• Tidak ada hasil yang ditemukan

25

C. Jenis Data Dan Sumber Data 1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini memfokuskan pada data kuantitatif, yang merupakan data atau informasi yang diukur dalam suatu skala numerik (angka).

2. Sumber Data

Sumber data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

a. Data Primer, yaitu sumber data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung dari objek yang diteliti (Sugiyono, 2013). Dalam hal ini data primer yaitu data yang diolah berupa angka yang diperoleh dari hasil kuesioner yang peneliti sebarkan kepada responden.

b. Data Sekunder, yaitu sumber data yang diperoleh secara tidak langsung seperti dari jurnal, buku, maupun dari internet yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Selain itu, data sekunder juga diperoleh dalam bentuk yang dipublikasikan yang tersedia diperusahaan seperti literatur, company profile, jurnal, dan sebagainya (Sugiyono, 2013).

Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross sectional yang berarti dalam proses pengumpulan datanya hanya dilakukan dengan satu periode waktu tertentu, maksudnya ketika menyebar kuesioner hanya dilakukan satu kali dan tidak berulang (Umar, 2013).

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan sebuah wilayah yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kualitas atau karakteristik tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti

untuk penelitiannya sehingga dapat diteliti agar bisa ditarik suatu kesimpulan (Sugiyono, 2019). Populasi dalam penelitian ini yaitu Branch Manager, Asisten Manager, Kepala Bagian, Supervisor, Technical Support, Staf Penjualan, Staff Administrasi & Keuangan, dan Staff Gudang pada PT. Adiwisesa Mandiri BPI cabang Makassar yang berjumlah 32 orang.

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang telah ditentukan oleh peneliti dan dimiliki oleh populasi objek tersebut (Sugiyono, 2019)..

Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah dengan metode sensus atau metode sampel jenuh, artinya teknik penentuan sampel dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel yaitu sebanyak 32 responden.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah sebuah teknik yang digunakan untuk menentukan sampel pada suatu penelitian. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan jenis Nonprobability Sampling, yang artinya merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2018).

Teknik Nonprobability Sampling yang dipilih yaitu dengan sampling jenuh (sensus), dimana penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini biasa terjadi apabila jumlah populasi relatif kecil (Sugiyono, 2018). Untuk itu, dalam penelitian ini ditetapkan jumlah responden sebanyak 32 responden, yaitu Branch Manager, Asisten Manager, Kepala Bagian, Supervisor, Technical Support, Staf Penjualan, Staff Administrasi & Keuangan, dan Staff Gudang di PT. Adiwisesa Mandiri BPI cabang Makassar.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data harus sesuai atau berhubungan dengan masalah serta tujuan penelitian. Terdapat beberapa metode dalam melakukan teknik pengumpulan data, yaitu dapat dilakukan dengan wawancara, kuesioner, observasi, ataupun gabungan dari ketiganya (Sugiyono, 2018). Peneliti menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data primer dari sampel, yang selanjutnya kuesioner dikumpulkan dan diolah menggunakan aplikasi SPSS 25 for windows. Kuesioner yang digunakan mengharuskan sampel untuk memilih salah satu jawaban dari beberapa alternatif jawaban yang sudah tersedia dan setiap jawaban memiliki skor nilai dengan skala ordinal untuk mengetahui respon yang diberikan oleh masing-masing sampel. Skala yang digunakan adalah skala likert yang merupakan teknik mengukur sikap dimana subjek diminta untuk mengidentifikasi tingkat kesetujuan dan ketidaksetujuan terhadap masing-masing pernyataan yang disajikan (Noor, 2012). Skala skor likert yang digunakan yaitu dari angka 1 (Sangat Tidak Setuju), angka 2 (Tidak Setuju), angka 3 (Netral), angka 4 (Setuju), dan angka 5 (Sangat Setuju).

F. Definisi Operasional Variabel

Operasional Variabel adalah sebuah penarikan batasan yang akan menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantif dari variable, variabel tersebut selanjutnya akan diteliti dengan tujuan agar dapat memudahkan dalam observasi atau pengukuran terhadap variabel tersebut (Nazir, 2011). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan variabel Penggunaan Total Quality Management (X) dan Kinerja Perusahaan (Y).

1. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau variabel yang menjadi sebab timbulnya suatu variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu: Penggunaan Total Quality Management (X).

2. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu: Kinerja Perusahaan (Y).

Operasional Variabel merupakan sebuah konsep yang dapat menjelaskan ciri-ciri variabel dengan jelas yang bertujuan untuk menentukan skala pengukuran dari masing-masing variabel yang diteliti, sehingga pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan tepat. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini akan disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3. 1 Operasional Variabel (Total Quality Management (TQM))

VARIABEL INDIKATOR ITEM PENGUKURAN

Total Quality Management (TQM) (X) merupakan suatu

pendekatan dalam menjalankan usaha yang

mecoba untuk

memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk,

jasa, tenaga kerja, proses, dan lingkungannya.

Sumber: Goetsch & Davis (1994) Dalam Astuti (2018)

Fokus Pada Pelanggan

1,2,3, 4,5,6, 7

Likert (1-5)

Kerjasama Tim

8,9,10 ,11,12 ,13

Likert (1-5)

Perbaikan Secara Berkesinambungan

14,15,

16,17 Likert (1-5) Pendidikan Dan

Pelatihan

18,19,

20 Likert (1-5) Adanya

Keterlibatan Dan Pemberdayaan

Karyawan

21,22,

23 Likert (1-5)

Tabel 3. 2 Operasional Variabel (Kinerja Perusahaan)

VARIABEL INDIKATOR ITEM PENGUKURAN Kinerja perusahaan yaitu sesuatu

yang dihasilkan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam

periode tertentu dengan mengacu kepada standar yang ditetapkan.

Pengukuran terhadap aktivitas kinerja perusahaan dirancang untuk

melihat bagaimana kinerja aktivitas dan hasil akhir yang dicapai oleh

perusahaan.

Sumber: Prawirosentono (1999) Dalam Kurniati (2018)

Kinerja Strategik

24,25,

26,27 Likert (1-5)

Kinerja Operasional

28,29, 30,31, 32,33

Likert (1-5)

G. Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian yang telah diperoleh dari hasil pengumpulan data agar selanjutnya diperoleh suatu kesimpulan (Sugiyono, 2019). Metode yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah dengan pengolahan data komputerisasi menggunakan program SPSS 25 for windows.

1. Uji Deskriptif

Uji deskriptif digunakan untuk memberikan informasi tentang ciri ataupun karakteristik variabel-variabel penelitian yang utama. Statistik deskriptif merupakan statistik yang akan digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2019). Statistik deskriptif dalam penelitian ini digambarkan oleh demografi responden.

2. Uji Kualitas Data

Data yang dimiliki akan dilakukan uji kualitas data dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas sebagai berikut.

a. Uji Validitas, digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya sebuah kuesioner penelitian tersebut. Sebuah kuesioner dianggap valid apabila pernyataan yang ada pada kuesioner tersebut dapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dari kuesioner tersebut (Ghozali, 2018). Uji validitas pada penelitian menggunakan metode korelasi pearson, yaitu dengan mengkorelasikan setiap item dengan total item skornya. Uji validitas dapat dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi yaitu 0.05 dan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Dengan kriteria pengujian uji validitas, yaitu:

1) Apabila nilai signifikansi < 0.05 maka instrument atau item-item pernyataan dinyatakan valid.

2) Apabila r hitung ≥ r tabel maka instrument atau item-item pernyataan berkolerasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).

b. Uji Reliabilitas, digunakan untuk mengukur sebuah kuesioner penelitian yang menjadi indikator dari variabel. Selain itu, uji reliabilitas juga digunakan untuk menguji konsistensi data yang dimiliki dalam jangka waktu tertentu, yaitu untuk mengetahui sejauh apa pengukuran yang digunakan dapat dipercaya atau diandalkan. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan cara pengukuran sekali saja (One Shot) dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pernyataan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pernyataan (Ghozali, 2018). Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan adalah Cronbach’s Alpha (α) yang artinya suatu variabel dikatakan reliabel apabila menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha

(α) > 0.70 (Ghozali, 2018).

