BAB 1 PENDAHULUAN
G. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengacu pada beberapa poin metode penelitian dintaranya :
1. Jenis penelitian
Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif merupakan studi penelitian yang akan mengungkapkan, memaparkan dan menggali informasi tentang pelaksanaan manajemen Santri di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah NU Bonder. Jenis
27
penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, karena memiliki karakteristik data yang dinyatakan sewajarnya tanpa mengada-ada atau sebagaimana adanya dan tidak mengubah angka maupun simbol yang ada pada data.
Dan mengunakan metode fenomenologi adalah bagian dari metode kualitatif. Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau meng- ungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji.
2. Fokus penelitian
Agar penelitian ini tidak meluas maka perlu adanya pembatasan dalam penelitian. Adapun fokus penelitian yang akan diteliti adalah manajemen Santri dalam peningkatkan mutu lulusan di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah NU Bonder.34
3. Metode pengumpulan data
Beberapa metode yang digunakan peneliti untuk memperoleh data, baik data dari studi literatur maupun dari data empiris. Dalam studi literatur peneliti menggunakan buku, karya ilmiah dan dokumen sebagai acuan dan alat ukur penelitian di lapangan. Adapun data empiris, peneliti menggunakan beberapa metode diantaranya:
a. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati dan mencatat secara terstruktur proses pelaksanaan manajemen Santri di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah NU Bonder, observasi ini dilakukan secara langsung ke lapangan untuk mengamati dan mendapatkan data yang berkaitan dengan penelitian. Adapun kegiatan yang diobservasi adalah kegiatan pembelajaran Santri. Obyek yang diobservasi adalah guru dan siswa. Data hasil observasi akan
34M. Shobry & Prosmala hadisapura, Penelitian Kualitatif (Lombok, Holistica, 2020), 73.
28
dikumpulkan dan diklasifikasikan sesuai kebutuhan data penelitian, sehingga dapat dicantumkan dalam laporan penelitian.
b. Wawancara
Proses wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara terbuka yang dilakukan dengan memberikan kebebasan kepada informan untuk menjawab secara tidak terikat. Wawancara dilakukan untuk mendapat informasi pada data yang terkait perencanaan, pelaksanaan dan kontribusi manajemen Santri. Obyek yang diwawancarai peneliti adalah Kepala madrasah, guru, siswa serta orang-orang yang terkait. Data dari wawancara ini akan mampu menjelaskan proses perencanaan, pelaksanaan serta kontribusi manajemen peserta di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah NU Bonder.
c. Dokumentasi
Metode ini digunakan peneliti untuk memperoleh beberapa keterangan, data dan dokumen yang berkaitan dengan manajemen Santri di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah NU Bonder.
4. Teknis analisis data
Setelah semua data terkumpul dan informasi dirasa cukup, kemudian data dianalisa dan disusun menjadi sebuah laporan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode diskriptif kualitatif yaitu mengolah data yang diperoleh dari penelitian serta memberikan interpretasi terhadap data yang diperoleh kedalam suatu kebulatan kata-kata yang utuh sehingga dapat menggunaan objek penelitian saat penelitian dilakukan. Adapun teknik analisis data yaitu data yang telah dikumpulkan baik berupa kata-kata, gambar, dan bukan termasuk angka- angka, jadi laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data yang memberikan gambaran penyajian laporan penelitian.35 Teknik
35 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,( Bandung, Remaja Rosdakarya, 2002), 7.
29
analisis data untuk masalah yang akan diteliti peneliti menggunakan model analisis yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Adapun siklus analisis sebagaimana digambarkan dibawah ini;
Gambar 1.1 Model Analisis Interaktif Miles and Huberman
Adapun penjelasan langkah-langkah analisisyang dimaksud sebagaimana berikut:
a) Pengumpulan Data
Pengumpulan data lapangan ini berwujud kata-kata yang dilakukan melalui proses observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengumpulan data ini terkait dengan masalah perencanaan, pelaksanaan serta kontribusi peserta di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah NU,baik melalui wawancara, observasi maupun dokumentasi.
b) Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum data, memilih hal penting, memfokuskan pada data yang dicari sesuai tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, serta guna memisahkan data yang sesuai dan tidak sesuai pada data yang dicari.
