BAB 1 PENDAHULUAN
C. Pembahasan
1. Perencanaan Pendidikan Diniyah formal di Pondok Pesantren Salafiyah Ar-Rahmah Nu dalam bidang kurikulum pendidikan, sarana pendidikan dan manajemen keuangan yaitu:
a. Perencanaan kurikulum pendidikan
Perencanaan (planning) kuruikulum, mencakup: (1) pengembangan kurikulum muatan lokal program Pendidikan Diniyyah Formal (PDF) Pondok Pesantren sesuai kebutuhan masyarakat dan lingkungan setempat, (2)analisis materi pelajaran (AMP) program Pendidikan Diniyyah Formal (PDF) Pondok Pesantren, (3) penyusunan kalender pendidikan program Pendidikan Diniyyah Formal (PDF) Pondok Pesantren, (4) penyusunan program tahunan (prota) program Pendidikan Diniyyah Formal (PDF) Pondok Pesantren dengan memperhatikan kalender pendidikan dan hasil analisis materi pelajaran, (5) penyusunan program semester program Pendidikan Diniyyah Formal (PDF) Pondok Pesantren berdasarkan program tahunan yang telah disusun, (6) penyusunan rencana pembelajaran program Pendidikan Diniyyah Formal (PDF) Pondok Pesantren, dan (7) penyusunan rencana bimbingan dan penyuluhan program Pendidikan Diniyyah Formal (PDF) Pondok Pesantren.
Perencanaan kurikulum pondok pesantren Salafiyah Ar- Rahmah Nu biasa menginduk pada pesantren induk yang pada dasarnya sudah mnengacu pada fungsi manajemen yang meliputi langkah, proses, aspek dan prinsip dari perencanaan.
Tidaklah mungkin terjadi proses pembelajaran di pesantren jika tidak direncanakan sebelumnya, karena pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang mempunyai ciri khusus tentunya berbeda dengan lembaga pendidikan lain
57
baik dari sitem pendidikan maupun unsur pendidikan.
Perbedaan dari segi sistem pendidikan terlihat dari proses belajar-mengajar yang cenderung sederhana dan tradisional, sekalipun juga terdapat pesantren yang bersifat memadukan dengan sistem pendidikan moderen. Sebagian besar pondok pesantren salafiyah atau yang campuran belum tersusun dengan rapi dalam perencanaan konsep pendidikan dan pengajaran, ini dikarenakan pesantren satu dengan pesantren yang lainnya tidaklah sama dalam pengelolaannya.
b. Perencanaan Sarana Pendidikan Pondok Pesantren
Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan Islam perencanaan merupakan fungsi pertama yang harus dilakukan dalam proses manajemen. Dengan adanya rencana yang baik dan cermat, maka segala aktivitas yang dilaksanakan dalam kegiatan organisasi akan terarah dan terorganisir sehingga bisa tercapai tujuan yang diharapkan.
Begitu juga dalam perencanaan sarana dan prasaran pendidikan islam. Kebutuhan akan sarana dan prasaran proses pembelajaran, perlu direncanakan secara cermat dan teliti berkaitan dengan kebutuhan yang diperlukan (primer) dan kebutuhan yang dapat menunjang (skunder) keberhasilah dlam proses pembelajaran di sekolah.
Perencanaan sarana parasana pendidikan pada pondok pesantren meliputi, gedung madrasah, kitab kuning, kantor lurah pondok
c. Perencanaan manajemen keuangan Pondok Pesantren Perencaaan (planning) keuangan, berupa penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS).
2. Pengorganisasian Pendidikan Diniyah Formal di Pondok Pesantren Pesantren Salafiyah Ar-Rahmah Nu dalam bidang
kurikulum pendidikan, sarana pendidikan dan manajemen keuangan yaitu:
a. Pengorganisasian (organizing) kuruikulum, mencakup : (1) pembagian tugas mengajar dan tugas lain program
58
Pendidikan Diniyyah Formal (PDF) Pondok Pesantren, (2) penyusunan jadwal pelajaran program Pendidikan Diniyyah Formal (PDF) Pondok Pesantren, (3) penyusunan jadwal kegiatan perbaikan program Pendidikan Diniyyah Formal (PDF) Pondok Pesantren, (4) penyusunan jadwal ekstra kurikuler program Pendidikan Diniyyah Formal (PDF) Pondok Pesantren dan (5) penyusunan jadwal kegiatan bimbingan dan penyuluhan program Pendidikan Diniyyah Formal (PDF) Pondok Pesantren.
