• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saran

Dalam dokumen Lale Yulia - etheses UIN Mataram (Halaman 81-108)

BAB IV PENUTUP

B. Saran

Dengan mengingat betapa pentingnya aspek-aspek perkembangan anak usia dini dalam permainan tradisional Ceprak ini oleh orangtua dan juga pendidik, sehingga peneliti menuliskan beberapa saran di bawah ini.

1. Saran untuk orangtua

Orangtua juga hendaknya memberikan motivasi atau dorongan serta bantuan terhadap aspek perkembangan anak usia dini dengan cara memberikan sebuah permainan, atau hal-hal yang terkait dengan aspek perkembangan anak usia dini

2. Saran untuk para orangtua

Orangtua memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan anak- anak, oleh karena itu sebagai orangtua harus bisa memberikan berbagai kegiatan-kegiatan dalam rangka aspek perkembangan anak usia dini. Selain itu juga, orang tua selalu memberikan perhatian dan motivasi yang lebih dalam perkembangan anak, serta mengevaluasi kembali apa yang sudah anak-anak lakukan.

3. Saran untuk peneliti selanjutnya

Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini memiliki banyak kekurangan, sehingga peneliti berharap agar peneliti selanjutnya bisa

66

memberikan hasil penelitian yang lebih luas dan mendalam terkait dengan aspek-aspek perkembangan anak usia dini dalam permainan tradisional Ceprak.

67

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman., “Upaya Meningkatkan Perkembangan Nilai Agama dan Moral Melalui Metode Keteladanan Pada Anak Usia Dini”, Penelitian Keislaman, Vol. 14 , No 2, Tahun 2018

Ahmad Farid Utsman, dkk., “Peran Permainan Tradisional Dalam Meningkatkan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Di RA Al Fattah Pacing Parengan Tuban”, Al Ulya, Vol. 3 Nomor 2 Juli 2018

Ahmad Susanto., Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2012)

Aisyah Isna, “Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini“ Al_athfal, Vol. 2 No. 2 Desember 2019.

Budiyah Febria Sari, Raihana, “Pengaruh Permainan Tradisional Engklek Terhadap Perkembangan Fisik Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun”, Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol 4 Nomor 2, 2021

Dek Ngurah Laba Laksana, Aspek Perkembangan Anak Usia Dini, (Jawa Tengah:

PT. Nasya Expanding Managemen)

Dini Indriyani, dkk, “ Manfaat Permainan Tradisional Engklek dalam Aspek Motorik Kasar Anak”, Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, Vol. 9, No.

3, Tahun 2021

Eliya Desvaraso, “Penerapan Permainan Tradisional Engklek Dalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Bina Guna, Jurnal Handayani (JH), Vol 6 (1), 2016

Euis Kurniati, M. Pd, Permainan Tradisional dan Perannya dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak, (Jakarta, Prenadamedia Group, 2016)

H. Hendra Sofyan, Perkembangan Anak Usia Dini Dan Praktis Peningkatannya, (Jakarta: CV. Infomedika, 2015)

Hesti Wulandari, Edi Purwanta., “Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini di TK selama Pembelajaran Daring saat Pandemi Covid-19”, Obsesi, Vol. 5, Nomor 1, 2021

Husnuzziadatul Khairi., “Karakteristik Perkembangan Anak Usia Sini Dari 0-6 Tahun”, Jurnal Warna, Vol 2, No 2, 2018

Isep Djuanda, Rahmi Latifa Suryani, “Upaya Meningkatkan Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Usia Dini Melalui Permainan Tradisional Engklek”, Jurnal Pendidikan Islam, Vol 3 (1), 2021

Iswinarti, Permainan Tradisional, (Universitas Muhammadiyah Malang, 2017) Iswinarti., “Permainan Tradisional: Prosedur dan Analisis Manfaat Psikolog”,

Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, 2017 Kemendikbud Nomor 137, tahun 2014

68

Komang Trisna Mardayani., dkk, “ Penerapan Permainan Tradisional Engklek Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Kelompok B Di PAUD Widhya Laksmi”, Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 4, No. 2, 2016

La Hadisi, “Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini”, Jurnal Al-Ta’dib, vol. 8, No. 2, 2015

