• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

Dalam dokumen Evina Laila Mardiani - etheses UIN Mataram (Halaman 39-48)

BAB 1 PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

24 g. Karakteristik kemandirian belajar

Dalam kemandirian belajar ada lima karakteristik antara lain:

1. Keyakinan, sikap yang harus dimiliki oleh siswa agar bisa berkompeten. Siswa bisa memahami materi oleh guru.

2. Bisa berusaha sekuat tenaga, siswa harus bisa berusaha sekuat tenaga untuk diberikan oleh guru.

3. Memahami bidang serta keahlian yang sama dengan tugasnya.

Siswa harus bisa kerajinan agar bisa memiliki keahlian yang khusus di bidangnya.

4. Memandang peluang, siswa tidak boleh bergantungg kepada orang lain. Siswa bisa memberikan perubahan yang lebih baik.

5. Menerima resiko, siswa harus menerima resiko, dari dalam kelas ataupun dari luar kelas.26

G.Metode Penelitian

25 2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif yang mana kehadiran peneliti mutlak diperlukan karena peneliti berperan penting dalam lokasi penelitian. Kehadiran peneliti bukan ditujukan untuk memengaruhi subjek namun untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat dan secara langsung. Adapun cara yang peneliti gunakan dalam mendapatkan informasi adalah dengan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Dalam pelaksanaannya, peneliti hadir mulai sejak diizinkan untuk melakukan penelitian di lokasi dengan cara mendatangi lokasi tersebut pada waktu-waktu tertentu tanpa menggunakan jadwal secara formal.

Adapun tujuan utama kehadiran peneliti di lokasi penelitian yaitu untuk pencarian dan mengkaji data serta mendapat data yang lebih valid dan akurat seperti yang diharapkan oleh peneliti.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah MTs Negeri 6 Lombok Tengah. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut adalah : a. Memudahkan peneliti dalam mendapatkan data di lapangan dan

untuk menghemat tenaga serta biaya karena lokasi penelitian dekat dengan tempat tinggal peneliti.

b. Melihat program dan kegiatan di madrasah tersebut dapat mendukung siswa untuk giat belajar.

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian kualitatif adalah subjek penelitian atau informan, atau subjek dari mana data diperoleh.28 a. Data Primer, adalah data yang diperoleh langsung dari

sumbernya, baik melalui wawancara maupun observasi. Subjek penelitian ini adalah siswa MTs Negeri 6 Lombok Tengah yang masih kurang terhadap kemandirian belajar.. Dalam hal ini, yang menjadi informan yaitu guru BK, guru mata pelajaran, beberapa siswa dan wali murid.

28 Pedoman Penulisan Skripsi Tahun 2021, hlm. 30.

26

b. Data Sekunder, adalah data yang diperoleh dari dokumen- dokumen, buku-buku yang berhubungan langsung dengan obyek penelitian, yang berbentuk laporan, skripsi, tesis disertasi dan perundang-undangan.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data dan informasi.

a. Observasi

Observasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti pengamatan atau peninjauan secara cermat. Dalam pengertian lain, observasi adalah penelitian atau pengamatan sistematis dan terencana yang diniati untuk perolehan data yang dikontrol validitas dan reliabilitasnya. Adapun pendapat lain. mengatakan bahwa observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.29

Dari pernyataan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa observasi adalah salah satu teknik yang dapat digunakan dalam memperoleh data lapangan dengan cara mengamati langsung aktivitas yang dilakukan oleh subjek atau target yang akan diteliti.

Observasi digunakan dalam teknik kualitatif karena suatu objek hanya dapat diungkap datanya apabila peneliti menyaksikan langsung. Di samping itu, peneliti ingin mengungkap gerak-gerik, sikap, suasana, dan kesan yang akan ditangkap setelah melakukan observasi.

