BAB I PENDAHULUAN
G. Metode Penelitian
dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).41
G. Metode Penelitian
terkena dampak dari Covid 19 yang mempengaruhi proses belajar mengajar mahasiswa/I yang awalnya ofline menjadi oline atau dari rumah.
3. Jenis Data
Data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder antara lain :
a. Data premier merupakan data yang diperoleh langsung dari responden berupa hasil temuan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sebagai data pendukung yakni peneliti akan melakukan observasi dengan jenis Observasi non Partisipatif, sehingga peneliti akan mengamati keseharian objek yang akan diteliti tanpa terlibat secara langsung. Sumber data dari penelitian ini yaitu Dosen muda, Dosen senior dan Mahasiswa/i Prodi KPI yang berjumlah 11 orang. Sebagai data Kunci Kajur dan Sekjur Prodi KPI.
b. Data sekunder merupakan data yang digunakan untuk mendukung dan melengkapi data premier yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang terdapat dalam buku, jurnal dan internet yang berhubungan dengan objek penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mencari informasi guna mendapatkan data-data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik yaitu:
a. Observasi
Observasi yaitu tehnik pengumpulan data yang digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. 45
Yang dimana observasi ini juga pengamatan yang dilakukan secara sengaja dan sistematis mengenai fenomena sosial dan gejala-gejala psikis. Adapun observasi di bagi dua yaitu:
45 Sugiono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D”, (Bandung:
Alfabeta Cv, 2018), hlm. 145.
1. Observasi partisipatif adalah kegiatan mengumpulkan data dimana pengamat ikut serta dalam kegiatan pengumpulan data berlangsung.
2. Observasi non Partisipatif adalah peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan, dimana dia hanya berperan mengamati kegiatan saja.46
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi non partisipatif, dimana peneliti tidak terlibat langsung dengan kegiatan masyarakat yang diteliti, dapat dikatakan peneliti hanya sebagai pengamat yang tidak ikut serta dalam kegiatan yang diamati. Peneliti mengamati bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan sehari-hari ketika melakukan perkuliahan, baik dari segi bentuk pembelajaran dan menyaksikan langsung cara yang dilakukan dosen untuk menyampaikan materi kuliah.
b. Wawancara
Wawancara yang sudah direkam harus dijaga dan ditempatkan di tempat yang baik, sehingga kualitas suara partisipan tetap terjamin, karena nantinya akan diputar dan didengar berkali-kali untuk dianalisis.47
Wawancara dapat dibedakan menjadi dua diantaranya:
1. Wawancara terstruktur merupakan wawancara yang dimana peneliti melakukan wawancara sesuai dengan pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan data.
2. Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara lengkap dan sistematis dalam pengumpulan data.
Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa
46 Joko Subagio, “Metodologi Penelitian Teori Dan Praktik”, (Jakarta: Rieneka Cipta, 1999), hlm 63.
47 Sugiono, “Metode …, hlm. 145.
garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.48
Adapun bentuk Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis wawancara terstruktur yaitu menggunakan daftar pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti sebagai panduan (interview guide). Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara kepada Dosen dan mahasiswa Prodi KPI UIN Mataram yang berjumlah 11 orang. Hal-hal yang menjadi pertanyaan dalam wawancara yaitu bagaimana strategi komunikasi Dosen Prodi KPI UIN Mataram dalam penyampaian materi kuliah di tengah pandemi Covid 19.
Wawancara dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telepon dengan orang-orang yang memiliki hubungan dengan permasalahan tersebut.49
3. Dokumentasi
Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti akan mendatangi Prodi KPI UIN Mataram dengan melakukan dokumentasi peneliti berusaha memperoleh data atau informasi dengan menggali dan mempelajari dokumen-dokumen, arsip dan catatan Mahasiswa dan Mahasiswa yang berhubungan dengan permasalahn yang terjadi pada Dosen Prodi KPI UIN Mataram dalam penyampaian materi kuliah di tengah pandemi covid 19, Dan dengan demikian akan lebih memudahkan proses penelitian ini.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini, antara lain:
a. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan cukup meluas, untuk itu peneliti harus mampu merincikan secara teliti.
48Juliansyah Noor, “Metodologi penelitian”, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2017), hlm 75.
