BAB I PENDAHULUAN
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian yang digunakan bersifat kualitatif dan jenis penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus merupakan metode penelitian yang menyelidiki dan memahami sebuah kejadian atau masalah yang telah terjadi dengan mengumpulkan berbagai macam informasi yang kemudian diolah untuk mendapatkan sebuah solusi agar masalah yang diungkap dapat terselesaikan. Penelitian ini dilaksanakan di MTs NW Karang Bata. Subjek penelitian ini ialah kelas VIII MTs NW Karang Bata yang terdiri dari dua kelas, kelas VIII A dan VIII B. Total siswa kelas VIII A dan B ialah 35 siswa. Total siswa kelas VIII A 20 orang dan VIII B 15 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 20 siswa, 10 siswa dari kelas A dan 10 siswa dari kelas B.
2. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan sebagai instrumen aktif dalam upaya mengumpulkan data-data di lapangan seperti wawancara, melakukan dokumentasi dan memberikan angket kepada siswa
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober di kelas VIII MTs NW Karang Bata Lombok Barat, Jl.Senopati 5, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
4. Sumber Data
Data terdiri atas data primer dan sekunder. Data Primer diperoleh dari pengamatan langsung dengan cara observasi digunakan untuk mengetahui gaya belajar, dokumentasi digunakan untuk mengetahui hasil belajar, dan angket digunakan untuk mengetahui respon siswa. Dan data sekunder diperoleh dari wawancara (terstruktur).
a. Lembar Observasi
Lembar observasi ini digunakan untuk melihat gaya belajar siswa. Observasi dilakukan secara langsung pada saat penelitian.
Lembar observasi dapat dilihat pada tabel 1.4 berikut:
Tabel 1.4
Kisi-Kisi Lembar Observasi Ragam Gaya Belajar
No Indikator Deskripsi
1 Visual (Belajar Dengan Melihat)
a. Lebih mudah mengingat dengan cara melihat b. Lebih suka membaca dari pada dibacakan c. Tidak terganggu dengan keributan
d. Mempunyai masalah untuk mengigat informasi verbal
2 Auditori (Belajar Dengan
Cara Mendengar)
a. Lebih mudah mengingat apa yang didengar dari pada yang dilihat
b. Mudah terganggu oleh keributan c. Lebih suka berdiskusi dan berbicara
d. Senang membaca dengan suara keras dan mendengarkan
e. Menyukai musik atau sesuatu yang berirama 3 Kinestetik
(Belajar DenganCara bergerak)
a. Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak b. Berbicara dengan cara berlahan
c. Belajar melalui manipulasi atau praktik
d. Tidak dapat duduk diam diam untuk jangka waktu yang lama
b. Dokumentasi
Dokumentasi ialah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang kemudian ditelaah.33 Dokumentasi dapat dilihat pada tabel 1.5 berikut:
Tabel 1.5 Lembar Dokumentasi
Variabel Indikator Sub Indikator
Hasil Belajar Nilai tugas, dan tes pada mata pelajaran IPA (Biologi) kelas VIII A-B di MTs NW Karang Bata
Tingginya nilai KKM, pada mata pelajaran IPA (Biologi) kelas VIII di MTs NW Karang Bata
c. Angket
Bertujuan untuk mengetahui respon siswa itu sendiri, angket gaya belajar digunakan untuk mengetahui bagaimana indikator gaya belajar dari setiap siswa, sebelum melakukan penelitian, peneliti sebelumnya melakukan observasi awal dengan mewawancarai beberapa siswa. Dari 4 alternatif jawaban yang disediakansiswa hanya memilih satu jawaban dari 4 kategori. Skor jawaban berturut-turut 4 untuk jawaban selalu, 3 untuk jawaban sering, 2 untuk jawaban kadang-kadang, 1 untuk tidak pernah. (Instrumen angket terlampir dilampiran ke-1).
Instrumen angket dapat dilihat pada tabel 1.6 berikut:
33Arikunto, 2010. “Prosedur Penelitian” Jakarta Rineka Cipta. hlm.274
Tabel 1.6
Pedoman Penskoran Butir Angket Gaya Belajar
Pilihan Sifat
SS S TS STS
Positif 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4
Keterangan :
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
d. Wawancara
Wawancara ialah untuk mengetahui pembuktian ragam gaya belajar yang sebelum didapatkan melalui observasi pemahaman siswa. Istrumen wawancara dapat dilihat pada tabel 1.7 berikut:
Tabel 1.7
Kisi-Kisi Instrumen Wawancara
No Variabel Indikator Sub Indikator
1. Gaya Belajar Visual (Belajar Dengan Melihat)
a.Lebih mudah mengigat dengan cara melihat b. Lebih suka membaca
dari pada dibacakan c.Rapi dan teratur d.Tidak terganggu dengan
keributan
e. Mempunyai masalah untuk mengigat
informasi verbal
2. Auditori
( Belajar Dengan Cara Mendengar)
a. Lebih mudah mengigat apa yang didengar dari pada yang dilihat b. Mudah terganggu oleh
keributan
c. Lebih suka berdiskusi dan berbicara
d. Senang membaca
dengan suara keras dan mendengarkan
e. Menyukai musik atau sesuatu yang berirama
3 Kinestetik
(Belajar Dengan Cara Bergerak)
a. Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
b. Berbicara dengan cara berlahan
c. Belajar melalui manipulasi atau praktik d. Tidak dapat duduk diam
untuk jangka waktu yang lama
5. Prosedur Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini meliputi:
a. Observasi
Observasi pada penelitian ini dilakukan secara sistematis.
