• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan jenis penelitian Lapangan (Fiel Research) dan penelitian Kepustakaan (Library Research) yang sifatnya penelitian kualitatif. Menurut Meleong pengertian penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenoma tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dengan cara mendiskripsikan dalam format kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.45

Pada penelitian ini menggunakan desain teknik quota sampling yaitu teknik dengan menentukan jumlah responden atau sampel. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran melalui data yang valid, baik yang bersumber dari pustaka maupun dari objek peneliian.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waku penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2022/2023 yaitu bulan Agustus-September 2023. Tempat yang dijadikan objek penelitian yaitu di SMP Negeri 2 Kuta Baro.

45 Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, R&d Dan Penelitian Pendidikan),” (bandung: alfabeta, 2019), h. 25

31

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi (population) merupakan keseluruhan subjek atau sumber data peneliti yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.46 Populasi penelitian ini adalah guru PAI dan siswa Sekolah Menengah Pertama kelas VII 1 yang beragama Islam berjumlah 30 orang. Populasi yang digunakam kurang dari 100 maka diambil semuanya, namun jika populasinya besar, maka diambil 10% - 15% atau 20% -25%, bahkan bisa lebih.47 Disebabkan jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka penelitian ini tidak mengampil sampel, artinya seluruh populasi dijadikan sampel penelitian atau sampel jenuh.

Yang jadi populasi dalam sampel ini adalah seluruh siswa kelas VII 1 yang berjumlah 30 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

Observasi adalah melakukan pengamatan terhadap sumber data.

Observasi bisa dilakukan secara terlibat (partisipasi) dan tidak terlibat.

Dalam pengamatan terlibat, penelitian ikut terlibat dalam aktivitas orang- orang yang dijadiakan sumber data penelitian, sedangkan dalam pengamatan yang tidak terlibat, peneliti tidak ikut terlibat dalam aktivitas orang-orang yang dijadikan sumber data penelitian. Penelitian ini

46 Sukmadinata, S, Nana, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya), 2006

47 Amri Darwis, Metode Penelitian Pendidikan Islam, (Pekan baru: Suska Press, 2015), h.

49.

32

menggunakan observasi untuk pengumpulan data tentang penggunaan media pembelajaran audio visual dalam pembelajaran PAI.

2. Angket

Teknik ini dilakukan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden.Pertanyaan dan pernyataan dalam angket harus merujuk kepada masalah (rumusan masalah) penelitian dan indikator-indikator dalam konsep operasional.48 Penelitian ini menggunakan angket untuk mengumpulkan data tentang respon siswa terhadap penggunaan media audio visual dalam pembelajaran PAI.

3. Wawancara

Cara ini dilakukan dengan melakukan dialog secara lisan dimana peneliti mengajukan pertanyaan kepada responden atau informan dan responden atau informan juga menjawab secara lisan. Sebagaimana halnya observasi, dalam desain penelitiannya, peneliti juga harus menjelaskan siapa yang diwawancarai, wawancara tentang apa, kapan dan di mana dilakukan wawancara, bisa berupa pedoman wawancara harus sesuai dengan masalah penelitian langsung menyebarkannya ke lapangan.49 Pemberian angket dan wawancara pada siswa dan guru di SMP Negeri 2 Kuta Baro diantaranya:

48 Amri Darwis, Metode Penelitian Pendidikan Islam, (Pekan baru: Suska Press, 2015), h.

52

49 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, R&d Dan Penelitian Pendidikan), (bandung: alfabeta, 2019), h.34

33

➢ Angket: 17 orang siswa

➢ Wawancara: 1 orang Guru PAI 4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara lain untuk memperoleh data dan responden.

Pada teknik ini, peneliti dimungkinkan memperoleh informasi dan bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat, dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-harinya. Metode ini digunakan untuk mencari data mengenai hal atau variabel yang dapat dijadikan sebagai informasi untuk melengkapi data-data penulis, baik data primer maupun sekunder sebagai sumber data yang dapat dimanfaatkan untuk menguji dan menafsirkan.50

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan persentase. Caranya adalah apabila semua data telah terkumpul, kemudian diklasifikasikan menjadi dua kelompok data yaitu data yang bersifat kualitatif digambarkan dengan kata-kata atau kalimat, sedangkan data yang bersifat kuantitatif dalam bentuk angka-angka kemudian dipersentasekan dan ditafsirkan.

