• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rencana penelitian yang disusun agar peneliti dapat memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian. Desain penelitian mengacu pada jenis penelitian yang dipilih untuk mencapai tujuan penelitian dan berperan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan tersebut (Setiadi, 2013).

Penelitian ini menggunakan kajian literature (Literature review). Literature review adalah suatu kerangka atau konsep untuk melakukan analisis yang dikumpulkan dalam penelitian yang dilakukan, berisi mengenai uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian (Nursalam, 2020).

B. Strategi Pencarian Literature

Bagian strategi pencarian literature terdiri dari poin database pencarian dan kata kunci.

1. Database Pencarian

Literature review ini merupakan rangkuman menyeluruh beberapa studi penelitian yang ditentukan berdasarkan tema mengenai Pengaruh latihan keseimbangan untuk mengurangi risiko jatuh pada Lansia. Pencarian literature dilakukan pada bulan Oktober - November 2021. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang tidak diperoleh dari pengamatan langsung, namun diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Pencarian literature dalam literature review ini menggunakan empat database yaitu Google Scholar, ScienceDirect, PEDro dan Pubmed.

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan 2. Kata Kunci

Kata kunci adalah kata yang menonjol pada judul, catatan isi, dan abstrak, yang bertujuan untuk melakukan pencarian dalam menemukan seluruh cantuman yang memuat kata kunci tersebut (Reitz, 2012).

Pencarian artikel atau jurnal menggunakan keyword sebagai berikut : - Balance exercise

- Risk of fall - Elderly

Search Most Recent Queries

#1 Search Balance Exercise

#2 Search Preventing Falls

#3A Search Older adults

#3B Search Elderly

#4 Search Ontario Modified Stratify

#5 Search The Time Up and Go Test

#6 Search Falls Efficacy Scale International

#7 #1 AND #2 AND #3A

#8 #1 AND #2 AND #3B

#9 #1 AND #2 AND #3A Randomized Controlled Trial (RCT)

#10 #1 AND #2 AND #3B Randomized Controlled Trial (RCT)

#11 #1 AND #2 AND #3A Cohort Study

#12 #1 AND #2 AND #3B Cohort Study

#13 #1 AND #2 AND #3A Quasy Experimental Study

#14 #1 AND #2 AND #3B Quasy Experimental Study Tabel 3. 1 Kata Kunci

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan C. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria yang harus dipenuhi oleh setiap populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010). Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu :

a. Sampel penelitian pada literature yaitu lansia sehat yang berusia 60 – 90 tahun, dengan jenis kelamin laki – laki dan perempuan.

b. Kemampuan fungsional lansia yang mandiri.

c. Pada literature yang menggunakan intervensi latihan keseimbangan.

d. Literature sesuai dengan kata kunci yang berkaitan dengan pertanyan penelitian dan tujuan penelitian.

e. Desain penelitian yang digunakan yaitu Randomized Controlled Trial (RCT) dan Quasy Eksperimental Study.

f. Tahun publikasi 10 tahun terakhir (2011 – 2021).

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2015). Adapun kriteria eksklusi dalam penelitian ini yaitu :

a. Sampel penelitian pada literature yaitu seseorang yang berusia < 60 tahun atau lansia dengan kondisi tertentu.

b. Kemampuan fungsional lansia yang tidak mandiri.

c. Pada literature yang menggunakan intervensi selain latihan keseimbangan.

d. Literature yang tidak sesuai dengan kata kunci yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian.

e. Desain penelitian yang digunakan yaitu selain Randomized Controlled Trial (RCT) dan Quasy Eksperimental Study.

f. Tahun publikasi < 2011.

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan D. Analisa Data

Dalam penelitian ini setelah melewati tahapan screening sampai dengan ekstraksi data maka analisa dilakukan dengan menggabungkan semua data yang memenuhi persyaratan inklusi. Dalam analisa data menggunakan deskriptif statistik yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang didapatkan dari beberapa literature yang bertujuan untuk mengetahui ketepatan latihan keseimbangan dalam mengurangi risiko jatuh pada lansia dan untuk mengetahui dampak intervensi latihan keseimbangan terhadap mengurangi risiko jatuh pada lansia.