b. pengorganisasian sarana dan prasarana pendidikan di sekolah pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah pada hakekatnya adalah kelanjutan dari program perencanaan yang telah disusun oleh sekolah sebelumnya. Dalam pengadaan ini harus dilakukan sesuai dengan memperhatikan skala prioritas yang dibutuhkan oleh sekolah dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran.
c. Pengorganisasian (organizing) keuangan berupa : pengadaan dan pengalokasian anggaran berdasarkan RAPBS.
3. Penggerkana Pendidikan Diniyah Formal di Pondok Pesantren Pesantren Pesantren Salafiyah Ar-Rahmah Nu dalam bidang kurikulum pendidikan, sarana pendidikan dan manajemen keuangan yaitu:
a. Pengarahan (actuating/ directing), yang terdiri dari : (1) pengaturan pelaksanaan kegiatan pembukaan tahun ajaran baru program Pendidikan Diniyyah Formal (PDF) Pondok Pesantren, (2) pelaksanaan kegiatan pembelajaran program Pendidikan Diniyyah Formal (PDF) Pondok Pesantren, (3) pelaksanaan kegiatan bimbingan dan penyuluhan program Pendidikan Diniyyah Formal (PDF) Pondok Pesantren, dan (4) supervisi pelaksanaan p:asan (controlling), yang terdiri : (1) supervisi pelaksanaan pembelajaran program Pendidikan Diniyyah Formal (PDF) Pondok Pesantren, (2) supervisi pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan program Pendidikan Diniyyah Formal (PDF) Pondok Pesantren, (3)evaluasi
59
proses dan hasil kegiatan pembelajaran program Pendidikan Diniyyah Formal (PDF) Pondok Pesantren, dan (4) evaluasi proses dan hasil kegiatan bimbingan dan penyuluhan program Pendidikan Diniyyah Formal (PDF) Pondok Pesantren.
b. Pengarahan (actuating/ directing) sarana dan prasarana terdiri dari : (1)pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah secara efektif dan efisien, (2)pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, dan (3) inventarisasi sarana dan prasarana sekolah.
c. Pengarahan (actuating/ directing) keuangan, terdiri dari : (1) pelaksanaan anggaran belanja sekolah, (2) pembukuan keuangan sekolah dan penyampaian laporan, dan (3)pertanggungjawaban keuangan sekolah.
4. Pengawasan Pendidikan Diniyah Formal di Pondok Pesantren Pesantren Salafiyah Ar-Rahmah Nu dalam bidang
kurikulum pendidikan, sarana pendidikan dan manajemen keuangan yaitu:
a. Pengawasan (controlling), yang terdiri : (1) supervisi pelaksanaan pembelajaran, (2) supervisi pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan, (3)evaluasi proses dan hasil kegiatan pembelajaran, dan (4) evaluasi proses dan hasil kegiatan bimbingan dan penyuluhan.
b. Pengawasan (controlling) sarana dan prasarana, terdiri dari:
(1)pemantauan kinerja penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, dan (2) Penilaian kinerja penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah c. Pengawasan (controlling) keuangan, yang terdiri dari : (1)
pemantauan pelaksanaan anggaran program Pendidikan Diniyyah Formal (PDF) Pondok Pesantren, dan (2) penilaian kinerja manajemen keuangan program Pendidikan Diniyyah Formal (PDF) Pondok Pesantren.
BAB III
60
MANAJEMEN PENDIDKAN DINIYAH SANTRI DI PESANTREN SALAFIYAH AR-RAHMAH NU
A. Paparan Data
1. Penerimaan Santri Baru
a. Menentukan Juamlah Santri yang akan diterima
Daya Penetapan jumlah Santri melalui analisis kebutuhan Santri menjadi sesuatu yang penting bagi sebuah lembaga pendidikan. Dalam menentukan jumlah Santri yang akan diterima Madrasah tampung untuk masing- masing kelas di tiga tingkatan yang ada di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar- Rahmah mencapai 30 orang perkelas.
