• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pelaksanaan dan Peralatan

Dalam dokumen LAPORAN KP FINAL PALING FIX-4-257 (Halaman 77-95)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

B. Gambar Struktural

3.4 Metode Pelaksanaan dan Peralatan

Laporan Kerja Praktek

Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Andalas

Laporan Kerja Praktek III-30

5) Mengevaluasi, menyiapkan, dan memperbarui rencana pengeluaran dan penerimaan uang proyek.

6) Menerima tagihan dari pihak luar dan memeriksa kelengkapan dokumen.

7) Melaksanakan pengendalian biaya selama pelaksanaan proyek.

Laporan Kerja Praktek III-31 3.4.1 Peralatan yang Digunakan dalam Proyek

Peralatan dalam proyek digunakan untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan selama pelaksanaan proyek dan mempermudah seluruh pekerjaan yang ada pada proyek. Berikut ini peralatan yang digunakan selama pelaksanaan proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Teknologi Terpadu Politeknik Negeri Padang:

1) Concrete Mixer Truck

Concrete Mixer Truck adalah alat berat yang berfungsi untuk mengangkut beton ready mix dari batching plant ke lokasi proyek dan mencampurkan beton secara merata yang biasanya digunakan untuk pekerjaan pengecoran. Pada proyek ini, Mixer Truck merupakan milik PT. Tiga Laskar Beton, tempat kontraktor memesan beton ready mix.

Namun berdasarkan observasi yang saya lakukan, beberapa kali beton ready mix juga di pesan dan di datangkan langsung dari Nindya Beton.

Salah satu alasannya adalah ketika PT. Tiga Laskar Beton tidak dapat memenuhi permintaan pemesanan dari kontraktor, misalnya pada pekerjaan pengecoran yang dilakukan di hari libur. Concrete Mixer Truck yang digunakan pada proyek ini berkapasitas 3m3 dan 7m3. Kecepatan putar mixer yakni 8 – 12 putaran per menit agar adukan beton di dalamnya tidak mengeras dan kondisi adukan beton tetap dalam keadaan merata. Berdasarkan observasi yang saya lakukan, biasanya jumlah Concrete Mixer Truck yang datang tergantung pada kebutuhan kubikasi pengecoran per pekerjaan, berdasarkan data dari pihak logistik pada contoh kebutuhan pengecoran 150 m3 dalam sehari, maka dibutuhkan 25-26 Mixer Truck dalam sehari. Biasanya, dibutuhkan 2-3 truck per item pekerjaan. Sebagai contoh, berdasarkan pengamatan di lapangan, pada saat pekerjaan pengecoran kolom, biasanya sekali pengecoran dapat selesai 3 – 4 kolom, dimana volume satu kolom adalah 2,848 m3. Jika target pengecoran adalah 4 kolom, maka volume pengecoran menjadi 11,392 m3, sehingga akan dibutuhkan sebanyak 2- 3 Concrete Mixer Truck.

Laporan Kerja Praktek

Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Andalas

Laporan Kerja Praktek III-32

Gambar 3. 40 Concrete Mixer Truck 2) Dump Truck

Dump Truck adalah suatu alat pengangkut yang digunakan untuk memindahkan material dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Pada proyek ini dump truck yang digunakan berkapasitas 6-10 m3 yang disewa ke CV. Berkah Muda dengan biaya sewa Rp.1.000.000 per hari. Pada observasi yang saya lakukan, dump truck digunakan untuk mengangkat material seperti tanah galian dan timbunan, serta material yang dipesan seperti batu bata, besi, dll.

Gambar 3. 41 Dump Truck 3) Tower Crane

Tower Crane adalah alat berat yang berfungsi untuk mengangkat, memindahkan, dan menurunkan material konstruksi yang berat dan berukuran besar dengan prinsip kerja tali untuk mempermudah pekerjaan konstruksi. Pada proyek ini, tower crane disewa dari PT.