E. Etika Penelitian

Penelitian yang dilakukan tidak membutuhkan kajian etik, tetapi dalam penulisan perlu memperhatikan dan menghindari plagiarisme. Adapun etika penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

- Mencantumkan dari nama peneliti pada hasil atau bagian isi yang diambil.

- Mencantumkan literature ke dalam daftar pustaka.

G. Hasil yang diharapkan

Adapun hasil yang diharapkan pada penelitian ini yaitu mampu memberikan informasi mengenai pengaruh latihan keseimbangan dalam mengurangi risiko jatuh pada lansia, dampak intervensi latihan keseimbangan terhadap mengurangi risiko jatuh pada lansia, dan untuk mendeskripsikan masalah mudah jatuh pada lansia.

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pencarian

Dalam mencari literature menggunakan empat database yaitu Google Scholar, ScienceDirect, PEDro dan Pubmed. Pada Google Scholar ditemukan 20 literature, pada Science Direct ditemukan 5 literature, pada PEDro ditemukan 2 literature, dan pada Pubmed ditemukan 3 literature. Total pencarian didapatkan 30 literarure, namun literature yang sesuai kriteria inklusi terdapat 23 literature.

B. Karakteristik Studi

Adapun karakteristik studi pada penelitian ini yaitu terdapat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan rentang usia 60 – 90 tahun, dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan, dengan kondisi pasien lansia yang sehat, lansia dengan kemampuan fungsional yang mandiri. Yang berasal dari negara Indonesia, Italia, Amerika, Hungaria, Norwegia, China, Jerman, Thailand, dan Taiwan.

C. Intervensi

Intervensi yang diberikan yaitu latihan keseimbangan dengan beberapa gerakan diantaranya one leg balance, tandem walking, tandem standing, sideways walking, sit to stand, calf raise, plantar flexi, knee flexi, hip flexi, dan hip ekstensi.

Latihan keseimbangan diberikan 2-3x/minggu, dengan durasi 15 – 45 menit.

D. Outcome / Pengukuran

Pengukuran yang terdapat pada literature ini diantaranya The Time Up and Go Test (TUG), Falls Efficacy Scale International (FES – I), Ontario Modified Stratify, Berg Balance Test (BBS), dan Functional Reach Test.

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan E. PRISMA Flowchart

2. Bagan 2. 2 Diagram flow literature review

Bagan 2. 3 Diagram flow literature review Database Jurnal yang digunakan

dalam pencarian pustaka : Google Schoolar, PEDro, Pubmed,

dan Science Direct.

Jumlah artikel yang terjaring di awal pencarian :

(n = 645 artikel)

Eksklusi (n = 120) Partisipan

Lansia (n = 30) Intervensi

Latihan keseimbangan tidak relevan (n = 20) Outcome

Tidak mencantumkan risiko jatuh (n = 25)

Jumlah artikel yang dapat diakses fulltext dan eligible:

(n = 33 artikel)

Jumlah artikel yang disintesis dan memenuhi critical appraisal :

(n = 23 artikel)

Eksklusi (n = 22) Partisipan

Lansia 60 – 90 tahun (n

= 3) Intervensi

Latihan keseimbangan (n = 5)

Outcome

Tidak mencantumkan risiko jatuh (n = 5) Jumlah artikel yang sesuai

berdasarkan abstrak : (n = 55 artikel)

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan Tabel 4. 1 Tabel Karakteristik Studi

No. Penulis, Tahun Negara Jenis

Kelamin

Populasi / Participant Intervensi

Pengukuran Hasil

Signifikan

Desain Studi Kelompok

Eksperimen

Kelompok Kontrol

Kelompok Eksperimen

Kelompok Kontrol

1. Widagdo et al., 2021

Indonesia P : 38 L : 22

n : 30 Usia : ≥ 60

n : 30 Usia : ≥ 60

One leg balance, calf raise, tandem

walking, sideways walking, dan

sit to stand.

