• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yuni Safira 180202100.pdf - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Yuni Safira 180202100.pdf - etheses UIN Mataram"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perbanyakan keturunan untuk memelihara orang dan ini adalah sesuatu yang disukai oleh Nabi Muhammad saw. Data di atas menunjukkan bahwa para penggemar bebas anak di Indonesia sudah mulai menunjukkan eksistensinya di media sosial.

Rumusan Masalah

Kesamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah memiliki topik yang sama yaitu terkait kekurangan anak yaitu pasangan suami istri yang tidak memiliki anak. Adapun tinjauan hukum Islam mengenai fenomena mandul dapat dilihat dari dua segi: pertama, dilihat dari alasan laki-laki dan perempuan memilih untuk tidak memiliki anak. Jika pasangan suami istri memilih tidak memiliki anak karena alasan ekonomi (keuangan), maka dalam hal ini hukum kebebasan anak dalam Islam adalah haram.

Jika seorang pria dan seorang istri memilih untuk tidak memiliki anak secara permanen atau memiliki alasan tidak memiliki anak karena alasan fisik (kesehatan) yang mengancam, maka tidak memiliki anak dalam hal ini mubah (diperbolehkan). Hukum tanpa anak bagi suami istri, jika dilakukan dengan menggunakan kontrasepsi permanen seperti vasektomi dan tubektomi, maka hukum tanpa anak dalam hal ini adalah haram. Hal tersebut dilakukan dengan kesepakatan melalui musyawarah oleh suami istri dan kedua belah pihak menyepakati hal tersebut.

Perjanjian bebas anak ini dilaksanakan oleh suami istri baik setelah menikah maupun sebelum menikah. Menurut teori yang berkembang, bagaimana ketahanan keluarga pasangan suami istri yang menganut faham Childfree ini.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Ruang Lingkiup dan Setting Penelitian

Telaah Pustaka

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa keharmonisan dan ketangguhan dalam keluarga tanpa memiliki momongan. Kesamaan dalam penelitian ini adalah pembahasannya meliputi keluarga tanpa anak (involuntary childlessness) dan upaya mempertahankan keluarga tersebut.

Kerangka Teori

  • Konsep Childfree
  • Konsep Childfree dalam Islam
  • Tujuan Pernikahan
  • Ketahanan Keluarga
  • Perubahan Perilaku Manusia

Hasil penelitian ini menemukan bahwa keputusan bebas anak merupakan pilihan sadar seseorang, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada. Pertama, dari segi teologis, jika laki-laki dan perempuan yang menikah secara naluriah menginginkan anak, karena salah satu tujuan perkawinan adalah untuk melahirkan keturunan yang baik. Dalam hal ini Imam al-Ghazali berpendapat bahwa usaha memperoleh keturunan menjadi ibadah ditinjau dari empat sisi, diantaranya yaitu.

Selain daripada apa yang terdapat dalam ketentuan ayat di atas, ini juga bertentangan dengan sabda Nabi Muhammad saw. Kebebasan bebas kanak-kanak sementara yang dimaksudkan dalam kes ini ialah keinginan untuk tidak mempunyai anak untuk jangka masa tertentu (sementara). Hal ini sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Mekasid Ash-Shariat, yaitu Hifz an-Nasl (pemeliharaan keturunan).

Metode Penelitian

  • Pendekatan Penelitian
  • Sumber Data
  • Prosedur Pengumpulan Data
  • Tehnik Analisis Data
  • Tehnik Validitas Data

Teknik analisis data adalah kegiatan memilah, mengklasifikasikan, mengkategorikan dan merumuskan hipotesis berdasarkan data yang diperoleh untuk meringkas data yang diperoleh peneliti. Kedua, untuk menganalisis kembali data yang terkumpul, semua jawaban pertanyaan dari masalah dapat ditentukan. Selain itu, selama proses analisis data, peneliti juga mengumpulkan data, mengumpulkannya secara lengkap dan sistematis, kemudian peneliti mendeskripsikan dan menjelaskan temuan dari data yang ada untuk mendapatkan pemahaman yang akurat tentang kesimpulan akhir terkait ulasan. hukum keluarga Islam berkenaan dengan fenomena tidak memiliki anak dan pengaruhnya terhadap ketahanan keluarga.

Teknik validitas adalah metode yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data yang valid dalam proses pengumpulan data dalam suatu penelitian.66. Kegigihan peneliti dalam teknik validitas data diperlukan untuk mendapatkan data yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan oleh peneliti. Referensi merupakan sumber utama data penelitian, sehingga kecukupan referensi dalam penelitian yang dilakukan memberikan data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan oleh peneliti.

