :

1) Menyiapkan Space Dermaga untuk sandar kapal penumpang /Barang baik kapal milik ataupun kapal keagenan dan melayani kebutuhannya selama sandar

2) Mengurus dokumen kapal untuk kelengkapan kapal (Cleanrance in/Out)

3) Mengurus pengajuan supply BBM ke pertamina, mengawasi proses supplay BBM dan sekaligus membuat laporan realisasi Bunker bulanan

4) Membuat laporan kunjungan kapal keagenan (Mis IA)

5) Berkoordinasi dengan instansi (KSOP, Kespel, Pelindo, Imigrasi, BeCukai) untuk kelancaran proses Cleanrace in/Out

6) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan langsung d. Asman Keuangan

Tugas dan Tanggung Jawab :

1) Memonitor kegiatan / Aktivitas Keuangan Cabang

2) Memonitor aktivitas keuangan Sub. Cabang (Banda & Saumlaki) 3) Melakukan Verifikasi terhadap entry Data

4) Melakukan ADM yang berkaitan dengan perpajakan

5) Memverifikasi LPK1 dan LPK2 serta membuat LPKS untuk memantau kebutuhan modal kerja

e. Pjs Administrasi & Keuangan Tugas dan Tanggung Jawab :

1) Bertanggung jawab atas penerimaan uang dan pengeluaran biaya 2) Mengontrol Cash Flow

3) Mengontrol biaya Overhead dan kebutuhan rumah tangga lainnya 4) Membantu dan memantau kegiatan Asman Keuangan dan Umum

serta kasir

5) Memonitor kegiatan Administrasi Sub Cabang (Banda & Saumlaki.

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel adalah non probability sampling dengan tipe quota sampling.Quota sampling adalah metode penentuan sampel dimana pengambilan sampel secara acak dengan jumlah populasi sebanyak 57218 Penumpang Kapal Pada PT. PELNI (Persero) Di Ambon Provinsi Maluku tersebut, penulis hanya mengambil sampel sebanyak 100 orang, sehingga dalam penentuan sampel ini di kelompokkan menurut usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan jenis pekerjaan.

Untuk lebih jelasnya dapat disajikan uraian mengenai deskripsi responden yaitu sebagai berikut :

a. Deskripsi Responden Menurut Usia

Dari tabel proporsi presentase pengelompokan menurut usia bahwa menurut penulis dari usia 26-35 tahun dan 36-45 tahun itu sangat menggunakan jasa kapal oleh karena itu penumpang kapal rata-rata yang ada di Ambon Provinsi Maluku sangat maksimal menggunakan jasa kapal yang telah di sediakan hal ini menunjukan bahwa sebagian besar penumpang kapal PT. PELNI (Persero) Cabang Ambon yaitu berumur 35

% samapai 45%.

Adapun tabel deskripsi responden menurut usia sebagai berikut:

41

Tabel 5.1

Proporsi Presentase Pengelompokan Responden Menurut Usia

Usia Frekuensi

(Orang)

Presentase (%)

< 25 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun

> 45 tahun

19 58 20 3

19 58 20 3

Total Responen 100 100

Sumber: Data Primer, 2016

Berdasarkan Tabel 5.1 yaitu proporsi presentse pengemlompokan responden menurut usia maka sebagian besar responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah responden yang berumur antara 26-35 tahun yaitu sebesar 58 orang atau 58%.

Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar Penumpang Kapal PT.

PELNI (Persero) Cabang Ambon adalah berumur antara 26-35 tahun.

b. Deskripsi Jenis Kelamin

Dalam tabel proporsi presentase pengelompokan responden menurut jenis kelamin/gender menurut penulis bahwa lebih banyak pengguna jasa kapal untuk laki-laki lebih banyak di bandingkan perempuan sehingga jumlah pengguna jasa untuk laki-laki sebanyak 52 orang sedangkan perempuan 48 orang hal ini menunjukan bahwa sebesar pengguna jasa kapal PT.PELNI (Persero) Cabang Ambon yaitu 52% dan 48%.