Mengingat penelitian ini deksriptif, maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif dengan persentase.

Adapun rumusnya yaitu:

50 Amri Darwis, Metode Penelitian Pendidikan Islam, (Pekan baru: Suska Press, 2015), h.

59

34

P = F

N × 100 % Keterangan:

P: Angka Persentase F: Frekuensi

N: Number Of case ( jumlah frekuensi atau banyaknya individu).51

Data yang telah dipersentasekan kemudian direkapitulasi dengan kriteria sebagai berikut:

81% - 100%: Sangat Baik 61% - 80% : Baik

41% - 60% : Cukup Baik 21% - 40% : Kurang Baik 0% - 20% :Tidak Baik52

51 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Perasada, 2008), h. 43.

52 Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, (Bandung : Alfabeta, 2010), h. 15

35 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Hasil Observasi

a. Latar Belakang Berdirinya SMP Negeri 2 Kuta Baro

SMP Negeri 2 Kuta Baro merupakan sekolah negeri yang terletak di Jl. Cot Keu-Eueng Desa Lampoh Tarom yang bertempat di Desa Lampoh Tarom Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. SMP Negeri 4 Kuta Baro ini didirikan pada tanggal 04 April 1992 dan penegeriannya di sahkan pada tanggal 01 Mei 1992. Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini didirikan atas usulan masyarakat karena mengingat banyaknya anak-anak yang mau melanjutkan sekolahnya dan kurangnya biaya ataupun ekonomi, sementara tempat sekolah jauh dari tempat tinggal mereka. Maka dari itu berdirilah sekolah SMP Negeri 2 Kuta Baro yang terletak di Desa Lampoh Tarom.

Sekolah ini telah memperoleh SK Operasional dengan nomor 0216/0/1992 yang dikeluarkan pada 01 April 1992. Selain itu, sekolah ini juga telah terakreditasi B dengan SK izin Operasional 28061993. SMP Negeri 2 Kuta Baro menyelenggarakan jenjang pendidikan SMP. Sekolah ini berada dibawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

SMP Negeri 2 Kuta Baro berada di koordinat garis lintang: 5 dan garis bujur: 95. Sekolah ini dilengkapi dengan beberapa sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran maupun diluar pembelajaran seperti Ruang

36

kelas, perpustakaan, musollah, dan laboratorium.53 Dan adapun tujuan SMP Negeri 2 Kuta Baro ini yaitu untuk meningkatkan kepintaran/kecerdasan, kepribadian, tingkah laku dan akhlak mulia serta keterampilan dan bakat untuk hidup mandiri dan meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi.

b. Visi dan Misi SMP Negeri 2 Kuta Baro

Visi SMP Negeri 2 Kuta Baro ini adalah “ Terdidik Berakhlaqul karimah, cerdas, mandiri, berlandaskan IPTEK dan IMTAQ”. Misi SMP Negeri 2 Kuta Baro adalah sebagai berikut:

1) Melaksanakan Kegiatan-Kegiatan secara rutinitas

2) Menambahkan nilai sosial antara siswa, guru, dan Masyarakat sekitar

3) Melaksanakan efesiensi pembelajaran yang berkualitas 4) Melatih kemandirian peserta didik.

c. Tujuan Sekolah SMP Negeri 2 Kuta Baro

Tujuan dari sekolah SMP Negeri 2 Kuta Baro adalah sebagai berikut:

1) Mewujudkan lulusan yang berakhlak mulia

2) Menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di sekolah unggulan 3) Mempersiapkan peserta didik bersaing di olimpiade sains

4) Melahirkan atletik yang berprestasi baik daerah maupun nasional 5) Membina Peserta didik untuk hidup disiplin dan berbudaya.

53Observasi, tanggal 31 oktober 2023, di SMP Negeri 2 Kuta Baro.

