• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

Gambar diagram Venn:

Gambar 1.6

dalam kepentingan kegiatan kelompok yang diamati. Dengan demikian peneliti tidak memberi pengaruh terhadap aktivitas sumber data atau subjek penelitian.

3. Lokasi Penelitian

Tempat yang digunakan sebagai penelitian karakteristik tingkat berpikir kreatif siswa yang memiliki disposisi tinggi dalam pemecahan masalah matematika adalah MTs Al-Raisyiah Sekarbela. Sekolah ini letaknya di desaSekarbela, tepatnya di jalan Sultan Kaharudin No. 105, karang Pule. Peneliti mengamati tempat MTs Al-Raisyiah Sekarbelasebagai tempat penelitian, sebab lokasinya berdekatan dengan tempat tinggal peneliti dan sekolah tersebut memiliki jumlah siswa yang representatif untuk diteliti. Dan juga lokasi sekolah tersebut mudah dijangkau oleh peneliti sehingga lebih efisien dalam mendapatkan data. Sekolah ini dilihat dari segi kualitasnya sudah sangat baik.

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer karena diperoleh langsung dari siswa kelas VII D. Data yang akan dikumpulkanyaitu data hasil angket disposisi matematis dalam tingkat disposisi matematis tinggi, sedang dan rendah. Adapun pemilihan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan pemilihan subjek dalam penelitian ini yaitu siswa yang memiliki

disposisi matematis tinggi. Dalam pemilihan subjek penelitian, peneliti berkoordinasi dengan guru matematika di lokasi penelitian untuk mengetahui kemampuan dan karakteristik siswa yang akan diteliti.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Hal ini dikarenakan bahwa peneliti mempunyai peran penting dalam menentukan fokus penelitian, memilih subjek penelitian, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data,menganalisisdata, dan menyimpulkan hasil analisis data. Dalam penelitian ini terdapat juga instrumen pendukung yang digunakan oleh peneliti.35 Instrumen pendukung digunakan karena instrumen utama tidak mampu menentukan hal-hal tertentu, seperti disposisi matematis. Adapun instrumen pendukung dalam penelitian ini adalah:

a. Angket Skala Disposisi Matematis

Angket merupakan teknik yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data dengan cara menyebarkan lembar- lembar kertas berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh para responden.36 Dalam penelitian ini, angket merupakan instrumen pendukung yang bertujuan untuk menentukan tingkat disposisi matematis siswa, dari tingkat disposisi matematis rendah, sedang, dan tinggi.

35Anggito A. Setiawan J, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jawa Barat: CV Jejak, 2018), hlm. 76.

36Maryati K. Suryawati J, Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XII, (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2001), hlm. 130.

Penelitian ini menggunakan angket disposisi matematis yang telah ada, yaitu angket disposisi matematis yang biasa digunakan peneliti-peneliti terdahulu. Angket tersebut adalah angket yang diikembangkan oleh Ali Mahmudi37 yang digunakan dalam penelitiannya, pada angket tersebut ada sedikit kata yang dikurangi dan ditambah dengan tujuan supaya sesuai dengan penelitian ini.

Angket skala disposisi matematis siswa ini diberikan kepada seluruh siswa, untuk mengetahui perbedaan disposisi matematis siswa. Model angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert yang terdiri dari empat pilihan jawaban, yaitu setuju (S), sangat setuju (SS), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS), setiap pernyataan memiliki bobot skor yang berbeda.38 Bobot untuk setiap pernyataan pada skala disposisi matematis yang dibuat dapat ditransfer dari skala kualitatif ke dalam skala kuantitatif dengan kriteria penilaian sebagai berikut :

Tabel 1.3 Kriteria Penilaian Skala Likert Alternatif Jawaban

Bobot Penilaian

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 4

37 Dewi Patmalasari, Karakteristik..., hlm. 32.

38 Azwar, karakteristik dasar perilaku individu yang berhubungan dengan kriteria, (UPI : 2015), hlm. 37 38.

Berdasarkan jawaban responden selanjutnya akan diperoleh satu kecenderungan atas jawaban responden tersebut, kusioner yang dibagikan menggunakan skala Likert. Maka perhitungan indeks jawaban responden dilakukan dengan rumus sebagai berikut : Nilai Indeks = (F1 + F2 + F3 + F4)

Dimana :

F1 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab (Sangat Tidak Setuju) skor 1 jika pernyataan positif, dan skor 4 jika pernyataan negatif

F2 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab (Tidak Setuju) skor 2 jika pernyataan positif, dan skor 3 jika pernyataan negatif

F3 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab (Setuju) skor 3 jika pernyataan positif, dan skor 2 jika pernyataan negatif F4 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab (Sangat Setuju) skor 4 jika pernyataan positif, dan skor 1 jika pernyataan negatif .

b. Soal Tes Berpikir Kreatif

Instrumen ini berupa soal uraian yang terdiri dari dua soal.

