• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

3. Minat Belajar

Minat secara etimologi berasal dari bahasa inggris “interest” yang berarti kesukaan, perhatian (kecenderungan hati pada sesuatu), keinginan.

Jadi dalam proses belajar mahasiswa harus mempunyai minat atau kesukaan untuk mengikuti kegiatan belajar yang berlangsung, karena dengan adanya minat akan mendorong siswa untuk menunjukan perhatian, aktivitasnya dan partisipasinya dalam mengikuti belajar yang berlangsung.

Minat merupakan rasa ketertarikan, perhatian, keinginan lebih yang dimiliki seseorang terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan. Minat tersebut akan menetap dan berkembang pada dirinya untuk memperoleh dukungan

dari lingkungannya yang berupa pengalaman. Pengalaman akan diperoleh dengan mengadakan interaksi dengan dunia luar, baik melalui latihan maupun belajar. Dan faktor yang menimbulkan minat belajar dalam hal ini adalah dorongan dari dalam individu. Dorongan motif sosial dan dorongan emosional. Dengan demikian disimpulkan bahwa pengertian minat belajar adalah kecenderungan individu untuk memiliki rasa senang tanpa ada paksaan sehingga dapat menyebabkan perubahan pengetahuan, keterampilan dan tingkah laku (Mujianto, 2019:140). Defenisi minat adalah suatu rasa lebih suka, rasa ketertarikan (Nurhasanah, 2016:130).

Menurut Hidi, Berndoff, dan Ainley dalam Nurhasanah (2016:130) minat memberikan pengaruh positif terhadap pembelajaran akademik, domain pengetahuan dan bidang studi tertentu bagi individu. Hidi dan Renninger meyakini bahwa minat mempengaruhi tiga aspek penting dalam pengetahuan seseorang yaitu perhatian, tujuan dan tingkat pembelajaran (Wang & Adesope, 2016). Hidi dalam Nurhasanah (2016:130) berbeda dengan motivasi sebagai faktor pendorong pengetahuan, minat tidak hanya sebagai faktor pendorong pengetahuan namun juga sebagai faktor pendorong sikap. Selanjutnya, menurut Olivia dalam Nurhasanah (2016:130) pengertian minat belajar adalah sikap ketaatan pada kegiatan belajar, baik menyangkut perencanaan jadwal belajar maupun inisiatif melakukan usaha tersebut dengan sungguh-sungguh.

Dalam buku Zebua (2021:21) memaparkan pengertian menurut para ahli yaitu Sardiman, minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi

apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan sendiri. Dari pengertian Sardiman tersebut dapat kita peroleh bahwa minat itu adalah ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan atau kebutuhan. Dimana dapat kita simpulkan bahwa minat adalah keinginan atau kebutuhan.

Menurut Kamus Besar Indonesia (KBBI), minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, dan keinginan.

Sehingga dari pendapat KBBI tersebut dapat kita simpulkan bahwa minat memiliki 3 pengertian, yaitu: Kecenderungan, gairah, dan keinginan.

Sehingga minat adalah keinginan sama seperti pengertian Sardiman. Selain itu, menurut Kamisa dalam Khairani minat adalah kehendak, keinginan, atau kesukaan. Sehingga minat bukan hanya berarti keinginan atau kesukaan. Sehingga minat bukan hanya berarti keinginan saja, melainkan juga berarti kehendak dan kesukaan. Kesukaan adalah ketertarikan atau dengan kata lain suka adalah tertarik. Minat adalah ketertarikan dimana dikatakan oleh Gie dalam Hendra, Rohaeti dan Sumarmo dimana Gie mengatakan bahwa minat menunjukkan kondisi sibuk, tertarik atau terlibat sepenuhnya dalam suatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan tersebut (Zebua, 2021:22).

Menurut Tampubolon dalam Khairani, minat adalah perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi. Sehingga minat adalah perpaduan antara keinginan dan kemauan atau dengan kata

lain minat adalah keinginan atau kemauan jika mereka berdua bersatu (menjadi satu) jika ada motivasi (Zebua, 2021:22).

Dari Sutrisno (2021: 10) memberikan pengertian di atas bahwa minat menyebabkan perhatian dimana-mana seolah-olah menonjolkan fungsi rasa dan perhatian seolah-olah menonjolkan fungsi pikiran. Hal ini menegaskan bahwa apa yang menarik minat menyebabkan pula kita berperhatian dan apa yang menyebabkan berperhatian kita tertarik, minatpun menyertainya jadi ada hubungan antara minat dan perhatian.

