• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN KESEIMBANGAN UNTUK MENGURANGI RISIKO JATUH PADA LANSIA (LITERATURE REVIEW)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH LATIHAN KESEIMBANGAN UNTUK MENGURANGI RISIKO JATUH PADA LANSIA (LITERATURE REVIEW)"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menurut WHO, pada tahun 2025 jumlah lansia di dunia akan mencapai 1,2 miliar dan akan terus meningkat menjadi 2 miliar pada tahun 2050. WHO memperkirakan 75% populasi lansia akan berada di negara-negara berkembang pada tahun 2025, dan setengahnya akan berada di Asia. Latihan keseimbangan merupakan latihan fisik yang dilakukan untuk meningkatkan stabilitas tubuh dengan memperkuat kekuatan otot-otot ekstremitas bawah.

Tujuan dari latihan keseimbangan untuk lansia adalah untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk menghindari konsekuensi dari kecacatan mereka. Otak, otot, dan tulang bekerja sama untuk menjaga keseimbangan tubuh agar tidak terjatuh dan menjaga keseimbangan (Nurul, Mujiadi, 2019). Dengan mengurangi faktor risiko jatuh dan meningkatkan aktivitas fisik pada lansia, latihan keseimbangan sangat membantu mencegah jatuh pada lansia (Mittaz et al, 2019).

Latihan keseimbangan merupakan rangkaian gerakan yang dirancang untuk meningkatkan keseimbangan statis dan dinamis pada lansia (Maria Widagdo, Rambat Sambudi, 2021).

Rumusan Masalah

Program studi Fisioterapi Universitas Binawan, lingkungan (cahaya, lantai, permukaan tidak rata) dan alas kaki. Latihan keseimbangan yang diberikan dapat meningkatkan keseimbangan tubuh, mengurangi jatuh, dan meningkatkan kekuatan pada ekstremitas bawah.

Pertanyaan Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi tentang senam keseimbangan pada lansia dan mengetahui pengaruh senam keseimbangan terhadap penurunan risiko jatuh pada lansia.

TINJAUAN PUSTAKA

Lanjut Usia (Lansia)

  • Pengertian Lansia
  • Insiden dan Prevalensi Lansia
  • Patologi Pada Lansia

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan dengan masalah kesehatan akan berdampak buruk bagi masyarakat (Kemenkes, 2017). Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan Perubahan fisik pada sistem saraf yaitu respon menjadi lamban dan hubungan antar saraf berkurang, berat otak berkurang 10 - 20%, saraf sensorik menyempit menyebabkan penurunan respon fasial dan pendengaran, saraf olfaktorius dan gustatorik lebih kecil, lebih peka terhadap suhu, kurang tahan terhadap dingin, kurang peka terhadap sentuhan. Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan bersifat residual yang dapat mengakibatkan pernafasan menjadi lebih berat, penurunan kapasitas pernafasan maksimal, dan penurunan kedalaman pernafasan.

Perubahan sistem pencernaan, termasuk kehilangan gigi, penurunan kepekaan terhadap sensasi pengecapan, pelebaran kerongkongan, penurunan nafsu makan, penurunan keasaman lambung, gangguan peristaltik, konstipasi, dan penurunan fungsi penyerapan. h) Sistem kemih. Perubahan dalam sistem endokrin meliputi penurunan sintesis sebagian besar hormon (ACTH, TSH, FSH, dan LH) dan penurunan pelepasan hormon seks, termasuk estrogen, progesteron, dan testosteron. j) Sistem kulit. Program studi Fisioterapi di Universitas Binawan menyebabkan tulang memendek, persendian menjadi kaku dan membesar, tendon mengecil dan mengalami sklerosis, atrofi serat otot menyebabkan gerakan lambat, dan otot cenderung mudah kram dan gemetar.

Kursus fisioterapi di Universitas Binawan Lansia sering mencurigai tetangga mereka mencuri barang-barang mereka atau berencana membunuh mereka karena sejenis skizofrenia yang ditandai dengan kecurigaan.

Tabel 2. 3 Kategori Umur (Depkes RI, 2009)
Tabel 2. 3 Kategori Umur (Depkes RI, 2009)

Jatuh

  • Pengertian Jatuh
  • Klasifikasi Jatuh
  • Insiden dan Prevalensi Jatuh Pada Lansia
  • Etiologi Jatuh Pada Lansia
  • Faktor Risiko Jatuh
  • Problematika berdasarkan Internasional Classification of Functioning,
  • Komplikasi Jatuh

Penyakit yang dikenal dengan sindrom Diogenes ini ditandai dengan munculnya perilaku yang sangat mengganggu pada lansia. Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan Penyebab utama kecelakaan jatuh adalah lingkungan yang berbahaya, seperti penerangan yang kurang memadai, lantai yang licin dan permukaan lantai yang tidak rata. Saat seseorang berusia di atas 75 tahun, risiko jatuh meningkat menjadi 35%, dari 25% saat berusia 70 tahun (Stanley dan Patricia, 2012).

