• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pengumpulan Data

Dalam dokumen strategi pemerintah desa gelangsar dalam (Halaman 55-63)

H. Metodologi Penelitian

5. Metode Pengumpulan Data

5. Buku Panduan yang digunakan untuk mengetahui langkah- langkah dalam pembangunan Bukit Elen menjadi obyek tujuan wisata.

bahwasaanya subyek tersebut sedang diteliti dan melihat semua aktifitas yang di lakukan peneliti selama penelitian berlangsung.

3. Observasi Sistematik

Metode ini adalah metode yang memerlukan persiapan dan perencanaan terlebih dahulu. Konsep metode ini memiliki pedoman, yaitu: tujuan observasi, lokasi, waktu, dan subyek yang di teliti,serta pernyataan yang memuat rumusan masalah kegiatan yang akan diteliti.

4. Observasi Non- Sistematik

Metode ini adalah metode yang sama seperti metode observasi sitematik akan tetapi yang menjadi pembeda adalah metode ini tidak dibatasi atau dikategorikan yang mana peneliti lebih luas dalam menilai subyek yang di teliti dan metode ini juga akan mencatat semua yang dianggap penting selama penelitian berlangsung, akan tetapi metode ini memiliki kekurangan yang dimana metode ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan penelitian dikarenakan harus menganalisis tempat yang diteliti dan mana yang perlu di catat dalam penelitian Selama penelitian berlangsung.43

Dalam melakukan observasi peneliti menggunakan Observasi Non- Partisipatoris yang dimana peneliti tidak ikut berpartisipasi secara langsung dengan kata lain peneliti hanya

43 Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D, (Bandung: CV Alfabeta, 2019), Cet I, hlm 195.

melihat keadaan yang ada dilapangan dikarenakan jika peneliti ikut serta dalam pembangunan dan juga pengembangan obyek yang diteliti maka waktu penelitian akan berlangsung lebih lama olehkarnanya peneliti menggunakan metode Observasi Non- Partisipatoris ini untuk mempersingkat waktu penelitian dan peneliti memberi tahu terlebih dahulu kepada narasumber bahwasannya peneliti akan melakukan penelitian, dan karnanya narasumber akan mengetahui dari awal peneliti melakukan penelitian sampai akhir penelitian. Peneliti memilih metode ini karena peneliti menghindari dampak negative yang akan terjadi jika penelitian ini dilakukan secara tertutup atau diam-diam. Objek yang diobservasi dalam penelitian ini adalah Bukit Elen yang berada di Dusun Gripak, Desa Gelangsar, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat.

b. Metode Wawancara

Dalam kegiatan wawancara ada beberapa jenis metode wawancara yang biasa di gunakan dalam mengumpulkan data dan berikut jenis serta penjelasannya:

1. Wawancara Tertutup

Wawancara tertutup adalah kegiatan wawancara yang mana Pewawancara harus menjaga atau merahasiakan nama maupun sebuah informasi mengenai narasumbernya dengan cara memalsukan atau memberi sebuah inisial nama narasumber.

Wawancara tertutup ini bisa juga diartikan sebagai wawancara yang dimana pertanyaannya terbatas dan telah tersedia jawabannya yang nantinya dipilih oleh narasumber. Contohnya wawancara yang menggunakan sebuah lembar questionnaire.44 2. Wawancara terbuka

Wawancara terbuka adalah kegiatan wawancara yang dimana pewawancara tidak merahasiakan sebuah informasi mengenai narasumbernya dan juga pertanyaan yang diajukan tidak terbatas atau bisa dikatakan tidak terikat dengan jawaban.

Contohnya wawancara yang meminta narasumber untuk memberikan informasi atau sebuah penjelasan terkait sesuatu hal yang terbilang sedikit sensitive terhadap narasumber.

3. Wawancara Bebas

Wawancara bebas ialah salah satu jenis wawancara yang pertanyaannya tidak dipersiapkan terlebih dahulu. Dengan kata lain dalam wawancara ini terjadi secara spontan bergantung dengan suasana dan keadaan ketika kegiatan wawancara berlangsung. Wawancara ini sering disebut juga dengan wawancara tidak berstruktur.45

44Ibid.28

45 Ibid.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik metode Wawancara terbuka yang dimana peneliti mengumpulkan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab secara langsung antara peneliti dan narasumber yang dimana peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang sudah dipersipakan.46 Pengumpulan data dengan cara wawancara ini dilakukan untuk mencari data tambahan yang tidak diperoleh pada saat observasi di lokasi penelitian.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah salah satu metode yang digunakan dalam penelitian ini pada intinya metode dokomuntasi merupakan metode yang digunakan untuk menelusuri data historis, namun metode dokumentasi adalah informasi yang disimpan atau di dokumentasikan sebagai bahan dokumentasi. Secara detail bahan dokumentasi terbagi beberapa macam yaitu: (1) Auto biografi. (2) Surat-surat pribadi. (3) Buku atau catatan harian. (4) Kliping. (5) Dokumen pemerintah maupun suwasta. (6) Film atau video dan foto, dll.

