• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

Dalam dokumen strategi komunikasi kelompok sadar wisata (Halaman 67-77)

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode penelitianyang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, penelitian dengan metode ini bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lainya. Selain dari itu, kenapa peneliti menggunakanpenelitian kualitatif karena metode

25 Ibid, hlm 49.

ini sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata –kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati.26

Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa jenis pendekatan.

adapun pendekatan yang dimaksud disini adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk lebih memudahkan penelitian dalam mengkaji sebuah masalah yang sedang diteliti. Adapun jenis pendekatan dalam penelitian kualitatif antaralain yaitu: etnografi, grounded theory, studi kasus, dan fenomenologi.27

Pada penelitian ini lebi khusus menggunakan jenis pendekatan studi kasus, karena dalam pendekatan studi kasus yang digalih adalah entitas tunggal atau fenomena (kasus) dari suatu masa tertentu dan aktivitas bisa berupa program, kejadian, proses, institusi, atau kelompok sosial, serta pengumpulan detail informasi dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama kasus itu terjadi. Untuk memahami kasus sebagai masalah yang penting untuk diteliti dalam penelitian studi kasus terdapat dua pendapat yang dapat dipergunakan; pertama kasus sebagai kejadian tunggal yang berpisah atau berbeda secara diskriminatif dengan tingkah laku dan tradisi pada umumnya. Sehingga kasus tersebut dipandang sebagai penyimpangan

26 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT REMAJA ROSDA KARYA, 2014), hlm. 04.

27 Afifuddin, Beni, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PUSTAKA SETIA, 2012), hlm. 87.

atau deviasi sosial. Kedua, kasus yang merupakan tradisi normatif yang bukan sekedar gejala, melainkan sebagai trade mark dari keadaan masyarakat tertentu yang dikategorikan sebagai kebudayaan.28

Pendekatan studi kasus bersifat lebih spesifik dibandingkan pendekatan lain dalam metode kualitatif karena peneliti mengambil fenomena spesifik sebagai masalah penelitian, kemudian menetapkan kelompok individu, tempat, waktu, atau proses tertentu secara spesifik yang menjadi fokus penelitian.

Dalam penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasuspeneliti menyimpulkan pada dasarnya penelitian dengan jenis ini bertujuan untuk mengetahui tentang sesuatu hal secara mendalam.

Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus untuk mengungkapkan bagaimana bagaimana strategi komunikasi kelompok sadar wisata dalam pembangunan wisata Nisa Lampa Dana di Desa Doro O’o Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima, dan apa yang menjadi penghambatpokdarwis dalam pembangunan wisata Nisa Lampa Dana.

Sumber data utama pada penelitian ini adalah kata – kata dan tindakan, sedangkan data tertulis, dokumen, foto dan statistik, adalah data tambahan. Untuk memperoleh data – data terkait peneliti

28Ibid.

menggunakan beberapa sumber informasi yang meliputi; observasi, wawancara, dan dokumentasi.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan mulai bulan April sampai dengan bulan Juli. Penelitian berlokasi di Desa Doro O’o, yang bertempat di wilayah Kebupaten Bima Kecamatan Langgudu, tujuan peneliti mengambil lokasi ini karena peneliti merasa mudah memperoleh data dan informasi.

3. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian pada dasarnya mencanangkan suatu kegiatan sebelum kegiatan dilaksanakan yang mencakup komponen – komponen penelitian yang diperlukan.Rancangan penelitian ini diawali dengan fokus penelitian yang dipilih yaitu mengungkap bagaimana strategi komunikasi kelompok sadar wisata dalam pemabangunan wisata Nisa Lampa Dana di Desa Doro O’o Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima dan apa yang menjadi penghambat kelompok sadar wisata dalam pembangunan wisata Nisa Lampa Dana.

Setelah itu terjun ke lapangan penelitian, melakukan pengamatan, serta menentukan informasi dan melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi lebih banyak mengenai fokus penelitian.

Hasil wawancara dan sumber data lainya dianalisis dengan tehnik Codinguntuk mendapatkan hasil yang menjadi kesimpulan.

4. Jenis Data dan Sumber Data a. Jenis data

1. Data kuantitatif merupakan hasil perhitungan persentase, rata – rata, cikuadrat, dan perhitungan statistik lainnya. Dengan kata lain, penelitian kuantitatif melibatkan diri pada perhitungan atau angka atau kuantitas. Data kuaantitatif dalam penelitian ini di dapat dari dokumentasi.29

2. Data kualitatif merupakan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarayhkan pada latar dan individu tersebut secara holistik. Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan.30

b. Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata – kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain – lain. Data utama dalam penelitian ini didapat dari hasil wawancara kepada informan yaitu ketua pokdarwis, kepala desa, dan masyarakat, singkatnya semua pemangku

29 Julia Brannen, Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Yogyakarta:

Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Samarinda, 2005), hlm. 11.

30 Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT REMAJA ROSDA KARYA, 2014) , hlm. 4.

kepentingan di Desa Doro O’o yang berpartisipasi aktif dalam pembangunan wisata Nisa Lampa Dana.