Tidak diberikan intervensi

FRT FES-I

TUG

p < 0,001 p < 0,001 p < 0,001

Quasy Eksperimental

Study

2. Mujiadi et al., 2019

Indonesia P : 8 L : 4

n : 12

Usia : ≥ 60 -

Plantar flexi, one leg balance, sideways walking, dan

knee flexi.

-

FES-I p < 0,001 Pre 52,5 (SD = 28,9)

Post 38,8 (SD = 22,6)

Quasy Eksperimental

Study

3. Siregar et al., 2020

Indonesia P : 8 L : 21

n : 29

Usia : ≥ 60 -

Tandem

walking -

BBS p < 0,001 Pre 26.38 (SD = 4.678)

Post 42.14 (SD = 5.786)

Quasy Eksperimental

Study

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan 4. Kiik et al., 2018 Indonesia P : 32

L : 28

n : 30 Usia : 60 -

74

n : 30 Usia : 60 -

74

Sideways walking, one leg balance, sit

to stand, dan calf raise.

-

FES - I Kelompok eksperimen (p < 0,001).

Kelompok control (0,147).

Quasy Eksperimental

Study

5. Purnamadyawati et al., 2020

Indonesia P : 24 L : 17

n : 21 Usia : ≥ 60

n : 20 Usia : ≥ 60

One leg balance, sideways walking, tandem walking, dan

calf raise.

Edukasi TUG p < 0,005

29 orang : risiko jatuh

ringan.

4 orang : risiko jatuh

sedang.

2 orang : risiko jatuh

tinggi.

Quasy Eksperimental

Study

6. Syapitri et al., 2016

Indonesia P : 91 L : 81

n : 89 Usia : ≥ 60

n : 93 Usia : ≥ 60

One leg balance, sideways walking, sit to stand, tandem walking, dan

tandem standing.

Edukasi TUG p < 0,05 Quasy

Eksperimental Study

7. Di Fronso et al., 2021

Italia P : 20 L : 6

n : 13 Usia : ≥ 60

n : 13 Usia : ≥ 60

Plantar flexi, one leg balance,

tandem

Edukasi FES-I p < 0, 001 Randomized Controlled

Trial

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan walking,

tandem standing, dan

sideways walking.

8. Nunes et al., 2021

Amerika P : 15 L : 6

n : 11

Usia : ≥ 60 n : 11

Usia : ≥ 60 One leg balance, sideways walking, sit to stand, dan calf

raise.

Edukasi TUG p < 0,05 Randomized

Controlled Trial

9. Miko et al., 2018 Hungaria Tidak diketahui

n : 51

Usia : ≥ 65 n : 49

Usia : ≥ 65 Calf raise, plantar flexi,

sideways walking, sit to

stand, dan tandem walking.

Tidak diberikan intervensi

TUG p < 0,001 Randomized Controlled

Trial

10. Bjerk et al., 2019 Norwegia Tidak diketahui

n : 80 Usia : > 67

n : 75 Usia : > 67

One leg balance,

tandem walking,

tandem standing, calf

raise, dan sit to stand.

Edukasi FES-I p < 0,001 Randomized

Controlled Trial

11. Zhao et al., 2016 China P : 26 L : 35

n : 29 Usia : 65 -74

n : 32 Usia : 65 -

74

One leg balance, sideways

Tidak diberikan intervensi

OMS p < 0,005 Randomized Controlled

Trial

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan walking,

tandem standing,

tandem walking, calf raise, dan sit

to stand.

12. Gschwind et al., 2013

Amerika P : 30 L : 24

n : 27 Usia : 65 -

80

n : 27 Usia : 65 -

80

One leg balance, sideways walking, sit to

stand, calf raise, dan tandem walking.

Tidak diberikan intervensi

FES-I p < 0, 005 Randomized Controlled

Trial

13. Mittaz et al., 2019

Jerman P : 36 L : 24

n : 30

Usia : ≥ 65 n : 30

Usia : ≥ 65 One leg balance, sideways walking, tandem standing,

tandem walking, calf raise, dan sit

to stand.

