BAB I PENDAHULUAN
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang akan peneliti gunakan yaitu dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriftif. Menurut Bogdan dan Taylor sebagaiman dikutip dari Lexi J. Moleong.
Mendefinisikan kualitatif sebagai proses penelitian yang menghasikan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan tidak tertulis atau perilaku yang dapat diamati. Sedangkan deskriptif itu adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan cara menggambarkan atau melukiskan suatu subyek/obyek penelitian, yang mencakup pedagang, pembeli, masyarakat, lembaga dan sebagainya.31
Penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif ini adalah penelitian yang memiliki karakteristik, bahwa data yang diperoleh dinyatakan dalam keadaan yang asli sebagaimana adanya. Dalam hal ini peneliti mengkaji secara mendalam tentang Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pendapatan Pedagang di Pasar Tradisional Kebon Roek Ampenan Kota Mataram, sehingga dapat membuat hubungan antara peneliti dengan informan menjadi lebih dekat, sehingga mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data dan memperoleh data dari inporman tersbut.
2. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti di lapangan sangat diperlukan untuk memperoleh data yang di butuhkan. Dalam hal ini, peneliti
30 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2021)
31 Lexy. J. Melong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1996), hlm. 103.
berperan sebagai pengumpul data yang melibatkan diri secara langsung di Pasar Kebon Roek untuk mendapatkan informasi dari pedagang, pengumpul data atau informasi yang peneliti lakukan dengan cara wawancara agar mendapat informasi yang akurat.
Kehadiran peneliti di lapangan bertujuan untuk menggali dan mengumpulkan informasi mengenai data-data yang dibutuhkan mengenai Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pendapatan Pedagang di Pasar Tradisional Kebon Roek Ampenan Kota Mataram.
3. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah subjek penelitian dan dari mana penulis memperoleh data. Informan yang dipilih haruslah seseorang yang benar-benar memahami situasi yang akan diteliti untuk memberikan informasi kepada peneliti.32
Data penelitian dibagi menjadi 2 yaitu: data primer dan data sekunder.
a. Data primer adalah data berupa teks hasil wawacara dan diperoleh melalui wawancara dengan informan yang sedang dijadikan sampel dalam penelitiannya dan juga dapat direkam atau dicatat oleh peneliti. Adapun Informan dalam penelitian ini yaitu 30 pedagang di pasar Kebon Roek Ampenan.
b. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca, melihat atau mendengarkan, data ini biasanya berasal dari data primer yang sudah diolah oleh peneliti sebelumnya.33
4. Prosedur Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.34 Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
32 Ibid, hlm. 3.
33 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif &Kualitatif, (Yogyakarta, Graha Ilmu, 2006), hlm. 209.
34 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alpabeta, 2014), hlm. 308.
a. Observasi
Menurut Sutrisno Hadi yang dikutip Sugiyono, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis.35 Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.36 Adapun bentuk-bentuk observasi yaitu:
1) Observasi partisipan, adalah suatu bentuk observasi dimana peneliti secara teratur berpartisipasi dan terlibat dalam kegiatan yang diamati.
2) Observasi nonpartisipan adalah suatu bentuk observasi dimana peneliti tidak terlibat langsung dalam kegiatan kelompok atau tidak ikut serta dalam kegiatan yang diamati peneliti.37
Teknik observasi yang akan digunakan peneliti adalah observasi nonpartisipan. Dalam observasi nonpartisipan ini peneliti tidak terlibat langsung dengan aktivitas orang-orang yang sedang diamati, tetapi peneliti hanya sebagai pengamat.
Dengan cara ini peneliti berharap dapat mengamati kejadian- kejadian yang terjadi di lokasi penelitian, supaya memberikan pengalaman yang luas tentang fokus penelitian. Peneliti juga dapat mencatat data dari tangan pertama mencatat, menganalisa, dan membuat kesimpulan tentang segala kejadian yang ditemukan di lokasi, seperti yang dilakukan secara ilmiah. Di mana teknik observasi nonpartisipan ini digunakan peneliti untuk mengetahui dampak pandemi covid-19 terhadap pendapatan pedagang di pasar tradisional Kebon Roek Ampenan.
35 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alpa beta, 2012), hlm. 203-204.
36 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung:
Alvabeta, 2013), hlm. 145.
37 Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, (Jakarta: Kencana, 2017), hlm. 384.
b. Wawancara
Menurut Esterberg dalam buku Sugiyono, wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.38 Wawancara merupakan suatu kejadian atau proses intraksi antara pewawancara dan orang yang diwawancarai melalui komunikasi langsung tentang suatu objek yang akan diteliti.39 Adapun bentuk-bentuk wawancara yaitu:
1) Wawancara terstruktur, adalah suatu bentuk wawancara dimana pewawancara dalam hal ini peneliti menyusun secara terperinci dan sistemais rencana atau pedoman pertanyaan menurut pola tertentu dengan menggunakan format yang baku.
2) Wawancara tidak terstruktur, adalah apabila peneliti menyusun rencana wawancara yang mantap, tetapi tidak menggunakan format dan urutan yang baku.