La Ode Anhusadar., “Pengembangan Pembelajaran Seni Berbasis Agama Pada Anak Usia Dini”, Al Athfal, Vol. 2, Nomor 1, Juni 2019

Lukman Ali., Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Apollo, 2007)

M. Fadlillah, Edutaiment Pendidikan Anak Usia Dini Menciptakan Pembelajaran Menarik, Kreatif, dan Menyenangkan, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group)

M.Sobry,Prosmala Hadisaputra, Penelitian Kualitatif, (Lombok: Holistica, 2020) Nisa Ulviana, Identifikasi Permainan Tradisional Di Kecamatan Praya

Kabupaten Lombok Tengah Untuk Anak Usia Dini Tahun Pelajaran 2012- 2013, (Skripsi, FKIP Universitas Mataram, Mataram 2013)

Nurwita., “ Meningkatkan Perkembangan Seni Anak Menggunakan Media Smart Hafiz di PAUD Aiza, dalam http//www.Article.Text, diakses tanggal 20 Januari 2022, pukul 13.27

Sabyan, “Permainan Engklek Dan Manfaatnya Bagi Anak Usia Dini”, dalam https://sabyan.org/permainan-anak-engklek-dan-manfaatnya-bagi-anak- usia-dini/, diakses tanggal 30 Januari 2022, pukul 13.32

Salman Rozana, Ampun Bantali, Stimulasi Perkembangan Anak Usia Dini Melalui Permainan Tradisional Engklek, (Jawa Barat, Edu Publiser, 2020) Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogjakarta: Literasi

Media Publishing, 2015)

Sugiyono., Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2017)

Syifauzakia, dkk, Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Malang: Literasi Nusantara, 2021)

Wulandari Retnaningrum, Nasrul Umam., “Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Melalui Permainan Mencari Huruf”, Tawadhu, Vol. 5, Nomor 1, 2021

Yuliani Nuraini Sujiono., Buku Ajar Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: Indeks, 2019)

Yurissetiowati, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jawa Tengah: Lakeisha, 2019)

69

LAMPIRAN

70 Lampiran 1

Hasil Observasi

Lembaga yang diamati : Dusun Blong Lauq, Desa Sukarara Hari, Tanggal : 11 April – 11 Mei

Waktu : Sore

1. Sarana dan Prasarana Desa Sukarara

No. Sarana dan Prasaran Ada Tidak ada

1. Kantor Desa

2. Posyandu

3. Lapangan Desa

4. Mobil

Siaga/Ambulance Desa

5. Mobil Oprasional Kebersihan Desa

6. Bumdes

7. Baliho Desa

8. Balai Kesenian

9. Pustu/Puskesmas Pembantu

10 Jalan Desa

11. Rumah Adat

12. Kampong KB

13. Tpq

2. Jumlah Penduduk Desa Sukarara a. Laki-laki: 4, 879 orang

b. Perempuan: 5, 189 orang c. KK: 3, 561 KK

71

3. Jumlah Dusun dan Jumlah Penduduk Desa Sukarara

No. Nama Dusun Jumlah Penduduk

1. Blong Lauq 800 Orang

2. Blong Daye 1, 137 Orang

3. Ketangge 816 Orang

4. Dasan Duah 930 Orang

5. Bunsambang 1, 652 Orang

6. Dasan Baru 1, 015 Orang

7. Burhane 971 0rang

8. Bunputri 697 Orang

9. Buncalang 1, 030 Orang

10. Batu Entek 1, 017 Orang

Jumlah 10, 065 Orang

4. Nama-nama Struktur Pemerintahan Desa Sukarara

No. Nama Jabatan

1. Jumasre, S. IP Kepala Desa 2. Zaenal Rahman, S. Pd Sekretaris Desa

3. Lalu Sukardi Ketua BPD Desa

4. Oktaviandi, S. Pd Kasi Pemerintahan 5. Darmawan, S. Pd Kaur Keungan 6. Dzul Khamju DG Kaur Pembangunan 7. M. Isnan Abdillah Kasi Kesra