Adapun tabel proporsi presentase pengelompokan responden menurut jenis kelamin dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.2

Proporsi Presentase Pengelompokan Responden Menurut Gender

Jenis Kelamin Frekuensi (Orang)

Presentase (%) Laki-laki

Perempuan

52 48

52 48

Total Responden 100 100

Sumber : Data Primer, 2016

Berdasarkan Tabel 5.2 yaitu proporsi presentase pengemlompokan responden menurut jenis kelamin, yang menunjukan bahwa tingkat proporsi pengemlompokan responden yang terbesar adalah lebih banyak didominasi oleh Laki-laki yaitu sebesar 52 orang atau 52% dan yang berjenis perempuan sebanyak 48 orang atau 48%.

c. Deskripsi Pendidikan Terakhir

Dari tabel proporsi presentase pengelompokan menurut pendidikan terakhir bahwa menurut penulis dari tingkat pendidikan tingkat SD dan SMP penulis mengetahui tidak ada pengguna jasa untuk SD dan SMP sedangkan untuk tingkat SMA S1 dan Pascasarjana dengan poin yaitu 63 orang dan 32 orang sedangkan pascarsarjana yaitu 5 orang itu sangat menggunakan jasa kapal oleh karena itu penumpang kapal rata-rata yang ada di Ambon Provinsi Maluku sangat maksimal menggunakan jasa kapal yang telah di sediakan hal ini menunjukan bahwa sebagian besar penumpang kapal PT. PELNI (Persero) Cabang Ambon.

Adapun lebih jelas dilihat pada proporsi presentase pengelompokan responden untuk tingkat pendidikan sebagai berikut:

Tabel 5.3

Proporsi Presentase Pengelompokan Responden Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Frekuensi (Orang)

Presentase (%) SD

SMP SMA S1

Pascasarjana

- - 63 32 5

- - 63%

32%

5%

Total Responden 100 100

Sumber : Data Primer, 2016

Berdasarkan tabel 5.3 yaitu proporsi presentase pengelompokan responden menurut tingkat pendidikan maka sebagian responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah responden yang berpendidikan SMA yaitu sebesar 63 orang atau 63%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat Penumpang Kapal PT.

PELNI (Persero) Cabang Amon adalah SMA.

d. Deskripsi Jenis Pekerjaan

Dalam tabel proporsi presentase pengelompokan responden menurut jenis pekerjaan menurut penulis bahwa pengguna jasa kapal untuk pegawai/karyawan yaitu 42 orang dan wiraswasta yaitu 29 orang pelajar/mahasiswa yaitu 18 orang sedangkan lain-lain yaitu 11 orang maka penulis mengetahui lebih banyak pengguna jasa kapal untuk

pegawai/karyawan dan wiraswasta di bandingkan pelajar/mahasiswa dan lain-lain hal ini menunjukan bahwa sebesar pengguna jasa kapal PT.PELNI (Persero) Cabang Ambon Provinsi Maluku.

Untuk lebih jelas adapun tabel proporsi presentase pengelompokan responden untuk jenis pekerjaan sebagai berikut:

Tabel 5.4

Proporsi Presentase Pengelompokan Responden Menurut Jenis Pekerjaan

Jenis Kelamin Frekuensi (Orang)

Presentase (%) Pegawai/Karyawan

Wiraswasta

Pelajar/Mahasiswa Lain-lain

42 29 18 11

42%

29%

18%

11%

Total Responden 100 100

Sumber : Data Primer, 2016

Berdasarkan Tabel 5.4 yaitu proporsi presentase pengelompokan responden menurut jenis pekerjaan yaitu sebagian besar responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah responden yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai atau karyawan sebesar 42 orang atau 42%.

Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar Penumpang Kapal PT. PELNI (Persero) Cabang Ambon adalah lebih didominasi oleh pegawai atau karyawan.

B. Analisis dan pembahasan 1. Deskripsi Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri dari dua yaitu, variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas berupa bauran pemasaran jasa dimana paramaternya berupa product, promotion, p r i c e process, dan people sedangkan variabel terikat dalam hal ini adalah kepuasan penumpang kapal PT. PELNI (Persero) Cabang Ambon. Keseluruhan variabel akan diuraikan sebagai berikut :

a. Produk (Product)

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.

Produk yang ditawarkan meliputi barang fisik, jasa, orang/pribadi, tempat, organisasi, dan ide. Jadi produk dapat berupa tangible maupun intangible yang dapat memuaskan pelanggan dan produk tersebut yang disebut “the offer”. Utamanya, pada produk jasa, tidak dikenal munculnya peralihan kepemilikan dari penyedia jasa kepada konsumen. Adapun empat unsur produk sebagai berikut :

1. Produk inti/generic (core product)

2. Produk yang diharapkan (expected product) 3. Produk tambahan (augmented product) 4. Produk potensial (potential product)

Adapun tabel tanggapan responden untuk variable produk X1 sebagai berikut:

Tabel 5.5

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Produk (X1)

No Pertanyaan

Tanggapan Responden

STS TS N S SS

(1) (2) (3) (4) (5) 1

.

PT. PELNI (Persero) Ambon memiliki produk yang beragam yaitu kapal penumpang, dan kapal barang.

