• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Penerapan Kompetensi Sosial Guru Bahasa Arab dalam Meniungkatkan

Mengetahui Penerapan guru bahasa Arab dalam meningkatkan minat belajar siswa SMA Muhahammadiya 1 Unismuh Makassar. Ada beberapa hal yang penelulis dapatkan berdasarkan penelitian di lapangan tentang bagaimana penerapan kompetensi sosial guru bahasa Arab dalam meningkatkan minat belajar siswa sebagai berikut:

60Yosua Chrysoprase Narwastu Siswa Kelas V IPS SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, wawancara Online/ WhatsApp (09 Januari 2021)

Wawancara yang peneliti lakukan kepada Ibu Sumarni, S.Pd guru bahasa Arab kelas X IPA dan IPS SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar bahwa :

Penerapan kompetensi sosial guru dalam proses pembelajaran dibagi menjadi 5 yaitu sebagai berikut:

1. Guru bahasa Arab sebagai fasilitator

guru bahasa Arab sebagai fasilitator yaitu dalam preses pembelajaran mampu memberikan pelayanan kepada siswa untuk memudahkan siswa dalam menerima materi pembelajaran.

2. Guru bahasa Arab sebagai pendidik

Guru bahasa Arab sebagai pendidik yaitu guru sebagai tokoh panutan bagi siswanya, oleh sebab itu sorang guru bahasa Arab memiliki standar serta kualitas dan kemampuan yang harus dipenuhi.

3. Guru bahasa Arab sebagai pengajar

Guru bahasa Arab sebagai pengajar yaitu memiliki keterampilan dalam berkomunikasi dan mampu memecahkan beragam masalah yang di hadapi siswa dalam proses pembelajaran bahasa Arab atau mampu meyelesaikan hambatan-hambatan yang sulit dihadapi siswa dalam pelajarannya.

4. Guru bahasa Arab sebagai sumber belajar

Guru bahasa Arab sebagai sumber belajar yaitu kemampuan seorang guru bahasa Arab dalam menguasai materi-materi pembelajaran yang akan di berikan kepada siswa.

5. Guru bahasa Arab sebagai pembimbing

Guru bahasa Arab sebagai pembimbing yaitu seorang guru bahasa Arab memiliki rasa tanggung jawab dalam kelancaran perjalanan pembelajaran siswa selama diajar. 61

Hasil wawancara di atas dapat dilihat bahwa penerapan kompetensi sosial guru bahasa Arab dalam proses pembelajaran yaitu guru bahasa Arab sebagai fasilitator, pendidik, pengajar, sumber belajar, pembimbing, dan menjadi tauladan bagi siswa.

Peneliti wawancara dengan Ibu Sumarni, S.Pd selaku guru bahasa Arab kelas X IPA dan IPS SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar mengatakan bahwa:

Guru bahasa Arab dalam proses pembelajaran juga harus mampu berupaya berinovasi dalam menjalankan perannya agar siswa dalam proses pembelajaran tidak merasa bosan.

1. Memberi Evaluasi (Ulangan)

Menajalankan perannya guru bahasa Arab kelas X IPA dan IPS SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassr memberi evaluasi untuk mengukur sejauh mana materi pembelajaran bahasa arab dapat diterima oleh siswa. Para siswa akan giat belajar apabila mengetahui akan ada ulangan, oleh karena itu memberi ulangan ini juga merupakan sarana meningkatkan minat belajar siswa khususnya pada mata pelajaran bahasa arab. Tetapi yang harus diingat oleh guru adalah jangan terlalu sering karena bisa membuat siswa merasa bosan dan bersifat rutinitas, guru juga

61Sumarni, S.Pd (25 Tahun) Guru Bahasa Arab SMA Muhammadiyah 1 Uniusmuh Makassar, wawancara di Makassar (1 Februari 2021)

harus terbuka dengan memberitahukan terlebih dahulu kepada siswa sebelum mengadakan evaluasi (ulangan). 62

Peneliti wawancara dengan Ibu Sumarni, S.Pd selaku guru bahasa Arab kelas X IPA dan IPS SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar mengatakan bahwa:

Peran yang saya lakukan adalah dengan melakukan evaluasi/ulangan, sebelum saya memberikan ulangan terlebih dahulu memebitahukan kepada siswa materi yang akan diberikan berupa kisi-kisi soal ulangan dan waktu pelaksanaannya.63

Hasil wawancara di atas dapat dilihat bahwa evaluasi merupaka salah satu kewajiban bagi setiap guru dalam proses pembelajaran, evaluasi sangat dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana pelajaran dapat diserap oleh siswa, namun evaluasi sangat baik dan tersusun rapi, terencana agar tercapai tujuan pembelajaran. Para siswa akan menjadi giat belajar apabila mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana meningkatkan minat belajar siswa.

