• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODEPENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei deskriptif kualitatif. Dalam penelitian kualitatif dan deskriptif ini, data yang diperoleh dianalisis lebih luas dan jelas untuk menarik kesimpulan. Menurut Sujarweni (2015: 74), penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran dan penjelasan tentang peristiwa dan situasi yang objektif. Penelitian ini mendeskripsikan penggunaan metode bagi hasil di PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar Lokasi dan waktu survey Proses pemilihan lokasi survey sangat penting untuk mempertimbangkan data yang diterima.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar berlokasi di jl. DR Ratulangi No. 16, Makassar, Sulawesi Selatan. Periode yang digunakan untuk survei adalah dua bulan, Juli dan September 2021. Metode yang digunakan adalah metode observasi. NS.

Teknologi akuisisi data diimplementasikan melalui observasi langsung di PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar.

C. Fokus Penelitian

Penelitian ini menfokuskan masalah terlebih dahulu sehingga tidak terjadi suatu permasalahan yang mungkin nantinya tidak sesuai dengan penelitian ini. Sehingga penulis lebih fokus untuk meneliti

mengenai penerapan metode bagi hasil pada PT. Bank Sulselbar Cabang Makassar.

D. Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini yaitu berupa data primer dan data sekunder, sebagai berikut :

1. Data primer, adalah data yang diperoleh secara langsung yang bersumber dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi da wawancara.

2. Data sekunder, adalah data yang diperoleh tidak secara langsung dari objek penelitian tetapi berasal dari sumber lain yaitu seperti mengutip atau menyalin dalam bentuk yang sudah jadi, atau biasanya dengan melihat referensi buku bacaan atau jurnal.

E. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi, yaitu peneliti melakukan pengamatan secara langsung mengenai bagaimana penerapan metode bagi hasil profit sharing pada PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar.

2. Wawancara, yaitu peneliti melakukan pengumpulan data yang diperoleh dengan cara bertatap muka secara langsung dan berdialog dengan narasumber atau informan dalam hal ini karyawan PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar. Dalam penelitian ini wawancara yang dilakukan adalah wawancara terarah (guided interview) dengan menggunakan bantuan alat berupa pedoman wawancara dan alat perekam jika diperlukan.

3. Dokumentasi, dokumentasi dalam hal ini dapat berupa tulisan, gambar atau karya dari seseorang. Dokumentasi adalah proses pengambilan data berupa dokumen-dokumen yang berkaitan secara langsung dengan penelitian.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk membantu peneliti dalam mengumpulkan data-data terkait penelitian sehingga penelitian yang dilakukan menjadi sistematis dan tersusun.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa suatu pedoman wawancara. Tujuan wawancara agar digunakan untuk menggali data secara lisan dari informan atau narasumber dengan mengajukan beberapa pertanyaan tentang penerapan metode bagi hasil pada Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar. Penelitian ini juga menggunakan media berupa kamera dan alat perekam yang digunakan peneliti dalam proses pengambilan gambar pada saat proses penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif, yang kemudian dilakukan analisis dengan uraian yang lebih jelas dan luas sehingga dapat ditarik kesimpulan tentang penerapan metode bagi hasil sharing pada PT Bank Sulselbar Syariah CabangMakassar. Kegiatan analisis data yang dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus. Adapun langkah dalam melakukan teknik analisis data yaitu sebagai berikut:

1. Pengumpulan data, merupakan proses merupakan proses mengumpulkan data baik yang diperoleh dari lapangan, data dari hasil

wawancara yang dilakukan dengan narasumber atau informan, maupun data yang diperoleh dari hasil dokumentasi, kemudian data tersebut dicatat oleh peneliti.

2. Reduksi data, dalam hal ini peneliti menyederhanakan data yang diperoleh dari lapangan secara terus menerus selama penelitian berlangsung.

3. Klasifikasi data, dalam hal ini peneliti mengklasifikasikan data yang diperoleh berdasarkan kelompok.

4. Penyajian Data, dalam hal ini data yang diperoleh dikategorikan menurut pokok permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti dalam menrik suatu kesimpulan.