37

d. Keadaan Siswa SMP Negeri 2 Kuta Baro

Berikut ini daftar jumlah siswa/siswi SMP Negeri 2 Kuta Baro sebagai berikut:54

Tabel 4.1

Tingkat Kelas Jumlah Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

VII 3 42 28 70

VIII 3 32 32 64

IX 3 38 24 62

Jumlah 9 112 84 192

Sumber Data: Observasi di SMP Negeri 2 Kuta Baro.T.2023.

e. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 Kuta Baro Tabel 4.2

NO NAMA JUMLAH

1 Ruang Kepala Sekolah 1

2 Ruang wakil kepala sekolah 1

3 Ruang guru 1

4 Ruang operator 1

5 Ruang BK 1

6 Lab Bahasa 1

7 Lab PAI 1

8 Lab Komputer 1

9 Perpustakaan 1

10 Aula 1

11 Mushalla 1

12 WC Guru 2

13 Ruang siswa 9

14 Wc Siswa 2

Sumber Data: Observasi di SMP Negeri 2 Kuta Baro.T.2023.

54Observasi, tanggal 31 oktober 2023, di SMP Negeri 2 Kuta Baro.

38

2. Hasil Wawancara

a. Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMP Negeri 2 Kuta Baro

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Irma Suryani tentang penggunaan media audio visual beliau mengatakan bahwa:

“Dengan menggunakan media audio visual wajib karena setiap media sesuai dengan RPP”. 55

Penggunaan media audio visual dapat juga mempengaruhi hasil belajar anak, karena media audio visual dapat membantu siswa untuk lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan menggunakan media audio visual ini juga siswa tidak merasa jenuh dan bosan. Adapun faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor dari dalam diri dan dari luar diri anak, faktor dari dalam diri anak yaitu terlihat dari psikologinya, yang mana psikologi itu mencakup intelegensi, sikap, bakat dan minat anak.

Berdasarkan pertanyaan yang diajukan peneliti tentang apakah ibu guru menggunakan media audio visual dalam proses pembelajaran. Adapun jawaban Menurut Ibu Irma Suryani selaku guru PAI di SMP Negeri 2 Kuta Baro beliau juga mengatakan bahwa:

“ Menggunakan media audio visual karena setiap halaman buku paket ada barcode video pembelajaran.”56

55 Wawancara dengan Irma Suryani, Guru PAI, tanggal 31 Oktober 2023, di SMP Negeri 2 Kuta Baro.

56 Wawancara dengan Irma Suryani, Guru PAI …, 31 Oktober 2023

39

Untuk memperdalam hasil penelitian ini peneliti juga memberikan pertanyaan tentang Bagaimana penggunaan audio visual dalam proses pembelajaran. Ibu Irma Suryani selaku guru PAI mengatakan bahwa:

“dengan menggunakan LCD untuk memproyeksikan di laptop, proyektor LCD merupakan salah satu jenis proyektor yang digunakan untuk menampilkan video”.

Selanjutnya mengenai model-model apa saja yang digunakan dalam media audio visual (video pembelajaran) selama proses pembelajaran, Guru PAI mengatakan bahwa:

“metode yang digunakan dalam media audio visual selama proses pembelajaran ialah menggunakan model berbasis cooperative”.57 Selanjutnya sebagai peneliti di SMP tersebut, peneliti memberikan pertanyaan tentang bagaimana model penggunaan media audio visual dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, selaku guru PAI ibu Irma Suryani mengatakan bahwa:

“Menyimak video yang ditampilkan lalu presentasikan antar kelompok siswa”.

Kemudian pertanyaan yang diajukan oleh peneliti tentang Bagaimana tanggapan ibu guru tentang penerapan media audio visual dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam?, ibu Irma Suryani selaku guru PAI mengatakan bahwa: “ mengenai tanggapan tentang penerapan media audio visual dalam pembelajaran PAI sangat lah membantu peserta didik dalam belajar, memudahkan peserta didik untuk memahami materi yang di sampaikan guru dan peserta didik tidak merasa bosan dan jenuh.”.58

Kesimpulan dari hasil wawancara diatas yaitu penggunaan media audio visual pada mata pelajaran PAI pada saat proses belajar mengajar bisa