Data yang dipilih peneliti adalah data dari hasil observasi dan wawancara. Seperti data observasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi yang dilakukan oleh
30
madrasah, semua data dipilih sesuai dengan masalah penelitian agar data dapat digunakan. Data peneliti dari wawancara juga dipilih-pilih data yang berkaitan dengan masalah yang hendak diteliti, seperti hasil wawancara mengenai perencaan sampai evaluasi penerimaan Santri baru dan pembinaan prestasi, semua data direduksi dan disesuaikan dengan masalah penelitian dan dicari yang paling mendekati dan berkaitan dengan masalah.
c) Penyajian data
Setelah mereduksi data, maka langkah selanjutnya adalah melakukan display data atau penyajian data. Dalam penelitian kualitatif data yang disajikan dapat berupa uraian singkat, bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya.
Dengan mendisplay sebuah data maka akan mempermudah untuk memahami hasil dari data yang diperoleh dan merencanakan pengumpulan data selanjutnya berdasarkan data yang telah dipahami.36
Data yang peneliti sajikan adalah data yang telah dikumpulkan kemudian dipilih atau direduksi dan disajikan sesuai dengan data yang berkaitan dengan masalah penelitian, dari hasil pemilihan data ini dapat disajikan seperti penyusunan perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi dan seterusnya.
d) Penyimpulan Data
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang belum pernah ada, temuan dapat berupa deskriptif atau gambaran suatu objek yang awalnya belum jelas dan setelah melakukan penelitian menemukan sebuah kejelasan. Kesimpulan merupakan jawaban dari rumusan
5. Pengecekan Keabsahan Data a. Keabsahan
36 Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya), 6.
31
Kriteria keabsahan dalam penelitian kualitatif memiliki fungsi, pertama, sebagai mencapai derajat kepercayaan penelitian dengan cara melakukan inkuiri. Kedua, menunjukkan derajat kepercayaan hasil penelitian dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan yang sedang diteliti.37 Dengan kata lain kredibilitas berarti bahwa sebuah penelitian memang benar- benar dapat dipercaya karena telah dilakukan dengan prosedur, metode, dan cara yang tepat.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memenuhi standar keabsahan, yaitu:
1) Perpanjangan Pengamatan
Perpanjangan pengamatan adalah peneliti kembali ke lapangan untuk melakukan pengamatan dan wawancara kembali dengan sumber data yang lama maupun yang baru.
Sehingga dengan perpajangan pengamatan ini akan menciptakan rapport. Menurut Susan Stainback dalam Sugiyono rapport is arelationship of mutual trust and emotional affinity between two or more People.38
2) Meningkatkan ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih teliti dan berkesinambungan. Melalui cara ini maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Untuk menjaga kemurnian data dan temuan peneliti menggunakan berbagai alat bantu diantaranya alat tulis, perekam suara dan kamera digital.
Ketiga alat tersebut peneliti gunakan untuk membantu ingatan peneliti saat wawancara, dokumentasi maupun observasi agar tidak terjadi kesalahan saat menulis data.
3) Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan
37 Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya), 173.
38 Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya), 122.
32
berbagai cara dan berbagai waktu. Sehingga nantinya terdapat triangulasi sumber data, triangulasi teknik pengumpulan data dan triangulasi waktu pengumpulan data.39 Pada saat melakukan penelitian. peneliti menemukan kesamaan data antara data wawancara, dokumentasi, dan observasi. Dengan adanya kesamaan tersebut peneliti melakukan triangulasi. Yaitu penggabungan temuan tiga tehnik pengumpulan data dalam satu temuan data.