Laporan Kerja Praktek III-33 Optima Perkasa Nusantara, dengan merek/type yakni SCM/FO/23B yang dibuat oleh Sichuan Construction Machinery Works pada tahun 1997 dengan harga sewa Rp.40.000.000 per bulan. Adapun kapasitas tower crane ini adalah 3100 kg, dengan tinggi menara 50 m dan panjang lengan 40 m. Pada observasi yang saya lakukan, tower crane ini beroperasi mulai jam 08.45 hingga jam 18.00 wib, namun pada beberapa kondisi,seperti pada saat lembur, maka tower crane digunakan sampai malam hari.

Gambar 3. 42 Tower Crane 4) Excavator

Excavator adalah alat berat yang digunakan untuk pekerjaan konstruksi, seperti menggali dan menimbun tanah, meratakan tanah, dan mengangkut material berat. Pada proyek ini, excavator yang digunakan disewa dari PT. Eka Nusa Global dengan harga sewa rata rata Rp.475.000 per jam. Jenis Excavator yang digunakan yaitu KOBELCO SK 200, CAT 304E, dan CAT 320D. Berdasarkan observasi yang saya lakukan, excavator yang digunakan pada proyek ini terdapat 3 buah excavator yang berbeda tipe. Excavator KOBELCO SK 200 berwarna hijau tosca, dengan kapasitas bucket 0,8 – 1 m3, digunakan pada pekerjaan penggalian tanah bagian depan, yakni pada pekerjaan rumah genset. Sedangkan excavator CAT 320D berwarna kuning, memiliki kapasitas bucket 0,9 – 1,2 m3, digunakan pada pekerjaan galian dan

Laporan Kerja Praktek

Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Andalas

Laporan Kerja Praktek III-34

timbunan tanah yang berada di sekitar basement. Excavator CAT 304E memiliki kapasitas bucket 0,05 – 0,15 m3 , biasanya dilakukan pada pekerjaan penggalian dan penimbunan dengan volume yang lebih kecil.

Gambar 3. 43 Excavator KOBELCO SK 200

Gambar 3. 44 Excavator CAT 304E

Gambar 3. 45 Excavator CAT 320D

Laporan Kerja Praktek III-35 5) Waterpass

Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui benda berada posisi rata atau tidak, baik secara horizontal maupun vertikal. Pada proyek ini biasanya waterpass digunakan untuk mengetahui posisi kolom apakah sudah sesuai pada tempatnya atau belum. Pada proyek ini, waterpass disewa dari kepemilikan pribadi, dengan merek Topcon dan bernomor serie AT-B3A. Alat ini memiliki spesifikasi yakni, teleskop memiliki diameter 36 mm, dapat melakukan pembesaran hingga 28 kali dengan akurasi pengukuran 1.5 mm per 1 km pengukuran. Waterpass ini memiliki dimensi, panjang 214 mm, lebar 122 mm, dan tinggi 144 mm dan berat 1,7 kg. Pada proyek ini waterpass disewa pada kepemilikan pribadi satu set bersama Total station dengan harga sewa Rp.11.000.000 per bulan.

Gambar 3. 46 Waterpass 6) Total Station

Total Station adalah alat ukur jarak dan sudut yang digunakan dalam survei topografi dan pekerjaan geodetik dan biasanya digunakan untuk mengukur jarak miring dan kedalaman tanah galian. Pada proyek ini, Total Station disewa dari kepemilikan pribadi, dengan merek Nikon dengan nomor serie K5. Alat ini memiliki spesifikasi yakni , teleskop memiliki pembesaran hingga 30 kali, dengan jarak fokus minimal 1,5 m, dan dapat melakukan pengukuran sudut dengan akurasi 5 detik, untuk pengukuran jarak alat ini tidak tersedia dalam pengukuran tanpa

Laporan Kerja Praktek

Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Andalas

Laporan Kerja Praktek III-36

reflektor, hanya tersedia dalam pengukuran menggunakan prisma dengan jarak maksimum hingga 4.000 m, baterai yang digunakan pada alat ini adalah baterai isi ulang Li-on dengan waktu operasi hingga 22 jam. Memori internal alat ini dapat menyimpan hingga 50.000 titik pengukuran. Total Station ini disewa pada kepemilikan pribadi satu set bersama waterpass dengan harga sewa Rp.11.000.000 per bulan.

