BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
A. Profil Sekolah
Madrasah Tsanawiyah NW Karang Bata atau MTs NW Karang Bata merupakan salah satu sekolah swasta yang ada di Abiantubuh. MTs NW Karang Bata berlokasi di Lingkungan Karang Bata Kelurahan Abiantubuh Baru Kecamatan Sandubaya Kota Mataram atau Jalan Prabu Rangkasari 3 km dari pusat pemerintahan kecamatan. MTs NW Karang Bata didirikan sekitar tahun 1973 oleh masyarakat desa secara gotong royong yang di pimpin oleh beberapa tokoh masyarakat desa setempat seperti yang tertera pada tabel 2.1berikut.
Tabel 2.1.
Profil MTs NW Karang Bata
Nama Madrasah Madrasah Tsanawiyah NW Karang Bata
Alamat Lengkap Madrasah Lingkungan Karang Bata Kelurahan Abiantubuh Baru Kecamatan Sandubaya Kota Mataram atau Jalan Prabu Rangkasari
Nama Kepala Madrasah Muhrim, S.Ag, M.Pd.I
Nama Yayasan MTs. NW Karang Bata
No. Akta Pendirian WX.83.106.Ts/83 Senin, 10 - Oktober -1983
Status Madrasah Swasta
Luas Tanah 610 m2
Luas Bangunan 210m237
Data profil sekolah secara terperinci terdapat pada Lampiran 3 B. Letak Geografis Lokasi Penelitian
Sesuai dengan rancangan awal penelitian ini dilaksanakan di MTs NW Karang Bata yang berada di Jalan Prabu Rangkasari Kelurahan Abiantubuh Baru Kecamatan Sandubaya Kota Mataram Tahun Pelajaran
37 Arsip MTs NW Karang Bata, Dokumentasi, 11 Oktober 2019.
41
2019/2020. Adapun batas-batas wilayah MTs NW Karang Bata Kota Mataram adalah sebagai berikut:
Sebelah utara : Sungai dan rumah penduduk Sebelah selatan : Persawahan penduduk Sebelah timur : Jalan dan rumah penduduk Sebelah barat : Sungai dan rumah penduduk.38 C. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang terdapat di MTs NW Karang Bata terdiri dari sarana dan prasarana bangunan, pendukung pembelajaran, danpendukung lainnya seperti yang tertera pada tabel 2.2 berikut
Tabel 2.2 Sarana dan Prasarana
No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah
1. Bangunan 16
2. Pendukung Pembelajaran 6
3. Pendukung Lainnya 7
Data sarana dan prasarana untuk secara lebih terperinci terdapat pada Lampiran 4
D. Bidang Tenaga Kependidikan
Bidang tenaga kependidikan yang tersedia di MTs NW Karang Bata Kota Mataram sekitar 19 bidang tenaga kependidikan dengan rata- rata pendidikan terakhir S-1. Pendidik MTs NW Karang Bata Kota Mataram terdiri dari 1 guru yang mengajar mata pelajaran IPA Terpadu
38Sumber: Data MTs NW Karang Bata, Dokumentasi, 11 Oktober 2019.
yaitu Sri Minah A Latif, S.Pd yang mengajar dikelas VII, VIII, dan IX seperti yang tertera pada tabel 2.3 berikut.
Tabel 2.3.
Jumlah Tenaga Pendidik
No. Guru Mata Pelajaran Jumlah
1. IPA Terpadu 1
2. Mata Pelajaran lainnya 18
Bidang tenaga kependidikan di MTs NW Karang Bata Kota Mataram terdiri dari 19 yang terdiri dari kepala madrasah, waka kurikulum, waka kesiswaan, waka sarana, dan pendidik seperti yang tertera pada tabel 2.4 berikut.
Tabel 2.4.
Bidang Tenaga Kependidikan
No Bidang Tenaga Kependidikan Jumlah
1. Kepala Madrasah 1
2. Wakil Kepala Madrasah 3
3. Pendidik (Guru Mata Pelajaran) 15
Data mengenai bidang tenaga kependidikan dan pendidik di MTs NW Karang Bata Kota Mataram secara terperinci terdapat pada Lampiran 5
E. Data Siswa MTs NW Karang Bata
MTs NW Karang Bata terdiri dari satu kelas VII, kelas VIII terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIII A dan VIII B, kelas IX terdiri dari dua kelas yaitu IX A dan IX B seperti yang tertera pada tabel 2.5 berikut.