H. Sitematika Pembahasan
Gambaran keseluruhan penelitian ini peneliti uraikan dengan sistematika sebagai berikut. Bagian awal dari penelitian ini adalah halaman sampul, halaman judul, halaman pernyataan keaslian, halaman pengesahan, halaman persetujuan tim penguji, halaman moto, halaman persembahan, abstrak, halaman transliterasi dan daftar isi.
Bab I: Pendahuluan, membahas tentang: Latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka. Dalam bab ini juga memaparkan kajian teori manajemen Pondok Pensantren Salafiyah Ar-Rahmah NU Desa Bonder Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah dalam meningkatkan kualitas lulussan.
Bab II: membahas tentang Gambaran umum dan lokasi penelitian, paparan data dan hasil temuan di lapangan. Dalam bab ini peneliti akan memaparkan Program Diniyah Formal diPondok Pensantren Salafiyah Ar-Rahmah NU Desa Bonder Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah
Bab III: Paparan Data dan Pembahasan, mencakup:
pelaksanaan manajemen Pondok Pensantren Salafiyah Ar-Rahmah NU Desa Bonder Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah
39 Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya), 125.
33
BAB IV adalah Paparan Data dan Pembahasan, mencakup manajemen diniyah pondok pesantren Salafiyah Ar-Rahmah NU Desa Bonder Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah dalam meningkatkan kualitas lulussan
BAB IV adalah bab terakhir merupakan bab penutup yang terdiri dari dua sub bab yaitu kesimpulan, implikasi teoritik dan saran.
34
BAB II
PROGRAM DINIYAH FORMAL DI PONDOK PENSANTREN SALAFIYAH AR-RAHMAH NU DESA BONDER KECAMATAN
PRAYA BARAT KABUPATEN LOMBOK TENGAH A. Gambaran umum dan lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Pondok Pesantren Salafiyah Ar-Rahmah Pondok pesantren Salafiyah Ar-Rahmah berada di Desa Bonder
Dusun Perempung Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah. Pondok pesantren ini didirikan pada tanggal 9 april 2005. Pesantren ini diprakarsai oleh seorang ulama bernama Kyai Waridin Nama pesantren dinisbatkan langsung pada nama sang pendiri. Semenjak awal berdirinya, sudah ada beberapa santri yang menuntut ilmu agama Islam di pesantren ini, kemudian semakin hari semakin banyak pula santri lain yang berdatangan. Melihat santri yang semakin banyak, akhirnya timbul inisiatif untuk mendirikan asrama pondok pesantren. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh pengasuh pondok
2. Pofil Pondok Pesantren Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah
1. Nama Yayasan : PONPES
SALAFIYAH AR-RAHMAH NU
2. Alamat Yayasan : Dusun Perempung
3. Desa : Bonder
4. Kecamatan : Praya Barat
5. Kabupaten/Kota : Lombok Tengah 6. Provinsi : Nusa Tenggara
Barat
7. Tanggal, Bulan dan Tahun Berdiri : 9 April 2005 8. Surat Keputusan Izin Pendirian Yayasan :
a. Nomor Izin : Kd.2/2/74/2007
b. Tanggal Penetapan : Praya, 19 April 2007
c. Nomor Statistik Yayasan : 51.25.20.20.1.103 9. Nomor Akte Pendirian Yayasan : 09 Tanggal 13 Mei
20014
35
KEPMEN Hukum dan HAM : Nomor AHU- 01493.50.10.2014
a. Jakarta, tanggal : 14 Mei 2014 10. Nomor Izin operasional (KEMENSOS) :
a. Surat Tanda Pendaftaran (STP) : Nomor : 560/751/5202/LKS/STKT/2015
b. Tanggal Penetapan : Praya, 07 Mei 2015
11. Mengelola Lembaga :
a. TKQ/TPQ : Dari tahun 1990 - Sekarang
b. Ta‟limuddiniyah : Dari Tahun 1996 - sekarang