8. Sukayandi Kaur Umum

9. H. Saman Budi, S. Ag Kasi Pelayanan

10. Saprudin Babhinsa

11. Joko Sediyarto Bhabinkantibmas 12. Hasnadi Usman Pendamping Desa

13. Lalu Panggih Kepala Dusun Blong Lauq

14. Sata Kepala Dusun Blong Daye

15. Sunardi Kepala Dusun Ketangge

16. Kaye Sukarme Kepala Dusun Dasan Duah 17. Lalu Murtawan Kepala Dusun Bunsambang

18. M. Yusuf Kepala Dusun Dasan Baru

19. Nurman Kepala Dusun Burhana

20. Subakti Kepala Dusun Bunputri

21. H. Alimul Ula Kepala Dusun Buncalang

22. Diasih Kepala Dusun Batu Entek

72

5. Penerapan Permainan Tradisional Ceprak

Berdasarkan hasil observasi terkait dengan penerapan permainan tradisional Ceprak, yaitu dari 10 anak yang bermain permainan ini terdapat 3 anak yang mulai berkembang, dan 7 anak yang berkembang sesuai dengan harapan.

6. Aspek Perkembangan Anak Usia Dini Dalam Permainan Tradisional Ceprak

a. Aspek Perkembangan Kognitif

No Nama Indikator Kategori

a.Menunjukk an sikap Kreatif

b.Menerapka n

pengetahuan atau

Pengalaman

c.Memecahka n masalah sederhana

1. Adelia MB MB MB MB

2. Alifa Zakia

MB BSH MB MB

3. Alkifa MB MB MB MB

4. Azizi MB MB MB MB

5. Bilal BSH MB BSH BSH

6. Davin Al-Hijr

MB MB MB MB

7. Fandu MB MB MB MB

8. Fatan BSH BSH MB BSH

9. Nesti MB MB MB MB

10. Nizam BSH BSH BSH BSH

Rublik Indikator: A

BB = Pada saat bermain respon belum mampu menunjukkan sikap kreatif ketika bermain

MB = Responden mampu menunjukkan sikap kreatif di depan teman-temannya BSH = Responden sudah mampu menunjukkan sikap kreatif

BSB = Responden sudah sangat mampu menunjukkan sikap kreatif nya di depan teman-teman maupun orang lain

Indikator: B

73

BB = Ketika bermain responden belum mampu menceritakan pengalaman- pengaman baru nya

MB = Responden mampu menceritakan pengalaman baru tapi belum bisa menerapkannya

BSH = Responden sudah mampu menerapkan dan menceritakan pengalaman baru nya ke teman-teman sebaya

BSB = Pada saat bermain responden sudah sangat mampu menceritakan dan menerapkan pengalaman-pengalaman baru nya

Indikator: C

BB = Pada saat bermain respon tidak mampu memecahkan masalahnya dengan teman-teman

MB = Responden mampu memecahkan masalah dengan cara yang baik

BSH = Responden sudah mampu memecahkan masalah dengan cara bersama- sama

BSB = Ketika sedang bermain responden sangat mampu memecahkan masalah dengan cara yang baik

b. Aspek perkembangan fisik motorik

No Nama Indikator Kategori

a.Melakukan permainan fisik motorik dengan

teratur

b.Terampil menggunakan tangan kiri dan kanan

c.Melakukan gerakan tubuh secara tekoordinasi

1. Adelia BSH BSH BSH BSH

2. Alifa Zakia

BSH MB MB MB

3. Alkifa MB BSH MB MB

4. Azizi MB BSH MB MB

5. Bilal BSH BSH BSH BSH

6. Davin Al-Hijr

MB MB BSH MB

7. Fandu MB MB MB MB

8. Fatan BSH BSH BSH BSH

9. Nesti MB BSH BSH BSH

10. Nizam MB BSH BSH BSH

Rublik Indikator: A

BB = Ketika bermain responden belum mampu meloncat dan melempar dengan seimbang pada saat bermain

MB = Responden mampu meloncat dan melempar tapi masih belum seimbang BSH = Pada saat melakukan permainan responden sudah mampu melempar dan

meloncat dengan cara seimbang

74

BSB = Pada saat bermain responden sangat mampu melempar dan meloncat dengan cara yang seimbang

Indikator: B

BB = Responden belum mampu menggerakkan kedua tangannya ketika sedang bermain

MB = Ketika sedang melakukan permainan responden mampu menggerakkan kedua tangannya pada saat melempar gacuk