Penelitian ini meggunakan metode dokumentasi bertujuan untuk melengkapi data yang di dapat dari metode Observasi dan Wawancara. Dengan metode dokumentasi ini peneliti juga mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip,

46Ibid.28

buku, surat kabar, majalah, prasasti, nutulen rapat, lengger, anggenda dan sebagainya.

Dalam menggunakan metode dokumentasi ini peneliti memegang chek-list untuk mencari variabel yang sudah ditentukan. Apabila terdapat atau muncul variabel yang dicari, maka peneliti tinggal membubuhkan tanda chek atau tally ditempat yang sesuai. Untuk mencatat hal-hal yang bersifat bebas atau belum ditentukan dalam daptar variabel, peneliti juga dapat menggunakan kalimat bebas.47 6. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini untuk mencapai tujuan penelitian, maka dilakukan Analisis Data yang dimana dimaksudkan untuk mendapatkan data dan hasil yang di inginkan. Analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan transkripsi wawancara, catatan lapangan, dan materi-materi lain yang telah dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman mengenai materi-materi dan untuk memungkinkan menyajikan apa yang sudah ditemukan.

Analisis melibatkan pekerjaan dengan data, penyusunan, dan pemecahannya ke dalam unit-unit yang dapat ditangani, perangkumannya, pencarian pola-pola, dan penemuan apa yang penting dan apa yang perlu dipelajari, dan pembuatan keputusan. Untuk sebagian

47 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta : PT rineka copta, 2002), Cet XII, hlm 206.

besar, produksi akhir dari penelitian adalah buku, makalah, presentasi, atau rencana tindakan. 48

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif dan interpretatif. Mengatur secara sistematis pedoman wawancara dan catatan lapangan, selanjutnya memproses data tersebut. Data diproses menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu melalui tiga langkah, yang pertama melakukan reduksi data, kedua menyajikan data, dan kemudian penarikan atau verifikasi kesimpulan.

a. Reduksi Data

Data yang diperoleh dilokasi penelitian dituangkan dalam uraian laporan yang lengkap dan terperinci. Dalam bentuk analisa yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diverifikasi.49

b. Penyajian Data

Teknik ini untuk memudahkan peneliti melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian teartentu dari penelitian. Batasan yang diberikan dalam penyajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun dan memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Diwujudkan dalam bentuk uraian dengan teks narativ serta foto atau gambar sejenisnya.

48 Ibid. 31

49 Ibid. 24

c. Penarikan Kesimpulan

Melakukan verifikasi secara terus menerus sepanjang proses penelitian berlangsung. Yaitu sejak awal memasuki lokasi penelitian dan selama proses pengumpulan data. Peneliti menganalisis dan mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul, yang dituangkan dalam kesimpulan.50

Adapun analisis data yang di lakukan untuk pengembangan obyek wista, memerlukan teknik perencanaan yang tepat. Tenik perencanan ini harus di gabungan dengan beberapa aspek yaitu:

a. Analisis Stakeholders

Adalah menganalisis pihak- pihak yang terkait dalam rencana pengembangan kawasan wisata untuk membentuk suatu pola kemitraan yang berfungsi untuk perencanaan maupun kelangsungan kawasan wisata.

b. Analisis potensi wisata berdasarkan aksesibilitas

Berdasarkan aksesibilitas dilakukan secara survey lapangan dengan melakukan perjalanan yang bertujuan melihat dan merasakan secara langsung akses menuju obyek wisata yang akan di kembangkan.

50 Ibid.24

c. Analisis Potensi Wisata

Berdasarkan Kondisi Fisik di Bukit Elen Dusun Gripak, Desa Gelangsar, Kecamatan Gunung Sari, yaitu :

1. Ketersediaan dan kelengkapan Sarana dan Prasarana di Bukit Elen Dusun Gripak, Desa Gelangsar, Kecamatan Gunung Sari, yang dapat mendukung kegiatan wisata.

2. Kondisi Lingkungan yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi daya tarik minat kunjungan wisata.

d. Analisis Akomodasi

Berdasarkan hasil survey lapangan dengan teknik tracking marking dengan menggunakan GPS atau fasilitas yang sudah ada seperti google map.

e. Analisis arahan pengembangan

Berdasarkan temuan-temuan masalah yang ada di lapangan dan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam peraturan daerah.51

Dalam dokumen strategi pemerintah desa gelangsar dalam (Halaman 55-63)