c. Majlis Ta‟lim : Dari Tahun 2005 – sekarang
d. PP.Salafiyah Ula (Set SD/MI) : Mulai Tahun 2006 e. PP.Salafiyah Wustho (Set SMP/MTs): Mulai Tahun
2006
f. Diniyah „Ulya (Paket C) : Mulai tahun 2009
g. Panti Asuhan : Mulai tahun 2011
h. SMK islam : Mulai tahun 2013
i. PDF „ULYA : Mulai tahun 2017
12. Status Tanah : Milik Sendiri
a. Luas Tanah : 2 Hektar
b. Tanah Yang terpakai : 30 % 13. Keadaan Bangunan
a. Masjid Pondok Pesantren : 1 buah (9x9) m , permanen
b. Asrama Putra (1 Yunit ) : 7 ruang (5x3) m, semi Permanen
c. Asrama Putri ( 4 Yunit ) : - 6 ruang (2,5x5)m, semi permanen : - 1 ruang (7,5x5)m, pernanen(rusak berat) : - 3 ruang (3x3)m, semi permanen : - 2 ruang (5x4)m, permanen (rusak ringan)
14. Rumah Pengasuh : 4 buh
15. Kantor Yayasan : 1 ruang ( permanen )
36
16. Ruang Belajar 1 yunit : 8 ruang 8x9 m ( lantai 2 )
17. Ruang Laboratorium IPA : 1 Ruang 18. Ruang Pos Kesehatan Ponpes : 1 Ruang
19. Perpustakaan : -
20. Ruang Guru dan Tata Usaha : 1 ruang
21. Kantor Yayasan : 1 Ruang40
3. Letak Geografis
Berdasarkan letak geografisnya Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah berada di Desa Bonder,Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah. Secara geografis luas Madrasah ini yaitu 2 hektar. Sedangkan kalau dilihat dari letak geografisnya madrasah ini sanagat strategis, akses menuju madrasah ceat dijangkau karena dengan jalan raya dan lingkungan madrasah asri, nayaman dan kondusif. Adapun berdasarkan batas wilayah, sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanak Rarang, sebelah utara berbatasan dengan Penujak, sebelah timur berbatasan dengan Desa Kateng sebelah selatan berbatasan dengan Desa Mangkung.
4. Visi dan Misi a. Visi
Mewujudkan pendidikan pada pondok pesantren salafiyah ar- rahmah nu yang berkualitas, unggul, dan bermutu dengan mengedepankan kutubutturos ( pengkajian kitab-kitab klasik/
kitab kuning) tanpa harus mengesampingkan ilmu pengetahuan dan tekhnologiserta menciptakan kader-kader ulama ahlussunnah wal jama`ah yang berIMTAQ dan berIPTEK dengan daya saing nasional dan international.
b. MISI
1) Meningkatkan keterampilan siswa pada setiap [program melalui pengembangan dan analisis KTSP Sesuai perkembangan usaha dan dunia industry tanpa mengurangi kajian-kajian kitab kuning
40 Data Profil Ponpes Salafiyah safiiyah Ar-Rahmah
37
2) Mewujudkan proses belajar mengajar melalui copentesi based training dengan berstandar pada kompetensi yang berorientasi pada program masing-masing, berdakwah, dengan metode yang telah yang dicontohkan oleh para ulama ahlussnnah wal jamàh
3) Mengembangkan life style (kecakapan hidup) melalui kegiatan ekstrakulrikuler, latihan berwira usaha,dengan keahlian spesifik yang berstandar pada kompetensi pada ketereampilan kerja.
4) Mengembangkan program keahlian yang merupakan tuntutan zaman menenanamkan budaya kerja dan sikap professional untuk menunjang hidup layak melalui pengembangan karir
5) Memebentuk sikap dan pruilaku santun serta berbudi luhur berbasis IPTEK dan IPTAQ dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya dan bangsa.
6) Mengkondisikan lingkungan pesantren yang sehat, besih aman dan nyaman.41
5. Struktur Kepengurusan
Setiap komponen memiliki wewenang, tanggungjawab dan tugas masing – masing, akan tetapi saling berhubungan satu dengan yang lainnya secara fungsional dan structural.