BSH = Pada saat bermain responden sudah mampu dalam melempar gacuk dan menggerakkan kedua tangannya

BSB = Responden sangat mampu menggerakkan kedua tangannya pada saat melempar gacuk atau katuk

Indikator: C

BB = Ketika sedang bermain responden tidak mampu menggerakkan anggota tubuhnya pada saat meloncat

MB = Respon mampu menggerakkan tubuhnya pada saat bermain ataupun meloncat

BSH = Responden sudah mampu menggerakkan semua anggota tubuhnya ketika bermain Ceprak

BSB = Responden sangat mampu menggerakkan anggota tubuhnya ketika bermain dan melempar gacuk atau katuk

c. Aspek perkembangan Sosial Emosional

No Nama Indikator Kategori

a.Mentaati aturan main

b.Mampu bermain dengan teman sebaya

c.Mengenal tata krama dan sopan santun

1. Adelia BSH BSH BSH BSH

2. Alifa Zakia

BSH BSH BSH BSH

3. Alkifa BSH BSH BSH BSH

4. Azizi BSH BSH BSH BSH

5. Bilal BSH MB BSH MB

6. Davin Al-Hijr

BSH MB MB MB

7. Fandu BSH MB MB MB

8. Fatan BSH BSH BSH BSH

9. Nesti BSH BSH MB BSH

10. Nizam BSH BSH MB BSH

Rublik Indikator: A

75

BB = Ketika bermain responden tidak mampu mentaati aturan permainan yang sudah di tetapkan

MB = Respon mampu mentaati aturan main yang sudah di tetapkan masing- masing

BSH = Ketika permainan berlangsung respon sudah mampu mentaati berbagai macam aturan-aturan bermain

BSB = Responden sangat mampu mentaati aturan yang sudah ditetapkan dengan cara bersama-sama

Indikator: B

BB = Pada saat bermain responden tidak mampu bergaul dengan teman sebaya nya

MB = Respon mampu bergaul dengan teman sebaya walaupun masih ada yang malu-malu

BSH = Ketika bermain responden mampu bermain dengan teman sebaya BSB = Responden sangat mampu bergaul dengan teman sebaya nya Indikator: C

BB = Responden tidak mampu menerapkan rasa sopan santun ke pada teman- teman nya

MB = Ketika bermain respon mampu menerapkan rasa sopan santun ke teman sebaya nya

BSH = Pada saat permainan berlangsung responden sudah mampu menerapkan rasa sopan santun ketika bermain

BSB = Responden sangat mampu menerapkan rasa sopan santun kepada teman- teman nya pada saat bermain

d. Aspek perkembangan bahasa

No Nama Indikator Kategori

a.Mengerti beberapa perintah

b.Memahami aturan dalam bermain

c.Berdiskusi dengan teman sebaya

1. Adelia BSH BSH BSH BSH

2. Alifa Zakia

BSH BSH BSH BSH

3. Alkifa BSH BSH BSH BSH

4. Azizi BSH BSH BSH BSH

5. Bilal BSH BSH BSH BSH

6. Davin Al-Hijr

BSH BSH BSH BSH

7. Fandu BSH BSH BSH BSH

8. Fatan BSH BSH BSH BSH

9. Nesti BSH BSH BSH BSH

10. Nizam BSH BSH BSH BSH

76 Rublik

Indikator: A

BB = Responden tidak mengerti tentang apa yang diperintahkan teman sebaya MB = Ketika bermain responden mengerti terkait dengan perintah-perintah yang

ada dari teman sebaya

BSH = Ketika bermain responden sudah mengerti dengan apa yang diperintahkan oleh teman sebaya

BSB = Responden sangat mampu mentaati perintah dari teman sebaya Indikator: B

BB = Responden tidak mampu memahami aturan-aturan permainan yang sudah di tetapkan

MB = Responden mampu memahami aturan bermain pada saat bermain berlangsung

BSH = Sebelum permainan dimulai semua respon sudah mampu memahami aturan-aturan permainan

