BAB I PENDAHULUAN
G. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk memperoleh data yang memiliki manfaat dan tujuan tertentu.55 Hal ini dimaksudkan agar dalam proses pengumpulan data, peneliti dapat menghasilkan suatu ilmu karena melalui prosedur secara tersistematis karena tanpa menggunakan metode ilmiah hal suatu pengetahuan tersebut bukanlah suatu ilmu melainkan hanya sebatas himpunan pengetahuan mengenai suatu gejala.
Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penulisan penelitian skripsi ini yaitu :
1. Pendekatan Penelitian
Untuk mendapatkan jawaban dari teori yang di peroleh maka pendekatan penelitian yang digunakan peneliti yakni penelitian kepustakaan mengingat bahwa dalam penelitian ini membutuhkan suatu kajian yang ditinjau melalui pengumpulan data secara mendalam menggunakan berbagai macam referensi agar peneliti mendapatkan jawaban yang spesifik terkait dengan masalah yang diteliti.
Studi kepustakaan merupakan suatu metode penelitian dengan mengkaji teori, referensi maupun literatur lainnya yang barkaitan dengan norma, nilai, serta budaya sosial yang ada sesuai dengan yang di teliti.56
2. Sumber Data
Untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian ini menggunakan beberapa jenis data yang dijadikan sebagai sumber data yakni:
a. Data primer adalah sumber data yang diperoleh dari tangan pertama (lansung) yang menjadi sumber pokok dalam suatu penelitian.57
55 Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan RD, (Bandung:
Alfabeda, 2016), hlm. 2
56 Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta, 2012), hlm.
53
57 Noeng Muhajir, Metode Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Bayu Indre Grafika 2016), Cet. Ke-IV, hlm. 5
52
pada penelitian ini, peneliti memperoleh sumber data dari beberapa informan dengan metode wawancara kepada pihak-pihak terkait seperti, penganut faham childfree dari pasangan suami-isteri dan para ulama’ serta para pakar yang berkompeten terhadap permasalahan yang di teliti mengenai tinjauan hukum keluarga Islam terkait perkawinan, konsep childfree, dan konsep ketahanan keluarga.
b. Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari tangan kedua, artinya di buat dari sumber data pertama atau adanya perubahan berfungsi sebagai data pendukung.58
Pada jenis ini, peneliti memperoleh data dari berbagai norma dasar dan bahan hukum dalam Islam serta berbagai macam literatur seperti :
1) Perundang-undangan
2) Literatur buku dari para ahli tentang teori childfree 3) jurnal-jurnal online, E-Book, website dan lainnya.
3. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dapat dilakukan menurut tehniknya dapat dilakukan dengan cara observasi, wawancara, kuesioner dan gabungan ketiganya.59
a. Observasi (pengamatan) adalah sebuah tehnik dalam prosedur pengumpulan data dengan bersifat kompleks dan tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis dengan memfokuskan pada pengamatan terhadap suatu fenomena yang diteliti secara obyektif sehingga akan memperoleh gambarang dari kondisi lapangan yang lebih kongkrit.60
Adapun observasi di bagi menjadi tiga yakni :
Observasi partisipan yakni peneliti sebagai bagian dari keadaan ilmiah, tempat dilakukannya observasi.
Observasi non partisipan yakni peranan peneliti kurang dituntut dalam kegiatan yang berkaitan dengan fenomena
58 Ibid., hlm. 6
59 Sugiono, Metode..., hlm. 194.
60 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Fakultas Psikologi Ugm, Yogyakarta, 1986, hlm. 138
53
yang diamati sehingga peneliti hanya berperan sebagai pengamat independen.61
Adapun observasi yang dilakukan peneliti dalam hal ini yakni dengan cara observasi non partisipan mengingat bahwa fenomena childfree tidak terjadi diwilayah tempat tinggal peneliti, akan tetapi peneliti sebagai pengamat fenomena tersebut melalui buku-buku, jurnal, dan media informasi online, seperti : berita online dan media sosial (facebook, youtube, twitter, dan Instagram). Peneliti bertindak seperti penonton karena peneliti menggunakan pendekatan secara obyektif terhadap fenomena yang akan diteliti. Hal ini dilakukan agar peneliti memperoleh data sekunder guna untuk mendukung data primer.
b. Wawancara (interview) merupakan suatu tehnik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara lisan terhadap para responden baik berjumlah dua orang atau lebih guna untuk mendapatkan informasi.62
Wawancara dibagi menjadi tiga yakni :
- Wawancara terstruktur yakni tehnik wawancara dengan cara peneliti sudah menyiapkan instrumen penelitian secara tertulis dan sitematis sehingga jawaban alternatifpun telah disiapkan.