Gambar 2. 1 Struktur Kepengurusan 6. Keadaan Pengajar
41 Visi-misi Ponpes Salafiyah safiiyah Ar-Rahmah
38
Kunci dari kesuksesan proses pembelajaran terletak pada figur seorang guru atau pengajar yang menjadi suri tauladan serta pengantar ilmu bagi Santri. Dalam pelaksanaan pengajaran dan pendidikan di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah dilaksanakan oleh 23 pengajar. Dengan rincian 15 orang pengajar pada bidang keagamaan dan 8 orang pengajar pelajaran umum.
Dimana sebagian dari pengajar tersebut merupakan keluarga dari pendiri Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah dan sebagian yang lain merupakan santri senior. Adapun riwayat pendidikan dari para pengajar tersebut adalah 3 orang merupakan lulusan Saulatiyah, Makkah dan 20 orang lulusan dari Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah.42
Tabel 2.1 Keadaan Pengajar
42 Data profil Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah
39
7. Keadaan Santri
Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari lapangan, jumlah Santri pada tahun ajaran 2021/2022 sebanyak 143 santri, dengan rincian 17 santri di tingkat Ula 26, Wustho 72 dan Ulya 54.43
Tabel 2.2 Keadaan Santri NO
TINGKAT L P JUMLAH
1 ULA 11 6 17
2 WUSTHO 27 45 72
3 ULYA 20 34 54
Jumlah 58 85 143
8. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki pondok pesantren Ar- Rahmah adalah berupa 1 Masjid, 1 mushalla sebagai tempat ibadah, 15 lokal pondok/asrama sebagai tempat tinggal, gedung Madrasah Diniyah sebagai pusat pembelajaran klasikal dengan dilengkapi 2 ruang kantor, 10 ruang kelas dan 1 ruang perpustakaan.44
Tabel 2.3
43 Data Emis Ponpes Salfiyah safiiyah Ar-Rahmah
44 Data Sara Prasarana Ponpes Salfiyah safiiyah Ar-Rahmah
40
Tabel Sarana dan Prasarana NO
SARANA /PRASARANA JUMLAH
1 Masjid 1
2 Mushola 1
3 Pondok/Asrama 15
4 Ruang Kantor Diniyah 2
5 Ruang Kelas 10
6 Ruang Perpustakaan 1
Jumlah 30
9. Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum yang digunakan di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah merupakan kurikulum yang didasarkan pada kondisi dan situasi di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah itu sendiri. Standar pendidikan yang dipakai oleh Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah merupakan standar pendidikan hasil modifikasi dan kolaborasi antara standar pendidikan nasional dan standar pendidikan Pondok Pesantren.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan pembelajaran di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah dibagi dalam tiga waktu pembelajaran yaitu pertama, kegiatan Musyawarah masing- masing kelas, yang dimulai jam 16.30 wita sampai jam 17.30 wita. Kedua, Pembelajaran Hissahah Awwal (jam pertama) dimulai pada jam 18.15 wita sampai jam 19.30 wita. Ketiga, Pembelajaran Tsani (jam kedua) dimulai pada jam 20.15 wita sampai jam 21.30 wita. Sebagaimana di ungkapkan oleh Ustadz Rahman berikut;
Jadi pembelajaran yang dilakukan di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah ini terbagai dalam tiga waktu yaitu yang pertama, namanya kegiatan Musyawarah kelas, yaitu musyawaroh yang dilakukan masing-masing kelas dengan
41
jadwal dan petugas yang ditentukan dari para Santri sendiri, musyawarah ini dimulai jam 16.30 wita sampai selesai Pada jam 17.30 wita. Yang kedua, kegiatan belajar mengajar H{is{s{ah Awwal atau sesi pertama, dimulai pada jam 18.15 wita dan selesai pada jam 19.30 wita.