3. Uji Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana merupakan analisis untuk mengetahui pengaruh antara satu variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Analisis ini digunakan untuk memprediksi nilai dari variabel terikat (Y) apabila nilai variabel bebas (X) mengalami kenaikan ataupun penurunan, serta untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tersebut apakah positif atau negatif. Berikut persamaan dari regresi linier sederhana:

𝑌 = 𝑎 + 𝑏 𝑋

Dimana:

Y = Kinerja Perusahaan

a = Konstanta (apabila nilai X = 0) b = Koefisien regresi sederhana X = Total Quality Management (TQM) H. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dibutuhkan untuk memperoleh jawaban dari rumusan masalah maupun dari hipotesis penelitian yang telah dirumuskan.

1. Uji Parsial (Uji t)

Uji Parsial (Uji t) digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variable independent terhadap variable dependent, yang diuji dengan tingkat signifikansi α = 0.05. Selanjutnya, dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel (α/2 : n-k-1) (Ghozali, 2018). Adapun yang menjadi kriteria dalam pengambilan keputusan hasil uji parsial (uji t) yaitu:

a. Apabila nilai sig. < 0.05, maka hipotesis diterima (signifikan). Hal tersebut menunjukkan bahwa variable independent memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variable dependent secara parsial.

b. Apabila nilai t hitung > t tabel, maka hipotesis diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa variable independent memiliki pengaruh terhadap variable dependent secara parsial.

2. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) yaitu mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi yaitu antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil artinya menunjukkan kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu yang berarti variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memperkirakan variasi variabel terikat (Ghozali, 2018)

34 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

PT. Adiwisesa Mandiri Building Products Indonesia berdiri sejak tahun 1988 di jakarta, Indonesia. PT. Adiwisesa Mandiri BPI atau sering disebut AM hadir sebagai distributor resmi toko supermarket bahan bangunan yang menyediakan material bahan-bahan bangunan terbaik. PT. Adiwisesa Mandiri BPI sebagai industri pelopor perekat keramik dan pengisi nat terbaik di Indonesia. PT.

Adiwisesa Mandiri BPI telah berdiri selama 33 tahun,perjalanan AM dimulai dari mengimpor produk asal Australia sebagai distributor hingga memproduksi sendiri pada pabrik seluas 4,7 ha di Balaraja, Tangerang.

Pada tahun 1990 PT. Adiwisesa Mandiri BPI mulai memproduksi produk sendiri setelah memperolah izin dari Australia.pada tahun 1992 PT. Adiwisesa Mandiri BPI membuka cabang pertamanya di Surabaya dan pada tahun 1997 membuka cabang kedua di Denpasar. Pada tahun 1999, PT. Adiwisesa Mandiri BPI membuka cabang ketiganya di Balikpapan, dan pada tahun 2006, PT.

Adiwisesa Mandiri BPI terus membuka cabang keempat dan kelimanya di Semarang dan Bandung. Kemudian pada tahun 2014, PT. Adiwisesa Mandiri BPI membuka kantor cabang terakhirnya di Makassar dan pada tahun 2017 AM berhasil membuka pabrik barunya di Balaraja, Tangerang.

PT. Adiwisesa Mandiri BPI pada mulanya hanya memproduksi perekat keramik dan pengisi nat , kemudian AM melebarkan sayap ke pasar dengan produk pelapis anti bocor, pelapis batu alam, pengisi nat epoxy, penguat nat, penguat beton, perekat bata ringan, plesteran, acian dan bahan pengikat

kontruksi. PT. Adiwisesa Mandiri BPI saat ini menjadi salah satu produsen bahan bangunan terbesar di Indonesia yang terkenal dengan produk yang berkualitas tinggi dan konsisten.

1. Visi dan misi perusahaan a. Visi

Menjadi perusahaan Indonesia yang terkemuka di industri bahan bangunan yang secara global berkembang dan bereputasi baik, memiliki solusi terbaik dan inovatif, dengan pelayanan yang berintegritas tinggi.

b. Misi

Menjadi produsen bahan bangunan berkualitas, yang memberikan solusi terbaik kepada konsumen, dimana perusahaan berkembang bersama karyawan secara harmonis dan dinamis.

B. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif

1.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden

Karekteristik responden diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner. Pada penelitian ini ada 4 karakteristik responden yaitu berdasarkan jenis kelamin , usia, pendidikan terakhir, dan lama bekerja

1.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik ini akan menguraikan identitas responden berdasarkan jenis kelamin responden yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-Laki 24 75.0 75.0 75.0

Perempuan 8 25.0 25.0 100.0

Total 32 100.0 100.0

Sumber: Olah Data Primer

Berdasarkan tabel 4.1, karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki sebanyak 24 orang dengan persentase 75%, sedangkan perempuan sebanyak 8 orang dengan persentase 25%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lebih banyak yang berjenis kelamin laki-laki daripada perempuan.