Tabel 2.5.
Data Siswa MTs NW Karang Bata Kota Mataram
No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. VII 15 7 22
2. VIII 20 15 35
3. IX 23 16 39
Total 96
Data siswa MTs NW Karang Bata Kota Mataram secara terperinci terdapat pada Lampiran 6
F. Struktur Organisasi MTs NW Karang Bata
Dalam suatu lembaga pendidikan atau organisasi, diperlukan adanya struktur organisasi tersebut. Perkembangan sekolah sebagai total sistem pengelolaannya sangat tergantung pada pengelolaan seluruh subsistem baik secara sendiri maupun secara keseluruhan sistem.39 Adapun struktur organisasi yang ada di MTs NW Karang Bata dapat dilihat pada bagan struktur tersebut. Struktur organisasi MTs NW Karang Bata dapat dilihat pada Lampiran 7.
G. Data Analisis Gaya Belajar Siswa MTs NW Karang Bata 1. Data Gaya Belajar Berdasarkan Wawancara
Data analisis gaya belajar siswa diperoleh melalui wawancara siswa yang diambil secara acak pada 2 kelas yang bertujuan untuk mengetahui jenis gaya belajar melalui 3 indikator yaitu : Visual, Auditori, dan Kinestetik seperti yang tertera pada tabel 2.6 berikut:
39Arsip Profil MTs NW Karang Bata. Dokumentasi. Karang Bata. 11 Oktober 2019
Tabel 2.6
Data Gaya Belajar Siswa Berdasarkan Wawancara
No Kelas Jenis Gaya Belajar Jumlah Siswa
1 A Gaya Belajar Auditori
Gaya Belajar Visual Gaya belajar Kinestetik
4 3 3
2 B Gaya Belajar Auditori
Gaya Belajar Visual Gaya belajar Kinestetik
2 5 3
Berdasarkan hasil wawancara terstruktur, peneliti mendapatkan data hasil wawancara pada gaya belajar auditori sebanyak 4 siswa, data gaya belajar visual sebanyak 3 siswa, dan data gaya belajar kinestetik sebanyak 3 siswa untuk siswa kelas A. Sedangkan data hasil wawancara pada gaya belajar auditori sebanyak 2 siswa, data gaya belajar visual sebanyak 5 siswa, dan data gaya belajar kinestetik sebanyak 3 siswa untuk kelas B.
2. Data Gaya Belajar Siswa Berdasarkan Angket
Data analisis gaya belajar siswa diperoleh melalui angket yang bertujuan untuk mengetahui lebih dalam gaya belajar melalui 3 indikator : Visual, Auditori, dan Kinestetik seperti yang tertera pada tabel 2.7 berikut:
Tabel 2.7
Data Gaya Belajar Siswa Berdasarkat Angket
No Kelas Gaya Belajar
Visual Auditori Kinestetik
1 A 72 58 82
2 B 54 68 80
Total 126 126 162
Persentase 42% 42% 54%
Kategori Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik
Berdasarkan hasil gaya belajar siswa melalui angket, peneliti mendapatkan data pada gaya belajar visualsebanyak 72 siswa, data gaya belajar auditori sebanyak 58 siswa, dan data gaya belajar kinestetik sebanyak 82 siswa, untuk kelas A. Sedangkan data pada gaya belajar visual berdasarkan angket sebanyak 54 siswa, data gaya belajar auditori sebanyak 68 siswa, dan data gaya belajar kinestetik sebanyak 80 siswa, untuk kelas B. Total untuk gaya belajar visual dan auditori pada kelas A dan B ialah 126. Sedangkan total untuk gaya belajar kinestetik pada kelas A dan B ialah 162. Persentase gaya belajar visual dan auditori sebesar 42%, sedangkan gaya belajar kinestetik sebesar 54%. Dan berada pada kategori cukup baik.