Hal tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan wakil kepala madrasah yang menyatakan bahwa :
“Daya tampung untuk kelas di madrasah ini bisa muat untuk 30 anak di setiap kelasnya” Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan siswa bahwa total siswa didalam kelas kami berjumlah 30 orang dan dikelas kami muat sampai 30 orang.
Hal ini senada dengan hasil wawancara oleh ustadz rohaimin yang mengatakan bahwa
"Dalam satu kelas bisa menampung siswa sebanyak 30 anak dan masing-masing kelas sudah terisi sebanyak 30 siswa dalam tiga tingkatan yang ada dimadrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah
Hasil wawancara tersebut juga diperkuat dengan pengamatan peneliti bahwa dalam setiap kelas itu bisa menampung samapi 30 siswa dan masing-masing tingkatan, baik tingkatan ula, wusto dan ulya sudah terisi sebanyak 30 siswa masing-masing kelas.59
b. Menentukan syarat-syarat penerimaan santri baru
Biasanya syarat pendaptaran calon santri baru sudah diatur oleh kemenag dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan
59 Rahimin, Wawancara, Pondok Pesantren Salafiyah safiiyah, 2 Oktober 2021
61
yang berasal dari Departemen Pendidikan Nasional dan kementerian agama
1. Sudah berumur 7 tahun
2. Bila semua anak yang berusia 7 tahun sudah tertampung, maka prioritas penerimaan adalah anak yang berusia 8 tahun; 9 tahun; 10 tahun; 12 tahun; berusia 6 tahun Jadi untuk jenjang masuk sekolah dasar yang pokok-pokok syaratnya umur yang dipakai
c. Menyediakan formulir pendaptaran
Formulir pendapataran dimaksud untuk mengetahui identitas calon dan untuk kepentingan pengisian buku indukmadr.
d. Melaksanakan seleksi santri baru
Seleksi Santri yang dilakukan Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah bukan untuk menentukan diterima atau tidak diterima di madrasah ini. Seleksi yang dialkukan berupa Tes baca tulis al-Quran,Tes baca kitab Albarzanzi,Tes pengetahuan ilmu-ilmu agama, Tes kesehatan/fisikAkan tetapi seleksi ini berfungsi untuk mengetahui kemampuan dasar calon Santri baru. Hasil dari seleksi ini digunakan untuk mengelompokkan atau menentukan kelas dari calon Santri baru. Hal tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Kepala Madrasah, yang menyebutkan bahwa :
“Dalam pelaksanaan seleksi Santri yang dilakukan oleh madrasah, bertujuan untuk melihat seperti apa kemampuan dasar dari para calon siswa. Misalnya, untuk mengetahui apakah dia sudah bisa membaca tulisan arab, membaca al-Qur‟an, dan lain sebagainya. Jadi nanti madrasah bisa menempatkan siswa ini sesuai dengan kemampuan dasar yang dia miliki. Kalau ternyata dia sudah mempunyai dasar yang bagus, dia bisa langsung ditempatkan di kelas yang lebih tinggi”.112
Teknis pelaksanaan seleksi Santri baru di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah dengan mengadakan tes terhadap calon Santri. Tes yang digunakan yaitu berupa tes tulis, tes lisan dan praktik ibadah. Dalam tes tulis materi yang diujikan yakni menulis pegon atau tulisan arab tanpa harokat.