Edukasi TUG p < 0, 001 Randomized

Controlled Trial

14. Kovacs et al., 2013

Hungaria P : 53 L : 33

n : 45 Usia : ≥ 60

n : 45 Usia : ≥ 60

Calf raise, plantar flexi,

sideways walking, sit to

stand, dan

Tidak diberikan intervensi

TUG p < 0, 001 Randomized Controlled

Trial

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan tandem

walking.

15. Boongird et al., 2017

Thailand Tidak diketahui

n : 59 Usia : 65

n : 61 Usia : 65

Calf raise, plantar flexi,

sideways walking, sit to

stand, dan tandem walking.

Tidak diberikan intervensi

FES-I p < 0,005 Randomized Controlled

Trial

16. Lee et al., 2013 Taiwan Tidak diketahui

n : 60

Usia : ≥ 60 n : 65

Usia : ≥ 60 One leg balance, sideways walking, tandem standing,

tandem walking, calf raise, dan sit

to stand.

Edukasi TUG p < 0,001 Randomized

Controlled Trial

17. Toots et al., 2018 Swedia P : 141 L : 45

n : 101 Usia : 85

n : 85 Usia : 85

One leg balance,

tandem walking,

tandem standing, dan

sideways walking.

Tidak diberikan intervensi

FES-I p < 0,005 Randomized Controlled

Trial

18. Nurkuncoro et al., 2015

Indonesia P : 15 L : 5

n : 20 Usia : 60 - >

76

-

One leg balance, sideways walking,

-

FRT p < 0,05 Quasy

Eksperimental Study

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan tandem

walking, dan calf raise.

juga diberikan edukasi dalam mengendalikan

pola makan dan aktivitas

yang dapat menggangu

kesehatan lansia.

19. Astriyana et al., 2012

Indonesia P : 32 L : -

2 responden

drop out.

n : 15 Usia : > 60 -

79

n : 15 Usia : > 60

- 79

Plantar flexi, hip flexi, hip

ekstensi, tandem walking, dan

one leg standing.

Tidak diberikan intervensi.

TUG p < 0,001 Quasy

Eksperimental Study

20. Priyanto et al., 2019

Indonesia P : 16 L : 14

n : 15 Usia : > 60 -

74

n : 15 Usia : > 60

- 74

One leg balance,

tandem walking,

tandem standing, calf

raise, dan plantar flexi.

Tidak diberikan intervensi.

TUG p < 0,001 Quasy

Eksperimental Study

21. Faidah et al., 2020

Indonesia Tidak diketahui

n : 117 Usia : > 60

n : 117 Usia : > 60

Calf raise, plantar flexi,

tandem walking, sit to

Edukasi TUG p < 0,001

Kelompok intervensi :

Quasy Eksperimental

Study

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan stand, dan one

leg balance.

Pre 49,2 ± 7,5 Post 53,4 ±

4,1 Kelompok

control : Pre 46,9 ±

12,0 Post 48,4 ±

10,5 22. Iswati et al.,

2020

Indonesia P : 31 L : 21

n : 26 Usia : > 60

n : 26 Usia : > 60

Tandem walking, calf

raise, sit to stand, one leg

balance, dan sideways

walking.

Edukasi BBS p < 0,001 Quasy

Eksperimental Study

23. Saraswati et al., 2021

Indonesia P : 3 L : -

n : 3 Usia : 60 –

74

- Tandem

walking, sideways walking, one

leg balance, dan calf raise.

- TUG p < 0,001 Quasy

Eksperimental Study

Singkatan

P (Perempuan), L (Laki - laki), FES – I (Falls Efficacy Scale International), BBS (Berg Balance Scale International), TUG (The Time Up and Go Test), OMS (Ontario Modified Stratify), FRT (Functional Reach Test).