Sistematika Pembahasan

PAPARAN DAN TEMUAN DATA

Konsep Pemahaman Childfree Bagi Pasangan Suami Isteri

  • Pro Dan Kontra Childfree
  • Praktik Childfree Pada Pasangan Suami Isteri

Bahkan ada kalimat yang berbunyi “jangan egois, karena uang adalah hiburan dan tidak mau punya anak demi tubuh yang tidak mau rusak, tidak mau punya anak”. Ini adalah salah satu pepatah yang saya tidak begitu mengerti, menurut siapa itu egois, karena menurut saya, ya, ketika kita ingin bahagia dan memutuskan untuk tidak punya anak, tidak egois untuk merencanakan hidup. Maksud saya, seperti "kamu harus hamil! Kamu harus punya 3,4 atau 5 anak seperti itu." Bukan mesin atau bukan, perempuan yang harus hamil 9 bulan, bukan laki-laki, dan dia yang berhak menentukan siapa yang punya tubuh, yang lain tidak punya hak sama sekali. Menurut saya tidak masalah, siapa yang memaksa kita untuk memiliki anak?

Nah, kalau tidak punya anak, tidak ada kewajiban, karena hak otoritas Tuhanlah yang menentukan apakah kita harus punya anak atau tidak. Kalau saya katakan dia melanggar maqasid syariat bahwa nikah itu hifz an-nasl (perlindungan keturunan), kecuali ada perkara, dia tidak punya anak atau mandul,”75. Awalnya kami berpikir karena kami tidak berpacaran maka kami ingin lebih mengenal satu sama lain, jadi kami punya alasan untuk menunda (awalnya menunda-nunda) karena kami tidak tahu istilah childless itu ada, apakah wajar dia tidak melakukannya? tidak ingin punya anak karena kita belum siap."80.

Faktor Penyebab Lahirnya Childfree

Dari kedua pernyataan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa praktik tanpa anak pada pasangan suami istri direncanakan atau disepakati oleh pasangan baik sebelum maupun sesudah menikah, karena tujuan pernikahan bagi pasangan suami istri yang taat hukum tanpa anak bukan hanya untuk memiliki anak tetapi hidup bersama dan bahagia. dengan pasangannya.. Dalam pernikahan di era modern sekarang ini, memiliki anak bukanlah hal utama dan tujuan utama dalam berumah tangga, melainkan hidup bersama dengan pasangan. Pertama, sebagian besar ulama Syafiyyah dan Imam Ghozali berpendapat bahwa memiliki anak adalah hak mutlak laki-laki, sehingga perempuan tidak berhak menolaknya.

Keempat, menurut beberapa ahli hadits, para ahli berpendapat bahwa memiliki anak adalah hak kepentingan negaranya. Dewasa ini mempunyai anak atau tidak merupakan hak suami istri, karena hak suami istri sama dalam perkawinan, sehingga mempunyai anak atau tidak merupakan hasil kesepakatan dan pertimbangan kedua belah pihak yaitu suami istri. Selain itu, beberapa orang berpikir untuk hidup dengan menginvestasikan uang dan waktu mereka untuk tujuan sosial dan tidak memiliki anak.

Keharmonisan Dalam Rumah Tangga Pasangan Childfree

Ketiga, faktor filosofis, artinya para pendukung bebas anak belum menemukan alasan yang logis atau filosofis untuk memiliki anak dalam perkawinan, bagi mereka anak bukanlah sesuatu yang harus dimiliki dalam setiap perkawinan karena tidak ada alasan yang jelas. Kelima, alasan fisik berarti pasangan tanpa anak percaya bahwa anak adalah tanggung jawab yang membutuhkan banyak waktu dan tenaga luang, sehingga mereka merasa belum siap untuk mengasuh anak dalam kehidupan sehari-hari sepanjang hidup mereka. Dalam hal ini peneliti menemukan bahwa pernikahan yang dilakukan oleh pasangan tanpa anak, meskipun tidak memiliki anak dalam hidupnya, mengaku merasakan kebahagiaan dalam pernikahan tersebut.

Pernikahan mereka dianggap bahagia dan harmonis karena masing-masing pihak memiliki visi yang sama, yaitu untuk bersama dan saling berbagi selama pernikahan mereka, tidak memiliki anak tidak menghalangi kebahagiaan mereka karena tujuan utama pernikahan adalah untuk hidup bahagia. sebagai pasangan. Dari hasil temuan data, dipastikan bahwa keharmonisan keluarga bhakta yang tidak memiliki anak dikatakan semakin harmonis hingga saat ini. Hal ini dikarenakan adanya kesepakatan awal dari pasangan tersebut untuk hidup tanpa anak, artinya suami istri memiliki visi yang sama dalam pernikahannya, salah satunya adalah hidup tanpa anak dalam pernikahannya agar pasangan tetap rukun meski tanpa anak. anak-anak.

ANALISIS TINJAUAN HUKUM KELUARGA ISLAM

Analisis Tinjauan Hukum Keluarga Islam tentang Fenomena

  • Dalil-Dalil tentang Pernikahan dan Keutamaan Memiliki
  • Tinjauan Pernikahan Menurut Perspektif Perundang-Undangan
  • Tinjauan Hukum Islam tentang Childfree Pada Pasangan
  • Tinjauan Hukum Keluarga Islam Tentang Fenomena

Mencermati tujuan perkawinan, dapat disimpulkan bahwa tujuan perkawinan lebih dititikberatkan pada suami istri untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah, yang termasuk dalam rumah tangga yang ideal jika mampu mewujudkannya. . Dalam rangka meningkatkan ibadah dalam perkawinan, hendaknya suami istri memiliki keturunan sebagai upaya sebagai bentuk ketaatan dalam menjalankan perintah agama yaitu perkawinan. Oleh karena itu, undang-undang tentang penerapan Bebas Anak bagi pasangan suami istri dapat diubah sewaktu-waktu, hal ini disesuaikan dengan keadaan pasangan suami istri tersebut.