62
Untuk tes lisan materi yang diujikan yakni membaca al- Qur‟an. Dan untuk tes praktik materi yang diujikan berupa praktik ibadah seperti shalat, wudhu dan lain sebagainya. Hal ini berdasarkan pernyataan Wakil Kepala Madrasah, yang menyebutkan bahwa :
“Untuk melihat kemampuan dasar calon siswa baru, madrasah mengadakan sejumlah tes. Ada tes tulis, tes lisan dan juga tes praktek. Untuk tes tulis, calon siswa baru diminta penguji untuk menulis beberapa kalimat dengan menggunakan tulisan pegon. Untuk tes lisan, calon siswa baru diminta untuk membaca beberapa ayat atau surat-surat pendek dari al-Qur‟an. Dan untuk yang tes praktek, calon siswa baru diminta untuk melakukan praktek ibadah sehari-hari seperti shalat dan wudhu”.60 e. Orientasi santri
Pondok Pesantren Salafiyah Ar-Rahmah melaksanakan Orientasi Study Cinta Pondok Pesantren (OSCIPP) setiap tahun penerimaan santri baru dengan materi memperkenalkan materi-materi/kitab yang akan diajarkan,memperkenalkan kondisi dan keadaan pondok pesantren. Orientasi yang dilakukan di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah dilaksanakan hanya dalam waktu satu hari. Dengan cara mengumpulkan seluruh Santri baru dan Santri lama pada suatu tempat. Kegiatan biasanya dilakukan di aula madrasah.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Madrasah atau yang mewakili. Dalam kegiatan ini para Santri diberikan pengumuman dan informasi terkait tata tertib dan aturan yang berlaku di madrasah. Hal ini berdasarkan pernyataan Wakil Kepala Madrasah, yang menyebutkan bahwa:
“Setiap awal tahun ajaran baru, seluruh siswa baik yang baru atau yang lama kami kumpulkan di aula madrasah.
60 Rajab Hasbullah, Wakil Kepala Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahman, Wawancara Pribadi , 2 9 M a r e t 2022.
63
Kemudian kami bacakan dan kami jelaskan hal-hal dan informasi terkait aturan dan tata tertib yang berlaku di madrasah ini. Sehingga para siswa yang baru bisa mengetahui kewajiban dan larang yang berlaku di madrasah. Kemudian untuk siswa yang lama, bisa menyegarkan kembali ingatan mereka, jika mereka barangkali sudah lupa aturan – aturan yang haru dipatuhi di madrasah ini”.117
Untuk pengenalan dengan sesama Santri dan guru, dilakukan di kelas masing-masing. Sehingga tidak ada kegiatan khusus yang diberikan oleh madrasah. Hal ini berdasarkan pernyataan Wakil Kepala Madrasah, yang menyebutkan bahwa: “untuk saling mengenal antar siswa baru maupun dengan para guru, biasanya dilakukan di kelas masing-masing. Jadi madrasah tidak menyelenggarakan kegiatan khusus terkait hal ini.”61
f. Penempatan santri (pembagian kelas/ruang)
Sebelum santri yang telah diterima pada sebuah lembaga atau madrasah mengikuti proses pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditempatkan dan dikelompokkan dalam kelompok belajarnya. Pengelompkkan santri yang dilaksanakan padamadrasah sebagai besar didasarkan kepada sistem kelas.
Pembagian ruang kelas asrama dan ruang kelas belajar disesuaikan dengan jumlah santri yang masuk,paling banyak 20 orang agar efektifitas kegiatan di pondok berjalan dengan baik dan tidak terjadi over kapasitas
g. Melaporkan hasil capaian kepada pembina yayasan/pengasuh Oleh karena panitia penerimaan siswa baru itu sifatnya sementara dan bekerjanya dilakukan atas dasar perintah/penujukkan, maka setelah selesai bekerja mempunyai kewajiban melapor. Setelah ada pelaporan maka tugas panitia sudah selesai dan tanggung jawab pengelolaan siswa baru tersebut sepenuhnya ada kepala sekolah. Menyampaikan hasil/capaian kepada pengasuh/yayasan
61 Rajab Hasbullah, Wakil Kepala Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahman, Wawancara Pribadi , 2 9 2022.