5. Penarikan kesimpulan, data yang telah dihimpun kemudian ditelaah oleh peneliti. Hasilnya akan dibandingkan dengan teori yang telah dikemukakan pada kajian teori. Selanjutnya berdasarkan hasil perbandingan antara data yang diperoleh dari lapangan dengan kajian teori ditarik suatu kesimpulan tentang penerapan metode bagi hasil pada PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar.

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Bank Sulselbar Syariah

Bank Pembangunan Daerah di Sulawesi Selatan didirikan pada tanggal 13 Januari 1961 di Makassar dengan nama PT. Menurut akta notaris Raden Kadiaman di Jakarta No. 95 tanggal 23 Januari 1961, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara. Saat itu bernama PT berdasarkan akta notaris Raden Kadiaman No. 67 tanggal 13 Juli 1961.

Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara telah bertransformasi menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara bekerja pada tahun 1962 di Gedung Bank Indonesia di Jalan Nusantara No. Bank tersebut kemudian pindah ke Gedung Bank Summa di Jalan Sulawesi No. 91 Makassar. Bank didirikan dengan tujuan untuk mengelola keuangan daerah dan meningkatkan otonomi daerah. Syamsuddin dg Manggawi adalah pendiri bank dan juga presiden pertama dan direktur Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Nama Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara dengan modal dasar 250 juta rupiah berdasarkan Surat Keputusan Sulawesi Selatan Nomor 22 Peraturan Daerah Tahun 1964 pada tanggal 12 Februari 1964.

Karena adanya Pemisahan Tingkat I Sulawesi Selatan di Sulawesi

Tenggara dan penambahan modal dasar pada Peraturan Daerah Nomor 002 Tahun 1964, maka dilakukan beberapa kali perubahan, akhirnya bank yang menamakan nama daerah Sulawesi Selatan tersebut diganti menjadi bank pembangunan.

PT. Bank Sulselbar mendirikan Unit Usaha Syariah. Dalam kaitan ini, Dewan Auditor Perusahaan Syariah dibentuk sesuai dengan Ordonansi Direksi PT. Bank Sulawesi Selatan Nomor SK/029/DIR, tanggal 26 April 2007, mengangkat Direksi PT Syariah. 11 Mei 2007 Bank Sulsel dan Surat Keputusan Direksi No. SK/034/DIR tentang Staf Dewan.

Adapun yang ditunjuk sebagai Pengawas Syariah PT. Bank Sulsel, Telah ditunjuk Personalia sebagai berikut:

1. Prof. DR. Halide Sebagai Ketua 2. AG. H. Sanusi Baco sebagai Anggota

3. DR. Mukhlis Sufri, SE., M.Si Sebagai Anggota

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada tanggal 10 Februari 2011 yang telah diedarkan, keputusan RUPSLB tersebut disetujui dengan suara bulat oleh seluruh pemegang saham. Keputusan RUPSLB tersebut diaktakan oleh notaris Rakhmawati Laica Marzuki, SH, dan pernyataan pemegang saham dibuat dalam rapat pemegang saham perseroan terbatas PT. Bank sulsel, nomor 16 pada tanggal 10 Februari 2010. Jika pemegang sertifikat memutuskan untuk menggunakan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan, disingkat PT. Bank Sulsel

telah menjadi PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, disingkat PT. Bank Sulawesi Selatan.

Bank Sulselbar Syariah dimulai pada bulan April 2007 dengan modal awal sebesar Rp 10.328.992.500. Sampai saat ini aset Bank Sulselbar adalah sebesar Rp21.893.000.000 yang didanai oleh pihak ketiga sebesar Rp 7.678.000.000, dan penyaluran sebesar Rp 9.261.000.000, adapaun keuntunagn atau labayang diperoleh sebesar Rp 3.886.007.500.

2. Visi dan Misi

Berbicara tentang perusahaan harus mengutamakan tentang Visi yang jelas, agar dapat mencapai suatu target yang telah ditentukanadapun visi dan misi PT. Bank Sulselbar Syariah CabangMakassar sebagai berikut:

a. Visi

“Menjadi Bank Kebanggaan dan Pilihan Utama Membangun Kawasan Timur Indonesia.”

