BAB I PENDAHULUAN
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian merupakan rencana tentang bagaimana mengumpulkan data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai.56
Sesuai dengan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan kualitatif yaitu jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melaiui prosedur statistik atau bentuk hitung lainnya.57
Alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif karena data dan informasi yang peneliti kumpulkan di lapangan adalah berupa penjelasan-penjelasan
54Departemen Agama RI, Al-Aliyy (Al-Qur'an Dan Terjemahnya)…, hlm. 224
55Henda, Panduan Umum Majelis Tak lim..., hlm. 31-35.
56Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D, (Bandun g: Alfabeth, 2013), hlm. 2
57Ibid., hlm 9.
23
dari subyek yang diteliti. Oleh karena itu pendekatan kualitatif deskriptif sangat tepat digunakan dalam penelitian ini karena untuk memahami secara mendalam data-data yang diperoleh di lapangan. Peneliti mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai internalisasi ajaran agama Islam melalui kegiatan majelis taklim Darul Hikmah Al-Masyhudien NW di Desa Kawo. Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi maka peneliti harus berinteraksi dengan sumber data.
2. Kehadiran Peneliti
Sesuai dengan pendekatan dan rancangan penelitian yang telah dikemukakakan di atas, maka kehadiran peneliti sangat mutlak diperlukan. Kehadiran peneliti di lokasi penelitian sangat penting karena peneliti merupakan intrumen kunci sehingga di lapangan bisa secara langsung bertanya, mengamati dan menganalisis, mendokumentasikan, mewawancarai, dan merekonstruksi situasi sosial yang diteliti sehingga data menjadi lebih jelas dan bermakna.
Tujuan kehadiran peneliti di lapangan untuk mendapatkan data yang valid. Oleh karena itu peneliti melibatkan diri dalam masalah orang yang menjadi objek penelitian.
Dengan keterlibatan peneliti maka peneliti dapat mengetahui kejadian yang terjadi pada saat melakukan observasi serta mengamati situasi yang diinginkan untuk dapat dipahami peneliti.
Keterlibatan peneliti sebelumnya harus melalui proses dan prosedur yaitu mendapatkan surat izin penelitian dari UIN Mataram Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan serta instansi yang terkait. Setelah itu peneliti melakukan obserasi terhadap subyek yang diteliti, melakukan wawancara pihak-pihak terkait seperti tokoh agama, tokoh pemuda, masyarakat yang dipilih sebagai data dan informasi yang mempunyai hubungan langsung dengan objek penelitian untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian pada penelitian ini adalah majelis taklim Darul Hikmah Al- Masyhudien NW kawo yang berada di lingkungan MI NW Kawo yang terletak di Dusun Karang Jangkong Desa Kawo Kecamatan Pujut.
24 4. Sumber Data
Ada beberapa sumber data, yaitu alam, instansi, masyrakat, perorangan, arsip, perpustakaan, dan sebagainya.58Adapun sumber data pada penelitiian ini adalah:
1. Sumber Data Primer
Data yang didapat dari lokasi penelitian yaitu hasil pengamatan dan pengambilan data dari subjek penelitian secara langsung. Adapun sumber primer dari penelitian ini yaitu pengurus majelis, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, mantan pelaku animism (orang-oran yang masih memandikan keris), jamaah majelis taklim dan dokumentasi yang terkait dengan internalisasi ajaran agama Islam melalui kegiatan majelis taklim Darul Hikmah. Adapun beberapa pemilihan sumber data tersebut didasari atas beberapa aspek salah satunya adalah karena orang-orang tersebut yang dianggap sebagai orang yang mengetahui permasalahan yang akan peneliti lakukan di lokasi tersebut.
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder yaitu data yang didapatkan bukan dari informan secara langsung (orang lain) dan bahan pustaka yang ditulis serta dipublikasikan oleh penulis yang tidak secara langsung melakukan penelitian dan pengamatan dalam kenyataan yang di deskripsikan. Peneliti menggunakan sumber data sekunder ini sebagai bahan pelengkap dan refrensi tambahan untuk memperkaya isi penelitian. Adapun sumber-sumber pendukung penelitian ini yaitu literature berupa buku-buku, arsip, artikel/majalah ilmiah, yang berhubungan dengan topik penelitian.