3) Wawancara bebas. Wawancara bebas ini berlangsung secara alami, tidak diatur oleh suatu pedoman atau suatu format yang baku.40
Dalam hal ini, peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur. Karena teknik wawancara ini, bersifat luas dan terbuka, pelaksanaan teknik wawancara ini lebih luas dibandingkan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan peramsalahan secara lebih luas dan terbuka, menanyakan pendapat para narasumber, mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan informan.
Adapun model wawancara dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada pedagang di pasar Kebon Roek Ampenan.
38 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alpabeta, 2014), hlm.
375.
39 Muri Yusuf, Metode Penelitian…., hlm. 372.
40 Ibid, hlm. 376-377.
Tabel 1.1 Identitas informan
No. Nama Jenis jualan
1 Hj. Amnah Merangken
2 Hajariyah Merangken
3 Ayuri Merangken
4 Hj. Aminah Merangken
5 Munarah Merangken
6 Minggi Merangken
7 Sopiah Buah
8 Ainia Buah
9 Maryam Buah
10 Jamiah Sidah Buah
11 Hj. Mu’ah Buah
12 Halimah Buah
13 Mustahiq Konveksi
14 Marhamah Konveksi
15 Hj. Muhawalah Konveksi
16 Anik Sayur
17 Jamnah Sayur
18 Hj. Amnah Sayur
19 Qurotul Lail Daging Sapi
20 Hj. Wasiah Daging Sapi
21 Mariana Daging Sapi
22 Zulkhofiah Daging Ayam
23 Hadiah Daging Ayam
24 Kiki Daging Ayam
25 Yeni Kartika Ikan
26 Novianti Ikan
27 Rahma Sembako
28 Hikmah Sembako
29 Siti Maryam Sembako
30 Fiki Sembako
c. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis, di dalam melaksanakan studi dokumentasi. Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian, dengan adanya dokumen ini diharapkan data yang diperlukan menjadi benar-benar valid. Dokumentasi data berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus dan dokumen lainnya.41
Tujuan peneliti menggunakan teknik ini adalah untuk memperoleh data tertulis, dokumen dan gambaran tentang dampak pandemi covid-19 terhadap pendapatan pedagang.
Kegiatan dokumentasi ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa data yang diperoleh benar-benar nyata atas keadaan yang ada di lokasi penelitian.
5. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah pencarian atau pelacakan pola-pola.
Analisis data kualitatif adalah pengujian sistematik dari sesuatu untuk menetapkan bagian-bagiannya, hubungan antar kajian, dan hubungannya terhadap keseluruhannya (Spradley). Artinya, semua analisis data kualitatif akan mencakup penelusuran data, melalui catatan-catatan (pengamatan lapangan) untuk menemukan pola- pola budaya yang akan dikaji oleh peneliti (Mantja). Sementara itu, Bogdan & Bikle menyatakan bahwa analisis data adalah proses pencarian dan pengaturan secara sistematik hasil wawancara catatan-catatan, dan bahan-bahan yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap semua hal yang dikumpulkan dan memungkinkan untuk menunjukkan apa yang ditemukan.42
Miles & Huberman mengemukakan tiga tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis data penelitian kualitatuf, yaitu:
41 Maryam B. Gainau, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta, PT Kanisius, 2021), hlm 117-118.
42 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), hlm. 210.
a. Reduksi Data (Data Reduction)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan pada teman atau orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi itu, maka wawasan peneliti akan berkembang, sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.43
b. Penyajia Data (Data Display)
Penyajian data berarti mendisplay/menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sebagainya. Penyajian data yang sering digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah bersifat naratif. Ini dimaksudkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.
c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (Conclusion Drawing and Verification)
Kesimpulan data penelitian mungkin dapat menjawab rumusan masalah, karena rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Kesimpulan penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang disajikan berupa deskripsi atau gambaran yang awalnya belum jelas menjadi jelas dan dapat berupa hubungan kausal/interaktif dan hipotesis/teori. Penarikan kesimpulan dan veryfikasi dilakukan setelah dari lapangan.44
43 Sugiyono, Metode…, hlm. 338-339.
44 Sugeng Pujileksono, Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Malang: Intrans Publishing, 2016), hlm. 152.
6. Teknik Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbarui dari konsep validitas atau kesahihan dan realibilitas atau keandalan data menurut versi vositivisme yang disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan paradigmanya. Dalam hal ini peneliti menggunakan pengecekan keabsahan data menggunakan:
a. Triangulasi dengan sumber
Triangulasi sumber adalah teknik untuk menggali kebenaran informasi melalui berbagai sumber untuk memperoleh data. Jadi triangulasi sumber berarti membandingkan, informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda. Seperti, membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara, membandingkan apa yang dikatakan umum dengan yang dikatakan secara pribadi, membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada.45
b. Kecukupan refrensi
Kecukupan refrensi merupakan alat untuk menampung dan menyesuaikan dengan kritik tertulis maupun kepentingan evaluasi. Film atau video-tape, dapat digunakan sebagai alat perekam yang dapat dimanfaatkan untuk membandingkan hal yang diperoleh dalam penelitian dengan kritik yang terkumpul.
Dengan begitu, bahan-bahan yang telah tercatat atau terekam dapat digunakan sebagai patokan untuk menguji sewaktu-waktu dilakukan analisis dan penafsiran data.46