57 Wawancara dengan Irma Suryani, Guru PAI …, 31 Oktober 2023

58 Wawancara dengan Irma Suryani, Guru PAI …, 31 Oktober 2023

40

dikatakan lebih menyenangkan, karena peserta didik tidak terlalu merasa jenuh dan bosan pada saat proses pembelajaran. Dengan adanya penggunaan media audio visual pada saat proses pembelajaran dapat membantu guru untuk mencapai hasil belajar siswa yang baik pada mata pelajaran PAI tentunya pada kelas VII.

b. Kendala-kendala yang dihadapi dalam penggunaan media pembelajaran berbasis audio visual dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Kuta Baro

Dalam penggunaan media audio visual ini tentu memiliki kendala- kendala atau faktor penghambat maka dari itu peneliti melakukan wawancara dengan ibu Irma Suryani selaku guru PAI tentang kendala- kendala apa saja yang dihadapi dalam penggunaan media pembelajaran berbasis audio visual dalam pembelajaran Pendidikan agama islam di SMP Negeri 2 Kuta Baro menjelaskan bahwa dalam hasil wawancara bahwasannya kendala atau faktor penghambat penggunaan media audio visual yaitu dalam menyampaikan materi dengan menggunakan media audio visual kepada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kuta Baro pada mata pelajaran PAI guru harus merancang materi sekreatif mungkin agar siswa tidak cepat bosan dan guru harus kreatif dalam menyampaikan materi sehingga siswa aktif dalam menanggapi materi yang diajarkan oleh guru pada saat pembelajaran.

Adapun kendala-kendala yang dihadapi dalam penggunaan media pembelajaran berbasis audio visual dalam Pembelajaran Pendidikan Agama

41

Islam ibu Irma Suryani mengatakan bahwa kendala-kendalanya adalah kurangnya pengetahuan guru dalam mengunakan media audio visual, kurangnya aktivitas dan kreativitas guru dalam menyampaikan materi dengan menggunakan media audio visual, dan kurangnya waktu dalam proses pembelajaran berlangsung.

Hal ini dibenarkan oleh ibu darwani selaku guru PAI tentang kendala menggunakan media audio visual terutama dengan kurangnya penggetahuan menggunakan audio visual sebagai mana hasil wawancara kepada ibu darwani yang mengatakan bahwa:

“iya tentu tidak semua guru bisa mengetahui cara mengaplikasikan media ini, karena ribet dalam pemasangannya yang membutuhkan waktu yang cukup lama”.59

Adapun untuk memperkuat hasil wawancara ini peneliti mewawancara ibu Irma Suryani beliau mengatakan bahwa:

“saya selaku guru PAI, membenarkan kalau saya kurang paham mengetahui cara pemasangan media audio visual ini, karena sudah tua ya… maka dari itu saya kurang paham dan kurang mengerti”.60 Dari hasil wawancara oleh ibu Darwani dan Irma Suryani, dapat disimpilkan bahwa dapat disimpulkan bahwa pengetahuan IT merupakan salah satu hambatan untuk menggunakan media pembelajaran berbasis audio visual, yang membuat fasilitas media disekolah kurang dimanfaatkan dengan baik oleh guru, karena guru merasa sulit dalam memasang alat penunjang penggunaan media audio visual, guru juga belum terlalu paham

59 Wawancara dengan darwani, Guru PAI, tanggal 31 Oktober 2023, di SMP Negeri 2 Kuta Baro.

60 Wawancara dengan Irma Suryani, Guru PAI …, 31 Oktober 2023

42

cara menggunakan media audio visual yang baik dan benar seperti proyektor ataupun infokus, serta hambatan tersebut juga membuat proses belajar mengajar menjadi tidak terkondisi membuat terbuangnya waktu hanya karena tidak memahami bagaimana menggunakan media audio visual dengan baik.

3. Hasil Data Angket

Penggunaan Media Audio Visual dapat diketahui setelah perhitungan engket yang diberikan kepada peserta didik. Perolehan dalam angket adalah berdasarkan atas jawaban yang diperoleh dari peserta didik dimana setiap pertanyaan mempunyai jawaban.