Dilanjutkan yang ketiga, KBM Hi{ ss{ {ah Thani atau sesi kedua dimulai pada jam 20.15 wita dan selesai pada jam 21.30 wita.45
Hal ini juga diperkuat dengan hasil pengamatan yang peneliti lakukan bahwa
"untuk pembelajaran di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar- Rahmah memiliki jadwal yang khusus, mislanya untuk kegaiatn musyawarah kelas waktunya juga ditentukan dan dengan kesiapan para santri tersebut dimulai jam 16.30 wita sampai selesai jam 17.30 wita. Yang kedua, kegiatan belajar mengajar H{is{s{ah Awwal atau sesi pertama, dimulai pada jam 18.40 dan selesai pada jam 19.30 wita.
Dilanjutkan yang ketiga, KBM Hi{ ss{ {ah Thani atau sesi kedua dimulai pada jam 20.15 wita dan selesai pada jam 21.30 wita.46
Berikut ini adalah tabel mata pelajaran yang diajarkan di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah :
Tabel 2.4
Kitab pelajaran Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah
Tingkat Ula (Awal)
No Mata Pelajaran Kitab Pelajaran 1. Al-Qur‟an Al-Qur‟an
2. Hadits al-Arba‟i>n an-Nawawy
3. Ilmu Tauhid
Aqi>datu al-„Awa>m, Matnu Qat}ru al-
45Rahman, Wawancara, Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah , 28 September 2021
46Rahman, Wawancara, Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah , 28 September 2021
42
Ghaith,
4. Fiqih Maba>di‟u al-Fiqhiyyah, Fasholatan 5. Ilmu Nahwu Matnu al-Ajuru>miyyah
6. Ilmu Shorof
al-Amthilah at-Tas}rifiyyah, Qa>‟idatu an-
Natsar
7. Ilmu Tajwid Mabadi‟ Tajwid , Shifa>‟u al-Jina>n 8. Tarikh Tarikh Nabi
9. Ilmu Akhlaq Naz}mu Ala>la>
10 Muhafadhoh Naz}mu Ala>la>, al-Amthilah at- Tas}rifiyyah
11 Imla‟ Pintar menulisa arab dan pegon 1, 2, dan 3
12 Qiroatul Kutub Maba>di‟u al-Fiqhiyyah
Tabel .2.5
Kitab pelajaran Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah Tingkat Wustho (Menengah)
No. Mata Pelajaran Kitab Pelajaran 1. Al-Qur‟an Al-Qur‟an
2. Hadits Bulu>ghu al-Mara>m 3. Ilmu Hadits al-Baiquniyyah
4. Ilmu Tauhid
al-Khari>dah al-Bahiyyah , Matnu as-
Sanusiyyah , Jawa>hiru al- Kala>miyyah
5. Fiqih Sullamu at-Taufi>q, Fath}u al-Qari>b
43
6. Ilmu Nahwu
al-Ajuru>miyyah, al-„Imrit}y. al- Fiyah
Ibnu Ma>lik
7. Ilmu Shorof
al-Amthilah at-Tas}rifiyyah , al- Qawa>‟idu
as-S}arfiyyah
8. Ilmu Tajwid Tuhfatu al-At}fa>l, Jaza>riyah 9. Tarikh Khula>s}ah Nur al-Yaqi>n 10 Ushul Fiqh al-Waraqat
11. Ilmu Akhlaq
Was}aya, Taysiru al-Khala>q, Ta‟liim al
Muta‟allim
12. Muhafadhoh
Naz}mu al-Qawa>‟idu as- S}arfiyyah Naz}mu al-„Imrit}y, Naz}mu al-Fiyah Ibnu
Ma>lik
13 Imla‟ -
14 Qiroatul Kutub Sullamu at-Taufi>q, Fath}u al-Qari>b
Tabel 2.6
Kitab pelajaran Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah Tingkat Ulya (Tinggi)
No. Mata Pelajaran Kitab Pelajaran 1. Tafsir
Tafsi>r al-Jalalayn 2. Ilmu Tafsir
Itma>mu ad-Dira>yah 3. Hadits
Bulu>ghu al-Mara>m
44
4. Ilmu Tauhid
Kifa>yatu al-„Awa>m, Fajru as-S}adi>q 5. Fiqih Fath}u al-Mu‟i>n
6 Qawa‟idul Fiqhiyyah
al-Fara>‟idu al-Bahiyyah 7. Ilmu Nahwu