Gambar 3. 47 Total Station 7) Scaffolding Set

Scaffolding adalah istilah bahasa inggris untuk perancah, yaitu struktur sementara yang digunakan untuk mendukung proses konstruksi bangunan. Pada proyek ini, scaffolding disewa dari CV. Surya Jaya Baja dan Bagabuang Scaffolding. Adapun scaffolding yang disewa terdiri berjumlah sekitar 625 set, dimana 450 set disewa dari CV. Surya Jaya Baja dan 175 set disewa dari Bagabuang scaffolding. Scaffolding yang digunakan memiliki spesifikasi yakni tinggi main frame 190 cm dan jarak satu set scaffolding adalah 180 cm. Scaffolding ini terdiri dari beberapa komponen, seperti mainframe, yang berfungsi sebagai bagian utama (vertikal) atau sebagai kaki yang menopang bagian pijakan (horizontal). Selanjutnya ada bagian catwalk yang berfungsi sebagai pijakan atau alas yang akan menopang beban di atasnya. U head berfungsi sebagai penghubung antara catwalk dan mainframe. Jackbase berfungsi sebagai kaki dasar atau tempat perletakan mainframe. Selain itu juga terdapat join pin yang berfungsi untuk menyambungkan 2 buah

Laporan Kerja Praktek III-37 mainframe dalam arah vertikal.Crossbrace merupakan besi silang yang mengubungkan antar mainframe, crossbrace ini berfungsi untuk menambah kekakuan mainframe dalam menopang beban yang bekerja.

Gambar 3. 48 Scaffolding Set 8) Bar Cutter

Bar Cutter adalah mesin pemotong baja tulangan atau besi ulir yang digunakan untuk memotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

Cara kerja alat ini adalah dengan meletakkan baja tulangan yang akan dipotong pada celah dengan posisi yang dibutuhkan. Bar cutter yang digunakan seperti pada gambar dapat memotong besi hingga diameter 32 mm. . Pada proyek ini, Bar Cutter disewa dari kepemilikan pribadi dengan harga sewa Rp.5.500.000 per bulan.

Gambar 3. 49 Bar Cutter

Laporan Kerja Praktek

Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Andalas

Laporan Kerja Praktek III-38

9) Bar Bender

Bar Bender adalah mesin yang digunakan untuk membengkokkan besi ulir atau baja tulangan dengan sudut dan pola tertentu.Cara kerja dari alat ini yaitu baja yang akan dibengkokan dimasukkan ke dalam bar bender, kemudian tekan tombol start, lalu akan otomatis bengkok. Bar bender yang digunakan dapat membengkokkan besi hingga diameter 32 mm. Pada proyek ini, Bar Bender disewa dari kepemilikan pribadi dengan harga sewa Rp.5.500.000 per bulan.

Gambar 3. 50 Bar Bender 10) Concrete Bucket

Concrete Bucket adalah alat yang digunakan untuk mengangkut dan menampung beton cair dari satu tempat ke tempat lainnya dalam proyek konstruksi. Alat ini sering digunakan di lokasi yang sulit dijangkau oleh truk mixer atau untuk proyek yang membutuhkan pengisian beton pada ketinggian tertentu, seperti di atas gedung bertingkat. Kapasitas concrete bucket yang digunakan pada proyek ini adalah 0,8 m3. Pada proyek ini, Concrete Bucket yang digunakan adalah milik sendiri PT. Nindya Beton.

Laporan Kerja Praktek III-39 Gambar 3. 51 Bucket Mixer

11) Gerobak Roda Satu (wheelbarrow)

Vibrator beton adalah sebuah alat yang digunakan untuk tujuan membantu pekerjaan bangunan khususnya dalam pekerjaan pengecoran.