- Wawancara tidak terstruktur yakni tehnik wawancara yang dilakukan dengan bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara secara terstruktur namun peneliti hanya menyiapkan pokok-pokok pertanyaan yang berkaitan dengan apa yang diteliti.63
- Wawancara bebas terstruktur yakni tehnik wawancara dengan kombinasi dari wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, peneliti hanya membuat pokok-pokok pertanyaan dari permasalahan yang diteliti, selanjutnya bersifat kondisional mengikuti alur wawancara.64
61 Sugiono, Metodologi,... hlm. 203-204
62 Sutrisno Hadi, Metodologi,... hlm. 139
63 Sugiono, Metodologi,... hlm. 195-198
64 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung : PT Madar Maju, 2016, hlm. 171
54
Dalam hal ini peneliti menggunakan tehnik wawancara bebas terstruktur, artinya peneliti memberikan pertanyaan para narasumber secara bebas, namun pertanyaan tersebut telah dibuat oleh peneliti, hanya saja pertanyaan yang ditanyakan tidak secara berurutan. selanjutnya peneliti mencatat pokok-pokok permasalahan serta proses wawancara yang dilakukan mengikuti situasi dan kondisi pada saat melakukan wawancara.
Wawancara ini dilakukan secara lansung dan secara tidak lansung oleh peneliti. Wawancara secara lansung dilakukan terhadap narasumber yang berdomisili dan memungkinkan untuk bertemu secara tatap muka di wilayah NTB seperti para tokoh-tokoh Ormas Islam yang ada di NTB. Sedangkan wawancara tidak lansung yakni dilakukan secara daring oleh peneliti dikarenakan para informan memiliki domisili yang jauh dari tempat peneliti seperti: para penganut childfree.
Adapun beberapa narasumber yang wawancarai pada proses penelitian ini, yaitu :
- Penganut childfree dari pasangan suami isteri sah
- Tokoh agama seperti : 1 pengurus Majelis Ulama’ Indonesia (MUI), 1 pengurus Nahdlatul Ulama’, 1 pengurus Nahdlatul Wathan, dan 1 pengurus Muhammadiyah di Nusa Tenggara Barat.
- Akademisi atau pakar dalam bidang hukum keluarga
Hal tersebut dilakukan peneliti guna mendapatkan informasi terkait dengan faham maupun praktik fenomena childfree serta bagaimana tanggapan para tokoh agama terkait fenomena childfree yang terjadi dimasyarakat.
4. Tehnik Analisis Data
Tehnik analisis data merupakan suatu kegiatan mengurutkan, mengelompokkan, mengkategorikan, serta merumuskan hipotesa dari data yang diperoleh guna untuk merangkum data yang diperoleh peneliti.
Pada penelitian ini, peneliti menganalisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yakni dilakukan secara interaktif hingga peneliti menemukan jawaban dari permasalahan yang diteliti. Adapun tahapan
55
dalam analisis data dalam penelitian ini yaitu pertama, analisis data dilakukan pada saat pengumpulan data dengan tujuan untuk menyimpulkan esensi dari fokus penelitian. Kedua, menganalisis kembali data yang telah terkumpul seluruh jawaban pertanyaan dari permasalahan bisa di spesifikasikan.65
Selain itu, dalam proses analisis data peneliti juga mengumpulkan data, menyusun secara lengkap dan sistematis selanjutnya peneliti akan menguraikan dan menjelaskan hasil temuan data yang ada sehingga mendapatkan pengertian yang akurat dalam kesimpulan akhir terkait dengan tinjauan hukum keluarga Islam tentang fenomena childfree serta pengaruh terhadap ketahanan keluarga.
5. Tehnik Validitas Data
Tehnik validitas merupakan suatu metode yang dilakukan peneliti dalam upaya mendapatkan data yang valid dalam proses pengumpulan data dalam suatu penelitian.66
Adapun tehnik validitas data yang dilakukan peneliti dalam hal ini yakni sebagai berikut
a. Ketekunan
Ketekunan peneliti dalam tehnik validitas data ini dibutuhkan untuk memperoleh data yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan peneliti. Dalam hal ini peneliti menekuni terkait dengan Tinjauan Hukum Keluarga Islam tentang Fenomena Childfree dan Pengaruhnya Terhadap Ketahanan Keluarga.
b. Trianggulasi
Trianggulasi merupakan suatu tehnik validitas data dengan menguji suatu kredibilatas sebagai sarana untuk mengecek data dari berbagai sumber, teori, cara (metode) dan waktu.67
Dalam hal ini, peneliti menggunakan metode ini dengan cara mengecek, menggabungkan dan mengomparasikan data dengan sumber dan teori yang berbeda guna untuk memperoleh kepercayaan peneliti.
c. Kecukupan referensi
65 Ibid., hlm. 321-330
66 Ibid., hlm. 272
67 Ibid., hlm. 368
56
Referensi merupakan sumber data peneliti yang pokok sehingga kecukupan referensi dalam penelitian yang dilakukan sehingga akan memperoleh data yang valid serta mampu dipertanggungjawabkan oleh peneliti.