Tabel 4.3 Angket Respon Siswa

No Pertanyaan No Responden Jawaban Siswa Ya Tidak 1 Saya sangat merasa

tertarik dan senang belajar Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan media audio Visual

1 Salman Alfarisi ✓

2 M.Riskan ✓

3 Fauzan ✓

4 Rizki Pratama ✓

5 Mursyidah ✓

6 Lukkia Syauqi ✓

7 Raisya Naila ✓

8 M.Irfan Nanda ✓ 9 Putri Ramadania ✓ 10 Imam Al-faudi ✓ 11 NailatunNazuwa ✓

12 Baim ✓

13 Muliadi ✓

14 Nurul Fajri ✓

15 Aan Kusairi ✓

16 Alfia Mahira ✓

17 Alfi maulana zikri ✓

17 Jumlah 16 1

2 1 Salman Alfarisi ✓

43

No Pertanyaan No Responden Jawaban Siswa Ya Tidak Belajar Pendidikan

Agama Islam dengan menggunakan media audio visual menurut saya dapat meningkatkan rasa ingin tahu, dapat menghilangkan rasa bosan, kantuk dan jenuh.

2 M.Riskan ✓

3 Fauzan ✓

4 Rizki Pratama ✓

5 Mursyidah ✓

6 Lukkia Syauqi ✓

7 Raisya Naila ✓

8 M.Irfan Nanda ✓ 9 Putri Ramadania ✓ 10 Imam Al-faudi ✓ 11 NailatunNazuwa ✓

12 Baim ✓

13 Muliadi ✓

14 Nurul Fajri ✓

15 Aan Kusairi ✓

16 Alfia Mahira ✓

17 Alfi maulana zikri ✓

Jumlah 17 0

3 Menurut saya, ketika guru menerapkan media audio visual dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

1 Salman Alfarisi ✓

2 M.Riskan ✓

3 Fauzan ✓

4 Rizki Pratama ✓

5 Mursyidah ✓

6 Lukkia Syauqi ✓

7 Raisya Naila ✓

8 M.Irfan Nanda ✓ 9 Putri Ramadania ✓ 10 Imam Al-faudi ✓ 11 NailatunNazuwa ✓

12 Baim ✓

13 Muliadi ✓

14 Nurul Fajri ✓

15 Aan Kusairi ✓

16 Alfia Mahira ✓

17 Alfi maulana zikri ✓

Jumlah 17 0

4 Menurut saya, media audio visual yang digunakan oleh guru dalam mengajar dapat menambah ketertarikan saya terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam

1 Salman Alfarisi ✓

2 M.Riskan ✓

3 Fauzan ✓

4 Rizki Pratama ✓

5 Mursyidah ✓

6 Lukkia Syauqi ✓

7 Raisya Naila ✓

44

No Pertanyaan No Responden Jawaban Siswa Ya Tidak 8 M.Irfan Nanda ✓

9 Putri Ramadania ✓ 10 Imam Al-faudi ✓ 11 NailatunNazuwa ✓

12 Baim ✓

13 Muliadi ✓

14 Nurul Fajri ✓

15 Aan Kusairi ✓

16 Alfia Mahira ✓

17 Alfi maulana zikri ✓

Jumlah 17 0

5 Menurut saya,

penggunaan media audio visual sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1 Salman Alfarisi ✓