Arti Visi:

1) Bank Kebanggaan Bank Sulselbar berkeinginan untuk memberikan rasa bangga kepada masyarakat dengan menyediakan produk yang kompetitif dan bernilai tinggi serta layanan yang berkualitas.

2) Pilihan Utama Bank Sulselbar berkeinginan untuk menjadi bank of choice masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan layanan dan jasa perbankan dimanapun kami berada.

3) Membangun Kawasan Timur Indonesia Bank Sulselbar berkeinginan untuk menjadi market leader yang menyediakan layanan dan jasa perbankan yang berkualitas di Kawasan Timur Indonesia serta turut serta berkontribusi aktif dalam pembangunan di Kawasan Timur Indonesia.

b. Misi

Untuk mencapai visi maka perlu ada misi atau usaha yang harus dilakukan PT. Bank Sulselbar Syariah. Misi dari PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar adalah sebagai berikut:

1) Memberikan Pelayanan Prima yang berkualitas dan terpercaya.

a) Bank Sulselbar memberikan solusi layanan yang cepat dan akurat.

b) Bank Sulselbar didukung oleh sistem dan teknologi terkini untuk memenuhi kebutuhan produk dan layanan perbankan yang handal.

2) Mitra strategis PEMDA dalam menggerakkan sektor riil.

a) Bank Sulselbar menjadi bank pilihan utama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dalam pengelolaan keuangan.

b) Bank Sulselbar menjadi kontributor deviden tertinggi bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat di antara BUMD yang ada di daerah.

c) Bank Sulselbar secara profesional mendukung program- program Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan

Sulawesi Barat di berbagai sektor untuk mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan di masa kini dan masa mendatang.

3) Memberikan nilai tambah optimum bagi Stakeholder.

a) Bank Sulselbar menciptakan dan menyediakan produk dan layanan yang kompetitif dan berkualitas.

b) Bank Sulselbar berupaya untuk menyelaraskan program tanggung jawab sosial perusahaan dengan program- program Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

c) Bank Sulselbar senantiasa berupaya untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pengurus secara berkesinambungan.

3. Produk PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar 1) Produk Pembiayaan

Adapun produk-produk pembiayaan yang digunakan dalam Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar adalah Mudharabah, Murabahah, Musyarakah, dan Ijarah.

a. Mudharabah

Mudharabah yaitu akad kerjasama antara Bank Syariah dan Nasabah untuk membiayai suatu usaha tertentu dimana Bank memberikan kontribusi seluruh modal dana sedangkan Nasabah adalah pelaksana usaha yang dibiayai Bank Syariah dengan kontribusi skill dalam pengelolaan usaha.

Ketentuan pembagian keuntungan dan resiko akan ditanggung Bank selama nasabah tidak melakukan khianat. Dalam implementasi pendapatan/keuntungan real dari pengelola usaha tersebut akan dibagi antara nasabah dan Bank Syariah sesuai nisbah (Porsi) yang telah disepakati pada saat akad Mudharabah yang ditandatangani. Perhitungan realisasi bagi hasil Mudharabah secara prinsip tidak jauh berbeda dengan perhitungan bagi hasil Musyarakah.

b. Murabahah

Pengertian dari produk ini adalah pembiayaan atau kerjasama atau kontrak usaha antara dua pihak dengan menggunakan prinsip jual beli sehingga dapat memenuhi kebutuhan nasabah seperti kendaraan, alat-alat industri, property , dan barang lainnya, dengan proses yang tidak rumit, dimana Bank Sulselbar Syariah menjual barang yang dipesan/diinginkan nasabah sebesar harga pokok ditambah margin keuntungan bank. Setelah memenuhi persyaratan dan prosedur seperti kelayakan mengenai kemampuan angsuran dan uang muka dan lain-lain, sebagai pembeli nasabah dapat menggunakan fasilitas angsuran selama 60 bulan untuk nasabah (perorangan) yang berpenghasilan tidak menentu atau tidak tetap serta maksimal 96 bulan untuk Nasabah (perorangan) berpenghasilan tetap. Kelebihan Murabahah jika dibandingkan dengan produk sejenis non syariah adalah selain sesuai syariah (prinsip jual beli) adalah jumlah angsuran tetap

tidak berubah walaupun terjadi fluktuatif suku bunga.