49 Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”, (Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet Ke-15 2013), hlm. 198.
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, dan memfokuskan tema sesuai apa yang ingin diteliti oleh peneliti.
Rencana peneliti dalam mereduksi data seperti, peneliti harus menyusun point-point pembahasan data yang penting dari awal melakukan wawancara supaya proses reduksi peneliti tidak mengalami kesulitan ketika merincikan data-data yang diperoleh dari Dosen Prodi KPI FDIK UIN Mataram.
b. Data Display (Penyajian Data)
Penyajian data merupakan proses menampilkan data secara sederhana dalam bentuk kata-kata, kalimat, tabel, matrik, dan grafik dengan maksud agar data yang telah dikumpulkan dikuasai sebagai dasar untuk mengambil kesimpulan yang tepat.
Dalam penyajian data, rencana peneliti ingin menggunakan tabel dalam penyusunan data, dalam artian adanya pemisahan antara tabel pertama, yang berisikan data Dosen prodi KPI terkait strategi komunikasi yang diterapkannya dan tabel kedua, mengenai data orang tua dari mahasiswa/i yang dapat menerima dengan baik himbauan dari akademik FDIK.
c. Data Verifikasi atau Penarikan Kesimpulan (Verifikasi and Conclion).
Mengambil kesimpulan merupakan proses penarikan intisari dari data-data yang terkumpul ke dalam bentuk pernyataan yang tepat dan memiliki data yang jelas.
Penarikan kesimpulan bisa jadi, diawali dengan kesimpulan sementara. Setelah data, yang masuk terus dianalisis dan diverifikasi oleh peneliti tentang kebenarannya, akhirnya peneliti mampu menarik kesimpulan yang tepat terkait penelitiannya50
50 Khosiah, dkk, “Masyarakat terhadap Rencana Pemerintah Membuka Area Pertambangan Emas di Desa Sumi Kecamatan Lambu Kabupaten Bima”, JISIP, Vol. 1, Nomor 2, November 2017, hlm. 144-145.
6. Uji Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan usaha yang dilakukan peneliti untuk membuktikan apa yang telah diamati dalam penelitian sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya, sehingga untuk memperoleh data yang valid perlu diadakannya pemeriksaan secara seksama. Untuk menjamin validasi data peneliti menggunakan cara-cara sebagai berikut:
a. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lebih luas.
Data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara terhadap Dosen Prodi KPI yang terlibat dalam proses penelitian, membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan, dan membandingkan persepsi sumber data dengan pendapat juga pandangan sumber data lain.
b. Pemeriksaan Sejawat
Teknik ini dilakukan dengan cara mengadopsi sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat. Pemeriksaan teman sejawat bertujuan untuk mencari kelemahan tafsiran yang kurang jelas serta untuk mendiskusikannya dengan pihak yang mmeiliki pengetahuan dan keahlian yang relevan, seperti dosen pembimbing skripsi, dosen peneliti, rekan kuliah, atau orang yang.
c. Kecukupan Refrensi
Refrensi yang dipakai dalam melakukan penelitian nanti terdiri dari bahan dokumentasi, catatan yang tersimpan, buku-buku yang ada kaitannya dengan masalah penelitian. Bahan refrensi ini sebagai alat untuk
menampung dan menyesuaikan dengan kritis tertulis untuk keperluan evaluasi.51
d. Member Check
Member check merupakan suatu proses pengecekan data kepada sumber data. Adapun tujuan yang dilakukannya member check yaitu, agar informasi yang diperoleh dalam laporan penelitian memiliki kesesuaian dengan apa yang dimaksudkan oleh sumber data atau informan. Member check dapat dilakukan setelah berakhirnya satu periode pengumpulan data.
Pada proses ini data dapat ditambah, dikurangi, ataupun ditolak oleh sumber data hingga diperolehnya kesepakatan bersama, dapat berupa dokumen yang telah ditanda tangani.
51 Arnild Augina Mekarisce, “Teknik Keabsahan Data pada Penelitian Kualitatif
di Bidang Kesehatan Masyarakat”, Ilmiah Kesehatan Masyarakat, (Vol. 12, Edisi 3, 2020), hlm. 150.