Observasi sistematis yakni metode untuk menilai peserta didik dalam proses pembelajaran dengan cara mengamati perilaku siswa.
Observasi dilaksanakan pada bulan Oktober. Tujuan observasi ini untuk mengetahui gaya belajar siswa dalam proses pembelajaran.
Instrumen yang digunakan pada observasi ini ialah Rating Scale.
b. Dokumentasi
Dokumentasi ialah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data kemudian ditelaah.
c. Angket
Bertujuan untuk mengetahui respon siswa itu sendiri, angket gaya belajar digunakan untuk mengetahui bagaimana indikator daripada gaya belajar dari setiap siswa, sebelum melakukan penelitian, peneliti sebelumnya melakukan observasi awal dengan mewawancarai beberapa siswa.
Setelah angket terkumpul dan diolah, siswa dapat digolongkan kedalam kelompok siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik dengan kriteria. Kriteria penilaian angket dapat dilihat pada tabel 1.8 berikut. :
Tabel 1.8
Kriteria Penilaian Angket
Skor Kriteria
81 – 100 Sangat Baik
61 – 80 Baik
41 – 60 Cukup Baik
21 – 40 Kurang Baik
0 – 20 Sangat Kurang Baik
d. Wawancara
Lembar wawancara yang digunakan bertujuan untuk mengetahui tentang gaya belajar siswa. Wawancara dilaksanakan pada bulan Oktober. Wawancara dilakukan oleh peneliti, peneliti mewawancarai siswa dan diberikan kepada siswa dalam bentuk lembar wawancara terstruktur. Instrumen yang digunakan pada observasi ini ialah Rating Scale, karena peneliti mengetahui dengan
pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh (Instrumen lembar wawancara terlampir dilampiran ke-2)
6. Teknik Analisa Data a. Validitas
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = Jumlah siswa
∑Y = Jumlah nilai variabel Y
∑XY = Jumlah nilai perkalian variabel X dan Y (∑X)2 = Jumlah nilai variabel X dikuadratkan
∑X2= Jumlah kuadrat variabel X
(∑Y)2= Jumlah nilai variabel Y dikuadratkan
∑Y2 = Jumlah kuadrat variabel Y
Nilai rxy kemudian dikonsultasikan dengan tabel r-product moment dengan taraf signifikan 5% ada dua kemungkinan yang terjadi yaitu :
Jika rxy≥ rtabel maka soal tersebut dikatakan valid Jika rxy< rtabel maka soal tersebut dikatakan tidak valid.34
34Suharsimi Arikunto, “Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2” (Jakarta : PT Bumi Aksara 2016), hlm 87
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan validitas isi
1) Validitas isi
Validitas isi dilakukan untuk mengetahui derajat di mana sebuah istrumen mengukur cangkupan subtansi yang ingin diukur.
Validitas isi dalam penelitian ini ditilik dari segi isi instrumen sebagai alat pengukur. Validitas isi ini ditentukan melalui pertimbangan para ahli, dalam penelitian ini validitas isi ditentukan oleh pertimbangan dosen pembimbing. Dengan mengunakan perhitungan menurut Gregory sebagai berikut
Keterangan :
A = Soal yang tidak relevan (tidak penting) pada pakar I dan II
B = Soal yang tidak relevan (tidak penting) pada pakar I C = Soal yang tidak relevan (tidak penting) pada pakar
II
D = Soal yang relevan (penting) pada pakar I dan II b. Reliabilitas
Reliabilitas instrumen berhubungan dengan masalah ketepatan instrumen yakni tidak berubah-ubah. Data yang
sudah valid kemudian diuji reliabilitasnya dengan menggunakan rumus alfa sebagai berikut:35
ri = { keterangan:
K = Mean kuadrat antara subyek
∑Si2 = Mean kuadrat kesalahan St2 = Varians total
Kriteria Interpretasi terhadap nilai rhitung adalah sebagai berikut:
rhitnng≤ 0,20
0,20< rhitnng ≤ 0,40 : reliabilitas sangat rendah 0,40< rhitnng≤ 0,70 : reliabilitas rendah
0,70< rhitnng≤ 0,90 : reliabilitas sedang 0,90< rhitnng≤ 1,00 : reliabilitas sangat tinggi c. Analisis Deskriptif Kualitatif
Metode analisis deskriptif kualitatif yaitu suatu cara analisis atau pengolahan data dengan jalan menyusun secara sistematis dalam bentuk kalimat atau kata-kata, kategori-kategori, mengenai suatu objek sehingga akhirnya diproleh suatu kesimpulan umum. Karena penelitian deskriptif tidak hanya bisa mendeskripsikan keadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-
35Ibid, hlm 93
tahapan perkembangan. Menghitung skor rata-rata angket siswa dengan rumus rata-rata hitung.
X=
Keterangan:
= skor rata-rata ƒ= frekuensi x= skor
7. Pengecekan Keabsahan Data
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu.
Ada tiga triangulasi yaitu triangulasi sumber, triangulasi pengumpulan data, dan triangulasi waktu. Sedangkan yang peneliti gunakan hanya triangulasi sumber.
a. Triagulasi sumber
Triagulasi sumber ialah untuk mengkaji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Misalnya, selain melalui wawancara dan observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat (participant obervation), dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto. Masing-masing cara itu akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan
memberikan pandangan (insights) yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti.36