METODE PENELITIAN
A. Pendekatan/Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dalam bentuk studi kasus untuk mengeskplorasi masalah asuhan keperawatan keluarga pada anak dengan thalasemia. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan asuhan keperawatan keluarga yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pendekatan
B. Subyek Penelitian
Untuk subjek yang digunakan penulisan, penulis menggunakan dua orang responden dari dua keluarga yang memiliki anak penderita thalasemia.
Kriteria untuk sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Subyek dua orang klien anak dengan diagnose medis Thalasemia 2. Subyek klien anak yang berusia kurang dari 19 tahun
3. Telah mendapatkan izin dari orang tua/keluarga klien C. Definisi Operasional
1. Thalassemia
Thalassemia adalah penyakit kelainan darah yang diakibatkan oleh faktor genetik dan menyebabkan protein yang ada didalam sel darah merah (Hemoglobin) tidak berfungsi secara normal. Pada kasus ini, untuk menentukan thalassemia yaitu berdasarkan diagnose medis dan tercatat didalam rekam medik pasien.
2. Asuhan keperawatan keluarga
Merupakan suatu proses kegiatan dalam praktik keperawatan yang diberikan pada keluarga, untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yaitu: Pengkajian, diagnose keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.
D. Lokasi dan Waktu Penelitian
Studi kasus ini dilakukan dirumah keluarga masing-masing responden di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Samarinda Balikpapan Utara dan Puskesmas Sepinggan Balikpapan selatan dalam waktu 2 minggu.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur studi kasus pada karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Karya tulis ilmiah disetujui oleh penguji
2. Meminta izin untuk pengumpulan data dengan metode studi kasus melalui surat izin pelaksanaan studi kasus kepada pihak Puskesmas serta keluarga
3. Membina hubungan saling percaya kepada responden, memberikan informasi singkat tentang tujuan dan manfaat studi kasus kepada responden atau penjelasan untuk mengikuti pelaksanaan tindakan keperawatan. Agar berpartisipasi dalam studi kasus ini, lembar persetujuan (informed consent) untuk di tanda tangani.
4. Meminta keluarga responden yang setuju untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan karya tulis ilmiah tersebut.
5. Melakukan pemeriksaan fisik pada klien anak dengan Thalasemia.
6. Merumuskan diagnosa pada klien anak dengan Thalasemia.
7. Menentukan intervensi keperawatan sesuai dengan maslah keperawatan.
8. Melakukan evaluasi segera setelah tindakan dilakukan dan rekapitulasi serta kesimpulan dari observasi dan analisa status kesehatan selama 5 hari dengan melihat tujuan yang telah tercapai
F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
1) Menanyakan identitas anggota keluarga responden.
2) Menanyakan riwayat penyakit dan tahap perkembangan keluarga responden.
3) Menanyakan pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita responden.
4) Menanyakan tentang stress dan koping keluarga responden.
5) Menanyakan harapan keluarga terhadap adanya asuhan keperawatan keluarga.
b. Observasi
1) Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi).
2) Pengukuran Tanda-tanda Vital.
3) Dokumentasi asuhan keperawatan.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Alat atau instrumen pengumpulan data menggunakan format pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga yang di sepakati di lingkungan
prodi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kaltim.
