• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

Dalam dokumen i i - etheses UIN Mataram (Halaman 50-61)

BAB I PENDAHULUAN

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Semua penelitian pasti memiliki pendekatan penelitian agar penelitiannya berjalan sesuai dengan prosedur dalam suatu penelitian dan dapat dikatakan sebagai penelitian yang ilmiah.Begitu juga dengan penelitian ini pasti memiliki pendekatan penelitian yang relevan dengan objek yang dikaji.Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian

44QS. At-Tahrim: 6

45Abdul Qadir Djaelani, Keluarga Sakinah, (Surabaya: Bina ilmu, 1995), h. 212.

46Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), h. 268.

47Lismijar, “Tanggung Jawab Orang Tua terhadap Pendidikan Anak dalam Perspektif Surat At-Tahrim Ayat 6”, Islamic Studies Journal, No. 2, Vol. 3 (Juli-Desember, 2015), h. 119- 120.

ini adalah pendekatan kualitatif.Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan (field research). Penelitian ini dimaksudkan agar dapat diperoleh fakta, data dan informasi yang lebih obyektif dan akurat mengenai proses belajar siswa di kelas V MI Al-Ishlahuddiny Kediri.Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini mendeskripsikan dan atau menggambarkan data yang sebenarnya tentang bagaimana pengawasan orangtua dalam proses belajar siswa dengan menggunakan pertanyaan what, how dan why.48

Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai

“prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati”.49 Sedangkan Sharan B. and Merriam (2007) dalam buku Qualitative Research; A Guide to Design and Implementasi, menyatakan bahwa:

penelitian kualitatif adalah merupakan pendekatan yang berfungsi untuk menemukan dan memahami fenomenal sentral. Seluruh tujuan penelitian kualitatif adalah untuk mencapai pemahaman bagaimana orang-orang merasakan dalam proses kehidupannya, memberikan makna; dan menguraikan bagaimana orang menginterpretasikan pengalamannya.50

48 Fitriyah, “Peranan Orangtua dalam Peningkatan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 08 Bekasi,” (Skripsi: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 35.

49 Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 3.

50 Sugiyono, Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis dan Disertasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 228-229.

2. Kehadiran Peneliti

Kegiatan penelitian ini harus menciptakan suasana akrab dengan subyek atau sasaran penelitian agar penelitian yang di lakukan dapat berlangsung sesuai dengan harapan dan mendapatkan data yang akurat dan valid serta keabsahan data yang diperoleh tidak diragukan dan dapat dipertanggungjawabkan.Dalam setiap kegiatan penelitian kualitatif, peneliti berperan segalanya dalam keseluruhan proses penelitian. Dari keseluruhan ini, peran yang sangat penting adalah perannya sebagai instrument atau alat pengumpul data.Peran peneliti dalam pengumpulan data disebut sebagai instrument kunci (key instrument).51Dalam melakukan pengamatan berperanserta, peneliti dapat memasuki dunia subyek dengan cara peneliti harus melakukan pendekatan terlebih dahulu, selanjutnya peneliti dianggap sebagai teman oleh subyek, sehingga interaksi antara keduanya tidak canggung, terakhir peneliti harus menerima keadaan subyek, maksudnya memahami setiap sifat dan sikap subyek.52

3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh.53 Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data utama atau data primer adalah orang tua siswa dan siswa.Data tersebut diperoleh secara langsung dengan menggunakan wawancara pada subyek

51 Nurul Ulfatin, Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan, (Malang: Media Nusa Creative, 2015), h. 185.

52Ibid, h. 188.

53 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 172.

penelitian.Selain sumber data utama atau data primer, penelitian ini juga mengumpulkan data sekunder yang diperoleh dari hasil observasi dan presensi siswa.54Sumber-sumber data dalam penelitian ini adalah orangtua siswa dan siswa kelas V MI Ishlahuddiny Kediri yang masing-masing terdiri dari tiga orangtua siswa dan siswa.Dipilihnya sumber data tersebut karena mereka dianggap mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.