Pembiayaan Murabahah dapat dimanfaatkan nasabah untuk memenuhi kebutuhan barang-barang produktif maupun konsumtif termasuk dapat pula digunakan untuk pengadaan barang berdasarkan pesanan dari pihak ketiga dengan bukti Surat Perintah Kerja/Kontak kerja dari Instansi Pemerintah/BUMN/BUMD beserta pihak swasta yang credible.

c. Musyarakah

Musyarakah yaitu akad kerjasama antara Bank Syariah dan nasabah untuk membiayai suatu usaha tertentu dimana Bank dan nasabah memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan porsi kontribusi dana atau kesepakatan bersama. Dalam produk ini dikenal implementasinya Bank Syariah sebagai investor pasif yang menanamkan modalnya saja sedangkan nasabah investor aktif yang selain menanamkan modal juga mengelola langsung objek usaha yang dibiayai bersama tersebut.pendapatan/keuntungan real dari pengelolaan usaha tersebut akan dibagi antara nasabah dan bank syariah sesuai nisbah yang telah disepakati pada saat Akad Musyarakah ditandatangani.

d. Ijarah

Sewa menyewa (Ijarah) sebagai salah satu skema dalam pembiayaan syariah, ijarah ini hampir mirip dengan sewa menyewa pada transaksi konvensional, sewa menyewa dalam

transaksi ini terjadi antara bank sebagai pihak yang menyewakan, dan nasabah sebagai penyewa, dengan mengacu pada objek yang disewakan. Namun demikian, dalam transaksi Ijarah, sewa menyewa tersebut dapat digunakan sebagai mekanisme pembiayaan dengan skema syariah.Akad ijarah merupakan akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ijarah) tanpa diikuti dengan pembayaran sewa (ijarah) tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang tersebut.

2) Produk Pendanaan a. Giro Wadiah

Giro Wadiah merupakan produk simpanan yang megutamakan kemudahan dan kelancaran aktifitas keuangan anda serta layanan jasa yang amanah, profesional dan dikelola sesuai prinsip syariah.

b. Giro Mudharabah

Giro Mudharabah merupakan Produk Investasi yang menarik dan menguntungkan, dana investasi kami kelola sesuai prinsip syariah dan profesional serta memberikan imbal hasil kompetitif sesuai nisbah yang disepakati dan mengutamakan kemudahan serta kelancaran aktivitas keuangan anda serta layanan jasa yang amanah, professional dan dikelola sesuai prinsip syariah.

c. Tabungan Syariah

Tabungan Syariah merupakan produk investasi yang

menarik dan menguntungkan,dana investasi kami oleh sesuai prinsip syariah dan profesional serta memberikan imbalan hasil kompetitif sesuai nisbah yang disepakati.

d. Tabungan Hatam

Tabungan Hatam merupakan tabungan perencanaan masa depan dan bersifat khusus ibadah haji dan umroh untuk usia dini yang dikelola sesuai prinsip syariah dan profesional serta memberikan imbal hasil kompetitif sesuai nisbah yang disepakati.

e. Deposito Mudharabah

Deposito Mudharabah merupakan pilihan investasi yang menguntungkan dan memberikan rasa aman, dana investasi yang anda amanahkan kepada kami akan dikelola sesuai prinsip syariah dan profesional serta memberikan imbal hasil maksimal sesuai nisbah yang disepakati.

3) Produk Jasa

Ada beberapa produk-produk jasa yang disediakan untuk melayani dan memenuhi kebutuhan transaksi jasa perbankan yang dibutuhkan masyarakat, dengan dukungan sistem online di seluruh jaringan kantor Bank Sulselbar Syariah dan Office channeling diharapkan dapat lebih memudahkan dan mendekatkan layanan Bank Syariah kepada masyarakat. Adapun produk jasa Bank Sulselbar Syariah yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah adalah:

▪ Penarikan dan penyetoran online di seluruh kantor Bank Sulselbar diseluruh Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

▪ Setoran dan penarikan cek/Bilyet Giro melalui kliring, Transfer dan Inkaso antar rekening Bank Sulselbar atau Bank lain.