G. Keabsahan Data
Keabsahan data untuk membuktikan kualitas data atau informasi yang diperoleh dalam penelitian sehingga menghasilkan data dengan validitas tinggi. Keabsahan data pada penelitian ini ditentukan oleh integritas peneliti, yaitu dalam melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif pada klien anak dengan Thalasemia, keabsahan data dilakukan dengan memperpanjangwaktu pengamatan/tindakan, sumber informasi tambahan menggunakan triangulasi dari tiga sumber utama yaitu klien anak dengan Thalasemia, perawat dan orang tua/keluarga klien anak yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
H. Analisa Data
Pada studi kasus, analisis data diolah menggunakan aturan-aturan yang disesuaikan dengan pendekatan studi kasus asuhan keperawatan. Dalam analisis data, data yang dikumpulkan dikaitkan dengan konsep, teori, prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah keperawatan. Cara menganalisis data:
1. Validasi data, teliti kembali data yang terkumpul
2. Mengelompokkan data berdasarkan kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual 3. Membandingkan data-data hasil pengkajian, diagnosa, intervensi,
implementasi dan evaluasi keperawatan yang abnormal dengan konsep teori antara 2 responden
4. Membuat kesimpulan tentang masalah keperawatan yang ditemukan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam 2 lokasi yang berbeda. Keluarga 1 dilakukan di wilayah kerja puskesmas sepinggan baru, jalan marsma iswahyudi Rt 23 No.115, sepinggan, Kecamatan Balikpapan selatan sedangkan keluarga 2 dilakukan di wilayah kerja puskesmas gunung samarinda jalan indrakila No.100 Rt.24 Gn.Samarinda Kecamatan Balikpapan utara.
2. Pengkajian
Tabel 4.1
Hasil Pengkajian keluarga dengan anak thalasemia di Wilayah kerja puskesmas sepinggan Balikpapan Selatan dan Wilayah kerja
puskesmas gunung samarinda
Data Anamnesis Keluarga 1 An.N Keluarga 2 An.I Data Keluarga Nama kepala keluarga Tn.F .
Alamat, Balikpapan
selatan,sepinggan Jln prona 3.
Suku Banjar batak. Bahasa sehari hari yang digunakan,bahasa Indonesia. pelayanan kesehatan terdekat dari rumah adalah puskesmas sepinggan baru dengan jarak sekitar 900 meter, alat transportasi yang ada dirumah adalah motor.
Nama kepala keluarga Tn.B . Alamat Balikpapan utara gunung samarinda strat 3 No 52 Rt 26. Suku jawa, bahasa sehari hari bahasa Indonesia.
Pelayanan kesehatan terdekat dari rumah adalah puskesmas gunung samarinda dengan jarak 700 meter, alat
transportasi yang ada dirumah adalah motor.
Data Keluarga Tn.F 41 tahun sebagai KK, pendidikan terakhir SMA bekerja sebagai karyawan swasta, penampilan umum sehat, tidak ada riwayat alergi.
Ny.S 40 tahun sebagai ibu pendidikan terakhir SMP bekerja sebagai karyawan swasta , status
Tn B 47 tahun sebagai KK, pendidikan terakhir SMA bekerja sebagai karyawan swasta, riwayat penyakit adalah jantung dan telah pasang ring 1 ditahun 2017,saat ini Tn B sedang bekerja diluar kota.
kesehatan pernah mengalami preklamsia saat kehamilan anak terakhir, dan dilakukan operasi section caesaria, saat ini Tekanan darah 130/70 mmhg. Tidak ada riwayat alergi.
TB : 167 cm BB: 85 kg
An.H perempuan sebagai anak pertama, meninggal ditahun 2018 di usia 14 tahun dikarenakan sakit. Keluarga tidak mengetahui pasti diagnosa medis An.H. An.H saat itu sering mengeluh perutnya sakit dan lemas, An.H sering pingsan saat aktifitas di sekolah.
Kondisi terakhir saat An.H meninggal dunia perut tampak membesar. An.H sempat dibawa kerumah sakit, dan langsung masuk ruang PICU dua hari kemudian An.H meninggal dunia An.K laki-laki 12 tahun sebagai anak kedua, pendidikan saat ini SD status imunisasi lengkap, penampilan umum sehat, tidak ada riwayat penyakit/alergi, tidak ada keluhan kesehatan. TB:
140cm BB : 38kg
An.N sebagai anak 11 tahun pendidikan saat ini SD , status imunisasi lengkap. Keadaan kesehatan saat ini di diagnosis medis thalasemia sejak usia 13 bulan dan rutin tiap 1 bulan sekali melakukan transfusi darah di RSKD. tidak ada riwayat alergi. TB 130cm BB 25kg.