5. Prosedur Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan metode dokumentasi.
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan sistematis dari fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi dilakukan untuk menemukan data dan informasi dari gejala atau fenornena (kejadian atau peristiwa) secara sistematis dan didasarkan pada tujuan penyelidikan yang telah dirumuskan.59
58Muhammad Burhanuddin, ”Eksistensi Majelis Taklim Al-Muttaqin Dalam Menanamkan Nilai- Nilai Islam Di Dusun Recem Desa Bijak Kecamatan Batukliang”..., hlm. 35.
59Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D..., hlm. 228.
25
Maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi non partisipan, karena peneliti tidak ikut terlibat dalam objek penelitiannya. Peneliti mengamati masalah-masalah yang ditemukan di lapangan mengenai proses internalisasi ajaran agama Islam melalui kegiatan di majelis taklim Darul Hikmah Al- Masyhudien NW di Desa Kawo Kecamatan Pujut.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian pendidikan, wawancara sering digunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data, karena dianggap sebagai teknik yang cukup ampuh untuk mengumpulkan informasi baik mengenai pendapat, sikap, ataupun persepsi dan pendapat seseorang.60
Maka peneliti menggunakan wawancara terencana tidak terstruktur.
Karena data yang dikumpulkan dalam penelitian ini untuk mengetahui permasalahan yang lebih dalam mengenai bagaimana pandangan masyarakat terhadap majelis taklim dengan segala programnya dan proses internalisasi ajaran agama Islam melalui kegiatan majelis taklim Darul Hikmah serta kendala apa saja yang dihadapi majelis taklim Darul Hikmah.
3. Dokumentasi
Melalui teknik dokumentasi ini, peneliti memperoleh informasi bukan dari orang sebagai narasumber, tetapi mereka memperoleh informasi dari macam- macam sumber tertulis atau dari dokumen yang ada pada informan dalam bentuk peninggalan budaya, karya seni dan lainnya. Dokumentasi yaitu pendukung atau pelengkap hasil penelitian dari observasi dan wawancara agar lebih dapat dipercaya/kredibel.61
Dengan demikian metode dokumentasi ini untuk memperoleh data tertulis mengenai profil dan letak geografis majelis taklim Darul Hikmah, sejarah berdiri majelis taklim Darul Hikmah, keadaan masyarakat dan pemuda, sarana dan prasarana, kegiatan majelis taklim dan dokumen yang terkait tentang majelis taklim Darul Hikmah dalam proses internalisasi ajaran agama Islam, dan lain- lain.
60Ibid., hlm. 232.
61Ibid., hlm. 240.
26 6. Teknik Analisis Data
Miles dan Huberman mengemukakan analisis data adalah upaya yang dilakukan untuk pengaturan secara sistematis data-data yang ditemukan di lapangan yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan bahan lainnya sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan.62
1) Data condensation (kondensasi/pengumpulan data). Dalam pengumpulan data peneliti sebagai instrumen utama dalam mengumpulkan data atau informasi.
Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengumpulkan hasil catatan observasi, wawancara serta hasil catatan dokumentasi.
2) Data reduction (reduksi data). Reduksi ini merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga akan memberikan gambaran data yang jelas untuk menarik kesimpulan finalnya dan diverifikasi.63 3) Data display (penyajian data). Pada tahap ini dimaksudkan untuk menyajikan
data, gambaran keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian yang diusahakan membuat uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan lain sebagainya.64
4) Conclusion verification (penarikan kesimpulan). Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi dengan mencari makna setiap kata yang diperolehnya dan lapangan, mencatat keteraturan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur kausalitas dari fenomena dan peroporsi.
7. Pengecekan Keabsahan Data
Pengecekan keabsahan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah triangulasi. Tringulasi merupakan pengecekan data dengan cara pemeriksaan ulang. Dimana dapat dilakukan sebelum dan sesudah data di analisis. Pemeriksaan dengan cara triangulasi dilakukan untuk meningkatkan derajat keterpercayaan dan akurasi data65.
62Ibid., hlm. 246.
63Ibid., hlm. 247.
64Ibid., hlm. 249.
65Ibid., hlm. 274.
27 a) Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kreadibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
b) Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Dalam penelitian ini peneliti dalam mengecek keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi artinya pengecekan data dengan cara pemeriksaan ulang. Dimana dilakukan sebelum dan sesudah data di analisis. Triangulasi sumber artinya peneliti menggunakan berbagai sumber data dalam menggali kebenaran informasi. Triangulasi teknik artinya peneliti menguji kreadibilitas data dengan cara mengecek data kepada sumber data yang sama dengan teknik yang berbeda, misalnya data yang diperoleh dengan wawancara di cek dengan observasi dan dokumentasi.