1.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik ini akan menguraikan identitas responden berdasarkan usia responden yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 21-25 Tahun 6 18.8 18.8 18.8

26-30 Tahun 9 28.1 28.1 46.9

31-35 Tahun 8 25.0 25.0 71.9

36-40 Tahun 4 12.5 12.5 84.4

> 40 Tahun 5 15.6 15.6 100.0

Total 32 100.0 100.0

Sumber: Olah Data Primer

Berdasarkan tabel 4.2, karakteristik responden berdasarkan usia yaitu usia 21-25 tahun sebanyak 6 orang dengan persentase 18,8%, usia 26-30 tahun sebanyak 9 orang dengan persentase 28,1%, usia 31-35 tahun sebanyak 8 orang dengan persentase 25%, usia 36- 40 tahun sebanyak 4 orang dengan persentase 12,5%, dan >40 tahun sebanyak 5 orang dengan persentase 15,6%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lebih banyak yang berusia 26-30 tahun.

1.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Karakteristik ini akan menguraikan identitas responden berdasarkan pendidikan terakhir responden yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SMA/SMK 19 59.4 59.4 59.4

D3 2 6.3 6.3 65.6

S1 11 34.4 34.4 100.0

Total 32 100.0 100.0

Sumber: Olah Data Primer

Berdasarkan tabel 4.3, karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir yaitu SMA/SMK sebanyak 19 orang dengan persentase 59,4%, D3 sebanyak 2 orang dengan persentase 6,3%, dan S1 sebanyak 11 orang dengan persentase 34,4%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lebih banyak yang memiliki pendidikan terakhir SMA/SMK.

1.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Karakteristik ini akan menguraikan identitas responden berdasarkan lama bekerja responden yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Lama Bekerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid < 1 Tahun 6 18.8 18.8 18.8

1-5 Tahun 15 46.9 46.9 65.6

6-10 Tahun 10 31.3 31.3 96.9

> 10 Tahun 1 3.1 3.1 100.0

Total 32 100.0 100.0

Sumber: Olah Data Primer

Berdasarkan tabel 4.4, karakteristik responden berdasarkan lama bekerja yaitu <1 tahun sebanyak 6 orang dengan persentase 18,8%, 1-5 tahun sebanyak

15 orang dengan persentase 46,9%, 6-10 tahun sebanyak 10 orang dengan persentase 31,3%, dan >10 tahun sebanyak 1 orang dengan persentase 3,1%.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa lebih banyak yang telah bekerja selama 1-5 tahun.

1.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

Karakteristik ini akan menguraikan identitas responden berdasarkan jabatan responden yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan Jabatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Branch Manager 1 3,1 3,1 3,1

Assistant Manager 1 3,1 3,1 6,3

Kepala Bagian 1 3,1 3,1 9,4

Supervisor 1 3,1 3,1 12,5

Technical Support 2 6,3 6,3 18,8

Staff Penjualan 17 53,1 53,1 71,9

Staff Administrasi &

Keuangan

4 12,5 12,5 84,4

Staff Gudang 5 15,6 15,6 100,0

Total 32 100,0 100,0

Sumber: Olah Data Primer

Berdasarkan tabel 4.5, karakteristik responden berdasarkan jabatan yaitu branch manager sebanyak 1 orang dengan persentase 3,1%, assistant manager sebanyak 1 orang dengan persentase 3,1%, kepala bagian sebanyak 1 orang dengan persentase 3,1%, supervisor sebanyak 1 orang dengan persentase 3,1%, technical support sebanyak 2 orang dengan persentase 6,3%, staff penjualan sebanyak 17 orang dengan persentase 53,1%, staff administrasi & keuangan sebanyak 4 orang dengan persentase 12,5%, dan staff gudang sebanyak 5 orang dengan persentase 15,6%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lebih banyak yang berada pada posisi sebagai staff penjualan.