Penyebab jatuh pada lansia dapat berupa gangguan penglihatan dan pendengaran, kondisi medis yang serius, takut jatuh, riwayat jatuh, dan disorientasi lingkungan. Gangguan keseimbangan dan berkurangnya kekuatan otot pada tungkai bawah, yang ditandai dengan kelemahan fisik dan gaya berjalan. Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan berjalan lemah, gangguan ekstremitas bawah (kaki), memakai alas kaki yang tidak nyaman, gangguan penglihatan dan pendengaran, kondisi medis yang serius, dan masalah medis juga dapat menyebabkan jatuh (Willians, Perry, & Watkins, 2010).

Masalah berdasarkan International Classification of Functioning, Disability and Health (ICF) pada Lansia Fungsi, Disabilitas dan Kesehatan (ICF) pada Lansia.

Latihan Keseimbangan

  • Pengertian Latihan Keseimbangan
  • Latihan Keseimbangan Terhadap Keseimbangan Tubuh
  • Komponen Pengontrol Keseimbangan
  • Manfaat Latihan Keseimbangan Pada Lansia
  • Indikasi Latihan Keseimbangan

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan pergerakan barang yang cepat, permukaan lantai yang bergerak, permukaan pasir dan buih, termasuk benda yang bergerak cepat, permukaan lantai yang bergerak, permukaan pasir dan sebagainya. Visual memberikan kontribusi penting untuk keseimbangan, karena mereka memberikan informasi tentang lingkungan seseorang, posisi, arah dan jarak gerakan, serta kecepatan mereka bergerak. Karena banyak refleks postural dari sistem vestibular juga dapat dipicu oleh rangsangan atau penglihatan, mereka dapat membantu mengkompensasi beberapa fungsi vestibular yang hilang.

Sistem vestibular adalah sistem reseptor yang terletak di telinga bagian dalam dan memberikan informasi tentang gerakan kepala dan mata. Karena cepat bereaksi, sistem vestibular mampu membantu menjaga keseimbangan tubuh dengan melakukan kontrol terhadap otot postural (Watson & Black, 2008). Sistem ini sangat penting untuk keseimbangan dan kontrol motorik, memberikan informasi tentang kontak tubuh dan posisi.

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan Saat berpindah dari satu postur ke postur lainnya, keseimbangan diperlukan untuk menjaga posisi dan stabilitas seseorang (Supriyono, 2015).

Dosis Latihan Keseimbangan Pada Lansia

Lansia perlu berlatih keseimbangan karena ini membantu mereka menjaga keseimbangan saat senior bergerak atau berdiri diam. Latihan keseimbangan sangat penting bagi lansia karena membantu menjaga kestabilan tubuh, yang mencegah jatuh. Mereka juga membantu lansia menjadi mandiri, memungkinkan mereka untuk meningkatkan kemampuan mereka dan menghindari efek yang timbul akibat ketidakmampuan mereka untuk melakukan hal-hal tertentu.

Kemampuan tubuh untuk menjaga keseimbangan dan menghindari jatuh tergantung pada koordinasi otak, otot, dan rangka (Nurkuncoro, 2015). Intensitas latihan adalah jumlah kekuatan fisik yang dinyatakan sebagai persentase maksimum yang dapat digunakan tubuh untuk melakukan suatu aktivitas.

Gerakan Latihan Keseimbangan

Berjalanlah dalam garis lurus dengan melangkahkan kaki kanan ke depan dan letakkan di depan kaki kiri hingga ibu jari kaki kiri menyentuh tumit kanan. Letakkan satu kaki tepat di depan kaki lainnya dengan menyentuhkan tumit ke ujung kaki dan menahannya.

Gambar 2. 2 Tandem Walking  Sumber : (Exercise for Older People)
Gambar 2. 2 Tandem Walking Sumber : (Exercise for Older People)

Alat Ukur Risiko Jatuh

  • The Time Up and Go Test (TUG)
  • Ontario Modified Stratify
  • Falls Efficacy Scale International (FES – I)
  • Berg Balance Scale (BBS)
  • Functional Reach Test (FRT)

Tujuan dari Berg Balance Scale adalah untuk mengukur keseimbangan pada lansia dengan gangguan fungsi keseimbangan, menentukan resiko jatuh pada lansia (rendah, sedang atau tinggi) dan menilai kemampuan klien mempertahankan posisi. 2 : Mampu berdiri dengan menopang tangan setelah beberapa kali percobaan 1 : Memerlukan sedikit bantuan untuk berdiri dengan stabil. 1: Mencoba beberapa kali untuk berdiri selama 30 detik tanpa bantuan 0: Tidak dapat berdiri selama 30 detik tanpa bantuan.

2 Mampu duduk selama 30 detik 1 : Dapat duduk selama 10 detik 0 : Tidak dapat duduk tanpa penyangga selama 10 detik Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan 2 : Kontrol gerakan duduk dengan menyangga hamstring pada kursi 1 : Duduk mandiri namun dengan gerakan duduk yang tidak terkontrol. 4: Mampu menempatkan kaki secara mandiri dan berdiri selama 1 menit 3: Dapat menempatkan kaki secara mandiri dan berdiri selama 1 menit di bawah pengawasan.