Kemudian data sekunder dalam penelitian ini ialah pengamatan yang tidak terlalu dominan, lalu data dokumen – dokumen berupa tulisan, data statistik, foto, dan lain – lain yang dapat mendukung penelitian ini.

5. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah:

a. Observasi

Data dalam penelitian kualitatif dapat dikumpulkan melalui metode observasi. Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur – unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala – gejala dalam objek penelitian. Observasi dalam penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas – aktivitas yang berlangsung, orang – orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.31

b. Wawancara

Wawancara merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan lewat interaksi dan komunikasi untuk mengungkap tentang sikap, kelakuan, pengalaman, cita – cita, serta harapan responden. atau dengan artian lain wawancara adalah percakapan yang dilakukan

31 Atwar Bajari, Metode Penelitian Komunikasi, Prosedur, Tren, Dan Etika, (Bandung;

Simbiosis Rekatama Media, 2015), hlm. 101.

dengan maksud tertentu antara pewawancara yang menjawab pertanyaan. Variabel – variabel yang berpengaruh terhadap wawancara adalah; pewawancara, responden, pedoman wawancara, dan situasi wawancara.

c. Dokumentasi

Observasi dan wawancara dapat pula dilengkapi dengan dokumen seperti otobiografi, memoar, catatan harian, surat – surat pribadi, catatan pengadilan, berita koran, artikel majalah, brosur, buletin dan foto – foto. Dokumen – dokumen ini dapat mengungkapkan bagaimana subjek mendefinisikan dirinya sendiri, lingkungan dan situasi yang dihadapinya suatu saat, dan bagaimana kaitan antara definisi diri tersebut dalam hubungan dengan orang – orang di sekelilingnya dengan tindakan – tindakanya.32

6. Tehnik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini menerapkan dua cara pengambilan sampel yaitu pertama dengan tehnik purposive sampling yaitu cara penarikan sampel yang dilakukan dalam memilih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan oleh peneliti. Kedua adalah Snow Ball Sampling sampel pada tehnik ini dapat diperoleh melalui proses bergulir dari satu informasi ke informasi lainnya. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara mencari contoh sampel dari populasi yang diinginkan, kemudian dari sampel yang didapat dimintai

32 Dedi Mulyana, Metodelogi Penelitian Kualitatif Paradigma Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainya, (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2006), hlm. 195.

partisipasinya untuk memilih komunitasnya sebagai sampel lagi dan seterusnya sampai peneliti anggap data sudah sudah sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Tahap penentuan sampel penelitian ini dimulai dengan Purposive Sampling dimana peneliti memilih ke[ala pokdarwis Desa Doro O’o sebagai informal awal dalam hal ini ketua pokdarwis Desa Doro O’o dianggap memiliki kredibilitas dan terpercaya untuk menjawab pertanyaan wawancara. Setelah informan awal yang ditentukan dengan Purposive Sampling, kemudian peneliti melakukan tahap Snow Ball Sampling dengan meminta rekomendasi dari informan pertama terkait siapa informan selanjutnya yang memiliki kredibilitas dan cocok untuk menjawab pertanyaan penelitian.

7. Anilisis Data

Terdapat tiga jalur analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatia pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan – catatan tertulis dilapangan. Proses ini berlangsung terus menerus selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data benar – benar terkumpul sebagaimana tertera dari kerangka konseptual penelitian

penelitian, permasalahan studi, dan pendekatan pengumpulan data yang dipilih peneliti.33

1. Meringkas data 2. Mengkode 3. Menelusur tema

4. Membuat gugus – gugus

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat di ambil. Reduksi tidak perlu diartikan sebagai kuantifikasi data. Cara reduksi data;

1. Seleksi ketat atas data.

2. Ringkasan atau uraian singkat

3. Menggolongkanya dalam pola yang lebih luas.

Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajian data kualitatif:

33 Milen, Mb dan AM Huberman. Qualitative Data Analysis: A sourcebook of Mathods.

SAGE Beverly Hills.

1. Teks naratif bentuk lapangan

2. Matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Bentuk – bentuk ini menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih. Sehingga memudahkanuntuk melihat apa yang sedang terjadi, apakah kesimpulan sudah tepat atau sebaliknya melakukan analisis kembali.

Upaya penarikan kesimpulan dilakukan peneliti secara terus menerus selama berada di lapangan. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai mencari arti benda – benda, mencatat keteraturan pola – pola (dalam catatan teori). Penjelasan – penjelasan, konfigurasi – konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Kesimpulan – kesimpulan ini ditangani secara longgar, tetap terbuka dan skeptic, tetapi kesimpulan sudah disediakan. Mula – mula belum jelas,namun kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh.

Kesimpulan – kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung, ddengan cara:

1. Memikir ulang selama penulisan.

2. Tinjauan ulang catatan lapangan.

3. Tinjaun kembali dan diskusi dengan teman sejawat untuk tukar pikiran dalam mengembangkan kesepakatan intersubyektif.

4. Upaya – upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain.

Dalam dokumen strategi komunikasi kelompok sadar wisata (Halaman 67-77)