Menurut Mulyaningsih (2021:204) minat belajar sangat penting untuk ditumbuhkan. Karena minat yang rendah dapat menyebabkan peserta didik tampak kurang bergairah dalam mengikuti pelajaran, kurang respon saat guru memberikan pertanyaan di kelas, kurang minat baca peserta didik untuk mencari tugas-tugas yang diberikan guru dan menjadikan peserta didik kurang memahami konsep belajar. Minat adalah rasa suka atau rasa dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tetapi tanpa adanya paksaan dari orang lain yang menyuruh.

Minat ini besar pengaruhnya terhadap belajar, karena minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan siswa, bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaikbaiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya.

Oleh karena itu, untuk mengatasi siswa yang kurang berminat dalam belajar, guru hendaknya berusaha bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar. Dalam artian menciptakan

siswa yang mempunyai minat belajar yang besar, mungkin dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik, salah satunya adalah mengembangkan variasi dalam gaya mengajar. Dengan variasi ini siswa bisa merasa senang dan memperoleh kepuasan terhadap belajar. Minat mengandung unsur- unsur kognisi (mengenal), emosi (perasaan), dan konasi (kehendak). Oleh sebab itu, minat dapat dianggap sebagai respon yang sadar, sebab kalau tidak demikian, minat tidak akan mempunyai arti apa-apa (Sirait, 2016: 38).

Miinat belajar dapat diukur melalui 4 indikator yaitu ketertarikan untuk belajar, perhatian dalam belajar, motivasi belajar dan pengetahuan.

Ketertarikan untuk belajar diartikan apabila seseorang yang berminat terhadap suatu pelajaran maka ia akan memiliki perasaan ketertarikan terhadap pelajaran tersebut. Ia akan rajin belajar dan terus memahami semua ilmu yang berhubungan dengan bidang tersebut, ia akan mengikuti pelajaran dengan penuh antusias dan tanpa ada beban dalam dirinya (Nurhasanah, 2016:131).

Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa seseorang terhadap pengamatan, pengertian ataupun yang lainnya dengan mengesampingkan hal lain dari pada itu. Jadi siswa akan mempunyai perhatian dalam belajar, jika jiwa dan pikirannya terfokus dengan apa yang ia pelajari. Motivasi merupakan suatu usaha atau pendorong yang dilakukan secara sadar untuk melakukan tindakan belajar dan mewujudkan perilaku yang terarah demi pencapaian tujuan yang diharapkan dalam situasi interaksi belajar. Pengetahuan diartikan bahwa jika seseorang yang berminat

terhadap suatu pelajaran maka akan mempunyai pengetahuan yang luas tentang pelajaran tersebut serta bagaimana manfaat belajar dalam kehidupan sehari-hari (Nurhasanah, 2016:131).

Susilo dalam buku Akrim (2021:18) mendefinisikan minat belajar sebagai cara yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut. Minat belajar adalah cara seseorang mulai berkonsentrasi, menyerap, memproses, dan menampung informasi yang baru dan sulit.

Suparman dalam buku Akrim (2021:18) mendefinisikan minat belajar sebagai kombinasi dari sebagaimana seorang menyerap , kemampuan mengatur dan mengolah informasi dalam belajar yang paling efisien dan efektif dari seseorang baik dalam segi penerimaan, proses, menyimpan memori dan mengingatnya kembali. Minat belajar juga merupakan cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang siswa dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir dan memecahkan soal. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa minat belajar merupakan cara yang cenderung dipilih atau dilakukan seseorang dalam melakukan kegiatan berpikir, menyerap informasi, memproses atau mengolah dan memahami suatu informasi dari pengetahuan, keterampilan atau sikap-sikap dalam memproses informasi tersebut melalui belajar atau pengalaman.

Bergin dalam buku Akrim (2021) menyebutkan bahwa konsep minat terdiri dari minat individu. Minat individu didefinisikan sebagai minat

mendalam pada suatu bidang atau kegiatan yang timbul berdasarkan pengetahuan, emosi, pengalaman pribadi yang sudah ada dan merupakan keinginan dari dalam diri untuk memahami sehingga menimbulkan pengalaman baru. Selanjutnya menurut Alexander minat situsional timbul secara spontan, sementara dana adanya rasa ingin tahu yang terinspirasi atau dipengaruhi oleh lingkungan. Garcia menyatakan tiga model sebagai faktor yang membedakan minat situsional, pertama memicu minat situsioanl, kedua mempertahankan minat situsioanl menyangkut perasaan dan ketiga memelihara minat situsional sebagai nilai.

