BAB I PENDAHULUAN
G. Metode Penelitian
Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran.47
1. Pendekatan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.48
46Ibid, hlm.39.
47Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet.X, 2008), hlm.24.
48 Lexy, J. Moleog, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 3.
Menurut Taylor, penelitian kualitatif adalah “sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang dan perilaku yang dapat diamati”. Sejalan dengan definisi di atas, Kirk dan Miller juga mendefiniskan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental tergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya dan dalam peristilahannya.49
Berdasarkan dua definisi diatas, nampak jelas bahwa pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh data deskriptif yang bersumber pada ucapan atau tulisan dan perilaku yang diamati melalui pengamatan pada diri manusia sebagai objek penelitian. Penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini juga sesuai dengan masalah yang dibahas yaitu hanya menggambarkan dan menjelaskan keadaan objek penelitian sesuai dengan keadaannya pada saat penelitian berlangsung.
Sesuai dengan arti ciri-ciri dari pendekatan kualitatif di atas, maka penelitian ini diarahkan untuk mendeskripsikan secara jelas dan rinci tentang segala hal seputar “bagaimana Strategi Pengembangan Usaha dalam Meningkatkan Pendapatan pada Rumah Makan Sukma Rasa Labuapi Kabupaten Lombok Barat”.
49Ibid, hlm. 4.
2. Kehadiran Penelitian
Dalam penelitian kualitatif kehadiran peneliti mutlak dibutuhkan karena peneliti sendiri yang menjadi Key Instrumen atau lebih dikenal dengan sebutan intrumen kunci yang dimana peneliti akan menjadi pengumpul data yang utama. Usaha mengungkap data dan memahami makna dibalik kenyataan yang ada dengan cara mendekati langsung sumber data tersebut. peneliti kualitatif berusaha berinteraksi dengan subjek penelitiannya yakni responden secara alamiah , tidak menonjol, dan dengan cara yang tidak memaksa.
Untuk memperoleh data, peneliti mengadakan pengamatan dan terlibat secara langsung dengan subyek sehingga terjalin komunikasi dan hubungan yang akrab, hubungan yang dibangun didasarkan pada saling kepercayaan, dan bekerja sama untuk saling bertukar informasi. Kehadiran peneliti di lapangan bukan bertujuan untuk mempengaruhi subyek penelitian melainkan hanya untuk mencari dan mengumpulkan informasi mengenai data-data yang dibutuhkan.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian atau tempat penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah adalah Rumah Makan Sukma Rasa Labuapi Kabupaten Lombok Barat. Adapun alasan peneliti memilih Rumah Makan Sukma Rasa Labuapi Kabupaten Lombok Barat sebagai lokasi penelitian karena peneliti merasa tertarik melihat pesatnya perkembangan Rumah Makan
Sukma Rasa meskipun pernah mengalami peristiwa kebakaran dan banyak usaha serupa yang berada di dekat lokasinya akan tetapi Rumah Makan Sukma Rasa tetap ramai pelanggan setiap harinya. Selain itu, masalah yang peneliti teliti belum pernah diangkat oleh peneliti lain dalam kajian dan lokasi yang sama.
4. Sumber Data
Sumber data yang dimkasud dalam penelitian ini adalah subyek (informan) darimana peneliti mengambil data.50 Adapun yang menjadi informan adalah pemilik usaha, karyawan-karyawannya dan beberapa pelanggan Rumah Makan Sukma Rasa Labuapi Kabupaten Lombok Barat.
Sesuai dengan penjelasan di atas data penelitian dikategorikan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data primer adalah data yang diambil dari sumber data primer atau sumber pertama di lapangan.51 Dalam hal ini data penelitian berasal dari pihak pemilik usaha Rumah Makan Sukma Rasa Labuapi Kabupaten Lombok Barat mengenai pengembangan usahanya.
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder.52 Contohnya dalam mencari informasi terkait
50Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rinika Cipta, 2006), hlm. 129.
51Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial Dan Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm.
128.
52Ibid, hlm.128.
seperti: luas wilayah, letak geografis, jumlah produk, harga produk, dan data-data yang terkait dengan penelitian ini.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data yang benar, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang tetapkan.53 Dalam suatu penelitian, metode atau teknik pengumpulan data sangat diperlukan guna memperoleh data atau informasi yang relevan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode untuk memperoleh informasi yaitu observasi (pengamatan), interview (wawancara), dan dokumentasi.
a. Obsevasi
Metode observasi adalah suatu teknik penyelidikan yang dijalankan secara sistemastis dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indra (terutama mata) terhadap kejadian-kejadian yang langsung ditangkap pada saat kejadian berlangsung. Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian yang dimana penelitian tersebut bisa diamati oleh peneliti. Dalam arti data tersebut dihimpun melalui pengamatan
53Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 455.
menggunakan panca indra.54Menurut Sugiyono mengemukakan, dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data observasi partisipan dan nonpartisipan. Dimana observasi partisipan adalah peneliti terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data, dan yang dimaksud dengan observasi nonpartisipan adalah peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.55
Adapun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi nonpartisipan dimana peneliti tidak terlibat langsung dan hanya sebagai pengamat independen. Hal-hal yang peneliti observasi/amati antara lain, peneliti mengamati kondisi Rumah Makan Sukma Rasa, dan mengamati bagaimana stretegi pengembangan usaha yang dilakukan Rumah Makan Sukma Rasa dalam meningkatkan pendapatannya.
b. Wawancara
Interview sering disebut dengan wawancara atau questioner lisan. Metode wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui percakapan dan saling bertatap muka dengan orang yang memberikan keterangan kepada peneliti. Wawancara ini digunakan
54Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Social dan Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 143.
55Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 145
untuk melengkapi data yang diperoleh melalui observasi. Sedangkan menurut Esterberg dalam Sugiyono interview atau wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.56
Menurut Sugiyono ada dua macam teknik wawancara, yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Dimana wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti sudah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh, peneliti sudah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif yang jawabannya pun sudah disiapkan. Sedangkan wawancara tidak terstruktur adalahwawancara bebas yang tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya.57
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara tidak terstruktur karena alternantif jawaban tidak ditemukan oleh peneliti. Salah satu cara mendapatkan data dengan bertanya dalam bentuk komunikasi verbal atau wawancara untuk mendapatkan informasi dari informan, dalam hal ini adalah pihak pengelola Rumah Makan Sukma Rasa yang mendukung penulisan skripsi ini adalah Bapak Asmuni selaku pemilik Rumah Makan tersebut. adapun data
56Ibid, hlm. 231.
57Ibid, hlm. 138-140.
yang diperoleh dari hasil wawancara adalah strategi pengembangan usaha yang dilakukan dan apa saja hambatan yang dihadapi dalam mengembangkan usahanya. Yang di wawancarai dalam penelitian ini adalah pemilik usaha Rumah Makan Sukma Rasa, karyawan- karyawannya, dan beberapa pelanggan.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari metode interview (wawanacara). Metode dokumentasi merupakan surat yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih dipercaya jika didukung oleh sejarah pribadi seseorang, sekolah, tempat kerja, masyarakat atau autobiografi, foto-foto, karya tulis akademik atau seni yang telah ada.58
Dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dengan tujuan mengumpulkan data-data yang tertulis yang dapat memberikan informasi dan keterangan sesuai dengan yang dibutuhkan dilokasi penelitian, yakni berhubungan dengan gambaran umum lokasi penelitian. Seperti profil Rumah Makan Sukma Rasa, strategi pengembangan usaha, dan berkas atau dokumen lainnya yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu strategi pengembangan usaha
58Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 455.
dalam meningkatkan pendapatan pada Rumah Makan Sukma Rasa Labuapi Kabupaten Lombok Barat.
6. Tekhik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis, data yang didapatkan baik itu dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengelompokkan data sesuai kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa dan menyusunnya, kemudian memilih mana yang penting untuk dipelajari agar membuat kesimpulan yang mudah di pahami.59 Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan analisis data model Milles dan Huberman yang dilakukan secara interaktif dan terus menerus. Yang mencakup tiga kegiatan utama, yaitu:
a. Reduksi Data
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polannya.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.60
b. Display Data (Penyajian Data)
59Ibid, hlm.482.
60Ibid, hlm. 485.
langkah selanjutnya adalah mendisplay data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian dapat berupa uraian, narasi singkat, bagan, hubungan antara kategori, flowchart dan sejenisnya.61 Dengan mendisplay data maka akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi, dan dapat merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang sudah dipahami.
c. Penarikan Kesimpulan (Verification)
Penarikan kesimpulan (Verification) yaitu mencari kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan juga dapat berupa deskripsi atau gambaran sutau objek yang sebelumnya masih samar-samar dan setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.62
7. Pengecekan Keabsahan Data (Validitas)
Uji keabsahan data dalam penelitian sering ditekankan pada uji validasi dan reliabilitas. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Sedangkan reabilitas menurut Susan Stainback dalam Sugiyono “ reabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan”. Dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan data yang valid dan reliable yang diuji adalah datanya. Jadi
61Ibid, hlm. 488.
62Ibid, hlm. 492.
usaha-usaha yang dilakukan untuk menguji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi:63
a. Triangulasi
Menurut Wiliam dalam Sugiyono mengartikan bahwa
“pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu”. Dimana dalam triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang sudah diperoleh melalui beberapa sumber. Selanjutnya data triangulasi teknik untuk menguji kredibilitasnya dengan cara mengecek data dengan sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Kemudian triangulasi waktu mengecek kredibilitasnya dengan cara melakukan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.64 b. Menggunakan Bahan Referensi
Referensi yang cukup adalah sebuah keharusan yang dipandang sangat perlu bagi kesempurnaan hasil penelitian ini. Oleh karena itu peneliti selalu berupaya untuk memperoleh sumber refrensi sebanyak- banyaknya. Dalam laporan penelitian, data-data yang ditemukan perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara, foto-foto atau dokumen auntentik agar dapat lebih dipercaya.65
c. Diskusi Teman Sejawat
63Ibid, hlm. 509-512.
64Ibid, hlm. 518-520.
65Ibid, hlm. 521.
Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan- rekan sejawat. Diskusi dengan teman sejawat akan memberikan kesempatan awal yang baik untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis kerja yang muncul dari pikiran peneliti.66