Penampilan umum saat ini tampak pigmentasi kulit meningkat terlihat kehitaman, tidak keluhan kesehatan saat ini yang dirasa.
By.A laki laki sebagai Anak terakhir usia 1 minggu persalinan secara sectio caesaria dengan berat 3000g menangis spontan.
Ny.S 46 tahun sebagai ibu pendidikan terakhir SMA tidak bekerja, tidak ada riwayat penyakit penampilan umum sehat ,tidak riwayat alergi
TD : 130/80 mmhg TB : 160cm BB 60kg
Tn.R 25 tahun sebagai anak pertama saat ini telah menikah dan telah memiliki rumah sendiri,orang tua mengatakan saat kecil tidak ada riwayat penyakit dan status imunisasi lengkap
An.A 18 tahun laki-laki sebagai anak kedua, Pendidikan saat ini SMA, penampilan umum sehat, ia mengatakan tidak riwayat penyakit,tidak ada keluhan kesehatan,penampilan umum sehat.
TD:120/70 mmhg TB:172 cm BB: 65kg. status imunisasi lengkap
An.I 14 tahun perempuan sebagai anak terakhir, pendidikan saat ini SMP, status imunisasi lengkap.
Keadaan kesehatan saat ini di diagnosis medis Thalasemia sejak usia 3 bulan dan rutin tiap 1 bulan sekali transfusi darah di RSKD.tidak ada riwayat alergi. Ia mengatakan telah menstruasi dan mengeluh menstruasi tidak rutin hanya 2 bulan sekali, TB: 150 cm BB: 39kg
Riwayat dan tahap
perkembangan keluarga
Keluarga An.N dengan tipe keluarga inti. Keluarga saat ini berada pada tahap keluarga IV yaitu keluarga dengan anak sekolah, dimana An.N saat ini berusia 11 tahun. Beberapa tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi karena An.N dapat bersosialsisasi dengan teman sebaya nya, dalam urusan sekolah orang tua mengatakan selalu mendampingi anaknya saat mengerjakan tugas sekolahnya disela waktu kesibukan orang tua yang sama sama bekerja. Orang tua mengatakan selalu berusaha memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anak anaknya dengan cara tidak membiasakan membeli makanan cepat saji, dan selalu menemanin An.N untuk kontrol dan transfusi darah setiap bulan Riwayat penyakit awalnya diketahui saat An.N berusia 13 bulan saat itu an.N dirawat dirumah sakit dengan keluhan awal, an.N tampak lemah,pucat dan perut membesar. Saat dirumah sakit hasil Laboraturium Hb 4 dan terjadi pembesaran limfe(splenomegali) dan sejak saat itu an.N rutin untuk transfusi darah.
Keluarga An.I dengan tipe keluarga inti. Keluarga saat ini berada pada tahap keluarga VI yaitu keluarga yang melepaskan anak usia muda beebrapa tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi, keluarga membantu anak pertama telah berumah tangga dan tinggal terpisah
Riwayat penyakit awalnya diketahui saat An.I berusia 3 bulan kelainan yang dilihat oleh orang tua saat itu,anak tampak pucat,lemas dan tidak mau ASI. Anak di rawat di RSKD dan dilakukan pemeriksaan laboratorium saat itu Hb 5 gr/dl Sejak saat itu anak di diagnosis medis thalasemia, dan rutin transfusi tiap 1 bulan sekali
Rumah dan
Sanitasi lingkungan
Tempat tinggal keluarga An.N memiliki luas 36 meter persegi bangunan tersebut milik sendiri, memiliki 2 kamar, 1 ruang tamu menyatu dengan ruang keluarga,1 dapur, 1 kamar mandi dan wc.