4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan bagian terpenting dalam suatu penelitian bahkan merupakan suatu keharusan bagi seorang peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian.“

pengumpulandata dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara”.55Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi (pengamatan), wawancara (interview), dan dokumentasi.

a. Observasi (pengamatan)

Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.56

54 Nur Aisyatunnaba‟, “Peran Orang Tua dalam Memotivasi Belajar Siswa Studi Kasus pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 03 Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes,” (Skripsi:

Universitas Semarang), h. 49.

55 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 224.

56 Cholid Narbuko Dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 70.

Larry Cristensen (2004), menyatakan bahwa dalam penelitian, observasi diartikan sebagai pengamatan terhadap pola prilaku manusia dalam situasi tertentu, untuk mendapatkan informasi tentang fenomena yang diinginkan.Observasi partisipan adalah peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang diamati atau yang di gunakan sebagai sumber data penelitian, sebaliknya observasi nonpartisipanpeneliti hanya sebagai pengamat independen.57

Kaitannya dengan penelitian ini, maka observasi yang digunakan adalah observasi nonpartisipan.Observer (pengamat) disini murni hanya sebagai pengamat bukan sebagai pengajar atau yang sedang belajar di lapangan/lokasi penelitian.Adapun yang di observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang bagaimanaproses belajar siswa di sekolah terkait dengan dukungan moril orangtua berupa pengawasan yang orangtua berikan kepada anak ketika di rumah.

b.Wawancara (interview)

Interview yang sering disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara.58 Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan.59

57 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 197.

58 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 198.

59 Cholid Narbuko Dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 83.

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara bebas terpimpin (semi terstruktur) di mana kegiatan wawancara diadakan dengan membawa pedoman yang berisi pokok/garis besar hal-hal yang akan dipertanyakan secara bebas namun

tidak menyimpang dari permasalahan yang

sebenarnya.Wawancaradalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang pengawasan orang tua dan masalah yang dihadapi dalam proses belajar siswa.

c. Dokumentasi

Metode ini merupakan metode pendukung yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen-dokumen yang ada di MI Al-Ishlahuddiny Kediri.Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, suratkabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.60Metode dokumentasi ini digunakan dalam rangka memperoleh data tentang:

1) Letak geografis MI Ishlahuddiny Kediri 2) Sejarah berdirinya MI Ishlahuddiny Kediri 3) Sarana dan prasarana MI Ishlahuddiny Kediri 4) Raport siswa kelas V MI Ishlahuddiny Kediri

5) Nilai tugas harian siswa kelas V MI Ishlahuddiny Kediri

60Ibid, h. 274.

5. Analisis Data

Analisis data kualitatif (Bogdan dan Biklen, 1982) adalahupaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.61 Sedangkan menurut Bogdan dalam Sugiono menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, bahan-bahan lain, sehingga dengan mudah dapat dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.62

Analisis Data di Lapangan Model Miles dan Huberman Gambar I. Siklus Interaktif Proses Analisis Data Penelitian Kualitatif

61 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h.

248.

62 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 332.

Conclusion Drawing and Verifying Data Reduction

Data Display Data Colection

Pada gambar I menunjukkan bahwa sifat interaktif pengumpulan data dengan analisis data. Hasil dari pengumpulan data (data colection) perlu direduksi (data reduction) yang mengandung arti: diedit, diberi kode, dan bahkan diberi tabel. Seperangkat hasil reduksi data, juga perlu diorganisir ke dalam suatu bentuk sajian tertentu (data display), sehingga terlihat sosoknya secara utuh. Sajian data bisa berbentuk diagram, alur, matriks, sketsa, sinopsis, atau bentuk-bentuk lain. Dengan sajian data yang demikian, maka akan memudahkan upaya pemaparan dan penegasan simpulan (conclusion and verifying).63Sesuai dengan gambar siklusnya (Gambar I), prosesnya tidak langsung sekali jadi, tetapi berinteraksi secara bolak-balik.64

Berikut penjelasan tahap-tahap analisis data menurut Miles dan Huberman:

a. Data reduction. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya jika diperlukan.

b. Data display. Dalam penelitian kualitatif, penyajian databisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan: yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data akan memudahkan untuk

63Nurul Ulfatin, Metode penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan : Teori dan Aplikasinya (Malang : Media Nus Creative) h. 257-258.

