yang semakin menyebar di indonesia menjadikan beberapa kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, memberikan pengaruh pada beberapa sektor, salah stunya yaitu pada sektor ekonomi. Hal ini tidak terlepas dari adanya copid-19 yang berpengaruh pada sektor perdagangan. Di sisi lain, ekonomi ekonomi merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan, sebagaimana diketahui bahwa seseorang akan bersinggungan secara langsung dalam kebutuhan ekonomi dalam menjalankan kehidupan. Di tengah wabah pandemi covid-19, yang sedang terjadi di kalangan masyarakat khususnya para pedagang, dan semenjak beberapa daerah memberlakukan jaga jarak dari kerumunan, sampai ada yang melakukan karantina parsial sehingga menjadikan banyak pedagang yang merugi karena pembeli karena pembeli sangat jarang bahkan sedikit sekali yang datang berbelanja ke pasar.
Tetapi seiring berjalannya waktu virus corona mulai mereda atau yang biasa disebut dengan pasca pandemi covid-19. Semenjak pasca pandemi covid-19 kegiatan di pasar Kebon Roek Ampenan mulai beroperasi seperti sebelumnya, tetapi harus selalu tetap mematuhi protokol kesehatan yang diberlakukan di pasar Kebon Roek Ampenan. Perlahan-lahan pendapatan para pedagang mulai meningkat sedikit demi sedikit dari sebelumnya, bahkan pedagang yang tutup selama pandemi covid-19 mulai berjualan lagi di pasar Kebon Roek Ampenan.
Berdasarkan hasil temuan peneliti di lapangan diperoleh hasil bahwa selama pandemi Covid-19 pendapatan pedagang menjadi menurun dari pendapatanya sebelum adanya pandemi covid-19.
Semenjak pandemi Covid-19 ada pemerintah mengeluarkan peraturan PSBB dan PPKM, yang mengakibatkan para pedagang di pasar Kebon Roek pendapatannya menjadi terganggu di masa pandemi Covid-19. Dari 30 pedagang yang menjadi informan yang mengalami penurunan pendapatan pada masa Covid-19.
Selama pandemi Covid-19 pendapatan pedagang dipasar Kebon Roek terbilang rendah atau sedikit dari sebelum adanya pandemi covid-19, sebelum adanya pandemi covid-19 pendapatan para
pedagang normal bahkan sering mengalami keuntungan lebih, tetapi semenjak pandemi covid-19 muncul pendapatan pedagang menjadi menurun drastis dari sebelumnya, bahkan mencapai 50% dari pendapatan sebelum pandemi covid-19. Itu disebabkan karena pasar menjadi sepi pembeli.
Pedagang pasar tradisional Kebon Roek Ampenan sebelum adanya pandemi covid-19 keadaan pasar Kebon Roek sangat ramai pengunjung yang datang untuk berbelanja kebutuhan untuk sehari- hari. Tetapi semenjak pandemi Covid-19 muncul keadaanya berubah drastis, pasar menjadi sangat sepi bahkan pendapatan pedagang setiap harinya kadang ada kadang tidak ada, ada juga pedagang yang tutup karena covid-19, karena selama covid-19 pembeli tidak banyak yang datang berbelanja ke pasar, karena mereka takut akan terpapar virus corona. Bahkan pendapatan pedagang selama pandemi Covid-19 mengalami penurunan menjadi 50% bahkan lebih.
B.Analisis Faktor Penyebab Menurunnya Pendapatan Pedagang Pasar Kebon Roek pada masa Pandemi Covid-19
Menurut Suparyanto Pendapatan adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh anggota masyarakat untuk jangka waktu tertentu untuk balas jasa atau faktor-faktor produksi yang mereka sumbangkan dan turut serta membentuk froduk nasional. Pendapatan merupakan uang atau barang yang diterima seseorang atas jasa dari pemberian faktor-faktor produksi.82
1. Kondisi Pasar (Pasar Sepi)
Kondisi pasar yang sepi menjadi salah satu faktor menurunnya pendapatan di masa pandemi Covid-19. Pasar yang menjadi sepi diakibatkan karena kurangnya pembeli yang datang berbelanja, dan keadaan yang tidak memungkinkan masyarakat untuk berbelanja ke pasar, karena masyarakat takut terjangkit oleh virus corona, dan bahkan yang datang berbelanja hanya sedikit, bahkan yang dibeli hanya kebutuhan pokok saja. Karena adanya
82 Ridwan, Tingkat Pendapatan dan Kesejahteraan Masyarakat Menjalin Kerukunan Umat Beragama, (CV. Azka Pustaka, 2021), hlm. 13
pandemi covid-19 ini membuat daya beli masyarakat menjadi menurun karena pendapatan setiap masyarakat terbatas selama pandemi covid-19.
2. Banyak Pesaing
Banyaknya pesaing juga adalah faktor yang menyebabkan pendapatan pedagang berkurang selama pandemi. Setiap pasar pasti memiliki pedagang yang jenis jualannya sama. Tetapi cara mereka mempromosikan dagangannya pasti berbeda-beda di setiap pedagang. karena banyaknya pesaing yang menjual barang yang sama, dan para pedagang banyak lebih memilih untuk berjualan online untuk menjual barang dagangan mereka, selama pandemi covid-19, karena mereka mengetahui tidak banyak yang akan datang berbelanja ke pasar. Karena Para pembeli takut terpapar Covid-19, sehingga sebagaian pedagang menggunakan sistem jual beli online untuk mempertahankan pendapatannya selama pandemi covid-19.
3. Modal
Modal juga salah satu dari foktor penyebaab menurunnya pendapatan pedagang selama pandemi covid-19, karena sebagian besar pedagang di pasar Kebon Roek menggunakan hasil jualanya untuk diputar kembali dan dijadikan modal berjualan besok, tetapi semjak pandemi Covid-19 muncul, para pedagang mulai resah dikarenakan pendapatan yang biasanya dapat diputar kembali menjadi modal sekarang tidak bisa diputr kembali, karena pendapatan yang dihasilkan kadang modal yang dikeluarkan sebelumnya tidak kembali. Pendapatan yang dihasilkan dari berjualan sangat sedikit bahkan modalnya saja tidak kembali, sehingga sebagian pedagang menjual dan menggadaikan asetnya untuk menjadikan modal berjualan lagi, walaupun dengan resiko yang tinggi, karena tidak ada pekerjaan lain selain berjualan di pasar, jika tidak berjualan maka para pedagang menganggur, tidak ada yang mereka harapkan lagi selain dari hasil jualannya setiap hari.
Berdasarkan penelitan yang dilakukan oleh Ramani tentang analisis tingkat pendapatan pedagang pada masa pandemi Covid- 19 di pasar Rantau Panjang Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin. Juga membahas terkait faktor penyebab menurunnya pendapatan pedagang muslim pada masa pandemi Covid-19 di pasar Rantau Panjang Kec. Tabir, Kab. Merangin. Faktor yang mempengaruhinya yaitu pasar sepi, dan banyaknya pesaing.83
83 Ramani, “Analisis Tingkat Pendapatan Pedagang pada masa Pandemi Covid-19 di Pasar Rantau Panjang Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin”, (Skripsi), Uin Sultan Thaha Saifudin Jambi, Jambi, 2021)