Penerangan/ventilasi cukup, lantai rumah tampak bersih hal ini terlihat dari tidak ada kotoran pada lantai, lantai rumah menggunakan keramik,dinding rumah terbuat dari beton. Saluran buang limbah ke parit, sumber air bersih PDAM, menggunakan jamban tangki septik, tidak mencemari sumber air minum,
Tempat tinggal keluarga An.I memiliki luas 24 meter persegi bangunan tersebut milik sendiri warisan dari orang tua. Memiliki 2 kamar,1 ruang tamu menyatu dengan ruang keluarga,1 kamar mandi dan wc. Penerangan/ventilasi cukup, lantai rumah tampak bersih hal ini terlihat dari tidak ada kotoran pada lantai,lantai rumah dari semen yang dilapisi karpet plastil, dinding rumah terbuat dari beton.Saluran buang limbah ke parit,sumber air bersih
jamban tidak berbau, tidak mencemari tanah disekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan, dilengkapi dinding dan atap, tersedia air, sabun dan alat pembersih. Tempat sampah tersedia dirumah.
PDAM,menggunakan jamban tangki septik,tidak mencemari sumber air minum,jamban tidak berbau,tidak mencemari tanah disekitarnya,mudah dbersihkan dan aman digunakan, dilengkapi dinding dan atap, tersedia air, sabun, dan alat pembersih. Tempat sampah tersedia.
PHBS di rumah tangga
PHBS dirumah tangga sudah cukup baik, persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan, bayi diberi asi eksklusif, terdapat posyandu di lingkungan rumah. Terdapat sumber air bersih yang digunakan untuk keperluan sehari hari, pembungan sampah dilakukan di tempat pembuangan akhir.
Lingkungan rumah tampak bersih walau tidak ada perkarangan, dikarenakan jarak antar rumah yang berdekatan, mengkonsumsi lauk pauk dan sayur tiap hari, buah buahan tidak setiap hari.
Menggunakan jamban sehat.
Selalu diberikan Abate oleh kader setempat. Kepala keluarga merokok tetapi tidak di dalam rumah.
PHBS dirumah tangga cukup, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, terdapat posyandu di lingkungan rumah.Terdapat sumber air bersih yang digunakan untuk keperluan sehari-hari,
pembuangan sampah
dilakukan ditempat pembugan akhir. Lingungan rumah tampak bersih, tidak ada lahan perkarangan, mengkonsumsi lauk pauk dan sayur tiap hari,konsumsi buah buahan tidak setiap hari. Mengunakan jamban sehat. Selalu diberikan Abate oleh kader setempat.
Ada yang merokok di dalam rumah.
Struktur keluarga Keluargan An.N komunikasi menggunakan bahasa Indonesia.
Keluarga mengatakan jika ada anggota keluarga yang mengalami masalah, diajak untuk bercerita apa masalahnya lalu didiskusikan untuk mencari jalan keluar. Dalam pengambilan keputusan Tn.F sebagai kepala keluarga lah yang lebih banyak berperan, Tn.F dan Ny.S sama sama bekerja dalam mencari nafkah, saat orang tua bekerja anak di titipkan dirumah neneknya, saat ini Ny.S sedang dalam keadaan cuti. Keluarga menganut agama islam dan orang tua mengajarkan anaknya untuk sopan santun.
Keluarga An.I komunikasi
menggunakan bahasa
Indonesia. Keluarga mengatakan jika ada masalah di dalam keluarga selalu berdiskusi dalam pengambilan keputusan Tn.B dan anak pertama yang lebih banyak berperan. Anak pertama telah menikah dan mempunyai 1 anak perempuan.
Tn.B sering berada di luar kota dalam urusan pekerjaan.
Keluarga menganut agama islam dan orang tua mengajarkan anaknya untuk hormat kepada orang yang usia nya lebih tua.
Fungsi keluarga Keluarga Tn.F selalu Keluarga Tn.B selalu
memperhatikan anggota keluarganya satu sama lain, Ny.S selalu memenuhi kebutuhan rumah tangga seperti memasak dan mencuci dan membersihkan rumah dan menyiapkan keperluan suami dan anak.
Keluarga meyakini pengobatan yang disediakan dipelayanan kesehatan.
Ny. S mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit biasanya dibawa ke puskesmas.
