• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

Dalam dokumen Lale Yulia - etheses UIN Mataram (Halaman 44-53)

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, karena data-data yang dikumpulkan berupa data yang bersifat deskriptif berdasarkan kasus yang diteliti, yakni tentang aspek-aspek perkembangan anak usia dini dalam permainan tradisional Ceprak.

36 Komang Trisna Mardayani., dkk, “ Penerapan Permainan Tradisional Engklek Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Kelompok B Di PAUD Widhya Laksmi”, Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha, Vol 4, Nomor 2, 2016, hlm. 5.

29

Metode kualitatif sering disebut dengan metode penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah/natural.37

Pendekatan ini ditujukan agar peneliti menemukan jawaban atau informasi yang valid terkait masalah yang diteliti. Pendekatan kualitatif ini memang hakikatnya bertujuan untuk mengungkapkan fakta yang terjadi secara real atau apa adanya berdasarkan kondisi dan situasi atau keadaan yang sesungguhnya tanpa rekayasa, serta tanpa melakukan perhitungan dengan rumus statistik.

2. Kehadiran Peneliti

Untuk mendapatkan informasi yang lebih valid, peneliti datang langsung ke lokasi penelitian untuk dapat mengetahui lebih dekat dengan subyek, sehingga peneliti dengan subyek menjadi lebih terbuka dalam menyampaikan beberapa persoalan yang berkaitan dengan langsung dengan data yang di teliti. Kehadiran peneliti di lokasi sangat berpengaruh dalam mengumpulkan data dan informasi yang lebih valid serta mendapatkan hasil penelitian yang ilmiah (murni).

Kehadiran peneliti di lokasi penelitian sebagai instrument, yaitu secara langsung sebagai penanya atau pewawancara. Dalam penelitian kualitatif, tehnik pengumpulan data yang utama adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan secara bersamaan, yang dapat diartikan bahwa ketika melakukan wawancara, peneliti juga bisa

37 M.Sobry,Prosmala Hadisaputra., Penelitian Kualitatif, (Lombok: Holistica, 2020), hlm.

4.

30

melakukan observasi atau pengamatan. 38 Oleh karena itu saat penelitian, peneliti bisa berhubungan langsung dengan pihak orangtua, tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Dusun Blong Lauq Desa Sukarara.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Dusun Blong Lauq Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah. Karena jarak lokasi tersebut dengan rumah peneliti sangat dekat, sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian. Selain itu, peneliti tertarik melakukan penelitian di lokasi tersebut karena melihat problematika aspek-aspek perkembangan anak usia dini, seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah di atas dengan tujuan untuk mencaritahu lebih dalam terkait masalah dan solusi yang bisa di tawarkan kelak.

4. Sumber Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua sumber data primer dan sumber data skunder yang dijabarkan sebagai berikut:

a. Sumber data primer

Sandu Siyono dan Ali Sodik mengungkapkan bahwa data primer adalah data dalam bentuk verbal atau secara lisan, gerak- gerik atau tingkah laku yang dilakukan oleh subjek yang dapat

38 Sugiyono., Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 332

31

dipercaya, yakni subjek penelitian (informan) yang berkaitan dengan variable yang di teliti. 39

Adapun yang menjadi sumber data primer atau informasi dalam penelitian ini adalah orangtua dan saudara dari anak usia dini dengan rentang usia 5-6 tahun di Desa Sukarara. Data primer dari penelitian ini adalah hasil pengamatan dan wawancara secara langsung dengan informan.

b. Sumber data skunder

Sumber data skunder merupakan sumber informasi yang secara tidak langsung diperoleh dari lapangan atau yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap informasi yang ada atau sumber data tambahan yang menurut peneliti dapat menunjang data pokok. 40 atau dapat diartikan bahwa kegunaan dari sumber pengumpulan data ini adalah peneliti dapat lebih menguatkan hasil penelitiannya dengan refrensi yang telah ada sebelumnya, juga dapat pula dijadikan sebagai barang bukti apabila suatu saat nanti diperlukan.

Adapun sumber data skunder dari penelitian ini diperoleh dari hasil dokumentasi tertulis (seperti catatan hasil observasi dan dan wawancara) serta berupa foto-foto yang terkait dengan permainan tradisional engklek dan aspek-aspek perkembangan anak usia dini.

39 Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogjakarta: Literasi Media Publishing, 2015), hlm. 28.

40 Ibid , hlm. 29.

32 5. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, ada beberapa prosedur yang peneliti gunakan dalam mengumpulkan data, diantaranya sebagai berikut:

a. Observasi

Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non-partisipan. Dalam observasi non-partisipan ini peneliti tidak ikut berperan secara langsung dalam kegiatan keseharian informan yang diobservasi, hanya berkedudukan sebagai pengamat dan mencatat fakta-fakta yang ditemukan di lokasi peneliti, yakni di Dusun Blong Lauq Desa Sukarara, yang kemudian disesuaikan dengan keterangan yang diperoleh dari sumber data.

Melalui metode observasi non-partisipan ini peneliti memperoleh informasi dan data yang lebih detail terkait dengan apa yang peneliti teliti, yakni aspek-aspek perkembangan anak usia dini dalam permainan tradisional Ceprak di Dusun Blong Lauq Desa Sukarara. Oleh karena itu, yang menjadi instrument utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri.

b. Wawancara

Wawancara dalam penelitian kualitatif sangat mudah di pahami sebagai tehnik pengumpulan data dengan cara melakukan serangkaian tanya jawab dengan narasumber yang telah

33

ditentukan.41 Dilihat dari sisi keformalannya bahwa wawancara dibagi menjadi dua tipe yaitu:

1) Wawancara formal

Pewawancara atau peneliti sudah mengetahui mengenai data, informasi yang hendak diperoleh dari narasumber.