Gambar 1.2
Diagram Gaya Belajar Siswa Berdasarkat Angket
Data hasil gaya belajar siswa berdasarkan persentase indikator gaya belajar dapat dilihat pada tabel 2.8 berikut:
Tabel 2.8
Persentase Indikator Gaya Belajar
No Kelas Indikator Gaya Belajar
Visual Auditori Kinestetik
1 A 60,8% 66,7% 59,3%
2 B 68,3% 80,2% 35,6%
Kategori Baik Baik Kurang Baik
Berdasarkan hasil persentase angket indikator gaya belajar visual didapatkan hasil dari kelas A sebesar 60,8%. Sedangkan dari kelas B didapatkan hasil sebesar 68,3%. Dan berada pada kategori baik. Hasil persentase angket indikator gaya belajar auditori dari kelas A sebesar 66,7%. Sedangkan dari kelas B didapatkan hasil sebesar 80,2%. Dan berada pada kategori baik. Hasil persentase angket indikator gaya belajar kinestetik dari kelas A sebesar 59,3%.
Sedangkan dari kelas B didapatkan hasil sebesar 35,6%. Dan berada pada kategori kurang baik. Data mengenai persentase indikator gaya belajar secara terperinci terdapat pada Lampiran 8
3. Data Hasil Belajar Siswa
Data diperoleh dari hasil belajar dan uts siswa kelas VIII MTs NW Karang Bata tahun pelajaran 2019/2020. Terdapat dua kelas untuk kelas VIII yaitu kelas VIII A dan VIII B. Jumlah siswa kelas VIII A 20 siswa dan kelas VIII B 15 siswa. Total seluruh siswa ialah 35 siswa. Peneliti menggunakan sampel sebanyak 20 siswa dengan tenik acak. Data hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 2.9 berikut:
Tabel 2.9
Data Hasil Belajar Siswa
No Kelas Nama Gaya
Belajar
Nilai Hasil Belajar 1
A
Abdilillah Rivaldo Rizal 76 72
2 A IlfanHadad Naufal 75 70
3 Ahmad Rio Saputra 73 71
4 Ahmad Zainudin 74 73
5 Alfian Zikri 72 73
6 Ripki Zaoli 78 72
7 Parman 65 70
8 M. Haerul Gunawan 66 70
9 M. Awaludin Ansyori 63 72
10 Farid Habib 62 71
11
B
Diana Ayu Lestari 78 70
12 Dina Ajratulaini 79 70
13 Dewi Ratna Anjeli 70 72
14 Desi Sulastiawati 71 74
15 Nanik Latifa 77 75
16 Nazwa Alya Susi 61 72
17 Ratih Alfairan 76 71
18 Ratni Faiza 70 73
19 Susi Wantini 72 71
20 Nadia 73 74
H. Data Hasil Penelitian 1. Uji Validitas
Berdasarkan hasil uji coba validitas didapatkan hasil dari 24 butir pernyataan, terdapat butir pernyataan ke 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 18, 19, 20, 23, dan 24 dinyatakan valid. Hal tersebut disebabkan karena nilai rxy ≥ dari nilai rtabel = 0,444. Dengan demikian item pernyataan dalam kategori valid dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.
Pada hasil uji coba validitas dari 24 butir pernyataan, terdapat butir pernyataan ke3,7,11,14,16,17,21, dan 22 yang dinyatakan tidak valid. Hal tersebut disebabkan karena nilai rxy< dari nilai rtabel =
0,444. Dengan demikian item pernyataan dalam kategori tidak valid tidak digunakan sebagai instrumen penelitian.Data mengenai uji validitas instrumen dapat dilihat secara terperinci terdapat pada Lampiran 9
2. Data Hasil Uji Reliabilitas
Setelah instrumen divalidasi selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Berdasarkan hasil uji reliabilitas rhitung 3,996dan rtabel
sebesar 0,444. Hasil perhitungan menunjukkan rhitung mempunyai tingkat hubungan sangat kuat. Sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen yang digunakan telah memenuhi syarat sebagai alat pengumpul data dalam penelitian. Data mengenai uji reliabilitas secara terperinci terdapat pada Lampiran 10
BAB III PEMBAHASAN
Berdasarkan paparan data dan temuan penelitian sebagaimana yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka langkah selanjutnya adalah pembahasan atau analisis hasil temuan penelitian dengan mengacu pada teori- teori yang tersedia dan relevan
A. Pembahasan
Data hasil penelitian ini didapatkan dari metode dokumentasi, angket, dan wawancara. Metode dokumentasi diperoleh dari nilai UTS semester ganjil pada siswa kelas VIII MTs NW Karang Bata. Hasil belajar didapatkan melalui hasil UTS siswa. Diperoleh nilai maksimum dan nilai minimum masing-masing 79 dan 70 dengan rata-rata 65. Berdasarkan data hasil belajar IPA dapat dikategorikan menjadi sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik.