Masalah kesehatan yang saat ini di alami oleh keluarga adalah An.N mengidap penyakit thalasemia, dan orang tua saling bergantian untuk menjaga An.N saat waktunya untuk kontrol ataupun transfusi darah dirumah sakit, keluarga menggunakan fasilitas kesehatan terdekat di rumah saat ada masalah kesehatan di anggota keluarga
memperhatikan anggota keluarganya satu sama lain, Ny.S membagi tugas dirumah untuk anak-anaknya saling bergantian membersihkan rumah. seperti memasak dan mencuci dan membersihkan rumah dan menyiapkan keperluan suami dan anak.
Keluarga meyakini
pengobatan yang disediakan dipelayanan kesehatan.
Ny. S mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit biasanya dibawa ke puskesmas.
Masalah kesehatan yang saat ini di alami oleh keluarga adalah Tn.B dengan riwayat penyakit jantung dan An.I
mengidap penyakit
thalasemia. Ny.S yang selalu menemani An.I dalam menjalani pengobatannya yang harus rutin tiap 1 bulan sekali kontrol dan transfusi darah.
Stress dan Koping Keluarga
Bagi Keluarga Tn.F masalah di dalam keluarga harus segera diselesaikan dan harus tetap di hadapi dengan lapang dada.
Keluarga kehilangan anak pertama ditahun 2018 saat berusia 14 tahun di karenakan sakit, tapi saat ini keluarga sudah ikhlas, walau terkadang Ny.S masih sering menangis saat menceritakan tentang anaknya yang telah meninggal. Ny. S mengatakan yang menjadi pikiran saat ini adalah bagaimana masa depan An.N yang harus seumur hidup menjalani transfusi darah tampak rasa kekhawatiran dari Ny.S untuk keadaan kesehatan An.N kedepannya dan juga Ny.S mengatakan khawatir tidak bisa merawat An.N dengan baik
Keluarga Tn.B bila menemukan masalah mereka
akan memecahkannya
bersama, selain itu mereka juga mencari informasi dan memelihara hubungan baik dengan masyarakat sekitar.
Keluarga Tn.B juga selalu berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa.
Kemampuan Tugas Kesehatan Keluarga
1. Kemampuan keluarga dalam Mengenal Masalah Kesehatan Keluarga mengatakan tidak tau penyebab pasti dari thalasemia, Keluarga mengatakan tidak mengetahui kalau thalasemia merupakan penyakit keturunan.
Keluarga hanya mengetahui thalasemia merupakan penyakit seperti anemia (kekurangan darah). Ny.S tidak bergabung di dalam grup POPTI (persatuan orang tua penyandang thalasemia Indonesia)
2. Kemampuan keluarga dalam Mengambil keputusan
Keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan, Keluarga rutin tiap bulan sekali menemani An.N untuk kontrol dan transfusi darah
3. Kemampuan keluarga
dalam merawat
anggota keluarga yang sakit
Keluarga penuh perhatian kepada anggota keluarga yang sakit, perawatan yang telah dilakukan keluarga untuk merawat An.N dengan rutin mengingatkan An.N untuk mengkonsumsi obat nya dan selalu menemani An.N saat transfusi darah. Keluarga mengetahui kulit An.N kehitaman karna efek transfusi darah, tetapi keluarga tidak melakukan perawatan khusus untuk kulit An.N
4.Kemampuan keluarga dalam Memodifikasi lingkungan Keadaan rumah tampak rapi dan bersih. Ventilasi dan penerangan di dalam rumah cukup.
5.Keluarga mampu
Memanfaatkan fasilitas kesehatan
Keluarga mempercayai petugas kesehatan,Keluarga
memanfaatkan puskesmas
1. Kemampuan keluarga dalam Mengenal Masalah Kesehatan
Keluarga dapat menjelaskan tentang thalasemia, keluarga mengetahui bahwa thalasemia
merupakan penyakit
keturunan. Keluarga mengatakan keinginan untuk mengetahui lebih tentang penyakit thalasemia
2. Kemampuan keluarga
dalam Mengambil
keputusan
Keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan, Keluarga rutin tiap bulan sekali menemani An.I untuk kontrol dan transfusi darah.
3. Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga penuh perhatian kepada anggota keluarga yang sakit, perawatan yang telah dilakukan keluarga untuk merawat An.I dengan rutin mengingatkan An.I untuk mengkonsumsi obat nya serta tampak keluarga langsung menyediakan obat An.I dan mencatat jadwal tanggal An.I harus transfusi darah dan juga selalu menemani An.I saat transfusi darah. Perilaku keluarga dalam merawat An.I telah sesuai anjuran tidak ada penyimpangan
4. Kemampuan keluarga dalam Memodifikasi lingkungan
Keadaan rumah tampak rapi dan bersih. Ventilasi dan penerangan di dalam rumah cukup.
5.Keluarga mampu Memanfaatkan fasilitas kesehatan
Keluarga mempercayai petugas kesehatan,Keluarga
terdekat jika ada anggota keluarga yang sakit dan meminta surat rujukan dari puskesmas tiap bulan jika akan kontrol ke RSKD
memanfaatkan puskesmas terdekat jika ada anggota keluarga yang sakit dan rutin tiap bulan untuk kontrol di RSKD
Tabel 4.2
Hasil pemeriksaan fisik anak dengan thalasemia di Wilayah kerja Puskesmas sepinggan Balikpapan Selatan dan Wilayah kerja
Puskesmas gunung samarinda.
Pemeriksaan Keluarga 1 An.N Keluarga 2 An.I
Tanda-tanda vital Suhu : 36
Respirasi : 22 x/menit Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36,5
Respirasi : 20 x/menit Nadi : 85 x/menit
Berat badan 25 kg 39 kg
Tinggi badan 130 cm 150 cm
Lila 17 cm 18 cm
Kesadaran Compos mentis Compos mentis
Kepala Rambut hitam panjang, mudah
dicabut, tampak bersih, tidak ada kelainan, tidak ada bekas luka,
Rambut hitam pendek, tidak rontol, tampak bersih, tidak ada kelainan, tidak ada bekas luka.
Mata mata lengkap, simetris kanan dan kiri kornea mata jernih kanan dan kiri, kongjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, kelopak mata tidak ada pembengkakan, adanya reflek cahaya pupil, iris kanan dan kiri berwarna hitam,
Mata lengkap simetris kanan dan kiri,kornea mata jernih, konjungtuva tidak anemis,s klera ikterik, kelopak mata tidak ada pembengkakan, adanya reflek cahaya pupil, iris kanan dan kiri berwarna hitam.
Telinga bentuk telinga sedang simetris kanan dan kiri, lubang telinga bersih,tidak serumen berlebih, pendengaran berfungsi dengan baik,
Bentuk telinga sedang simetris kanan dan kiri, lubang telinga
Hidung Bersih,tidak ada secret,tidak ada kelainan
Bersih,tidak ada
secret,tidak ada kelainan.
Mulut Tidak ada stomatitis, gigi tidak ada yang berlubang, bibir tampak kehitaman. tidak terdapat caries pada gigi, uvula letak simetris ditengah
Tidak ada stomatitis, gigi geraham berlubang 1, gusi sering berdarah, tidak ada careis gigi, uvula letak ditengah simetris, bibir tidak pucat
Leher/tenggorokan Tidak ada kelenjar tiroid dan tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Tidak ada kelenjar tiroid dan tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada dan paru paru Pergerakan dada tampak simetris, Pergerakan dada tampak
vesikuler, tidak suara nafas tambahan, tidak ada keluhan sesak nafas.
simetris, vesikuler, tidak suara nafas tambahan, tidak ada keluhan sesak nafas.
Abdomen Bentuk abdomen bulat dan datar, benjolan /massa tidak ada pada perut, tidak tampak bayangan pembuluh darah pada abdomen, tidak ada luka operasi.
Bentuk abdomen bulat dan datar, benjolan / massa tidak ada pada perut, tidak tampak bayangan
pembuluh darah pada abdomen, tidak ada luka operasi.