2 M.Riskan ✓

3 Fauzan ✓

4 Rizki Pratama ✓

5 Mursyidah ✓

6 Lukkia Syauqi ✓

7 Raisya Naila ✓

8 M.Irfan Nanda ✓ 9 Putri Ramadania ✓ 10 Imam Al-faudi ✓

11 NailatunNazuwa ✓

12 Baim ✓

13 Muliadi ✓

14 Nurul Fajri ✓

15 Aan Kusairi ✓

16 Alfia Mahira ✓

17 Alfi maulana zikri ✓

Jumlah 15 2

6 Menurut saya, ketika guru menyampaikan materi dengan menggunakan media audio visual dapat lebih memudahkan

1 Salman Alfarisi ✓

2 M.Riskan ✓

3 Fauzan ✓

4 Rizki Pratama ✓

5 Mursyidah ✓

6 Lukkia Syauqi ✓

7 Raisya Naila ✓

8 M.Irfan Nanda ✓ 9 Putri Ramadania ✓ 10 Imam Al-faudi ✓ 11 NailatunNazuwa ✓

12 Baim ✓

13 Muliadi ✓

45

No Pertanyaan No Responden Jawaban Siswa Ya Tidak

14 Nurul Fajri ✓

15 Aan Kusairi ✓

16 Alfia Mahira ✓

17 Alfi maulana zikri ✓

Jumlah 16 1

7 Menurut saya, dengan menggunakan media audio visual dalam belajar dapat memotivasi saya lebih aktif dalam bertanya.

1 Salman Alfarisi ✓

2 M.Riskan ✓

3 Fauzan ✓

4 Rizki Pratama ✓

5 Mursyidah ✓

6 Lukkia Syauqi ✓

7 Raisya Naila ✓

8 M.Irfan Nanda ✓ 9 Putri Ramadania ✓

10 Imam Al-faudi ✓

11 NailatunNazuwa ✓

12 Baim ✓

13 Muliadi ✓

14 Nurul Fajri ✓

15 Aan Kusairi ✓

16 Alfia Mahira ✓

17 Alfi maulana zikri ✓

Jumlah 12 5

8 Menurut saya,

keterbatasan waktu

menjadi faktor

penghambat dalam penerapan media audio visual

1 Salman Alfarisi ✓

2 M.Riskan ✓

3 Fauzan ✓

4 Rizki Pratama ✓

5 Mursyidah ✓

6 Lukkia Syauqi ✓

7 Raisya Naila ✓

8 M.Irfan Nanda ✓

9 Putri Ramadania ✓

10 Imam Al-faudi ✓

11 NailatunNazuwa ✓

12 Baim ✓

13 Muliadi ✓

14 Nurul Fajri ✓

15 Aan Kusairi ✓

16 Alfia Mahira ✓

17 Alfi maulana zikri ✓

Jumlah 4 13

9 1 Salman Alfarisi ✓

46

No Pertanyaan No Responden Jawaban Siswa Ya Tidak Menurut saya, dengan

adanya saranan yang disediakan oleh sekolah menjadi salah satu faktor

pendukung dalam

penerapan media audio visual.

2 M.Riskan ✓

3 Fauzan ✓

4 Rizki Pratama ✓

5 Mursyidah ✓

6 Lukkia Syauqi ✓

7 Raisya Naila ✓

8 M.Irfan Nanda ✓ 9 Putri Ramadania ✓ 10 Imam Al-faudi ✓

11 NailatunNazuwa ✓

12 Baim ✓

13 Muliadi ✓

14 Nurul Fajri ✓

15 Aan Kusairi ✓

16 Alfia Mahira ✓

17 Alfi maulana zikri ✓

Jumlah 15 2

10 Menurut saya belajar dengan menerapkan media audio visual dapat membuat suasana kelas dan siswa menjadi lebih kondusif.

1 Salman Alfarisi ✓

2 M.Riskan ✓

3 Fauzan ✓

4 Rizki Pratama ✓

5 Mursyidah ✓

6 Lukkia Syauqi ✓

7 Raisya Naila ✓

8 M.Irfan Nanda ✓ 9 Putri Ramadania ✓ 10 Imam Al-faudi ✓

11 NailatunNazuwa ✓

12 Baim ✓

13 Muliadi ✓

14 Nurul Fajri ✓

15 Aan Kusairi ✓

16 Alfia Mahira ✓

17 Alfi maulana zikri ✓

Jumlah 15 2

Sumber Data: Angket di SMP Negeri 2 Kuta Baro.T.2023.61

Berdasarkan data angket media audio visual diperoleh 17 responden yang terdapat di angket tersebut, maka akan digunakan rumus berikut untuk

61 Angket, siswa kelas VII B, tanggal 31 oktober 2023, di SMP Negeri 2 Kuta Baro

47

mengukur presentase pdari setiap poin pertanyaan yang diberikan didalam angket:

P = F

N × 100 % P = Presentase

F = Responden Frekuensi N = Jumlah Data/sampel

Paparan mengenai setiap item pertanyaan kepada responden, penulis jelaskan dalam tabel frekuensi yang didalamnya menjelaskan presentase dari skala rating yang dipilih oleh responden.