Prinisip kerja alat ini adalah memberikan getaran pada saat sedang dilakukannya pekerjaan pengecoran dengan tujuan agar campuran beton cepat merata sampai ke lapisan paling bawah. Pada proyek ini, vibrator yang digunakan adalah milik sendiri PT. Nindya Beton.

Gambar 3. 52 Vibrator 12) Cutting Wheel

Cutting wheel atau roda pemotong adalah alat yang digunakan dalam berbagai aplikasi untuk memotong berbagai jenis material, seperti logam, beton, keramik, dan kayu. Roda pemotong biasanya terbuat dari bahan abrasif yang kuat dan dirancang untuk digunakan dengan alat pemotong, seperti gerinda atau mesin pemotong.

Laporan Kerja Praktek

Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Andalas

Laporan Kerja Praktek III-40

Gambar 3. 53 Cutting Wheel 13) Stamper

Mesin stamper atau yang dikenal dengan tamping rammer merupakan alat yang dipergunakan untuk memadatkan tanah, yang sangat membantu untuk mempercepat proses pemadatan tanah timbun.

Mesin stamper yang digunakan seperti pada gambar 3.54 ini memiliki spesifikasi dimensi plate 340 x 290 mm, Travel Speed 9 - 12 m/min, dan Impact Force 10 Kn.

Gambar 3. 54 Stamper 14) Concrete Pump

Concrete pump adalah alat berat yang digunakan untuk menyalurkan beton ready mix ke lokasi pengecoran. . Penggunaan concrete pump ini untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi pengecoran. Cara kerjanya yaitu beton ready mix dituangkan ke dalam mulut concrete pump,

Laporan Kerja Praktek III-41 kemudian beton ready mix tersebut dialirkan ke pipa tremi. Dari pipa tremi inilah beton ready mix dimasukkan ke dalam bekisting untuk pengecoran. Pada proyek ini, concrete pump disewa dari PT. Tiga Laskar Beton , dengan biaya sewa tergantung pompa yang digunakan, untuk pompa dengan kubikasi 40 m3 biaya sewanya adalah Rp.3.500.000, jika lebiih dari 40 m3, maka ditambah biaya Rp50.000 per 1 m3. Jenis concrete pump adalah pompa dengan spesifikasi concrete pump yang mempunyai pressure di kisaran 4 mpa (40 bar) sampai 7 mpa (70 bar) dan memiliki panjang 28 meter . Pada Observasi yang saya lakukan, Concrete Pump digunakan pada pekerjaan pengecoran plat lantai dan balok, sedangkan untuk pekerjaan pengecoran kolom, digunakan concrete bucket yang dibawa dan diangkat menggunakan tower crane.

Gambar 3. 55 Concrete Pump 15) Hydraulic Breaker

Hydraulic breaker adalah alat berat yang digunakan untuk menghancurkan material-material berukuran besar, seperti batu keras dan beton menjadi pecahan pecahan kecil agar lebih mudah di angkut.

Pada proyek ini Hydraulic Breaker yang digunakan disewa dari PT. Eka Nusa Global dengan merk Komatsu 16 PC 200 dengan harga sewa Rp.475.000/jam. Alat ini memiliki tekanan kerja di rentang 900-200 kg/cm2.

Laporan Kerja Praktek

Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Andalas

Laporan Kerja Praktek III-42

Gambar 3. 56 Hydraulic Breaker 16) Concrete Mixer

Concrete mixer adalah alat yang digunakan untuk mencampur bahan-bahan pembuat beton, yaitu semen, pasir, kerikil, dan air, hingga membentuk campuran beton yang homogen. Alat ini sangat penting dalam proses konstruksi karena membantu memastikan bahwa campuran beton memiliki kualitas yang baik dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembuatan pondasi, dinding, atau struktur lainnya. Concrete mixer yang digunakan pada proyek ini adalah milik PT. Nindya Beton. Alat ini memiliki kapasitas 150 Liter. Pada Observasi yang saya lakukan, concrete mixer ini digunakan pada pekerjaan pengecoran dengan volume pengecoran yang tidak banyak, selama observasi saya dapati pemakaian concrete mixer ini digunakan pada pekerjaan pengecoran tangga.