64
1. Menyampaikan tingkat capaian prestasi santri 2. Menyampaikan jumlah santri baru
3. Menyampaikan hasil seleksi santri baru
4. Menyampaikan keadaan fisik/kesehatan santri baru dengan melibatkan perawat/petugas kesehatan
2. Kegiatan Pencataatan dan Pelaporan Santri
Dalam melakukan kegiatan mencatat dan melaporkan santri, ada beberapa hal yang dilakukan oleh Madrasah Diniyah Salafiyah Ar- Rahmah , yakni:
a. Pencatatan Santri pada formulir pendaftaran
Setiap calon Santri yang mendaftar di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah harus mengisi formulir pendaftaran yang diberikan oleh pihak Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah . Dalam formulir itu berisi data lengkap dari calon Santri. Hal ini berdasarkan keterangan dari sekretaris madrasah yang menyatakan bahwa: “Semua siswa yang ingin mendaftar di madrasah ini, akan kami beri formulir pendaftaran. Formulir itu nanti diisi data yang sesuai dengan calon siswa. Data dalam formulir itu nanti akan digunakan untuk pendataan siswa dalam buku induk jika nantinya siswa itu diterima”62
b. Pencatatan Santri pada buku induk
Santri yang telah sudah melengkapi syarat pendaftaran dan diterima di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah akan dicatat di dalam buku induk. Pencatatan di dalam buku induk ini dilakukan oleh sekretaris madrasah. Hal ini berdasarkan keterangan dari sekretaris madrasah yang menyatakan bahwa:
“Setelah siswa lolos seleksi pendaftaran serta seleksi masuk, dan dinyatakan diterima, selanjutnya kami akan memasukkan siswa tersebut ke dalam buku induk”.63
c. Pencatatan Santri pada buku klapper
Pencatatan Santri pada buku klapper berdasarkan data yang ada di dalam buku induk. Penulisan diurutkan berdasarkan abjad
62 Rajab Hasbullah, Wakil Kepala Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahman, Wawancara Pribadi , 2 9 2022.
63 Rajab Hasbullah, Wakil Kepala Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahman, Wawancara Pribadi , 2 9 2022.
65
pada nama Santri. Hal ini berdasarkan keterangan dari sekretaris madrasah yang menyatakan bahwa:”Untuk pencatatan siswa pada buku klapper kami mengambil data dari yang berasal buku induk.
Bedanya, di klapper ini kami mencatat data siswa berdasarkan urutan nama yang sesuai abjad”.
d. Pencatatan Santri pada buku nilai
Pencatatan Santri pada buku nilai dilakukan oleh masing- masing guru. Masing-masing guru mempunyai buku nilai yang berisikan data Santri yang diajar. Buku ini berfungsi untuk melihat hasil penilaian siswa pada mata pelajaran tertentu. Hal ini berdasarkan keterangan dari Wakil Kepala Madrasah yang menyatakan bahwa:
“Masing-masing guru atau pengajar di madrasah ini harus mempunyai buku nilai. Hal ini dimaksudkan untuk mencatat nilai hasil belajar atau sikap siswa selama pembelajaran. Dengan adanya buku nilai ini nantinya diharapkan bisa memudahkan para guru untuk melihat perkembangan para siswa”.64
e. Kegiatan mencatat dan melaporkan siswa pada buku rapot
Kegiatan mencatat dan melaporkan siswa pada buku rapot menjadi tanggung jawab wali kelas masing-masing. Buku rapot berisi olahan data nilai semua mata pelajaran santri selama satu semester. Rapor dibagikan di akhir setiap semester. Rapot dibagikan langsung ke Santri untuk kemudian disampaikan ke orang tua atau wali. Hal ini berdasarkan keterangan dari Wakil Kepala Madrasah yang menyatakan bahwa:
“Untuk rapot menjadi tanggungjawab guru yang menjadi wali kelas. Jadi tidak semua guru mengurusi rapot. Hanya saja guru-guru yang bukan wali kelas bertanggung jawab pada nilai-nilai siswa yang nanti akan disetorkan kepada wali kelas. Di sini rapot dibagikan dua kali dalam setahun, yakni pada akhir semester satu dan akhir semester dua.