Peneliti wawancara dengan Ibu Sumarni, S.Pd selaku guru bahasa Arab kelas X IPA dan IPS mengatakan bahwa:

Guru juga harus terbuka dengan memberitahukan terlebih dahuluh kepada siswa sebelum mengadakan ulangan atau evaluasi.

62Sumarni, S.Pd (25 Tahun) Guru Bahasa Arab SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, wawancara di Makassar (1Februari 2020)

63Sumarni, S.Pd (25 Tahun) Guru Bahasa Arab SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, wawancara di Makassar (1Februari 2020)

2. Pemberian Tugas

Pemberian tugas merupakan salah satu peran yang guru lakukan dalam proses pembelajran terkhusus pada guru bahasa Arab dalam menjalankan perannya untuk mengetahui minat belajar bahasa arab siswa kelas X IPA dan IPS, pemberian tugas sangatlah efektif dilakukan pada kondisi tertentu sebagaimana kondisi saat ini merupakan masa pandemi sehingga proses pembelajran melalui daring. Sehingga pembrian tugas merupakan salah satu cara yang harus ditempuh oleh guru dalam menjalankan perannya untuk meningkatkan minat belajar siswa selama masa pandemi.64

Wawancara di atas dapat dilihat bahwa pemberian tugas merupakan salah satu cara yang digunakan guru bahasa Arab dalam menjalankan perannya untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajarab daring. Pemberian tugas juga merupakan salah satu cara untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi yang diberikan gurunya.

64Sumarni S.Pd (25 Tahun) Guru Bahasa Arab SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, wawancara di Makassar (1 Februari 2021)

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Penelitian tentang kompetensi sosial guru bahasa Arab dalam meningkatkan minat belajar siswa pada masa pandemik covid 19 di SMA Muhammadiya 1 Unismuh Makassar , dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kompetensi sosial guru bahasa Arab dalam meningkatkan minat belajar Siswa pada masa pandemik covid 19 di SMA Muhammadiya 1 Unismuh Makassar adalah guru bahasa Arab dalam proses pembelajaran meliputi beberapa hal yaitu guru bahasa arab sebagai fasilitator, pendidik, pengajar, sumber belajar, pembimbing, motivasi dan tauladan bagi siswa, memberi evaluasi (ulangan), Pemberian tugas.

2. Minat belajar siswa pada masa pandemik covid 19 di SMA Muhammadiya 1 Unismuh Makassar sangatlah menigkat khususnya di kelas X IPA yang dapat ditandai dengan semangat belajar siswa, antusias siswa, rasa senang dan suka, siswa dalam proses pembelajran bahasa arab, hal ini tentu tidak lepas dari cara-cara mengajar guru bahasa arab yang memberikan fasilitasi belajar siswa dengan baik, nyaman dan menyenangkan, sehingga minat belajar bahasa arab siswa kelas X IPA dapat mengalami peningkatan yang sangat baik walaupun dimasa kondisi pandemik corona. Namun sebaliknya minat belajar siswa kelas X IPS itu sangat kurang, karena meraka yang kurang mampu dalam membaca Al-qur’an dan memahami apa materi yang di sampaikan dan latar belakang sekolah yang umum.

61

3. Guru dapat memanfaatkan dan menggunakan kemampuan otak dan bahasa tubuhnya untuk membaca teman bicaranya. Kecerdasan sosial dibangun untuk mengenali perbedaan, misalnya perbedaan besar dalam suasana hati, temperamen, motivasi, dan kehendak. Terlebih lagi, kecerdasan ini dapat memungkinkan guru membaca kehendak dan keinginan orang lain meskipun orang tersebut menyembunyikannya. Kecerdasan sosial ini juga mencakup kemampuan bernegosiasi, mengatasi segala konflik, segala kesalahan, dan situasi yang timbul dalam proses negosiasi. Oleh sebab itu, guru dengan kecerdasan sosial tinggi sanggup berperan sebagai teman bicara dan sekaligus pendengar yang baik, serta sanggup berhubungan dengan banyak orang.

B. Saran

1. Adapun kepada pihak sekolah lebih memperhatikan siswa karena merekalah generasi pelanjut bangsa dan juga himbauan kepada siswa untuk lebih menghormati guru, mengikuti setiap kegiatan belajar yang diadakan oleh pihak sekolah dan lebih disiplin dalam menaati peraturan sekolah.