Gambar 3. 57 Concrete Mixer

Laporan Kerja Praktek III-43 17) Generator Set

Generator set (genset) adalah sebuah perangkat yang menggabungkan generator listrik dan mesin penggerak untuk menghasilkan energi listrik. Genset biasanya digunakan sebagai sumber daya cadangan saat pasokan listrik utama terputus atau di lokasi yang tidak memiliki akses ke jaringan listrik. Genset yang digunakan pada proyek ini di sewa dari CV. Jaya Abadi Teknik, dengan harga sewa Rp.18.000.000/bulan. Alat ini memiliki spesifikasi power 250 KVA ber merk Silent dan 500 KVA ber merk Austin Power yang digunakan untuk rumah genset.

Gambar 3. 58 Generator Set

Laporan Kerja Praktek

Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Andalas

Laporan Kerja Praktek III-44

Tabel 3. 1 Rekapitulasi Peralatan Proyek

NO Nama Peralatan Merk/jenis kepemilikan spesifikasi/kapasitas harga sewa Jumlah Alat

1 Truck Mixer - PT. Tiga Laskar 6 m3 RP. 800.000,00 -

2 Breaker Excavator Komatsu 16 PC 200 PT. Eka Nusa Global 90-200 kg/cm2 Rp. 475.000,00/jam 1 Unit

3 Concrete Pump Truck Pompa Standar PT. Tiga Laskar 1-25 m3 Rp. 3.500.000,00/ 8 jam 1 Unit

4 Dump truck Truk Double Engkel CV. Berkah Muda 4-6 m3/ 10 ton Rp. 1.000.000,00/ 8 jam 3 Unit

5 Concrete bucket - PT. Nindya Beton 0,7 m3 - 1 Unit

6 Excavator Kobelco SK 200, CAT 304E, dan

CAT 320D PT. Eka Nusa Global 0,9 m3 Rp. 475.000,00/ jam 3 Unit

7 Tower crane SCM/FO/23B PT. Optima Perkasa Nusantara 3100 Kg Rp. 40.000.000/ bulan 1 Unit

8 Bar cutting - Sewa pribadi 3 HP (746 Watt/HP) Rp. 5.500.000,00/ jam 1 Unit

9 Bar Bending - Sewa pribadi 3 HP (746 Watt/HP) Rp. 5.500.000,00/ jam 1 Unit

10 Scaffolding - Bagabuang Saffolding dan Surya Jaya Baja 1,5 - 2,5 kN/m²

1 set : 2,28 m² - 1500 Set

11 Concrete Vibrator Insertion Concrete Vibrator ZN50 PT. Nindya Beton 2 HP - 2 Unit

12 Waterpas TOPCON AT-B3A Sewa Pribadi perbesaran 28x

lensa 36 mm 1 Unit

13 Total Station NIKON K5 Sewa Pribadi ketelitian sudut 5" dan

jarak 3000 m 1 Unit

14 Genset Silent dan Austin Power CV. Jaya Abadi Teknik 250 KVA dan 500 KVA Rp. 18.000.000,00/ bulan 2 Unit Rp. 11.000.000,00/ bulan

REKAPITULASI PERALATAN UTAMA

Laporan Kerja Praktek III-45 3.4.2 Material yang Digunakan dalam Proyek

Material yang digunakan pada proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Teknologi Terpadu Politeknik Negeri Padang antara lain:

1) Baja Tulangan Sirip dan Baja Tulangan Polos

Pada proyek ini, digunakan Baja Tulangan Polos (BJTP) dan Baja Tulangan Sirip (BJTS). Baja tulangan untuk pekerjaan konstruksi di proyek ini dibeli dari perusahaan PT. Riau Perkasa Steel, Tbk. Dengan spesifikasi baja BJ41 dan mutu baja fy 420 Mpa untuk BJTS, dan mutu baja 280 Mpa untuk BJTP. Beberapa diameter baja tulangan yang digunakan adalah:

a. 10 mm untuk tulangan pada kolom praktis

b. 13 mm untuk tulangan utama pelat dan tulangan sengkang balok dan kolom

c. 16 mm untuk tulangan utama core wall

d. 19 mm untuk tulangan utama kolom dan balok

Pada proyek ini, keseluruhan kuantitas tulangan yang dibutuhkan adalah sebesar 587 ton. Pengadaan material dilakukan oleh bagian logistik , dimana menurut pihak logistik, material yang di datangkan tidak memiliki penjadwalan melainkan di pesan dan didatangkan sesuai kebutuhan pekerjaan. Selama proyek, pendatangan material terbanyak yang pernah dilakukan yakni sebesar 30 ton besi tulangan dan diangkut menggunakan 2-3 dump truck yang di kirim langsung dari tempat pemesanan.

Gambar 3. 59 Besi Tulangan

Laporan Kerja Praktek

Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Andalas

Laporan Kerja Praktek III-46 2) Beton Ready Mix

Beton Ready Mix merupakan beton siap pakai yang dibuat dari pabrik dengan mutu sesuai pesanan dan persyaratan yang ditetapkan.

Pada proyek ini, beton ready mix dipesan dari PT. Tiga Laskar. Jika persediaan dan kesediaan dari PT. Tiga Laskar tidak ada, maka beton ready mix dipesan langsung dari PT. Nindya Beton. Tujuan dari penggunaan beton ready mix adalah untuk memudahkan dalam pelaksanaan proyek sehingga meningkatkan efisiensi waktu, biaya, dan tenaga kerja. Mutu beton yang digunakan yaitu K-300 (fc‘ = 24,9 Mpa)

Gambar 3. 60 Beton Ready Mix 3) Semen

Semen digunakan sebagai pengikat dalam campuran beton, yakni sebagai pengikat antara agregar dan pasir. Semen yang digunakan pada proyek ini adalah semen dengan merk Tiga Roda yang dipesan langsung ke PT. Tiga Laskar Beton.

Gambar 3. 61 Semen

Laporan Kerja Praktek III-47 4) Kawat Bendrat

Kawat bendrat digunakan untuk pengikat antar besi tulangan agar bentuk struktur tidak berpindah pada saat pengecoran. Diameter dari kawat bendrat adalah 1 mm. Dalam penggunaannya, kawat bendrat digunakan beberapa lapis (biasanya 3 lapis) sehingga besi tulangan mampu menahan beban yang direncanakan dengan optimal. Kawat bendrat digunakan di setiap titik pertemuan antara tulangan vertikal dan horizontal dengan panjang kawat yang digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 3. 62 Kawat Bendrat 5) Kayu dan Plywood

Kayu digunakan sebagai pengkaku dan memperkuat bekisting. Kayu yang digunakan adalah balok kayu kelas II ukuran 5/7, dengan tambahan plywood dengan ukuran 12 mm dan 15 mm sebagai papan bekisting.

Pada Observasi yang dilakukan, plywood dengan tebal 12 mm digunakan untuk bekisting balok dan pelat, sedangkan plywood dengan tebal 15 mm digunakan untuk bekisting kolom.

Gambar 3. 63 Kayu dan Plywood

Laporan Kerja Praktek

Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Andalas

Laporan Kerja Praktek III-48 6) Sika Bond

Sika Bond berfungsi untuk menyambung dan menguatkan ikatan antara beton lama dan baru, yang biasanya kompatibel dengan seluruh jenis semen Portland.

Gambar 3.64 Sika Bond 7) Integral Waterproofing

Integral Waterproofing adalah bahan adittive dalam campuran beton yang digunakan untuk meningkatkan ketahanan beton terhadap air dan kelembapan. Integral water proofing ini digunakan pada kolom lantai 4 dan dak beton lantai 5. Untuk 1m3 beton dicampur dengan 2 liter integral waterproofing.

Gambar 3. 65 Integral Waterproofing 3.4.3 Metode Pelaksanaan Proyek

Dalam dokumen LAPORAN KP FINAL PALING FIX-4-257 (Halaman 77-95)