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri sendiri yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Terkadang siswa tidak memiliki motivasi yang besar untuk meraih hasil belajar yang baik, sehingga hasil belajar yang diraih kurang memuaskan. Seringkali siswa tidak menyadari bahwa faktor internal sangat berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar, karena faktor dalam diri inilah yang terlebih dahulu membangun dan membentuk motivasi dalam mencapai tujuan hasil belajar yang lebih baik.
50
Dari hasil perhitungan persentase yang paling besar dapat disimpulkan bahwa dari ketiga gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik, gaya belajar yang paling dominan di MTs NW Karang Bata adalah gaya belajar visual dan auditori. Berdasarkan hasil perhitungan persentase yang diperoleh melalui pengisian angket (kuesioner) dengan indikator visual sebesar 68,3% berada pada kategori baik. Hasil perhitungan persentase pada gaya belajar auditori sebesar 80,2% berada pada kategori baik. Dan hasil perhitungan persentase pada gaya belajar kinestetik sebesar 35,6% berada pada kategori kurang baik.
Gaya belajar visual adalah gaya belajar yang berfokus pada penglihatan dan mata menjadi peranan penting dalam pembelajaran.
Anak yang memiliki gaya belajar ini cenderung lebih cepat mengingat, tidak mudah terganggu dengan suara, memiliki kemampuan menggambar dan mencatat sesuatu dengan detail. 40 Kendala pada gaya belajar ini adalah terlambat menyalin pelajaran di papan tulis, dan tulisannya berantakan sehingga tidak mudah terbaca.
Peserta didik yang mempunyai gaya belajar ini lebih suka melihat dari pada mendengarkan.41
Gaya belajar auditori adalah gaya belajar yang berfokus pada pendengaran dan telinga menjadi peranan penting dalam
40 Hamzah B. Uno, “Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran” (Jakarta: PT Bumi Aksara. 2006). Hal 181.
41 Jeanete Ophilia, Neleke Huliselan, “Identifikasi Gaya Belajar”. Jurnal Psikologi Undip Vol.15 No.1 April 2016, hlm 115
pembelajaran. Anak yang memiliki gaya belajar ini cenderung tidak mampu berkonsentrasi untuk belajar jika suasananya berisik, senang membaca dengan suara keras, dan menyukai musik atau sesuatu yang berirama.42 Kendala pada gaya belajar ini adalah anak sering lupa apa yang dijelaskan oleh guru, sering keliru apa yang disampaikan oleh guru, dan juga sering lupa membuat tugas yang diperintahkan melalui lisan. Peserta didik yang menyukai gaya belajar ini biasanya tidak suka membaca buku petunjuk. Pesrta didik lebih suka bertanya untuk mendapatkan informasi yang diperlukannya.43
Sedangkan gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar yang melibatkan gerak, seperti olahraga, menari, dan memainkan musik.
Gaya belajar ini efektif untuk anak yang menyukai gerak dan gambaran imajinasi dan gerakkan. Anak yang memiliki gaya belajar ini cenderung tidak bisa diam, cenderung bosan dengan gaya pembelajaran konvensional yang hanya duduk diam mendengarkan.44 Peserta didik yang memiliki gaya belajar ini lebih cocok berkembang bila dengan sistem “active learning”, dimana siswa ikut terlibat dalam proses belajar. Peserta didik yang menyukai gaya belajar ini lebih suka bergerak dan tidak betah duduk dalam jangka waktu yang lama.45
42 M. Yusuf T, 2013. “Teori Belajar dalam Praktek”. Alauddin University Press
43 Bobbi Deporter & Mike Hernacki, “Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan”, (Bandung: Kaifa 2015), Cet. Ke-XX. hlm 118.