BSB = Responden sangat mampu mentaati aturan-aturan bermain Indikator: C

BB = Responden tidak mampu berdiskusi dengan teman-teman nya

MB = Responden mampu berdiskusi terlebih dahulu dengan teman-teman nya BSH = Sebelum mulai bermain responden sudah mampu berdiskusi terlebih

dahulu terkait dengan permainan yang akan di mainkan

BSB = Responden sangat mampu berdiskusi dengan teman-teman nya sebelum mulai bermain

e. Aspek perkembangan Seni

No Nama Indikator Kategori

a.Mampu membuat gambar permainan

b.Mampu membuat

gambar gacuk atau katuk

1. Adelia BSH BSH BSH

2. Alifa Zakia

BSH BSH BSH

3. Alkifa BSH BSH BSH

4. Azizi MB MB MB

5. Bilal MB MB MB

6. Davin Al-Hijr

MB MB MB

7. Fandu MB MB MB

8. Fatan MB MB MB

9. Nesti MB MB MB

10. Nizam MB MB MB

77 Rublik

Indikator: A

BB = Responden tidak mampu membuat gambar Ceprak dengan cara yang bagus MB = Sebelum bermain responden mampu membuat bentuk gambar Ceprak BSH = Responden sudah mampu membuat gambar Ceprak pada saat melakukan

permainan

BSB = Responden sangat mampu membuat gambar Ceprak dengan cara yang bagus

Indikator: B

BB = Ketika bermain responden tidak mampu membuat gambar Ceprak maupun bentuk gacuk atau katuk

MB = Responden mampu membuat gambar gacuk atau katuk walaupun belum sempurna

BSH = Responden sudah mampu membuat gambar gacuk atau katuk sesuai dengan apa yang mereka inginkan

BSB = Ketika bermain responden sangat mampu membuat gambar Ceprak ataupun gacuk

78 Lampiran 2

Daftar Pertanyaan dan Jawaban Wawancara

A. Bagaimana penerapan permainan tradisional Ceprak di Desa Sukarara?

1. Sebelum melakukan permainan apakah anak-anak sudah tau cara memainkannya?

Jawaban:

 Ibu Isa: Alhamdulillah mereka sudah pada bisa semua dikarenakan hampir setiap hari mereka melakukan permainan tradisional Ceprak ini

2. Apakah sudah tau akibat dari permainan tradisional Ceprak?

Jawaban:

 Ibu Indi: Alhamdulillah mereka sudah tau semua akibat dari permainan ini, seperti: harus menerima kekalahan, tidak menutup kemungkinan juga ada yang jatuh.

3. Ketika sudah melakukan permainan tradisional Ceprak apa yang dirasakan? Apakah merasa capek? Bahagia?

Jawaban:

 Ibu Indi: Pada saat mereka bermain kelihatannya mereka pada senang banget, kalok masalah capek itu pasti tapi disetiap bermain mereka kelihatan kayak bahagia banget

4. Ketika melakukan permainan tradisional Ceprak apa yang harus disiapkan terlebih dahulu?

79 Jawaban:

 Ibu Isa: pertama, mereka membuat gacuk atau katuk yang terbuat dari pecahan genteng, keramik, atau batu, mereka buat dengan sesuai kemampuan mereka. Kedua, mereka membuat gambar permainannya.

5. Sebelum melakukan permainan apakah ada kesepakatan terlebih dahulu sama teman sebaya nya?

Jawaban:

 Ibu Tanjung: Pasti ada, misalkan kakinya tidak boleh keluar laris, gacuk atau katuknya juga tidak boleh keluar garis.

6. Bagaimana cara melakukan permaian tradisional Ceprak?

Jawaban:

 Ibu Tanjung: pertama, mereka harus mengumpulkan teman- temannya terlebih dahulu. Kedua, gambar pola permainan tradisional Ceprak. Ketiga, membuat gacuk atau katuk nya.

Keempat, buat kesepakatan atau aturan mainnya, kemudian hompipa atau suit setelah itu baru main.

7. Apakah sudah bisa membuat pola-pola permainan tradisional Ceprak?

Jawaban:

 Ibu Astuti: Alhamdulillah mereka sudah bisa karena hampir setiap hari mereka main.