Rapot langsung kami bagikan kepada siswa dan nantinya
64 Rahman, Ketua yaysan Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahman, Wawancara Pribadi , 29 Maret 2022.
66
dibawa pulang untuk ditunjukkan kepada para orang tua atau wali mereka”.65
Hal ini berdasarkan pernyataan ketua yayasan, yang menyebutkan bahwa :
"Peran wali kelas sangat dominan dalam memotivasi belajar siswa, tapi peran guru juga tak kalah penting karena guru masing bidang pelajaran itu memiliki peran dalam membimbing, mendidik dan mengajar siswa supaya mengerti dan faham terhadap mata pelajar tertentu agar siswa memiliki hasil belajar yang memuaskan sehingga dapat mempengaruhi nilai raport siswa yang telah dibagikan oleh wali kelas. Kemudian siswa akan menunjukkan nilai rapotnya kepada wali/orang tua masing- masing.66
f. Kegiatan mencatat dan melaporkan siswa pada ijasah
Kegiatan mencatat dan melaporkan siswa pada ijasah menjadi tanggungjawab dari wali kelas kelas akhir pada setiap tingkatan. Ijasah diberikan di akhir tahun pelajaran kepada para Santri yang telah lulus atau menyelesaikan masa belajar pada masing-masing jenjang. Biasanya dilakukan bertepatan dengan kegiatan perpisahan atau kegiatan akhir tahun. Kegiatan penerimaan ijasah dihadiri oleh orang tua atau wali dari Santri.
Hal ini berdasarkan keterangan dari wakil kepala madrasah yang menyatakan bahwa: “Ijazah diberikan khusus untuk siswa yang ada di kelas akhir dari masing-masing jenjang. Pemberian ijasah dilakukan pada kegiatan akhir tahun pelajaran dengan menghadirkan orang tua atau wali”.
3. Tata tertib Santri
65 Rajab Hasbullah, Wakil Kepala Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahman, Wawancara Pribadi , 2 9 2022.
66 Rahman, Ketua yaysan Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahman, Wawancara Pribadi , 29 Maret 2022.
67
Tata tertib santri adalah bagian dari tata tertib sekolah, disamping itu masih ada tata tertib guru dan tenaga administratif. Kewajiban menaati tata tertib madrasah adalah hal yang penting sebab merupakan bagian dari sistem persekolahan dan bukan sekedar kelengkapan madrasah.
68
B. Pembahasan
Dalam pengelolaan yang merupakan bagian dari manajemen yakni pondokn pesantren dalam hal Madrasah diniyah Formal Ar- Rahmah adalah sebagai berikut :
1. Menentukan Juamlah Santri yang akan diterima
Daya Penetapan jumlah Santri melalui analisis kebutuhan Santri menjadi sesuatu yang penting bagi sebuah lembaga pendidikan. Dalam menentukan jumlah Santri yang akan diterima Madrasah tampung untuk masing- masing kelas di tiga tingkatan yang ada di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah mencapai 30 orang perkelas. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukan pondok pesantren mempertimbangkan kenyamanan belajar bagi santri yang akan masuk.
2. Menentukan syarat-syarat penerimaan santri baru
Biasanya syarat pendaptaran calon santri baru sudah diatur oleh kemenag dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang berasal dari Departemen Pendidikan Nasional dan kementerian agama, a) Sudah berumur 7 tahun Bila semua anak yang berusia 7 tahun sudah tertampung, maka prioritas penerimaan adalah anak yang berusia 8 tahun; 9 tahun; 10 tahun;
12 tahun; berusia 6 tahun Jadi untuk jenjang masuk sekolah dasar yang pokok-pokok syaratnya umur yang dipakai
3. Menyediakan formulir pendaptaran
Formulir pendapataran dimaksud untuk mengetahui identitas calon dan untuk kepentingan pengisian buku indukmadr.
4. Melaksanakan seleksi santri baru
Seleksi Santri yang dilakukan Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah bukan untuk menentukan diterima atau tidak diterima di madrasah ini. Seleksi yang dialkukan berupa Tes baca tulis al-Quran,Tes baca kitab Albarzanzi,Tes pengetahuan ilmu-ilmu agama, Tes kesehatan/fisikAkan tetapi seleksi ini berfungsi untuk mengetahui kemampuan dasar calon Santri baru. Hasil dari seleksi ini digunakan untuk mengelompokkan atau menentukan kelas dari calon Santri baru.