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan Tabel 4. 2 Tabel Detail Intervensi

No. Penulis, Tahun Frekuensi Durasi Waktu

1. Widagdo et al., 2021 3x/minggu 15 - 30 menit 3 minggu 2. Mujiadi et al., 2019 2x/minggu 30 menit 4 minggu 3. Siregar et al., 2020 3x/minggu 15 - 30 menit 8 minggu 4. Kiik et al., 2018 2x/minggu 30 menit 8 minggu 5. Purnamadyawati et al., 2020 3x/minggu 30 menit 8 minggu 6. Syapitri et al., 2016 3x/minggu 45 menit 6 minggu 7. Di Fronso et al., 2021 2x/minggu 15 - 30 menit 8 minggu 8. Nunes et al., 2021 2x/minggu 30 menit 4 minggu 9. Miko et al., 2018 3x/minggu 30 menit 6 minggu 10. Bjerk et al., 2019 3x/minggu 30 menit 4 minggu 11. Zhao et al., 2016 2x/minggu 30 menit 6 minggu 12. Gschwind et al., 2013 3x/minggu 30 menit 12 minggu 13. Mittaz et al., 2019 3x/minggu 15 - 30 menit 4 minggu 14. Kovacs et al., 2013 3x/minggu 30 menit 6 minggu 15. Boongird et al., 2017 2x/minggu 30 menit 4 minggu 16. Lee et al., 2013 2x/minggu 45 menit 4 minggu 17. Toots et al., 2018 3x/minggu 30 menit 6 minggu 18. Nurkuncoro et al., 2015 3x/minggu 30 menit 3 minggu 19. Astriyana et al., 2012 3x/minggu 30 menit 3 minggu 20. Priyanto et al., 2019 3x/minggu 30 menit 4 minggu 21. Faidah et al., 2020 3x/minggu 30 - 45 menit 8 minggu 22. Iswati et al., 2020 3x/minggu 30 - 45 menit 4 minggu 23. Saraswati et al., 2021 3x/minggu 30 menit 4 minggu

F. Pembahasan

Dalam mempertahankan keseimbangan tubuh, lansia memerlukan informasi mengenai posisi tubuh terhadap keadaan sekitarnya yang di dapat dari reseptor sensoris perifer yang terdapat pada sistem visual , vestibular, dan propioseptif. Dari ketiga reseptor ini, vestibular memiliki pengaruh yang sangat besar dalam mempertahankan keseimbangan, yang disusul oleh visual dan propioseptif.

Kondisi lingkungan di sekitar lansia terletak dalam keadaan stabil atau tidak stabil. Kondisi yang dapat mengakibtakan keadaan lingkungan menjadi tidak stabil seperti gerakan objek yang cepat, permukaan lantai yang bergerak,

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan permukaan pasir, busa dan sebagainya. Tubuh lansia memerlukan kontrol postural yang lebih besar dari lingkungan yang tidak stabil.

Keseimbangan menggambarkan dinamika postur untuk mencegah gerak yang tidak stabil. Keseimbangan dipengaruhi dari panca indera yang terdapat pada tubuh manusia. Hasil dari keseimbangan yaitu stabilisasi. Stabilisasi integrasi sensoris melibatkan visual, verstibular, dan somatosensoris (tactile dan proprioceptive). Stabilisasi penting untuk setiap gerak dan manipulasi (Vseteckova, 2017).

Risiko jatuh dapat menyebabkan bahaya secara fisik. Lansia mudah jatuh dapat diakibatkan dari beberapa faktor risiko yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu berdasarkan faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Adapun faktor intrinsik diantaranya gangguan musculoskeletal, sedangkan faktor ekstrinsik merupakan faktor dari lingkungan sekitarnya (Utami, 2017).

Berdasarkan dua puluh tiga literature yang telah di analisa, dapat disimpulkan bahwa latihan keseimbangan terbukti efektif untuk mengurangi risiko jatuh pada lansia. Latihan keseimbangan dapat dilakukan 2 – 3x/ minggu dengan durasi 15 – 45 menit. Latihan keseimbangan bertujuan untuk meningkatkan keseimbangan tubuh dan menurunkan risiko jatuh. Selain itu, latihan keseimbangan dapat meningkatkan kontrol postural dan keseimbangan yang dapat menurunkan risiko jatuh.