44 Ghufron, MN dan Risnawati. R, 2012 “Gaya Belajar” (Yogyakarta: Pustaka Pelajar)
45 Arylien, L.B.2014, “Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditori, dan Kinestetik Terhadap Prestasi Belajar Siswa”. Jurnal Kependidikan. 44(22) : 168-174.
Hubungan gaya belajar dengan hasil belajar pada penelitian terdahulu, hasil riset yang dilakukan oleh Dwi Fajar dalam jurnal pada mahasiswa teknik universitas negeri Yogyakarta yakni terdapat pengaruh yang positif dan signifikan gaya belajar visul, auditorial, dan kinestetik secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mata kuliah diklat listrik otomotif. Berdasarkan hasilnya tersebut dikemukakan bahwa semakin siswa mengoptimalkan gaya belajarnya maka semakin tinggi hasil belajarnya.46
Sedangkan hubungan gaya belajar dengan hasil belajar di MTs NW Karang Bata terdapat hubungan yang sangat kuat dikarenakan rhitung≥ rtabel. Dan gaya belajar yang lebih menonjol ialah gaya belajar visual dan auditori. Dari hasil wawancara didapatkan siswa yang memiliki gaya belajar visual sebanyak 3 siswa, gaya belajar auditori sebanyak 4 siswa, gaya belajar kinestetik sebanyak 3 siswa untuk kelas A. Sedangkan hasil wawancara untuk kelas B ialah gaya belajar visual sebanyak 5 siswa, gaya belajar auditori sebanyak 2 siswa, dan gaya belajar kinestetik sebanyak 3 siswa. Sampel yang akan digunakan sebanyak 20 siswa, 10 siswa dari kelas A dan 10 siswa dari kelas B dan peneliti menggunakan teknik acak.
46 Winarno Surakhmad, “ Pengertian Hasil Belajar Dan Faktor” https:// ainamulya .blogspot.com/artikel/diakses pada tanggal 30 Maret 2019, pukul 11:33
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh jenis gaya belajar kelas VIII di MTs NW Karang Bata pada tahun pelajaran 2019/2020 ada 3 gaya belajar yaitu gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Gaya belajar visual sebesar 68,3% dan auditori sebesar 80,2%, dan gaya belajar kinestetik sebesar 35,6%. Hasil uji reliabilitas rhitung 3,996 dan rtabel sebesar 0,444 hasil perhitungan menunjukkan bahwa rhitung mempunyai tingkat hubungan yang sangat kuat. Jadi gaya belajar siswa kelas VIII MTs NW Karang Bata yang lebih menonjol ialah gaya belajar visual dan auditori, dikarenakan mengalami peningkatan hasil belajar
B. Saran
1. Bagi siswa, agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Bagi guru, diharapkan untuk dapat mengetahui gaya belajar peserta didik dikelasnya, agar guru dapat menyampaikan informasi yang dapat diterima oleh peserta didik dengan baik.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat mencari dan membaca refrensi lain yang lebih banyak sehingga hasil penelitian selanjutnya akan semakin baik serta dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang baru
54
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Susanto, “Teori Belajar &Pembelajaran di Sekolah Dasar
“(Jakarta: Prenada Media,2016),hlm.5.
Ahmad Susanto, “Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah”, (Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group, 2014), hlm. 6-12.
Aisyah, Panjaitan, R.G.P. dan Marlina, R, “Respon Siswa Terhadap Media EComic Bilingual Sub Materi Bagian-Bagian Darah.”Jurnal Pendidikan danPembelajaran, 2016.hlm.12.
Amir, M.T, Merancang Kuesioner.(Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), hlm. 23.
Anto Indra Setiawan, Muktiono Waspodo, “Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Konsep Diri Dengan Hasil Belajar Matematika (Studi Korelasional Pada Siswa Kelas VI SDN Mulyasari Kecamatan Gunungsindur Kabupaten Bogor”, Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UIKA Bogor, Vol. 4, No.2 Tahun 2015, hlm 34-35.
Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.hlm. 274 Arsip Profil MTs NW Karang Bata. Dokumentasi. Karang Bata. 11
Oktober 2019
Arylien,L.B. 2014, “Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, dan Kinestetik Terhadap Prestasi Belajar Siswa”. Jurnal Kependidikan.
44 (22) : 168-174
Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Bobbi Deporter & Mike Hernacki, “Quantum Learning membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan”, (Bandung: Kaifa, 2015), hlm.110.
Dedi, “ Jenis Hasil Belajar”, http://jenis-jenis-hasil-belajar.html, diakses tanggal 11 April 2019 21.05.
Dewi Maulia, Mintasih Indriayu, & Salman Alfarisy Totalia, “Pengaruh Gaya Belajar Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Di SMA 7 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016”, hlm 5-6.
Dokumentasi hasil UTS semester ganjil siswa MTs NW Karang Bata, Januari 2019.
Dwi Prasetia Danarjati, dkk. “Psikologi Pendidikan”, (Yogyakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm.44
Febi Dwi Widayanti.“Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Siswa Dalam Kegiatan Pembelajaran Di Kelas”, Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas WisnuWardhana Malang, ERUDIO, Vol. 2, No. 1, Desember 2013, ISSN : 2302-9021.
Ghufron, MN dan Risnawati. R, “Gaya Belajar” (Yogyakarta: Pustaka Pelajar) Tahun 2012
Hasrudin, Salwa Rezqi. "Analisis Gaya Belajar dan Metode Belajar Di SMA Negeri Sekabupaten Karo”. Jurnal Tabulrasa PPS UNIMED Vol 9 No.2 (April 2015)
Hamzah B. Uno. “Orientasi Dalam Psikologi Pembelajaran”, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hlm.180.
Hidayati, N. & Muhammad, H.N, Respon Guru dan Siswa Terhadap Pembelajaran Permainan Bolavoli yang Dilakukan dengan Pendekatan Modifikasi (pada Siswa Kelas V SDN Wateswinagun I Sambeng Lamongan). Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 2013, hlm.104- 106.
Hasil Observasi, 2019. Wawancara Dengan Siswa. MTs NW Karang Bata 23 Maret 2019
Jeanete Ophilia, Neleke Huliselan, “Identifikasi Gaya Belajar Mahasiwa”.
Jurnal Psikologi Undip Vol.15No.1 April 2016
Manurung. 2015. Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Tentang Pengukuran Pada Siswa Kelas V SD N Di Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur.https://www.
ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/EDU/article/download/1077.Diu nduh 11 Mei 2019
Melvin L. Siberman,” Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktiv”,(Bandung: Nuansa Cendikia, 2014), hlm.28
Muhibin Syah, “Pisikologi Belajar”, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), Tahun 2011, Hlm 39-40
Moleong Lexy J. “Metodologi Penelitian Kualitatif”, Bandung: Remaja Rosdakarya. 20017,hal, 320.
M. Yusuf T, “Teori Belajar dalam Praktek”. Alauddin University Press 2013
Nana, 2006, “Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar” (Bandung:
Remaja Rosdakarya,) hlm 3.
Nana Sudjana, “Cara Belajar Siswa Aktif,” (Bandung : Sinar Baru Algensindo 2010), Cet ke-5. hlm.5.
Nana Sudjana, “Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar”, ( Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 65
Nurhasanah, “Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Yapis Monokwari”. Jurnal Vol 02 No 1.
Nur M Ghufron, dan Rini Risnawati, Gaya Belajar Kajian Teoritik, (Yogyakarata : Pustaka Pelajar, 2014), hlm. 42
Reni Yuliani, Ismarianti, dan Citra Imelda Usman,2017, “Pengaruh Gaya Belajar Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar (Studi Deskriptif di Kelas XI SMK Negeri 9 Padang)” Jurnal.
Rizhal Hendi Ristanto, “Hakikat Pembelajaran Biologi di Universitas Negeri Jakarta”dalam sainsedutaiment.blogspot.com/artikel/diakse s tanggal 04 April 2019, pukul 09.57.
Sahyan, “ Pengaruh Strategi Pembelajaran Genius Learning dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Aqidah Akhlak Materi
Menerapkan Akhlak Terpuji Pada Siswa Kelas VIII MTS Pab-4 Helvetia Medan”. Jurnal Hikmah Volume 14, No. 1, Januari-Juni 2017.