1.2 Analisis Deskriptif Variabel

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert, sehingga variabel yang diukur akan dijabarkan atau dideskripsikan menjadi indikator variabel, yang kemudian akan dijadikan untuk Menyusun istrumen penelitian yang berupa pernyataan dengan poin sebagai berikut :

a. Sangat Setuju (SS) = skor 5 b. Setuju (S) = skor 4

c. Netral (N) = skor 3

d. Tidak Setuju (TS) = skor 2

e. Sangat Tidak Setuju (STS) = skor 1

1.2.1 Variabel Total Quality Management (TQM) (X)

Variabel ini diukur dengan 5 indikator yaitu fokus pada pelanggan, Kerjasama tim, perbaikan secara berkesinambungan, Pendidikan dan pelatihan, serta adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Kelima indikator ini terdiri dari 23 item pernyataan. Berikut merupakan data hasil frekuensi jawaban responden berdasarkan variabel Total Quality Management (TQM), dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 6 Distribusi Jawaban Responden Variabel Total Quality Management (TQM) (X)

INDIKATOR ITEM

ALTERNATIF JAWABAN

MEAN

STS TS N S SS

F % F % F % F % F %

Fokus Pada Pelanggan

X1.1 2 6.3 0 0 0 0 7 21.9 23 71.9 4.53 X1.2 1 3.1 0 0 1 3.1 10 31.3 20 62.5 4.50 X1.3 1 3.1 0 0 1 3.1 10 31.3 20 62.5 4.50 X1.4 1 3.1 0 0 1 3.1 13 40.6 17 53.1 4.41 X1.5 1 3.1 0 0 3 9.4 8 25 20 62.5 4.44 X1.6 1 3.1 0 0 1 3.1 12 37.5 18 56.3 4.44 X1.7 1 3.1 0 0 0 0 9 28.1 22 68.8 4.59 Total Mean Indikator Fokus Pada Pelanggan 4.49

Kerjasama Tim

X1.8 1 3.1 0 0 0 0 11 34.4 20 62.5 4.53 X1.9 1 3.1 0 0 1 3.1 8 25 22 68.8 4.56 X1.10 1 3.1 1 3.1 0 0 10 31.3 20 62.5 4.47 X1.11 1 3.1 0 0 0 0 9 28.1 22 68.8 4.59 X1.12 1 3.1 0 0 0 0 11 34.4 20 62.5 4.53 X1.13 1 3.1 0 0 0 0 8 25 23 71.9 4.63

Total Mean Indikator Kerja Sama Tim 4.55

Perbaikan Secara Berkesinambungan

X1.14 1 3.1 0 0 2 6.3 11 34.4 18 56.3 4.41 X1.15 1 3.1 0 0 0 0 17 53.1 14 43.8 4.34 X1.16 1 3.1 0 0 0 0 17 53.1 14 43.8 4.34 X1.17 1 3.1 0 0 0 0 14 43.8 17 53.1 4.44 Total Mean Indikator Perbaikan Secara Berkesinambungan 4.38 Pendidikan Dan

Pelatihan

X1.18 1 3.1 0 0 1 3.1 10 31.3 20 62,5 4.50 X1.19 1 3.1 0 0 1 3.1 12 37.5 18 56.3 4.44 X1.20 1 3.1 0 0 0 0 12 37.5 19 59.4 4.50 Total Mean Indikator Pendidikan Dan Pelatihan 4.48 Adanya

Keterlibatan Dan Pemberdayaan

Karyawan

X1.21 1 3.1 0 0 4 12.5 10 31.3 17 53.1 4.31 X1.22 1 3.1 0 0 1 3.1 13 40.6 17 53.1 4.41 X1.23 1 3.1 0 0 0 0 15 46.6 16 50 4.41 Total Mean Indikator Adanya Keterlibatan Dan Pemberdayaan Karyawan 4.38 Sumber: Olah Data Primer

Berdasarkan tabel 4.6 hasil jawaban responden dari item pernyataan variabel Total Quality Management, yaitu indikator yang memberikan nilai rata-rata tertinggi adalah pada indikator Kerjasama tim dengan nilai rata-rata 4,55.

Sedangkan indikator yang memberikan nilai rata-rata terendah adalah pada indikator perbaikan berkesinambungan dan indikator adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dengan nilai rata-rata 4,38. Sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi Total Quality Management pada PT. Adiwisesa Mandiri BPI cabang Makassar dari segi Kerjasama tim sudah sangat baik, sedangkan dari segi perbaikan berkesinambungan dan keterlibatan serta pemberdayaan karyawan masih perlu diperhatikan Kembali oleh perusahaan.