Faktor yang dapat mempengaruhi risiko jatuh pada lansia yaitu penurunan keseimbangan tubuh yang berdampak terhadap aktivitas dan tingkat kemandirian lansia. Keseimbangn tubuh yang optimal dan risiko jatuh yang rendah, dapat meningkatkan aktivitas lansia secara mandiri tanpa mengkhawatirkan risiko jatuh.

Pengukuran yang terdapat pada literature diantaranya The time up and Go Test (TUG), Falls Efficacy Scale International (FES – I), Ontario Modified Stratify, Berg Balance Scale (BBS), dan Functional Reach Test (FRT).

Gerakan pada latihan keseimbangan yang dilakukan untuk lansia mencakup one leg balance, tandem walking, tandem standing, sideways

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan walking, sit to stand, calf raise, plantar flexi, knee flexi, hip flexi, dan hip ekstensi.

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan

56 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil dari dua puluh tiga literature yang telah di analisa, dapat disimpulkan bahwa latihan keseimbangan dapat menurunkan risiko jatuh pada lansia. Selain itu latihan keseimbangan juga dapat meningkatkan keseimbangan postural, meningkatkan kekuatan otot pada ekstremitas bawah, dan dapat meningkatkan aktivitas fisik pada lansia. Desain penelitian yang ditemukan yaitu Randomized Controlled Trial (RCT) dan Quasy eksperimental study. Alat ukur yang digunakan dalam mengukur risiko jatuh yaitu The Time Up and Go Test (TUG), Falls Efficacy Scale International (FES – I), Ontario Modified Stratify, Berg Balance Test (BBS), dan Functional Reach Test. Gerakan latihan keseimbangan diantaranya one leg balance, tandem walking, tandem standing, sideways walking, sit to stand, calf raise, plantar flexi, knee flexi, hip flexi, dan hip ekstensi. Latihan keseimbangan diberikan 2-3x/minggu, dengan durasi 15 – 45 menit.

B. Saran

Adapun saran pada penelitian ini yaitu : 1. Bagi Akademis

Dapat disarankan bagi akademisi untuk memilih literature dalam tahun yang terbaru dan literatur terbaik berdasarkan sampel terbanyak dalam analisa latihan keseimbangan untuk mengurangi risiko jatuh pada lansia.

2. Bagi Umum / Masyarakat

Dapat disarankan bagi masyarakat untuk melakukan latihan keseimbangan pada lansia karena terbukti efektif dalam mengurangi risiko jatuh pada lansia, dapat meningkatkan keseimbangan postural, meningkatkan kekuatan otot pada ekstremitas bawah, dan dapat meningkatkan aktivitas fisik pada lansia. Dapat dilakukan penyuluhan

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan mengenai manfaat latihan keseimbangan untuk mengurangi risiko jatuh pada lansia.

3. Bagi Fisioterapi / Peneliti

Bagi peneliti disarankan untuk meneliti dengan sampel terbanyak agar mendapatkan hasil yang terbaik dan dapat dilakukan penelitian lanjutan mengenai latihan keseimbangan untuk mengurangi risiko jatuh pada lansia.

Sedangkan bagi fisioterapi, dapat menggunakan latihan keseimbangan dengan frekuensi 2 - 3x/minggu, selama 15 – 45 menit, untuk mengurangi risiko jatuh pada lansia.

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan

58

Daftar Pustaka

Arum, E., Putri, C., Herawati, L., & Oktaviano, Y. H. (2021). STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan Aerobic Exercise in Covid-19 Pandemic For A Better Cardiovascular, Respiration, and Body Immunity System STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan.

STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan, 10(1), 104–111.

https://doi.org/10.30994/sjik.v10i1.582

Astriyana, S., (2012). Pengaruh Latihan Keseimbangan Terhadap Penurunan Risiko Jatuh Pada Lansia.