8. Apakah adek-adek sudah bisa membuat gacuk?

Jawaban:

80

 Ibu Astuti: Alhamdulillah rata-rata mereka sudah bisa

9. Ketika melakukan permainan apakah adek-adek selalu mentaati peraturan?

Jawaban:

 Ibu Tanjung: Iya sudah pasti karena dari awal mereka sudah menyepakati semua nya

10. Ketika adek-adek melakukan permainan apakah sudah bisa menerima kekalahan?

Jawaban:

 Ibu Tanjung: tergantung, ada juga yang komplin dan tidak menerima kekalahan

B. Aspek perkembangan apa sajakah yang terdapat dalam permainan tradisional Ceprak di Desa Sukarara?

1. Apakah dalam permainan tradisional Ceprak terdapat aspek perkembangan kognitif?

Jawaban:

 Ibu Dian: Alhamdulillah yang saya lihat ketika mereka bermain sih ada aspek perkembangan kognitif nya waktu mereka membuat aturan permainannya.

2. Apakah terdapat aspek perkembangan bahasa dalam permainan tradisional Ceprak?

Jawaban:

81

 Ibu Indi: Alhamdulillah ketika saya melihat anak-anak disini melakukan sebuah permainan tradisional Ceprak, terdapat aspek perkembangan bahasa yang tertanam dalam permainan tersebut ketika anak saling memberikan support untuk temannya yang mengalami kekalahan

3. Dalam permainan tradisional Ceprak ada gak aspek perkembangan fisik motoriknya?

Jawaban:

 Ibu Indi: Pada saat anak melakukan permainan disini saya melihatnya langsung mereka bermain menggunakan otot-otot atau anggota tubuhnya untuk meloncat-loncat ke kolom 1 hingga kolom seterusnya.

4. Waktu anak melakukan permainan tradisional Ceprak apakah aspek perkembangan sosial Emosionalnya tertanam dalam permainan tersebut?

Jawaban:

 Ibu Astuti: Pada saat mereka melakukan permainan tidak semua anggota menang ada salah satu di antara mereka yang kalah, tetapi ketika salah satu dari anggota itu yang kalah mereka teteap menerima kekalahannya tanpa harus menyalahkan orang lain.

5. Apakah aspek perkembangan seni terdapat dalam permainan tradisional Ceprak?

Jawaban:

82

 Ibu Indi: Setau saya dalam permainan Ceprak mereka bisa menggambar atau membuat pola permainan Ceprak walaupun tida lurus tapi adalah jiwa keseniannya yang tertanam dalam diri anak.

6. Dalam permainan tradisional Ceprak apakah terdapat aspek perkembangan nilai Agama dan moral yang tertanam dalam permainan tersebut:

Jawaban:

 Ibu Dian: sepengetahuan saya dalam permainan tradisional yang ini tidak terdapat aspek nilai Agama dan moral nya.

7. Pada saat anak melakukan permainan apakah semua aspek perkembangan ada pada saat mereka bermain?

Jawaban:

 Ibu Dian: yang saya lihat pada saat mereka bermain, mereka hanya bisa melompat pakek satu kaki, membuat gacuk/katuk, membuat gambar

8. Ketika anak sedang melakukan sebuah permainan apakah anak sudah mampu meloncat menggunakan satu kaki?

Jawaban:

 Ibu astuti: Alhamdulillah sudah bisa, perkembangan fisik motorik anak sudah berjalan dengan lancar

9. Pada saat anak melakukan permainan tradisional Ceprak ini apakah anak-anak sudah bisa membuat gacok/katuk?

Jawaban:

83

 Ibu Dian: pada saat mereka bermain, saya lihat mereka sudah bisa membuat nya tapi ada anak yang malas buat jadi mereka menggunakan batu.

10. Ketika bermain apakah anak-anak tidak berantem ketika menerima kekalahan?

Jawaban:

 Ibu Tanjung: ketika saya lihat mereka tidak bermain karna mereka sudah mampu mengontrol emosinya tapi ada sebagian anak yang kadang mengajak temennya berantem.

84 Lampiran 3

Hasil Dokumentasi

Ketersediaan sarana dan prasarana

85

86

87

88

KEGIATAN PROSES BERMAIN CEPRAK

89

90

91

Dalam dokumen Lale Yulia - etheses UIN Mataram (Halaman 81-108)

Dokumen terkait