Di observasi penelitian ini peneliti akan terlibat sebagai peneliti, tugas peneliti adalah mengamati kegiatan pembelajaran dan membantu melakukan proses bimbingan kelompok dalam kegiatan belajar mengajar untuk mendapatkan data dan informasi secara langsung. Peneliti melakukan observasi pada sekolah

29Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 104-105.

27

untuk mengungkap permasalahan yang ada pada siswa, guru dan suasana lingkungan sekolah. Di sini peneliti melakukan observasi dalam tiga tahap yaitu:

1. Tahap awal, sebelum peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas. Tahap awal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan suasana sekolah pada saat pembelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap awal:

a. Peneliti meminta izin kepada Kepala Sekolah dan Guru di MTs Negeri 6 Lombok Tengah untuk melakukan penelitian di MTs tersebut.

b. Observasi merupakan tindakan pengamatan untuk mendapatkan gambaran awal tentang suasana sekolah dan aktivitas belajar mengajar di kelas

c. Mengidentifikasi permasalahan yang ada di sekolah

d. Menyusun rencana penelitian dan teknik yang akan digunakan dalam penelitian.

2. Tahap Kegiatan, pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan, kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini merupakan hasil observasi pada tahap awal. Peneliti dan guru BK menyusun rencana pelaksanaan layanan bimbingan untuk menumbuhkan kemandirian belajar siswa.

b. Tindakan, melakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang telah direncakan. Kegiatan ini berisi pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan kelompok yang dilakukan oleh guru BK dan peneliti untuk menumbuhkan kemandirian belajar siswa.

c. Observasi, kegiatan ini dilakukan untuk menyaksikan langsung suasan sikap dan proses layanan bimbingan kelompok. Observasi ini bersifat terbuka untuk mencatat semua kejadian selama proses layanan.

3. Tahap kegiatan, tahap ini merupakan langkah lanjutan peneliti dan guru BK setelah melakukan layanan bimmbingan.

28

a. Rencana, kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini merupakan evaluasi setelah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok untuk mengetahui hasil dari layananan tersebut. Peneliti dan guru BK menyusun rencana evaluasi dan aktivitas untuk mengatahui perubahan setelah diberikan layanan, guru BK bekerja sama dengan guru Matematika dalam pelaksanaan evaluasi.

b. Tindakan, melaksanakan tindakan sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan, untuk menumbuhkan kemandirian belajar siswa.

c. Observasi, peneliti menyaksikan langsung evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui ada perkembangan pada siswa. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data dan temuan yang dilakukan siswa dalam kegiatan evaluasi dengan menggunakan metode diskusi kelompok.

d. Refleksi, pada tahap ini peneliti dan guru BK berdiskusi tentang perubahan positif ke arah yang lebih baik sehingga memperoleh hasil yang cukup bagus.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Maksud mengadakan wawacara, seperti yang dijelaskan antara lain: mengonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan;

merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang di alami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan dating;

memverifikasikan, mengubah, dan mempeluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi); dan memverifikasi, mengubah dan memperluas

29

kontruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.30

Dalam hal ini, peneliti dapat menyimpulkan bahwa melalui teknik wawancara akan memudahkan peneliti untuk memperoleh data atau informasi secara detail karena selain melakukan pengamatan wawancara ini akan memberikan informasi yang belum didapatkan melalui tahap observasi. Peneliti melakukan wawancara bermaksud untuk mengungkap data dan informasi dari sumber langsung. Dalam melakukan wawancara peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur. Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview, di mana dalam pelaksanaanya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan lebih terbuka, di mana pihak yang di wawancara dapat di minta pendapat dan ide-idenya.

