• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORETIS

A. Kajian Teori

2. Minat Belajar

a. Pengertian Minat Belajar

Djamarah, menjelaskan bahwa minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas atau suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Slameto, menjelaskan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Lebih lanjut dikatakan bahwa anak didik yang memiliki minat terhadap subjek tertentu maka ia cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap objek tersebut.36

Harun Iskandar menjelaskan bahwa minat adalah perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas, pekerjaan atau obyek itu berharga atau berarti bagi individu.

Hilgard dalam mengemukaan memberi rumusan tentang minat adalah sebagai berikut: “interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content”. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperlihatkan dan mengenang beberapa kegiatan.

Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara dan belum tentu diikuti dengan perasaan

36 Djamarah, Slameto. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. h 166-191

senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan.

Slameto, menjelaskan bahwa minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Hal ini berarti bahwa minat dapat ditubuhkan dan dikembangkan pada diri seorang anak didik dengan cara memberikan informasi pada anak didik mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan vahan pengajaran yang lalu.

Alisuf Sabri menjelaskan minat (interest) adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang berminat kepada sesuatu berarti sikapnya senang kepada sesuatu itu.37

Muhibbin Syah menerangkan bahwa minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.38

H. Djaali menerangkan bahwa minat adalah rasa lebih suka dan ketertarikan pada satu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara

37Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), h. 84.

38 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2001), h. 136.

diri sendiri dengan suatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besarnya.39

Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab mengatakan bahwa minat juga diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang. Dalam batasan tersebut terkandung suatu pengertian bahwa di dalam minat ada pemusatan perhatian subjek, ada usaha (untuk mendekati, mengetahui, memiliki, menguasai dan berhubungan) dari subjek yang dilakukan dengan perasaan senang, ada daya penarik dari objek.40

Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan perasaan individu yang berkaitan dengan perasaan senang (positif) terhadap sesuatu yang dianggap penting atau sesuai dengan kebutuhan dan memberi kepuasan. Sesuatu yang dianggap penting dapat berupa aktivitas, pengalaman, benda atau situasi.

b. Faktor Minat Belajar

Minat belajar timbul karena perasaan senang serta tendensi yang dinamis untuk berperilaku atas dasar ketertarikan seseorang pada jenis-jenis kegiatan tertentu. Perasaan senang seseorang akan menimbulkan dorongan-dorongan dalam dirinya untuk segera

39H. Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), h. 121.

40Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi : Suatu Pengantar.

(Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 263.

beraktifitas. Minat merupakan sumber motivasi intrinsik bagi seseorang untuk memperoleh sesuatu yang diminatinya.

Umumnya, minat dikaitkan dengan kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan dan kesenangan mengikuti pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, minat terkait dengan kesediaan siswa untuk melakukan aktivitas belajar sehingga sangat berpengaruh pada hasil belajarnya. Siswa yang memiliki minat yang tinggi akan cenderung selalu berupaya untuk melaksanakan kegiatan yang terkait dengan minat tersebut. Dengan begitu dapat diketahui indikator dari minat belajar adalah kesenangan terhadap pelajaran, kesediaan untuk mengikuti pelajaran, dan upaya belajar siswa untuk mencapai hasil belajar.41

Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang terjadi karena latihan dan pengalaman. Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa pendapat tentang pengertian belajar, antara lain:

1. Musthofa Fahmi

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku dan pemindahan pengetahuan.42

2. Azhar Arsyad

41 Ahmad Ludjito, Guru Besar Bicara: Mengembangkan Keilmuan Pendidikan Islam, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan RaSAIL Media Group, 2010), h. 225.

42 Mahmud, Psikologi Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010), h. 62

Belajar adalah interaksi antara seseorang dengan lingkungannya, yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu. 43

3. Moh. Uzer Usman

Belajar adalah suatu aktifitas mental psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap.44

4. Menurut Hilgar & Bower

Learning is the process by which an activity originated or is changed through reacting to an encountered situation (Belajar adalah proses dimana suatu kegiatan berasal atau diubah melalui reaksi terhadap situasi yang dihadapi).45

5. Lester D Crow dan Alice Crow

Learning is a modification of behavior accompany growth procsses that are brought about throught adjusment to tension initiated throught sensory stimulation (Belajar adalah perubahan tingkah laku yang mengikuti suatu proses pertumbuhan sebagai hasil penyesuaian diri secara terus menerus yang berasal dari pengaruh luar).46

43 Mahmud, Psikologi Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010), h. 62.

44 M. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung:Remaja Rosdakarya,2001),h. 14

45 Ernest R. Hilgard & Gordon H. Bower, Theoris Of Learning, (New Tork: Meredith Publishing Company, 1966), h. 2.

46Lester D Crow, Human Development and Learning, (New York: American Book Company, Lt, 1999), h. 215

Kawareh, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar antara lain: penguasaan pelajaran, konsen anak sendiri, situasi dan kondisi belajar kurang menyenangkan. Sedangkan para ahli lain menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi minat belajar adalah faktor internal dan eksternal.

a. Faktor internal

Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Menurut Reber dalam Muhibbin Syah faktor internal tersebul adalah pemusatan perhatian, keingintahuan, motovasi, dan kebutuhan.

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat yang datangnya dari luar diri, seperti: dorongan dari keluarga (orang tua), dorongan dari guru, rekan, tersedianya prasarana dan sarana atau fasilitas, dan keadaan lingkungan.

1. Keluarga memegang peranan penting sebab keluarga adalah sekolah pertama dan terpenting. Dalam keluargalah seseorang dapat membina kebiasaan, cara berfikir, sikap dan cita-cita yang mendasari kepribadiannya.

2. Lingkungan dan teman pergaulan ini mampu menumbuhkan minat seseorang sebagaimana lingkungan keluarga. Bahkan terkadang teman bermain, sebaya, sepergaulan mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam menanam benih minat atau cita-cita.

3. Pemberian metode dalam proses belajar termasuk aspek penting yang menentukan keberhasilan belajar. Metode mengajar ialah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran kepada pelajar. Karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi edukatif, metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan pelajar pada saat berlangsungnya pengajaran. Dengan demikian, metode mengajar merupakan alat untuk menciptakan proses belajar mengajar.

Dokumen terkait