1.2.2 Variabel Kinerja Perusahaan

Variabel ini diukur dengan 2 indikator yaitu kinerja strategik dan kinerja operasional. Kedua indikator ini terdiri dari 10 item pernyataan. Berikut merupakan

data hasil frekuensi jawaban responden berdasarkan variabel kinerja perusahaan, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 7 Distribusi Jawaban Responden Variabel Kinerja Perusahaan (Y)

INDIKATOR ITEM

ALTERNATIF JAWABAN

MEAN

STS TS N S SS

F % F % F % F % F %

Kinerja Strategik

Y1.1 1 3.1 0 0 3 9.4 16 50 12 37.5 4.19 Y1.2 1 3.1 0 0 1 3.1 15 46.9 15 46.9 4.34 Y1.3 1 3.1 0 0 2 6.3 14 43.8 15 46.9 4.31 Y1.4 1 3.1 0 0 1 3.1 17 53.1 13 40.6 4.28 Total Mean Indikator Kinerja Strategik 4.28

Kinerja Operasional

Y1.5 1 3.1 0 0 1 3.1 18 56.3 12 37.5 4.25 Y1.6 1 3.1 0 0 1 3.1 15 46.9 15 46.9 4.34 Y1.7 1 3.1 0 0 1 3.1 13 40.6 17 53.1 4.41 Y1.8 1 3.1 1 3.1 7 21.9 14 43.8 9 28.1 3.91 Y1.9 1 3.1 0 0 1 3.1 16 50 14 43.8 4.31 Y1.10 1 3.1 0 0 2 6.3 15 46.9 14 43.8 4.28 Total Mean Indikator Kinerja Operasional 4.25 Sumber: Olah Data Primer

Berdasarkan tabel 4.7, hasil jawaban responden dari item pernyataan variabel kinerja perusahaan, menunjukkan bahwa nilai rata-rata indikator kinerja strategik lebih tinggi yaitu sebesar 4,28 daripada nilai rata-rata indikator kinerja operasional yaitu sebesar 4,25. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan pada PT. Adiwisesa Mandiri BPI cabang Makassar dari segi kinerja operasional masih perlu ditingkatkan lagi.

2. Uji Kualitas Data 2.1 Uji Validitas

Uji vadiilitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya sebuah kuesioner yang telah disebarkan kepada responden. Uji validitas ini menggunakan metode korelasi pearson. Dalam menentukan suatu item valid yaitu dengan cara : a. Nilai signifikansi < 0,05

b. Nilai r hitung ≥ r tabel. Dimana r tabel yaitu sebesar 0,361 yang didapatkan dari

rumus df = n-2 = 32-2 = 30 dengan tingkat signifikansi 5%.

Uji validitas dilakukan untuk 2 variabel yaitu Total Quality Management (X) dan kinerja perusahaan (Y).

2.1.1 Validitas Variabel Total Quality Management (X)

Pada variabel ini terdiri dari 23 item pernyataan. Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas Variabel Total Quality Management (X) Item r hitung r tabel Sig. Keterangan

X1.1 0.731 0.361 0.000 Valid

X1.2 0.826 0.361 0.000 Valid

X1.3 0.764 0.361 0.000 Valid

X1.4 0.837 0.361 0.000 Valid

X1.5 0.815 0.361 0.000 Valid

X1.6 0.820 0.361 0.000 Valid

X1.7 0.889 0.361 0.000 Valid

X1.8 0.850 0.361 0.000 Valid

X1.9 0.834 0.361 0.000 Valid

X1.10 0.786 0.361 0.000 Valid

X1.11 0.854 0.361 0.000 Valid

X1.12 0.875 0.361 0.000 Valid

X1.13 0.836 0.361 0.000 Valid

X1.14 0.833 0.361 0.000 Valid

X1.15 0.884 0.361 0.000 Valid

X1.16 0.889 0.361 0.000 Valid

X1.17 0.888 0.361 0.000 Valid

X1.18 0.845 0.361 0.000 Valid

X1.19 0.822 0.361 0.000 Valid

X1.20 0.861 0.361 0.000 Valid

X1.21 0.753 0.361 0.000 Valid

X1.22 0.825 0.361 0.000 Valid

X1.23 0.876 0.361 0.000 Valid

Sumber: Olah Data Primer

Berdasarkan tabel 4.8, dapat disimpulkan bahwa seluruh 23 item pernyataan adalah valid. Hal ini dihasilkan dari perbandingan r hitung masing-masing item dengan r tabel yang menunjukkan nilai r hitung semua item lebih besar dari r tabel

yaitu 0,361, dengan tingkat signifikansi dari masing-masing item < 0,05.