Sehingga ia lebih dahulu menyusun dan memahami pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber secara sistematis untuk mendapatkan jawaban yang spesifik.

2) Wawancara informal

Pewawancara tidak menggunakan instrument sebagai pedoman wawancara. Hubungan antara pewawancara dan narasumber dalam suasana biasa, wajar dan pertanyaan beserta jawabannya berjalan sebagaimana pembicaraan biasa. 42

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tak terstruktur yakni wawancara yang bebas tanpa menggunakan pedoman wawancara yang tersusun sistematis agar peneliti lebih leluasa dan bebas dalam mengajukan pertanyaan kepada informan sehingga informasi yang didapatkan lebih dalam dan valid terkait masalah yang diteliti, yakni tentang aspek perkembangan kognitif, aspek perkembangan fisik motorik, aspek perkembangan sosial emosional, aspek perkembangan nilai Agama dan moral, aspek

41 M.Sobry Sutikno, Prosmala Hadisaputra, Penelitian…,hlm. 116.

42 Ibid., hlm. 117.

34

perkembangan seni, dan aspek perkembangan bahasa. Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah orangtua atau keluarga. Adapaun instrument yang perlu dipersiapkan dalam wawancara ini adalah buku tulis dan pulpen untuk mencatat semua hasil percakapan, handphone sebagai alat perekam suara atau video dari wawancara yang peneliti lakukan dengan informan.

c. Dokumentasi

Dalam penelitian ini, dokumentasi itu merupakan data-data yang berupa catatan-catatan dari hasil observasi dan wawancara yang pernah dilakukan oleh peneliti terhadap sumber data dalam mendapatkan data atau informasi. Adapun dokumentasi yang peneliti gunakan dalam mengumpulkan data ketika melakukan penelitian berupa foto-foto, rekaman audio, video, dan catatan hasil wawancara dan observasi yang berkaitan dengan aspek-aspek perkembangan anak usia dini dalam permainan tradisional Ceprak di Dusun Blong Lauq Desa Sukarara.

6. Tehnik Analisis Data

a. Data reducation (reduksi data)

Reduksi data merupakan salah satu proses pemilihan, klasifikasi, penyederhanaan, dan transformasi data „mentah‟ yang muncul dari catatan-catatan yang diperoleh di lapangan. Jadi, reduksi data berfungsi sebagai pembentukan data-data mentah yang

35

banyak menjadi data kecil dan sederhana sambil menjaga struktur tujuan penelitian. Data yang diperoleh dalam sebuah penelitian tidak terbatas jumlahnya, sehingga data-data tersebut tercatat.

Dalam penelitian ini peneliti merangkum data yang diperoleh melalui pengamatan dan wawancara, kemudian memilih data yang sesuai dengan fokus penelitian.

b. Data display (penyajian data)

Penyajian data merupakan tahap kedua setelah reduksu data, untuk memperoleh data analisis kualitatif yang valid peneliti berusaha melakukan dengan sebaik-baiknya. Peneliti akan menyajikan data yang diperoleh kedalam bentuk uraian singkat yang tersusun dalam kalimat-kalimat yang sederhana yang saling berhubungan satu sama lain secara naratif.

c. Conclusion, Drawing/verifying

Analisis ketiga adalah conclusion yaitu, menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi data. Tujuan dari verifikasi data ini adalah untuk menghindari unsur subjektifitas yang dapat mempengaruhi dan mengurangi bobot kualitas skripsi ini. Yang artinya, peneliti harus melakukan verifikasi data terus menerus hingga memperoleh kesimpulan „jenuh‟. Hal ini dilakukan karena peneliti ilmiah adalah peneliti yang dilakukan secara kritis.

36 7. Keabsahan data

Untuk memperoleh data yang valid, ada beberapa upaya yang dilakukan oleh peneliti dalam proses pemeriksaan keabsahan data, yaitu sebagai berikut:

a. Observasi mendalam

Observasi/pengamatan mendalam yang dilakukan peneliti disini adalah dengan memberikan kegiatan kepada anak-anak berupa kegiatan permainan tradisional Ceprak. Hal ini dilakukan guna memperoleh data yang lebih akurat. Dengan demikian, peneliti dapat memberikan kepastian bahwa data yang diperoleh dapat diyakini untuk keabsahannya.

b. Triangulasi data

Peneliti menggunakan triangulasi data sebagai teknik pengumpulan data yang sebenarnya secara langsung dan bersamaan dalam menguji kredibilitas data yang diperoleh melalui observasi atau pengamatan wawancara dan dokumentasi. Sehingga, dapat diartikan peneliti mengumpulkan data dan sumber data yang sama dengan teknik yang berbeda-beda. Triangulasi data bertujuan untuk menyelaraskan antara data yang diberikan seorang informan dengan data informan lainnya. Sehingga data-data tersebut tidak saling bertentangan dan menuju titik jawaban yang sama. Dengan demikian peneliti dapat menemukan jawaban dari fokus penelitian yang diteliti.

37

Dalam dokumen Lale Yulia - etheses UIN Mataram (Halaman 44-53)

Dokumen terkait