Suharsimi Arikunto, “Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2” (Jakarta : PT Bumi Aksara 2016), hlm 87
S.Nasution, 2008. “Berbagai Pendekatandalam Proses Belajar dan Mengajar”,Bumi Aksara, Jakarta. hlm.93
S. Nasution, Berbagai “Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm.94
Suardana, dkk. 2014. Hubungan Antara Interpersonal Intelligence dan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SDN Gugus Letkol I Gusti Ngurah Rai Denpasar.Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014.http://www.e-jurnal.com/2015/06/hubungan-antara- interpersonal.html. Diunduh 11 Mei 2019
Sugiyono.“Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D”. Bandung:
Elfabeta. 2007, hlm. 270.
Sumber: Data MTs NW Karang Bata, Dokumentasi, 11 Oktober 2019
Syaiful Bahri Djamarah,” Psikologi Belajar”,(Jakarta : Rineka 2008), hlm.12.
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. (Jakarta:
Kencana, 2008). hlm.13
Winarno Surakhmad, “Pengertian Hasil Belajar Dan Faktor”
https://ainamulyana.blogspot.com/artikel/ diakses pada tanggal 30 Maret 2019, pukul 11.33.
Yen Chania,M. Haviz, Dewi Sasmita, “Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Kelas X SMAN 2 Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar”, Journal of Sainstek ISSN : 2085-8019, 2016, hlm : 78.
LAMPIRAN
Lampiran 2
Hasil Wawancara Dengan Siswa 1. Bagaimana tanggapan anda pada pelajaran IPA Terpadu?
No Nama Responden Jawaban
1 A.IlfanHadad Naufal Pelajaran ipa itu asyik, tapi kalau sudah pelajaran fisika dan kimia saya pusing kak 2 Ahmad Rio Saputra Pelajaran ipa itu asyik
apalagi kalau ada pelajaran yang belajarnya diluar kelas karena kan kita bosen juga kak kalau belajarnya didalam ruangan terus 3 Ahmad Zainudin Ya suka sih kak, tapi saya
kurang suka kalau sudah pelajaran fisika
4 Alfian Zikri Pelajaran ipa itu sangat menyenangkan
2. Apakah kamu tertarik atau suka dengan pelajaran IPA Terpadu?
No Nama Responden Jawaban
1 Ripki Zaoli Suka kak karna saya suka ilmu alam dan murni
2 Parman Endak suka saya lebih suka
bahasa kak karna saya tidak suka kalau pelajaran ipa pasti ada hitungannya
3 M. Haerul Gunawan Kadang-kadang kalau
materinya mudah di mengerti saya pasti suka 4 M. Awaludin Ansyori Sedikit
5 Farid Habib Suka kalau gurunya
ngejelassin pelan-pelan dan berulang
3. Bagaimana prestasi kamu didalam pelajaran IPA Terpadu?
No Nama Responden Jawaban
1 Mauzul Hasana Alhamdulillah baik ka
2 Dewi Ratna Anjeli Kurang kak karna saya tidak terlalu suka dengan pelajaran yang terdapat hitungan
3 Diana Ayu Lestari Baik kak karena saya suka pelajarannya
4. Apakah kamu merasa kesulitan atau tidak bila belajar IPA Terpadu?
No Nama Responden Jawaban
1 Dina Ajratul Aini Tidak terlalu sulit kalau mau belajar
2 Dinda Dwi Suci Tidak kak kalau tidak ada hitungannya tidak sulit tapi kalau ada hitungannya pasti sulit 3 Nabila Ramadhani Sulit kak karena materi
pelajarannya tidak saya kuasai
5. Bagaimana cara kamu supaya kamu bisa mudah memahami pelajaran IPA Terpadu? Kamu lebih suka belajar dengan cara melihat gambar, simbol, dan grafik?
No Nama Responden Jawaban
1 Abdillillah Rivaldo Rizal
Cara saya untuk mudah memahami pelajaran IPA saya harus mengulang kembali pelajaran yang sudah diajarkan oleh guru saat disekolah, dan saya suka belajar dengan cara melihat gambar, simbol dan ada grafiknya.