- 9% 12% 52% 27%

2 .

PT. PELNI (Persero) Ambon memiliki tempat yang beragam yaitu hiburan/rekreasi, kamar kelas ekonomi, dan kesehatan.

1% 18% 34% 33% 14%

3 .

PT. PELNI (Persero) Ambon memiliki tempat lokasi yang strategi pelabuhan penumpang kapal, dan pelabuhan barang.

2% 12% 37% 40% 9%

Sumber : Data Primer, 2016

Dari hasil tabel 5 . 5 dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel produk (product) PT. PELNI (Persero) Cabang Ambon yaitu :

1) Adapun Pertanyaan pertama yaitu PT. PELNI (Persero) Ambon memiliki produk yang beragam yaitu kapal penumpang, dan kapal barang. sebanyak 27% menjawab sangat setuju, 52% menjawab setuju, 12% menjawab netral dan 9% menjawab tidak setuju.

2) Berdasarkan tabel responden dia atas maka Pertanyaan kedua yaitu PT.

PELNI (Persero) Ambon memiliki tempat yang beragam yaitu hiburan/rekreasi, kamar kelas ekonomi, dan kesehatan. sebanyak 14%

menjawab sangat setuju, 33% menjawab setuju, 33% menjawab netral, 18% menjawab tidak setuju dan 1% menjawab sangat tidak setuju.

3) Pertanyaan ketiga yaitu PT. PELNI (Persero) Ambon memiliki tempat lokasi yang strategi pelabuhan penumpang kapal, dan pelabuhan barang.

sebanyak 9% menjawab sangat setuju, 40% menjawab setuju, 37%

menjawab netral, 12% menjawab tidak setuju dan 2% menjawab sangat tidak setuju.

b. Promosi (Promotion)

Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Promosi adalah salah satu unsur marketing mix yang tidak dapat diabaikan dalam suatu proses penjualan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan promosi adalah suatu upaya yang merubah pandangan (image) pelanggang terhadap suatu produk yang dipasarkan sehingga konsumen memiliki keinginan.

Adapun tabel tanggapan responden untuk variabel Promosi X2 dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.6

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Promosi (X2)

No Pertanyaan

Tanggapan Responden ST

S

TS N S SS

(1) (2) (3) (4) (5) 1. PT. PELNI (Persero) Ambon

melakukan kegiatan promosi dengan menyebarkan brosur kepada penumpang kapal atau dapat memberikan penjelasan yang jelas.

- 4% 69% 27% -

2. PT. PELNI (Persero) Ambon melakukan kegiatan promosi yang menarik.

- 4% 69% 27% -

3. PT. PELNI (Persero) Ambon menyediakan hadiah undian agar pelanggang kapal termotivasi untuk meningkatkan pembelian tiket kapal.

1% - 57% 42% -

Sumber : Data Primer, 2016

Dari hasil tabel 5 . 6 dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel promosi (promotion) PT. PELNI (Persero) Cabang Ambon yaitu :

1) Pertanyaan pertama yaitu PT. PELNI (Persero) Ambon melakukan kegiatan promosi dengan menyebarkan brosur kepada penumpang kapal atau dapat memberikan penjelasan yang jelas, sebanyak 27% menjawab setuju, 69% menjawab netral dan 4% menjawab tidak setuju.

2) Pertanyaan kedua yaitu PT. PELNI (Persero) Ambon melakukan kegiatan promosi dengan menyebarkan brosur kepada penumpang kapal atau dapat memberikan penjelasan yang jelas, sebanyak 27% menjawab setuju, 69%

menjawab netral dan 4% menjawab tidak setuju.

3) Pertanyaan ketiga yaitu PT. PELNI (Persero) Ambon menyediakan hadiah undian agar pelanggang kapal termotivasi untuk meningkatkan pembelian tiket kapal., sebanyak 42% menjawab setuju, 57% menjawab netral dan 1% menjawab sangat tidak setuju.

c. Harga (Price)

Harga merupakan elemen penting dalam strategi pemasaran dan harus senantiasa dilihat dalam hubungannya dengan strategi pemasaran. Harga adalah suatu nilai tukar yang biasa di samakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. kualitas layanan produk yakni tiket kapal yang secara umumnya dipakai secara shopping dan speciality dan lain sebagainya strategi penentuan harga sangat signifikan dalam pemberian nilai kepada konsumen dan memengaruhi citra produk, dan keputusan konsumen untuk membeli. Penentuan harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut memengaruhi permintaan dan saluran pemasaran.

Adapun tabel tanggapan responden terhadap variabel Harga X3 dapat dilihat sebagai berikut:

Dokumen terkait