Menurut Rita Dunn dalam buku Akrim (2021) menyatakan bahwa ada banyak variabel yang mempengaruhi cara belajar seseorang diantaranya mencakup faktor-faktor fisik, emosional, sosiologis, dan lingkungan. Sesuai dengan pendapat tersebut, Adi w. Gunawan menyatakan bahwa pada dasarnya gaya belajar setiap orang merupakan kombinasi dari semua lima minat belajar berikut ini:

Lingkungan : Suara,cahaya, temperature, dan minat belajar;

Emosi : Minat, keuletan, tanggung jawab, dan struktur;

Sosiologi : Sendiri, berpasangan, kelompok, tim, dan dewasa;

Fisik : Cara pandang, pemasukan, waktu, dan mobilitas;

Psikologis : Global/analitik, otak kiri-kanan, dan implusif/reflektif.

Menurut Erika dalam buku Akrim (2021) minat belajar seseorang dipengaruhi oleh gender, wanita lebih cenderung memiliki minat belajar unimodal, sedangkan laki-laki cenderung memiliki minat belajar

multimodal. Perempuan mempunyai kemampuan verbal lebih baik dari pada laki-laki baik lisan maupun tertulis. Minat belajar dapat diukur melalui 4 indikator sebagaimana yang disebutkan yaitu ketertarikan untuk belajar, perhatian dalam belajar, motivasi belajar dan pengetahuan.

Ketertarikan terhadap suatu pelajaran tersebut. Ia akan rajin belajar dan terus memahami semua ilmu yang berhubungan dengan bidang tersebut, ia akan mengikuti pelajaran dengan penuh antusias dan tanpa ada beban dalam dirinya. Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa seseorang terhadap pengamatan, pengertian ataupun yang lainnya dengan mengesampingkan hal lain dari pada itu. Jadi siswa akan mempunyai perhatian dalam belajar, jika jiwa dan pikirannya terfokus dengan apa yang ia pelajari. Motivasi merupakan suatu usaha atau pendorong yang dilakukan secara sadar untuk melakukan tindakan belajar dan mewujudkan perilaku yang terarah demi pencapaian tujuan yang diharapkan dalam suatu situasi interaksi belajar. Pengetahuan diartikan bahwa jika seseorang yang berminat terhadap suatu pelajaran maka akan mempunyai pengetahuan yang luas tentang pelajaran tersebut serta sebagaimana manfaat belajar dalam kehidupan sehari hari (Akrim, 2021:19).

Ada berbagai macam minat belajar yang dimiliki oleh siswa diantaranya:

1. Minat belajar Visual

Menurut Hamzah dalam buku Akrim (2021), minat belajar visual adalah minat belajar yang mengandalakan kemampuan penglihatan untuk bisa

memahami dan mengingatnya. Minat belajar visual berarti minat belajar yang mengandalkan pengamatan. Indera mata merupakan indera yang diutamakan dalam minat belajar ini. Guru yang mengajar harus jeli terhadap penglihatan anak didiknya. Menurut Lucy, minat belajar visual menitik beratkan pada ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham minat belajar seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya. Pelajar visual membuat banyak simbol dan gambar dalam catatan mereka

2. Minat Belajar Auditori

Menurut Hamzah dalam buku Akrim (2021), minat belajar auditori adalah minat belajar yang mengandalakan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Pelajari auditori cenderung menyukai cara belajar dengan cara mendengarkan, contoh mendengarkan cerita, serta mengulang informasi adalah cara utama dalam belajar mereka.

Para pelajar auditori mungkin lebih suka merekam dengan kaset dari pada mencatat, karena mereka suka mendengarkan informasi berulang- ulang. Siswa yang mempunyai minat belajar auditori akan mempunyai kelebihan dalam mendengarkan dan berbicara dengan guru. Mereka lebih suka guru mengajar dengan media audio. Informasi yang berupa tulisan terkadang lebih sulit dipahami dan dicerna. Siswa yang mempunyai minat belajar auditori dapat menghapal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.

3. Minat Belajar Kinestetik

Suparman dalam buku Akrim (2021) mengemukakan minat belajar kinesketik biasanya disebut juga minat belajar gerak. Artinya, siswa biasanya menyukai belajar dengan memanfaatkan anggota gerak tubuhnya dalam proses belajar untuk memahami sesuatu. Siswa yang mempunyai minat belajar kinesketik pada umumnya tidak menyukai duduk diam berlama-lama karena mereka mempunyai keinginan untuk beraktivitas dan bereksplorasi. Anak ini lebih menyukai pelajaran praktikum.

Rifa’I dan Anni dalam buku Akrim (2021) menyatakan bahwa

“terdapat enam faktor yang didukung oleh sejumlah teori psikologi dan penelitian terkait yang memiliki dampak terhadap minat belajar siswa”.