B. Pembahasan

1. Pembahasan Hasil Observasi

SMP Negeri 2 Kuta Baro terletak di Desa Lampoh Tarom, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar. Didirikan pada tanggal 04 April 1992 dan disahkan sebagai sekolah negeri pada 01 Mei 1992. Pembangunan sekolah ini merupakan respons terhadap kebutuhan pendidikan di area tersebut yang mempertimbangkan aksesibilitas dan keterbatasan ekonomi masyarakat setempat. Sekolah ini telah memperoleh SK Operasional dan izin operasional serta telah terakreditasi tingkat B, menunjukkan bahwa lembaga ini telah memenuhi standar pendidikan yang ditetapkan. Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, SMP Negeri 2 Kuta Baro beroperasi di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

SMP Negeri 2 Kuta Baro dilengkapi dengan beragam fasilitas yang mendukung proses pembelajaran dan aktivitas di luar pembelajaran. Sarana

48

tersebut termasuk ruang kelas, perpustakaan, musollah, dan laboratorium.

Fasilitas tersebut menunjukkan komitmen sekolah untuk memberikan lingkungan belajar yang komprehensif bagi siswa. Visi sekolah yang menekankan "Terdidik Berakhlaqul karimah, cerdas, mandiri, berlandaskan IPTEK dan IMTAQ" menggambarkan fokusnya pada pendidikan moral, kecerdasan, dan pengembangan diri yang seimbang antara ilmu pengetahuan dan agama. Misi sekolah berfokus pada kegiatan rutin, peningkatan nilai sosial, efisiensi pembelajaran berkualitas, dan pengembangan kemandirian peserta didik. Tujuan sekolah mencakup aspek pembentukan karakter yang mulia, persiapan siswa untuk bersaing di sekolah unggulan, persiapan untuk kompetisi sains, pengembangan atletik, serta pembinaan disiplin dan budaya.

SMP Negeri 2 Kuta Baro memiliki total 192 siswa yang terbagi dalam tiga tingkat kelas (VII, VIII, dan IX). Perbandingan antara jumlah siswa laki- laki dan perempuan menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan, dengan jumlah siswa laki-laki lebih banyak daripada perempuan di setiap tingkat kelas.

Dari hasil observasi, sekolah ini telah menyediakan fasilitas yang cukup lengkap, mulai dari ruang kepala sekolah, ruang guru, laboratorium (Bahasa, PAI, dan Komputer), perpustakaan, aula, hingga musholla. Namun, ketersediaan fasilitas WC untuk siswa dan guru perlu diperhatikan mengingat jumlah siswa yang cukup banyak.

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa SMP Negeri 2 Kuta Baro terlihat sebagai lembaga pendidikan yang berkomitmen kuat terhadap pengembangan siswa secara holistik, yaitu menekankan pada

49

pentingnya memperhatikan dan mengembangkan seluruh aspek individu, termasuk aspek fisik, emosional, sosial, dan intelektual. Dari segi sarana dan prasarana, sebagian besar kebutuhan dasar telah dipenuhi, tetapi ada ruang untuk peningkatan, terutama terkait fasilitas sanitasi. Sementara dari segi tujuan dan visi-misinya, sekolah menekankan pada pendidikan karakter, prestasi akademik, serta pengembangan bakat dan keterampilan siswa untuk bersaing di berbagai bidang.

2. Pembahasan Hasil Wawancara

Wawancara dengan Ibu Irma Suryani dari SMP Negeri 2 Kuta Baro memberikan gambaran yang jelas tentang penggunaan media pembelajaran berbasis audio visual dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas VII sebagai berikut:

a. Penggunaan Media Audio Visual dalam Pembelajaran PAI

Penggunaan media audio visual memiliki beberapa keunggulan, Pertama, penggunaannya terkait erat dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), seperti yang disampaikan oleh Ibu Irma, menandakan bahwa penggunaan media ini terintegrasi dengan rencana pembelajaran yang telah dirancang. Kedua, media audio visual mampu meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dengan cara membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan mengurangi kejenuhan. Guru menggunakan teknologi proyektor LCD untuk memproyeksikan video pembelajaran dari laptop ke layar, yang merupakan teknologi umum dalam

Dokumen terkait