Baharlouei, H., Salavati, M., Akhbari, B., Mosallanezhad, Z., Mazaheri, M., &

Negahban, H. (2013). Cross-cultural validation of the Falls Efficacy Scale International (FES-I) using self-report and interview-based questionnaires among Persian-speaking elderly adults. Archives of Gerontology and Geriatrics, 57(3), 339–344. https://doi.org/10.1016/j.archger.2013.06.005

Bjerk, M., Brovold, T., Skelton, D. A., Liu-Ambrose, T., & Bergland, A. (2019).

Effects of a falls prevention balance exercise programme on health-related quality of life in older home care recipients: A randomised controlled trial. Age and Ageing, 48(2), 213–219. https://doi.org/10.1093/ageing/afy192

Boongird, C., Keesukphan, P., Phiphadthakusolkul, S., Rattanasiri, S., &

Thakkinstian, A. (2017). Effects of a balance exercise program on fall prevention in older adults: A 12-month primary care setting, randomized controlled trial.

Geriatrics and Gerontology International, 17(11), 2157–2163.

https://doi.org/10.1111/ggi.13052

Chodzko-Zajko, W. J. (2013). ACSM’s exercise for older adults. ACSM’s Exercise for Older Adults, 1–237.

Costa, J. N. A., Ribeiro, A. L. A., Ribeiro, D. B. G., Neri, S. G. R., & Barbosa, D. F.

(2022). Balance Exercise for fall prevention in older adults : a randomized controlled crossover trial. December 2021.

di Fronso, S., Tamburrino, L., & Bertollo, M. (2021). The effects of balance exercise in older adults living in nursing homes. Sport Mont, 19(2), 3–9.

https://doi.org/10.26773/smj.210618

Emma Barry, R. G. (BMC Geriatrics 2014). Is the Timed Up and Go test a useful predictor of risk of falls in community dwelling older adults: a systematic review and meta- analysis. BMC Geriatrics .

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan Faidah, N., Kuswardhani, T., & Artawan E.P, I. W. G. (2020). Pengaruh Latihan

Keseimbangan Terhadap Keseimbangan Tubuh Dan Risiko Jatuh Lansia. Jurnal Kesehatan, 11(2), 100. https://doi.org/10.35730/jk.v11i2.428

Farlie, M. K., Robins, L., Haas, R., Keating, J. L., Molloy, E., & Haines, T. P. (2019).

Programme frequency, type, time and duration do not explain the effects of balance exercise in older adults: A systematic review with a meta-regression analysis. British Journal of Sports Medicine, 53(16), 996–1002.

https://doi.org/10.1136/bjsports-2016-096874

Galloza, J., Castillo, B., & Micheo, W. (2017). Benefits of Exercise in the Older Population. Physical Medicine and Rehabilitation Clinics of North America, 28(4), 659–669. https://doi.org/10.1016/j.pmr.2017.06.001

Gschwind, Y. J., Kressig, R. W., Lacroix, A., Muehlbauer, T., Pfenninger, B., &

Granacher, U. (2013). A best practice fall prevention exercise program to improve balance, strength / power, and psychosocial health in older adults : study protocol for a randomized controlled trial. Gschwind2013. 1–13.

https://doi.org/10.1186/1471-2318-13-105

Hermoso, A., Gutiérrez-Robledo, L. M., Harridge, S. D. R., Kirk, B., … Singh, M. F.

(2021). International Exercise Recommendations in Older Adults (ICFSR):

Expert Consensus Guidelines. Journal of Nutrition, Health and Aging, 25(7), 824–853. https://doi.org/10.1007/s12603-021-1665-8

Iswati (2020). Balance Exercise Untuk Mencegah Kejadian Jatuh Pada Lansia. Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 8 No. 1 Mei.