▪ Pembuatan Surat Referensi dan Dukungan Bank.

▪ Penerbit Surat Jaminan Bank (Bank Garansi) 4) Special Investmen (Mudharabah Muqayyadah)

Sarana investasi bagi para investor yang memiliki dana untuk disalurkan dalam bentuk pembiayaan kepada nasabah dan atau pihak lain yang khusus ditunjuk dan atau dipilih oleh investor sebagai pemilik dana. Bank sulselbar syariah dalam akad ini berperan sebagai arranger atau manajemen investasi untuk menjaga kepentingan pemilik dana dengan menyalurkan dana kepada nasabah yang khusus ditunjuk dan atau dipilih oleh investor.

Bank sulselbar syariah sebagai manajemen investasi selain berperan sebagai pengelola juga menjamin bahwa proses pemilihan atau studi kelayakan calon penerima pinjaman dilakukan secara procedural dan objektif sehingga diharapkan pemilik dana mendapat keyakinan bahwa dananya disalurkan secara benar dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian dan bank teknis.

Secara periodik pemilik dana dapat meminta laporan perkembangan pengelolaan dananya kepada Bank Sulselbar Syariah.

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah sebuah susunan berbagai unit-unit kerja dalam sebuah organisasi dalam melakukan sebuah tanggung jawab untuk mencapai suatu tujuan pekerjaan.Selain itu struktur

organisasi biasa juga disebut sebagai skema yang merupakan gambaran skematis tentang hubungan pekerjaan tentang orang-orang yang ada di dalam sebuah organisasi tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditargetkan. Dengan adanya struktur organisasi maka kita bisa melihat pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda bisa dikoordinasikan dengan baik.

Gambar 4. 1

Struktur Organisasi PT. Bank Sulselbar Kantor Cabang Syariah Makassar

A.

Sumber : PT Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar PEMIMPIN CABANG

IRHAM MUIN

SEKSI LAYANAN ERVIN ASOKAWATY P SEKSI OPERASIONAL

MUHAMMAD QADARUDDIN SEKSI PEMASARAN

M FADLYSALAHUDDIN

STAF PEMASARAN SHELYA SHAFITRIE N.

RIO B SYAMSUR ARIEF DIRGA

KUSUMA

ASST. OPERASIONAL DIAN WAHYUNI PRATIWI ANDI TENRIABA AMBARALA

ACCOUNT OFFICER VEBY ERIDA IRIYANI

SAIFUL ANWAR MUH TIEFRAN FR

SECURITY ZAIN BATOLA

SUARDI ARFAN R HERMAWAN S

HASRIANTI

OFFICE GIRL/BOY ASRI ASDAR

DRIVER SYAHRIR RAHMAT MISRAN MISRAN

KOORD. KAS/ CS A, KURNIATI KKKK

TELLER NURUL DWI S KARTINI BAHARUDDIN

PUTRI RISKI A.

CUTOMER SERVICE SORAYA NURUL N.

ASST. ADMINISTRASI ADITYA PRADIPTA

ANDI TIKA W

B. Hasil Penelitian

1. Metode Bagi Hasil pada PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar

Bagi hasil adalah kerja sama dimana kedua belah pihak akan berbagi keuntungan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dimana bagi hasil mensyaratkan kerjasama pemilik modal dengan usaha/kerja untuk kepentingan yang saling menguntungkan kedua belah pihak, sekaligus untuk masyarakat.

Sistem bagi hasil pada bank syariah adalah suatu bentuk pembagian keuntungan yang akan diperoleh nasabah sebagai pemilik modal dengan bank sebagai pengelola modal yang disimpan nasabah.

Pembagian keuntungan didasarkan kepada seberapa besar bank dapat mengelola dana tersebut untuk mendapatkan keuntungan atau mungkin juga kerugian.

Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No.15/DSN MUI/IX/2000 tentang prinsip pendistribusian hasil usaha dalam lembaga keuangan syariah yaitu bahwa ada dua jenis pendekatan dalam perhitungan bagi hasil atau prinsip pembagian hasil usaha yaitu bagi laba (profit sharing) dan bagi pendapatan (revenue sharing).

Setelah melakukan penelitian mengenai distribusi bagi hasil, perlu diketahui bahwa dalam penerapan distribusi bagi hasil di PT. Bank Sulsebar Syariah Cabang Makassar sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ervin Asokawaty P sebagai berikut.

“PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar dalam penerapan distribusi bagi hasilnya, salah satu metode yang digunakan yaitu Mudharabah artinya Bank Syariah sebagai pengelola. Akad kerjasama antara bank syariah dan nasabah.

Pendapatan/keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai nisbah (porsi) antara nasabah dan pihak Bank Syariah yang telah disepakati pada saat akad Mudharabah yang ditandatangani.

penentuan nisbah dan perhitungan bagi hasil didasarkan besarnya nisbah atas kesepakatan bersama”.

Berdasarkan hasil wawancara yang diungkapkan Ervin Asokawaty P selaku narasumber, maka dapat disimpulkan bahwa pada PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar dalam penerapan distribusi bagi hasilnya salah satu metode yang digunakan yaitu Mudharabah. Nasabah sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan Bank Syariah sebagai mudharib (pengelola). Pembagian keuntungan akan dibagi didasarkan atas besarnya nisbah kesepakatan bersama.

PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar menjadi lembaga kepercayaan masyarakat sebagai tempat penyimpanan dan tempat untuk berinvestasi yang aman bagi masyarakat. Sehingga untuk menarik minat masyarakat maka PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar memberikan produk-produk perbankan yang bervariatif seperti yang disampaikan narasumber Ervin Asokawaty P dalam wawancaranya sebagai berikut.

“Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar mempunyai produk-produk perbankan yang digunakan untuk menarik minat masyarakat seperti produk giro yaitu giro mudharabah dan giro wadiah. Kemudian tabungan dan deposito. Bank sulselbar syariah ini bagian unit usaha dari bank sulsebar yang bersifat konvensional yang dimana tgl 26 april 2007 dibentuklah bank sulsebar syariah ini, seperti yang adek tahu bahwa bank syariah ini tidak menerapkan bunga dalam keuntungannya tapi lebih kepada bagi hasil”.

Berdasarkan hasil wawancara dari narasumber tersebut maka dapat disimpulkan bahwa PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar menawarkan berbagai produk-produk perbankan kepada masyarakat.

Selanjutnya dengan penjelasan serupa terkait mengenai metode mudharabah ini dapat dilihat dilihat dari hasil wawancara Ervin Asokawaty P.

Sebagaimana yang diterapkan oleh PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar, metode mudharabah besifat amanah, kerugian yang terjadi akan ditanggung pihak Bank, kecuali apabila nasabah dengan sengaja melakukan kelalaian. Penerapan metode mudharabah ini jarang terjadi pembiayaan macet karena pihak bank telah mengukur layak atau tidaknya nasabah diberikan pembiayaan. Karena pihak Bank terlebih dahulu telah memilih sektor yang potensial sehingga dana yang diamanahkan bisa dikelola dengan baik”.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode mudharabah bersifat amanah, apabila terjadi kerugian maka akan ditanggung oleh pihak bank, kecuali nasabah dengan sengaja melakukan kelalaian.

Metode mudharabah ini merupakan bentuk suatu kerja sama dengan mengutamakan antara dua atau lebih pihak di mana pemilik modal (shahibul amal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian di awal. Transaksi jenis ini tidak mewajibkan adanya wakil dari shahibul maal dalam manajemen proyek. Sebagai orang kepercayaan, mudharib harus bertindak hati-hati dan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi akibat kelalaian dan tujuan penggunaan modal untuk usaha halal. Sedangkan, shahibul maal diharapkan untuk mengelola modal dengan cara tertentu untuk menciptakan laba yang optimal dalam kegiatan yang digunakan dalam bank syariah cabang Makassar.

2. Penerapan Profit Sharing pada PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar.

Dokumen terkait