al-Fiyah Ibn Ma>lik 8. Ilmu Balaghoh
al-Jauha>r al-Maknu>n 9. Ilmu Akhlaq
Mina>h}u as-Saniyyah, Bida>yah al- Hida>yah
10 Muhafadhoh
Naz}mu al-Fiyah Ibnu Ma>lik 11 Imla‟
- 12 Qiroatul Kutub
Fath}u al-Mu‟i>n B. Paparan Data
1. Perencanaan Pendidikan Diniyah formal di Pondok Pesantren Salafiyah Ar-Rahmah Nu
Perencanaan merupakan starting point dari aktivitas manajerial. Karena bagaimana sempurnanya suatu aktivitas manajemen tetap membutuhkan sebuah perencanaan. Karena perencanaan merupakan langkah awal bagi sebuah kegiatan dalam bentuk memikirkan hal-hal yang terkait agar memperoleh hasil yang optimal. Alasannya, bahwa tanpa adanya rencana, maka tidak ada dasar untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka usaha mencapai tujuan. Jadi, perencanaan memiliki peran yang sangat signifikan, karena ia merupakan dasar titik tolak dari kegiatan pelaksanaan selanjutnya. Oleh karena itu, agar proses pendidikan dapat memperoleh hasil yang maksimal, maka perencanaan itu merupakan sebuah keharusan.
45
Karena seringkali pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan tanpa adanya perencanaan.
Kesulitan tersebut dapat berupa penyimpangan arah dari tujuan, pemborosan biaya yang dapat mengakibatkan gagalnya semua kegiatan, dan pemanfaatan sumber daya yang kurang optimal dalam mencapai suatu tujuan. Perencanaan selalu terkait dengan masa depan, dan masa depan selalu tidak pastitentunya, karena masih dalam peramalan dan banyak faktor yang berubah dengan cepat. Tanpa perencanaan pendidikan pada pondok pesantren akan kehilangan kesempatan dan tidak dapat menJawab pertanyaan tentang apa yang akan dicapai, dan bagaimana cara mencapainya serta sumber daya apa yang diperlukan.
Perencanaan pendidikan dipondok pesantren salafiyah ar-rahmah umumnya mencakup kegiatan pembelajaran santri, kurikulum, saranadan prasarana pendidikan, dan pembiayaan tentunya.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan pembelajaran di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah dibagi dalam tiga waktu pembelajaran yaitu pertama, kegiatan Musyawarah masing- masing kelas, yang dimulai pukul 16.30 wita hingga pukul 17.30 wita. Kedua, Pembelajaran Hissahah Awwal (jam pertama) dimulai pada pukul 18.45 wita sampai jam 19.30 wita. Ketiga, Pembelajaran Tsani (jam kedua) dimulai pada jam 20.45 wita sampai pukul 21.30 wita. Sebagaimana diungkapkan oleh Ustadz Rahman berikut;
Jadi pembelajaran yang dilakukan di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah ini terbagai dalam tiga waktu yaitu yang pertama, namanya kegiatan Musyawarah kelas, yaitu musyawaroh yang dilakukan masing-masing kelas dengan jadwal dan petugas yang ditentukan dari para Santri sendiri, musyawarah ini dimulai jam 16.30 wita dan selesai pada jam 17.30 wita. Yang kedua, kegiatan belajar mengajar H{is{s{ah Awwal atau sesi pertama, dimulai pada pukul 18.15 wita dan selesai pada jam 19.30 wita. Dilanjutkan