69
5. Orientasi santri
Pondok Pesantren Salafiyah Ar-Rahmah melaksanakan Orientasi Study Cinta Pondok Pesantren (OSCIPP) setiap tahun penerimaan santri baru dengan materi memperkenalkan materi-materi/kitab yang akan diajarkan,memperkenalkan kondisi dan keadaan pondok pesantren. Orientasi yang dilakukan di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah dilaksanakan hanya dalam waktu satu hari. Dengan cara mengumpulkan seluruh Santri baru dan Santri lama pada suatu tempat. Kegiatan biasanya dilakukan di aula madrasah.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Madrasah atau yang mewakili. Dalam kegiatan ini para Santri diberikan pengumuman dan informasi terkait tata tertib dan aturan yang berlaku di madrasah.
6. Penempatan santri (pembagian kelas/ruang)
Sebelum santri yang telah diterima pada sebuah lembaga atau madrasah mengikuti proses pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditempatkan dan dikelompokkan dalam kelompok belajarnya.
Pengelompkkan santri yang dilaksanakan padamadrasah sebagai besar didasarkan kepada sistem kelas. Pembagian ruang kelas asrama dan ruang kelas belajar disesuaikan dengan jumlah santri yang masuk,paling banyak 20 orang agar efektifitas kegiatan di pondok berjalan dengan baik dan tidak terjadi over kapasitas 7. Melaporkan hasil capaian kepada pembina yayasan/pengasuh
Oleh karena panitia penerimaan siswa baru itu sifatnya sementara dan bekerjanya dilakukan atas dasar perintah/penujukkan, maka setelah selesai bekerja mempunyai kewajiban melapor. Setelah ada pelaporan maka tugas panitia sudah selesai dan tanggung jawab pengelolaan siswa baru tersebut sepenuhnya ada kepala sekolah. Menyampaikan hasil/capaian kepada pengasuh/yayasan
a) Menyampaikan tingkat capaian prestasi santri b) Menyampaikan jumlah santri baru
c) Menyampaikan hasil seleksi santri baru
d) Menyampaikan keadaan fisik/kesehatan santri baru dengan melibatkan perawat/petugas kesehatan
8. Kegiatan Pencataatan dan Pelaporan Santri
70
Dalam melakukan kegiatan mencatat dan melaporkan santri, ada beberapa hal yang dilakukan oleh Madrasah Diniyah Salafiyah Ar- Rahmah , yakni
a. Pencatatan Santri pada formulir pendaftaran
Setiap calon Santri yang mendaftar di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah harus mengisi formulir pendaftaran yang diberikan oleh pihak Madrasah Diniyah Salafiyah Ar- Rahmah . Dalam formulir itu berisi data lengkap dari calon Santri.
b. Pencatatan Santri pada buku induk
Santri yang telah sudah melengkapi syarat pendaftaran dan diterima di Madrasah Diniyah Salafiyah Ar-Rahmah akan dicatat di dalam buku induk. Pencatatan Santri pada buku klapper
c. Pencatatan Santri pada buku nilai
Pencatatan Santri pada buku nilai dilakukan oleh masing-masing guru. Masing-masing guru mempunyai buku nilai yang berisikan data Santri yang diajar. Buku ini berfungsi untuk melihat hasil penilaian siswa pada mata pelajaran tertentu. Kegiatan mencatat dan melaporkan siswa pada buku rapot
g. Kegiatan mencatat dan melaporkan siswa pada ijasah
Kegiatan mencatat dan melaporkan siswa pada ijasah menjadi tanggungjawab dari wali kelas kelas akhir pada setiap tingkatan. Ijasah diberikan di akhir tahun pelajaran kepada para Santri yang telah lulus atau menyelesaikan masa belajar pada masing-masing jenjang. Biasanya dilakukan bertepatan dengan kegiatan perpisahan atau kegiatan akhir tahun. Kegiatan penerimaan ijasah dihadiri oleh orang tua atau wali dari Santri.
Hal ini berdasarkan keterangan dari wakil kepala madrasah yang menyatakan bahwa: “Ijazah diberikan khusus untuk siswa yang ada di kelas akhir dari masing-masing jenjang. Pemberian ijasah dilakukan pada kegiatan akhir tahun pelajaran dengan menghadirkan orang tua atau wali”.