2.1.2 Validitas Variabel Kinerja Perusahaan (Y)

Pada variabel ini terdiri dari 10 item pernyataan. Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. 9 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Perusahaan (Y) Item r hitung r tabel Sig. Keterangan

Y1.1 0.872 0.361 0.000 Valid

Y1.2 0.860 0.361 0.000 Valid

Y1.3 0.832 0.361 0.000 Valid

Y1.4 0.833 0.361 0.000 Valid

Y1.5 0.874 0.361 0.000 Valid

Y1.6 0.833 0.361 0.000 Valid

Y1.7 0.844 0.361 0.000 Valid

Y1.8 0.767 0.361 0.000 Valid

Y1.9 0.904 0.361 0.000 Valid

Y1.10 0.811 0.361 0.000 Valid

Sumber: Olah Data Primer

Berdasarkan tabel 4.9, dapat disimpulkan bahwa seluruh 10 item pernyataan adalah valid. Hal ini dihasilkan dari perbandingan r hitung masing-masing item dengan r tabel yang menunjukkan nilai r hitung semua item lebih besar dari r tabel yaitu 0,361, dengan tingkat signifikansi dari masing-masing item < 0,05.

2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur handal atau tidaknya sebuah kuesioner yang telah disebar kepada responden. Suatu variabel akan dikatakan reliabel jika jawaban responden tetap stabil dan konsisten serta menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha > 0,70. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. 10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Jumlah

Item

Cronbach’s Alpha

Cronbach’s Alpha

yang disyaratkan Keterangan Total Quality

Management (X) 23 0.980 0.70 Reliabel

Kinerja

Perusahaan (Y) 10 0.954 0.70 Reliabel

Sumber: Olah Data Primer

Berdasarkan tabel 4.10, menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha variabel Total Quality Management (X) adalah 0,980 yang dapat dinyatakan reliabel, dan nilai Cronbach’s Alpha variabel kinerja perusahaan (Y) adalah 0, 954 yang dapat dinyatakan reliabel. Sehingga dapat disimpulkan seluruh instrument adalah reliabel.

3. Uji Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel Total Quality Management (X) terhadap variabel kinerja perusahaan (Y). analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel apakah positif atau negatif. Hasil uji regresi linear sederhana dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 11 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Dan Uji Parsial (Uji T) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardize d Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .514 3.179 .162 .873

Total_Quality _Managemen t

.410 .031 .926 13.404 .000

a. Dependent Variable: Kinerja_Perusahaan Sumber: Olah Data Primer

Berdasarkan tabel 4.11, diperoleh persamaan regresi linear sederhana yaitu:

Y = a + b X Y = 0,514 + 0,410 X

Persamaan regresi tersebut dapat diartikan sebagai berikut:

a. Nilai konstanta variabel kinerja perusahaan adalah sebesar 0,514

b. Koefisien regresi X sebesar 0,410, artinya setiap penambahan 1 % nilai Total Quality Management maka nilai kinerja perusahaan bertambah sebesar 0,410.

Koefisien bernilai positif artinya arah pengaruh variabel X dan Y adalah positif.

4. Uji Hipotesis 4.1 Uji Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel X secara parsial terhadap variabel Y, yang diuji dengan tingkat signifikansi = 0,05 dalam pengambilan keputusan hasil uji t mengacu pada 2 hal yaitu :

a. Nilai signifikansi < 0,05 maka variabel X memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y secara parsial

b. Nilai t hitung > t tabel maka variabel X memiliki pengaruh terhadap variabel Y.

dimana nilai t tabel yaitu sebesar 2,042.

Berdasarkan tabel 4.11, menunjukkan hasil uji parsial yaitu:

a. Nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Total Quality Management (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja perusahaan (Y).

b. Nilai t hitung sebesar 13,404 > t tabel 2,042, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Total Quality Management (X) berpengaruh terhadap variabel kinerja perusahaan (Y).

Maka hipotesis yang menyatakan Total Quality Management (TQM)

Dokumen terkait