Keenam faktor yang dimaksud yaitu: (1) sikap (2) kebutuhan; (3) rangsangan; (4) afeksi; (5) kompetensi; (6) penguatan. Penjelasan tentang faktor minat yang awal adalah sikap. Sikap merupakan gabungan konsep, informasi, dan emosi yang dihasilkan dalam diri seseorang untuk merespon orang, kelompok, atau objek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sikap dapat berpengaruh kuat terhadap perilaku dan belajar siswa karena sikap membantu siswa dalam merasakan dunianya dan memberikan pedoman kepada perilaku yang dapat membantu dalam menjelaskan dunianya. Sikap dapat tetap atau mengalami perubahan sesuai dengan apa yang dipelajari.

Siswa akan belajar jika pada dirinya muncul kebutuhan sehingga akan meminat dirinya untuk beraktivitas belajar. Kebutuhan merupakan kondisi yang alami oleh individu sebagai suatu kekuatan internal yang memandu siswa untuk mencapai tujuan. Hierarki kebutuhan atau tingkatan kebutuhan menurut Maslow merupakan pemenuhan kebutuhan sesuai tingkatannya.

Tingkat kebutuhan fisik merupakan kebutuhan paling rendah, sementara kebutuhan fisik merupakan kebutuhan paling rendah, sementara kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan paling tinggi (Akrim, 2021).

Rangsangan dan afeksi juga akan berpengaruh terhadap faktor seseorang terminat dalam belajar. Rangsangan merupakan perubahan pandangan di dalam persepsi atau pengalaman dengan lingkungan yang membuat seseorang bersifat aktif dan terdorong untuk melakukan suatu kegiatan. Misalnya rangsangan dengan media pembelajaran yang menarik dapat menimbulkan minat belajar siswa. Afeksi merupakan pengalaman emosional kecemasan, kepedulian, dan pemilikan dari individu atau kelompok pada waktu belajar (Akrim, 2021).

Dalam minat belajar memiliki beberapa ciri-ciri. Menurut Elizabeth Hurlock dalam Susanto (Syardiansah, 2016:444), ada tujuh ciri minat belajar sebagai berikut:

1. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental 2. Minat tergantung pada kegiatan belajar

3. Perkembangan minat mungkin terbatas 4. Minat tergantung pada kesempatan belajar

5. Minat dipengaruhi oleh budaya 6. Minat berbobot emosional

7. Minat berbobot egoisentris, artinya jika seseorang senang terhadap sesuatu, maka akan timbul hasrat untuk memilikinya

Menurut Syardiansah (2016:444) pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri minat belajar adalah memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu secara terus menerus, memperoleh kebanggaan dan kepuasan terhadap hal yang diminati, berpartisipasi pada pembelajaran, dan minat belajar dipengaruhi oleh budaya. Ketika siswa ada minat dalam belajar maka siswa akan senantiasa aktif berpartisipasi dalam pembelajaran dan akan memberikan prestasi yang baik dalam pencapaian prestasi belajar.

Dalam proses pembelajaran seorang peserta didik harus mempunyai minat dalam belajar. Menurut Prahmadita dalam Fauziah (2017: 49) dalam meningkatkan minat belajar terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu :1) Faktor Internal yang terdiri dari a) Motivasi, Minat seseorang akan semakin tinggi bila disertai motivasi, baik yang bersifat internal maupun eksternal, b) Cita – Cita, Setiap manusia memiliki cita-cita dalam hidupnya, termaksuk para siswa, c) Bakat, Di samping intelegensi, bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang. 2) Faktor eksternal yang terdiri dari a) Guru, Menurut Singer dalam Fauziah (2017: 49-50), bahwa guru yang berhasil membina kesediaan belajar murid–muridnya, b) Keluarga, Orang

Tua adalah yang terdekat dalam keluarga, oleh karena itu keluarga sangat berpengaruh dalam menentukan minat seorang siswa terhadappelajaran c) Teman Pergaulan, Melalui pergaulan, siswa dapat terpengaruh arah minatnya oleh teman–temanya, khususnya teman akrab, d) Lingkungan, Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.

Muldayanti (2013:15) menyimpulkan “minat seseorang akan timbul bila ada kegiatan yang sekiranya disenangi. Seseorang yang memiliki minat terhadap sesuatu hal, akan merasa tertarik dan terdorong untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan hal tersebut. Dengan adanya rasa senang dan tertarik akan menggunakan apa saja yang dimilikinya untuk melibatkan diri dalam kegiatan tersebut agar mendapat hasil sesuai yang diharapkan.

Ketika siswa memiliki minat belajar tinggi, maka siswa tersebut akan mendapat prestasi belajar tinggi, begitu juga sebaliknya”.

Dokumen terkait