Izquierdo, M., Merchant, R. A., Morley, J. E., Anker, S. D., Aprahamian, I., Arai, H., Aubertin-Leheudre, M., Bernabei, R., Cadore, E. L., Cesari, M., Chen, L. K., de Souto Barreto, P., Duque, G., Ferrucci, L., Fielding, R. A., García

Kiik, S. M., Sahar, J., & Permatasari, H. (2018). PENINGKATAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA (LANSIA) DI KOTA DEPOK DENGAN LATIHAN KESEIMBANGAN. Jurnal Keperawatan Indonesia, 21(2), 109–116.

https://doi.org/10.7454/jki.v21i2.584

Kisner, C. dan Colby, LA. 2012. Therapeutic Exercise Foundations And Techniques Sixth Edition. Philadelphia: F. A. Davis Company

Kovács, É., Sztruhár Jónásné, I., Karóczi, C. K., Korpos, Á., & GONDOSraquo, T.

(2013). Effects of a balanse exercise program on balance, functional mobility and fall risk in older adults: A randomized controlled single-blind study. European Journal of Physical and Rehabilitation Medicine, 49(5), 639–648.

Lee, H. C., Chang, K. C., Tsauo, J. Y., Hung, J. W., Huang, Y. C., & Lin, S. I. (2013).

Effects of a multifactorial fall prevention program on fall incidence and physical

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan function in community-dwelling older adults with risk of falls. Archives of Physical Medicine and Rehabilitation, 94(4), 606-615.e1.

https://doi.org/10.1016/j.apmr.2012.11.037

Masitoh, I. (2013). Pengaruh Balance Exercise terhadap Keseimbangan Postural pada Lanjut Usia di Posyandu Abadi Sembilan Gonilan Sukoharjo. Jurnal Fisioterapi.

Diunduh dari www.schoolar.ac.id , tanggal 10 Januari 2018.

Mawaddah, N., Studi Keperawatan, P., & Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit, S. (n.d.).

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGARUH LATIHAN KESEIMBANGAN TERHADAP RISIKO JATUH PADA LANSIA DI UPT PESANGGRAHAN PMKS MOJOPAHIT MOJOKERTO.

Miko, I., Szerb, I., Szerb, A., Bender, T., & Poor, G. (2018). Effect of a balance- training programme on postural balance, aerobic capacity and frequency of falls in women with osteoporosis: A randomized controlled trial. Journal of Rehabilitation Medicine, 50(6), 542–547. https://doi.org/10.2340/16501977- 2349

Mitchell, R. J., Lord, S. R., Harvey, L. A., & Close, J. C. T. (2014). Associations between obesity and overweight and fall risk, health status and quality of life in older people. Australian and New Zealand Journal of Public Health, 38(1), 13–

18. https://doi.org/10.1111/1753-6405.12152

Mittaz Hager, A. G., Mathieu, N., Lenoble-Hoskovec, C., Swanenburg, J., De Bie, R.,

& Hilfiker, R. (2019). Effects balance exercise programmes regarding falls, quality of life and exercise-adherence in older adults at risk of falling: protocol for a randomized controlled trial. BMC Geriatrics, 19(1), 1–11.

https://doi.org/10.1186/s12877-018-1021-y

Mora, J. C., & Valencia, W. M. (2018). E x e rc i s e a n d O l d e r A d u l t s Geriatrics Preventive medicine Exercise Primary care Risk reduction behavior. Clinics in Geriatric Medicine. https://doi.org/10.1016/j.cger.2017.08.007

Mujiadi, & Mawaddah, N. (2019). Pengaruh Latihan Keseimbangan Terhadap Risiko Jatuh Pada Lansia Di Upt Pesanggrahan Pmks Mojopahit Mojokerto. Prosiding Seminar Nasional. Hasil Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Seri Ke-3 Tahun 2019, 3, 233–238.

National Health Service. (2014). Exercises for older people Exercise for older people Sitting Getting started.

Nunes De Almeida Costa, J., Lima, A., Ribeiro, A., Bueno, D., Ribeiro, G., & Neri, S.

(n.d.). Balance Exercise Circuit for fall prevention in older adults: a randomized controlled crossover trial Instalações Esportivas View project Obesity and falls

in older people View project.

https://www.researchgate.net/publication/356839382

Dokumen terkait