Ekstermitas kemampuan pergerakkan sendi lengan dan tungkai baik (Pasien mampu menggerakkan dengan bebas tanpa keluhan, kekuatan otot baik: 5 5 5 5 (Mampu menahan dorongan kuat),
kemampuan pergerakkan sendi lengan dan tungkai baik (Pasien mampu menggerakkan dengan bebas tanpa keluhan, kekuatan otot baik : 5 5 5 5 (Mampu menahan
dorongan kuat) Kulit Peningkatan pigmentasi kulit
warna kulit kehitaman, turgor kulit elastis, kelembapan kulit kurang
Warna kulit sawo matang, tidak ada peningkatan pigmentasi kulit, turgor kulit elastis, kelembapan kulit cukup.
Kuku Pendek, bersih, CRT, <3 detik Kuku panjang, bersih, CRT, <3 detik Pencernaan tidak ada keluhan mual dan
muntah, nafsu makan baik, tidak ada alergi makanan, kebiasaan makan dan minum mandiri.
tidak ada keluhan mual dan muntah, nafsu makan baik, tidak ada alergi makanan, kebiasaan makan dan minum mandiri.
Tidur dan istirahat Tidak ada keluhan masalah tidur, waktu tidur 8 jam
Tidak ada keluhan masalah tidur, waktu tidur 8 jam Obat-obatan Folic acid 100 mg (suplemen
makanan) 1x sehari Exjade 500mg 1x sehari Exjade 250mg 1x sehari
Oferlod Deferiprone Folic acid 1mg 2x1
3. Analisis Data Keluarga
Tabel 4.3
Anaisis Data keluarga dengan anak thalasemia di Wilayah kerja Puskesmas sepinggan Balikpapan Selatan dan Wilayah kerja
puskesmas gunung samarinda Diagnosa
Keperawatan
Klien 1 Diagnosa
Keperawatan
Klien 2 Defisit
Pengetahuan pada keluarga Tn.F b.d
Ketidakmampuan Keluarga
mengenal masalah kesehatan
Ds :
-Keluarga mengatakan tidak tau penyebab pasti dari thalasemia.
-Keluarga mengatakan tidak mengetahui kalau thalasemia merupakan penyakit keturunan.
-Keluarga hanya mengetahui thalasemia merupakan penyakit seperti anemia.
Do:
-An.H sebagai anak pertama meninggal ditahun 2018
dikarenakan sakit dan orang tua tidak mengetahui diagnosa medis nya.
- Keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan
Kesiapan Peningkatan Pengetahuan Keluarga Tn.B
Ds:
- Keluarga mengatakan keinginan untuk
mengetahui lebih tentang penyakit thalasemia -Keluarga menjelaskan tentang thalasemia dan penyebabnya
Keluarga Do:
- Keluarga tampak menyediakan obat kelasi besi anak setiap hari -Keluarga tampak mencatat jadwal tanggal anak transfusi
- Tampak perilaku keluarga dalam merawat An.I telah sesuai
anjuran,tidak ada penyimpangan
Resiko Gangguan Integritas
Kulit/Jaringan pada keluarga Tn.F khususnya pada An.N
Ds :
Keluarga mengetahui kulit An.N kehitaman karna efek transfusi darah, tetapi keluarga tidak melakukan perawatan khusus untuk kulit An.N Do :
Warna kulit
kehitaman pigmentasi kulit meningkat, kulit tampak kering, turgor kulit baik, tidak ada tanda-tanda infeksi
Resiko gangguan pertumbuhan pada keluarga Tn.B khusus pada An.I
Ds:
- An.I mengeluhkan haid tidak lancar hanya 2 bulan sekali
Do :
- An.I di diagnosis Thalasemia dan tiap 1 bulan sekali transfusi darah
- BB : 39 kg TB:150 uk.lila 18 cm -Hasil pemeriksaan penilaian status gizi anak Indeks masa tubuh An.I berada kategori gizi baik akan tetapi berada di garis kuning grafik