Jadi dalam melakukan wawancara di sini yang akan peneliti wawancarai yaitu, guru BK, guru mata pelajaran, dan siswa kelas IX. Peneliti akan mewawancara guru BK karena, 1) Guru BK yang membimbing dan mengetahui bagaimana aktivitas yang dilakukan siswa selama dilingkungan sekolah dan guru BK yang membantu siswa dalam menyelesaikan masalah dan kesulitan yang dialami siswa. Selanjutnya guru mata pelajaran yang akan diwawancarai yaitu, 2) Guru mata pelajaran Matematika karena di mata pelajaran tersebut siswa merasa kesulitan dalam belajar dan mengerjakan tugas. Dan peneliti mewawancarai siswa kelas IX sebanyak 6 orang siswa karena siswa tersebut yang sering dipanggil oleh guru BK sebab masalah masing-masing seperti mereka yang kesulitan dalam belajar, ada yang sering tidak masuk tanpa keterangan, ada yang berkasus bullying dan lainnya, dapat di lihat siswa yang memiliki kemandirian belajar dengan siswa yang belum bisa dalam kemandirian belajar.

30Lexy JM. Moleong, Motodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017), hlm. 186.

30 c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. “Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya- karya monumental dari seseorang”.31 Dokumentasi merupakan perlengkap dari data yang sudah di dapatkan dari hasil observasi dan hasil wawancara, untuk memperjelas kembali hasil yang sudah di dapatkan mengenai judul yang akan diteliti. Dengan demikian dokumentasi yang diperlihatkan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah foto pada saat wawancara, pada saat kegiatan penelitian dan dokumentasi tentang madrasah.

6. Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses pencarian data dan penyusunan data secara sistematis yang didapatkan dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan hasil dokumentasi. Seperti yang dijelaskan bahwa pengertian analisis data sebegai “upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.

Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari makna”. Dari pengertian itu, tersirat beberapa hal yang pelu digarisbawahi, yaitu: (a) upaya mencari data adalah proses lapangan dengan berbagai persiapan pralapangan tentunya, (b) menata secara sistematis hasil temuan di lapangan, (c) menyajikan temuan lapangan, (d) mencari makna, pencarian makna secara terus menerus sampai tidak ada lagi makna lain yang memalingkannya, disini perlunya peningkatan pemahaman bagi peneliti terhadap kejadian atau kasus yang terjadi.32

Dalam penelitian ini data-data yang dihasilkan di analisis dalam reduksi dengan paparan data dan menarik kesimpulan untuk mengetahui data-data yang dihasilkan dalam penelitian, dengan

31Sugiono, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. (Bandung:

alfabeta, 2018), hlm. 240.

32Ahmad Rijali, “Analisis Data Kualitatif”, Jurnal Alhadharah, Vol. 17, Nomor 33, 2018, hlm. 84.

31

begitu peneliti dapat mengetahui kemandirian belajar siswa di MTs Negeri 6 Lombok Tengah.

7. Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif, untuk membuktikan adanya kesesuaian antara data yang diteliti dengan kenyataan, maka diperlukan keabsahan data dan temuan sehingga data menjadi valid.

Keabsahan data ini bertujuan untuk membuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang terjadi sesungguhnya dalam kenyataan. Berikut teknik yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh keabsahan data yaitu:

a. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data itu. Teknik triangulasi paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Jadi triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan kontruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan.33

Dalam penelitian ini di gunakan triangulasi informan.

Dengan triangulasi informan digunakan untuk mengecek data tentang keabsahannya, memandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen dengan memanfaatkan berbagai sumber data informan sebagai bahan pertimbangan. Dengan begitu peneliti membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara, dan juga membandingan hasil wawancara dengan wawancara lainnya.

b. Kecukupan referensi

Kecukupan referensi penelitian mmenggunakan dokumentasi, catatan lapangan yang tersimapan untuk melihat apakah masih ada atau tidak ada antara data infomasi dan

33Lexy JM. Moleong, Motodologi Penelitian Kualitatif,… hlm. 130.

32

kesimpulan hasil penlitian. Referensi berfungsi sebagai bahan pemeriksaan guna meningkatkan kepercayaan kebenaran data.

33

Dalam dokumen Evina Laila Mardiani - etheses UIN Mataram (Halaman 39-48)

Dokumen terkait