64Ibid.

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

c. Conclusion drawing/verification. Selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.65

Dalam penelitian ini, data-data yang ditampilkan adalah data-data kualitatif, karena itu metode analisis data yang digunakan adalah metode induktif, dimana data yang didapat dikumpulkan pada awal penelitian langsung dicatat untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan yang umum.Berdasarkan hal di atas maka peneliti menggunakan metode analisis induktif ini untuk data yang didapatkan melalui metode wawancara, obsevasi dan dokumentasi. Dengan demikian hubungan antara peneliti dan responden menjadi eksplisit dan dapat dikenal serta data-data yang dianalisis dengan metode induktif ini peneliti mulai dengan mengolah fakta-fakta empiris yang ditemukan kemudian peneliti cocokkan dengan landasan teori yang ada.

65Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.

247-250.

6. Validitas Data

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih akan mempunyai kevalidan yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.66Dalam bukunya sugiyono disebutkan, bahwa dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.67Dalam melihat kredibilitas data atau validitas internal data dalam penelitian kualitatif diperlukan beberapa cara yaitu (1) Triangulasi, (2) pengecekan anggota, (3) perpanjangan waktu observasi, (4) meningkatkan ketekunan, (5) pemeriksaan/diskusi teman sejawat, (6) kecukupan bahan referensi.68

a. Triangulasi (Triangulation)

Triangulasi adalah pemeriksaan/pengecekan keabsahan data dengan menggunakan :

1) Triangulasi sumber, berarti membandingkan dan mengecek balik informasi atau data yang diperoleh dari sumber/informan yang berbeda. Dalam penelitian ini, peneliti akan membandingkan antara informan yang satu dengan yang lain. Misalnya, informasi yang

66Suharsimi Arikuto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, (jakarta: rineka cipta, 2013), h. 211.

67Sugiono, MetodologiPenelitian, h. 268.

68Ibid, h.278-282.

diperoleh dari guru kelas I dibandingkan dengan guru kelas II agar dapat dilihat letak perbedaannya.

2) Triangulasi metode/teknik, berarti membandingkan dan mengecek balik informasi atau data yang diperoleh dari metode pengumpulan data yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini terdapat tiga metode yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.

b. Perpanjangan Waktu Pengamatan (long-term observation)

Perpanjangan pengamatan akan dapat meningkatkan kepercayaan data yang dikumpulkan. Dalam banyak pengalaman peneliti, waktu yang diperkirakan peneliti di lapangan sering tidak cukup dengan waktu yang diperlukan dalam pengumpulan data. Hal ini karena tergantung pada beberapa beberapa hal anatara lain: (1) kondisi dan situasi subjek yang sering berubah, (2) kemampuan peneliti dalam membangun hubungan baik atau keakraban (rapport) dengan subjek, (3) kedalaman dan kerincian fokus penelitian. Jika hal ini terjadi, maka penelitia harus memutuskan untuk menambah waktu untuk melakukan pengamatan kembali. Untuk membuktikan bahwa peneliti melakukan perpanjangan waktu pengamatan, maka akan lebih baik jika dibutuhkan secara formal misalnya dengan surat keterangan perpanjangan penelitian.

c. Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih teliti, cermat, dan berkesinambuingan. Bukti bahwa peneliti

melakukan ketekunan dalam pengamatan, antara lain dapat ditunjukkan dengan seberapa banyak, rinci, dan sistematis urutan peristiwa yang diamati.

d. Kecukupan Bahan Referensi

Yang dimaksud bahan referensi di sini adalah bahan-bahan sebagai bukti pendukung untuk membuktikan data yang ditemukan peneliti. Bahan-bahan itu antara lain catatan lapangan, transkrip wawancara, alat bantu perekam, foto-foto, dan sebagainya.

Dalam dokumen i i - etheses UIN Mataram (Halaman 50-61)

Dokumen terkait