1: Tidak dapat mengambil, mencoba beberapa kali dengan pengawasan 0: Tidak dapat mengambil, dan membutuhkan bantuan agar tidak jatuh. Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan 3: Menengok ke belakang satu sisi baik, dan sisi lain tidak baik. 2: Mampu menempatkan secara mandiri dalam langkah kecil selama 30 detik 1: Membutuhkan bantuan untuk menempatkan tetapi membutuhkan waktu 15 detik 0: Kehilangan keseimbangan saat menempatkan dan berdiri.

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan c) Pasien diinstruksikan untuk berdiri di samping tetapi tidak menyentuh dinding dan mendekatkan lengan ke dinding dalam posisi fleksi bahu 900 dengan kepalan atau kepalan tangan tertutup.

Tabel 2. 6 Interpretasi TUG Usia 75 – 89 Tahun
Tabel 2. 6 Interpretasi TUG Usia 75 – 89 Tahun

Kerangka Konsep

METODE PENELITIAN

  • Desain Penelitian
  • Strategi Pencarian Literature
    • Database Pencarian
    • Kata Kunci
  • Kriteria Inklusi dan Eksklusi
  • Analisa Data
  • Etika Penelitian
  • Hasil yang diharapkan

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan tentang manfaat latihan keseimbangan untuk menurunkan risiko jatuh pada lansia. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian latihan keseimbangan untuk menurunkan risiko jatuh pada lansia. Hasil Hasil penelitian ini adalah bahwa latihan keseimbangan terbukti efektif dalam menurunkan risiko jatuh pada lansia.

Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan keseimbangan terhadap risiko jatuh pada lansia. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan keseimbangan terhadap keseimbangan untuk menurunkan risiko jatuh pada lansia. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan keseimbangan terhadap pencegahan jatuh pada lansia.

Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan keseimbangan terhadap pencegahan jatuh pada lansia. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah pengaruh latihan keseimbangan terhadap pencegahan jatuh pada lansia. Hasil Hasil penelitian ini adalah pemberian latihan keseimbangan dapat menurunkan risiko jatuh pada lansia.

Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan keseimbangan terhadap mobilitas fungsional dan risiko jatuh pada lansia. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan keseimbangan terhadap penurunan risiko jatuh pada lansia. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan keseimbangan terhadap risiko jatuh pada lansia.

Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan keseimbangan pada lansia risiko jatuh. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan keseimbangan terhadap penurunan risiko jatuh pada lansia.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pencarian

20 literatur ditemukan di Google Scholar, 5 literatur ditemukan di Science Direct, literatur ditemukan di PEDro 2 dan literatur ditemukan di Pubmed 3.

Karakteristik Studi

Intervensi

Outcome / Pengukuran

PRISMA Flowchart

Pembahasan

Judul Pengaruh pelatihan keseimbangan pada keseimbangan untuk mengurangi resiko jatuh pada lansia di UPT Dinas Sosial. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang pengaruh latihan keseimbangan terhadap pencegahan jatuh pada lansia. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan keseimbangan terhadap risiko jatuh dan kualitas hidup pada lansia.

Hasil Hasil penelitian ini adalah latihan keseimbangan dapat menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lansia. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan keseimbangan terhadap risiko jatuh pada lansia. Hasil Hasil dari penelitian ini adalah latihan keseimbangan dapat meningkatkan keseimbangan tubuh dan mengurangi resiko jatuh.

Latihan fisik Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan dapat meningkatkan keseimbangan dan mengurangi resiko jatuh pada lansia.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hasil dari dua puluh tiga literatur yang dianalisis dapat disimpulkan bahwa latihan keseimbangan dapat menurunkan risiko jatuh pada lansia. Selain itu, latihan keseimbangan juga dapat meningkatkan keseimbangan postural, meningkatkan kekuatan otot pada tungkai bawah dan meningkatkan aktivitas fisik pada lansia. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur risiko jatuh adalah The Time Up and Go Test (TUG), Falls Efficacy Scale International (FES – I), Ontario Modified Stratify, Berg Balance Test (BBS), dan Functional Reach Test.

Gerakan latihan keseimbangan meliputi keseimbangan kaki, berjalan tandem, berdiri tandem, berjalan menyamping, duduk berdiri, mengangkat betis, plantar fleksi, fleksi lutut, fleksi pinggul, dan ekstensi pinggul.

Saran

Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh latihan keseimbangan terhadap kejadian jatuh pada lansia. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan keseimbangan terhadap keseimbangan tubuh untuk menurunkan risiko jatuh pada lansia.

Gambar

Tabel 2. 1 Klasifikasi Lansia (WHO, 2013)
Tabel 2. 3 Kategori Umur (Depkes RI, 2009)
Gambar 2. 2 Tandem Walking  Sumber : (Exercise for Older People)
Gambar 2. 3 Tandem Standing  Sumber : (Exercise for Older Adults)
+6

Referensi

Dokumen terkait

Although the number of the host that generates background traffic is same, the more number of switches connected to the host increased the value of delay because using the