Instrumen ini diberikan untuk menentukan karakteristik berpikir kreatif subjek berdasarkan indikator berpikir kreatif yang ada dalam penelitian ini.

c. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara merupakan instrumen non tes berupa serangkaian pertanyaan yang digunakan sebagai acuan untuk mendapatkan data/informasi tertentu tentang keadaan responden melalui tanya jawab.39 Pedoman wawancara bertujuan untuk mendapatkan jawaban tambahan dan untuk memperkuat hasil dari soal tes yang telah dikerjakan oleh subjek.pedoman wawancara mengacu kepada indikator-indikator tingkat berpikir kreatif.

6. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini,peneliti mengumpulkan data dengan cara pemberian angket, tes, dan wawancara yang dijelaskansebagai berikut:

a. Pemberian Angket

Dalam penelitian ini, prosedur pemberian angket untuk mengetahui disposisi matematis siswa sebagai berikut:

1) Peneliti menggunakan angket disposisi matematis yang telah ada dan yang biasa digunakan oleh peneliti- peneliti terdahulu.

2) Siswa kelas VII D diberikan angket disposisi matematis untuk menggolongkan siswa berdasarkan disposisi matematis yang dimilikinya.

3) Selama proses pengisian angket, peneliti mengambil dokumentasi menggunakan kamera.

39Lestari KE, Yudanegara MR, Penelitian Pendidikan Matematika (Bandung: PT Refika Aditama. 2017), hlm. 172.

4) Penentuan disposisi matematis siswa berdasarkan perolehan skor angket disposisi matematis.

5) Peneliti menganalisis hasil angket dan dilanjutkan dengan menggolongkan siswa berdasarkan disposisi matematis yang dimilikinya.

6) Subjek yang diambil merupakan subjek dengan disposisi matematis kategori tinggi diantara lainnya.

b. Pemberian Tes

Tes yang digunakan dalampenelitian ini adalah tes tertulis berupa soal uraian. Adapun prosedur pemberian tes dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Peneliti membuat instrumen tes yang akan diberikan kepada subjek.

2) Instrumen tes yang telah dibuat diberikan kepada subjek dengan jumlahsoal sebanyak dua soal.

3) Soal yang digunakan merupakan soal yang berkaitan dengan materi himpunan dengan bentuk soal cerita.

4) Tes dilaksanakan dengan kurun waktu satu jam.

5) Kegiatan tes difoto menggunakan kamera.

6) Peneliti melakukan analisis hasil jawaban subjek.

c. Wawancara

Wawancara merupakan pemberian serangkaian pertanyaan yang diajukan secara langsung oleh peneliti kepada responden.

Wawancara yang dapat dilakukan berupa wawancara tidak terstruktur dilakukan dengan menggunakan instrumen pedoman wawancara. Adapun prosedur pemberian wawancara untuk memperoleh data kepada subjek adalah sebagai berikut:

1) Peneliti membuat pedoman wawancara.

2) Wawancara dilakukan kepada subjek penelitian dengan kurun waktu masing-masing subjek minimal 15 menit.

3) Setelah subjek menyelesaikan instrumen tes, subjek tersebut diwawancara.

4) Peneliti melakukan analisis hasil wawancara.

Alur pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilihat melalui gambar berikut:

Gambar 1.7

Wawancara guru matematika

Siswa kelas VII D

Mengerjakan angket disposisi matematis

Data hasil angket disposisi matematis siswa

Mengerjakan soal tes berpikir kreatif

Wawancara subjek penelitian

Triangulasi

7. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan peneliti dalam mengolah data penelitian ini mengacu pada model Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahap yaitu mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan.

a. Reduksi data merupakan bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal tidak penting, menggolongkan data, dan mengatur data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data.

b. Penyajian data merupakan proses pengorganisasian informasi berupa kalimat yang disusun secara logis dan sistematis.

c. Selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan sesuai dengan analisis data yang telah dilakukan.

8. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk menunjukkan bahwa temuan data yang diperoleh dari subjek penelitian adalah benar, maka dilakukan triangulasi. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi metode. Triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda. Dalam penelitian kualitatif peneliti menggunakan metode observasi, wawancara, dan survei. Untuk memperoleh krbenaran informasi yang handal dan gambaran yang utuh mengenai informasi tertentu, peneliti bisa menggunakan metode wawancara dan observasi atau pengamatan untuk mengecek

kebenarannya. Selain itu peneliti juga bisa menggunakan informan yang berbeda untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.

Triangulasi tahap ini dilakukan jika data atau informasi yang diperoleh dari subjek atau informan penelitian diragukan kebenarannya.

Dokumen terkait