Jika alasan suami istri memutuskan untuk tidak memiliki anak adalah alasan psikologis dan filosofis seperti: alasan trauma masa lalu dan khawatir tidak bisa bertanggung jawab atas anak yang dimilikinya, dan alasan yang kurang tepat seperti hanya gaya hidup . , maka dalam hal ini perkawinan tanpa anak adalah makruh. Ada empat alasan pasangan tidak memiliki anak, yaitu: alasan pribadi (kebahagiaan/kebahagiaan pribadi), alasan filosofis dan psikologis (mental), alasan ekonomi dan alasan lingkungan. Namun, keputusan untuk tidak memiliki anak diperbolehkan dalam pernikahan jika ada alasan yang bersifat Syariah atau mendesak, jika keputusan tersebut memungkinkan suami istri untuk menghindari bahaya, seperti alasan kesehatan.

Analisis Pengaruh Childfree Terhadap Ketahanan Keluarga

Pengaruh ketahanan keluarga terhadap pasangan bebas anak dapat dilihat dari dua dimensi yaitu; pertama dimensi ekonomi dan kedua dimensi sosial psikologis. Selain itu, peneliti sejauh ini belum menemukan pasangan yang bercerai karena alasan tidak memiliki anak atau kekerasan dalam rumah tangga dalam rumah tangga. Menurut peneliti, ketangguhan keluarga dalam pernikahan dapat diciptakan oleh setiap pasangan suami istri, baik dengan keputusan tidak memiliki anak maupun tidak.

Begitupun sebaliknya, stabilitas keluarga akan goyah jika tidak ada hubungan manajemen yang baik antara kedua pasangan, suami istri, dan salah satu pihak merasa harus melakukan salah satu keinginan pasangan tersebut. Konsep tidak memiliki anak bagi suami istri merupakan keputusan yang disadari dan dipertimbangkan serta merupakan keputusan yang matang yang diterima oleh suami istri. Septia Harmia Putri, dkk, “Ketahanan Keluarga pada Pasangan Tanpa Anak (Studi Kasus di Desa Pondok Kubang Kecamatan Pondok Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah), (Skripsi, Universitas Bengkulu, Bengkulu, 2014.

PENUTUP

Kesimpulan

Faktor-faktor penyebab munculnya anak tidak memiliki anak di masyarakat dapat dirangkum dalam beberapa faktor antara lain; faktor personal (kebahagiaan pribadi/kebahagiaan pribadi), faktor psikologis (ketidaksiapan mental) tanggung jawab terhadap anak, faktor filosofis yaitu tidak adanya alasan yang logis bagi anak, faktor ekonomi yang memerlukan persiapan material yang cukup untuk mengasuh anak, faktor lingkungan yaitu sumber daya . sumber daya manusia menjadi semakin tidak stabil dan gagal. dilarang karena bertentangan dengan konsep perkawinan dan upaya membentuk keluarga sakinah mawaddah dan rahmah, dan diperbolehkan jika karena alasan hukum 'i karena memiliki anak adalah salah satu tujuan utama dalam perkawinan yang terkandung dalam hukum keluarga Islam. Pengaruh pasangan tanpa anak terhadap ketahanan keluarga tidak terlalu besar karena keharmonisan dalam keluarga tanpa anak tetap terjaga.

Saran

Rahmayanti, Novalinda, “Childfree Sebagai Pilihan Hidup Wanita Berkeluarga di Kabupaten Sidoarjo” (skripsi, UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2022. Adi Hidayat Official, “UAH Talks About Childfree”, dapat diakses di https://youtu.be/HNgoRAPqSHc , Pada tanggal 1 Maret 2022, 07:30 WITA. Al-Bahjah Tv, “Bebas Anak Sesuai Visi Islam | Buya Yahya Jawaban”, Diakses dari https://youtu.be/x7eaDGUG_w8, Pada tanggal 2 Maret 2022, 14: 00 WITA.

Jennifer Watling Neal – Zachary Neal, “Lebih Banyak Orang Dewasa Tidak Menginginkan Anak Daripada Yang Dipikirkan Sebelumnya” (Kansas Reflector: 2021), diakses di http://kansasreflector.com pada 27 Desember 2021, 19:50. Ketahanan-Keluarga-PPID-DP3AKB, diakses di http://ppid/dp3akb.jatengprov.go.id pada tanggal 12 Desember 2021. Merriam Webster, “Pengertian Bebas Anak,” dalam https://www.merriam-webster . com/dictionary/child-free, diakses 1 September 2021 pukul 14.37.

Gambar

Tabel 1.1   Pengikut Childfree di Media Sosial Tahun 2022, 4.

Referensi

Dokumen terkait