2. Kepada sekolah dan guru-guru SMA Muhammadiya 1 Unismuh Makassar agar di pertahankan dalam menjalankan perannya sebagai guru dalam meningkatkan minat belajar siswa serta lebih bersabar dan lemah lembut dalam memberikan pembinaan sehingga dapat menghasilkan siswa yang kreatif, berprestasi dan memiliki sifat yang baik.

Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2004, h. 104-105

Agus Wibowo dan Hamrin, Menjadi Guru Berkarakter: Strategi membangun Kompetensi dan Karakter Guru, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2012), 124 Ahmad Ludjito, dkk., Guru Besar Bicara: Mengembangkan Keilmuan Pendidikan

Islam, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan Ra SAIL Media Group, 2010), h. 225.

Al-Ghazali Ihya Al Ulumuddin, terj. Ismail Yakub, (Jakarta: CV. Faizan, 1994), Jilid I, Cet. 12, hlm. 212

---, Ayyuhal Walad, terj. Fu’ad Kauma, (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2005), Cet.I, hlm. 50-51

Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), 84.

Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya; Beberapa Pokok Pikiran, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2003), h 124

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), Cet.V, h. 1.

Charles E Jhonson, Et All. Yang dikutip oleh Hamzah B Uno, dalam bukunya, Profesi Kependidikan Problema, Solusi, dan Reformasi Kependidikan di Indonesia, (Cet. IV; Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 67.

Dadi Permadi. Daeng Arifin. Perubahan Motivasi dan Sikap dalam Mengajar Nuansa Aulia Bandung. 2010.h.180

Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Surabaya: Karya Agung, 2006), h. 857

Departemen Agama RI., Al Qur’an dan Terjemahannya (Cet. III: Bandung: CV Jum‟anatul „Ali-ART, 2005), h. 102

Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Surabaya: Jaya Abadi, 2007), h. 329.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 2004), h. 854

---, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), h. 173.

---, Standar Kompetensi dan sertifikasi Guru,(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007),h. 173

Ekal Ghifari, Kompetensi Sosial, (BAB-2 kompetensi sosial), diakses pada tanggal 29 Oktober 2012.

Ernest R. Hilgard & Gordon H. Bower, Theoris Of Learning, (New Tork:

Meredith Publishing Company, 1966), h. 2.

H. Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), 121.

H.E.Mulyasa. 2013. Uji Kompetnsi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung:

Remaja Rosdakrya, h. 71-72

Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, Bumi Aksara Jakarta, 2007, h. 19

Hujair Sanaky, Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Sebuah Pemikiran (www.sanaky.com, diakses 5 januari 2009)

Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Gaung Persada, 2009) cet.1 h. 11

Jamal Ma’mur Asmani, Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif dan Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press, 2009), h. 21

Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 52 Kusnandar,Guru Profesional Implementasi KTSP dan Persiapan Mengajar

Sertifikasi Guru,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h.47-48.

Lester D Crow, Human Development and Learning, (New York: American Book Company, Lt, 1999), h. 215

Lexy. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. XVII, h. 3

Mahmud yunus. 2010. Tafsir Gur’an Karim, Muhdud Yunus Wa Dzurriyyah, h. 278

Martinis Yamin, Standarisasi Kinerja Guru, Gaung Persada, Jakarta, 2010, h. 8 Moh. User Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2001), h. 14

---, Menjadi Guru Professional (Cet. XXIII; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), h. 14

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2001), h.136.

Nana Sudjana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. (Cet. IV; bandung : Sinar Baru AlGasindo). h. 16

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), Cet XV, h. 85.

Nurul Fakhirah Siswa Kelas X IPS SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, wawancara Online/ WhatsApp (09 Januari 2021)

--- Fakhirah Siswa Kelas X IPS SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, wawancara Online/ WhatsApp (09 Januari 2021)

Piet A. Sahertian dan Ida Aleida Sahertian, Supervisi Pendidikan: Dalam Rangka Program Inservice Education (Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 1990), h. 5 Robert C. Bogdan and sari Knop Biklen, Qualitative Reseach for Eduication

(London: Allyn & Bacon, Inc, 1982) h. 28

Sayyid Qutb, Tafsir Fi Zhilalil Quran,terj. As’adYasin, Abdul Aziz SalimBasyarahil, (Jakarta: GemaInsani Press, 2002), h. 184

Sjarkawi. 2008. Pembentukan Kepribadian Anak. Jakarta: PT Bumi Aksara, h. 1 Sucipto Suntoro. 2007. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Solo: Beringin 55,

h. 395

Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif rancangan Metodologi, presentasi, dan publikasi hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Penelitian pemula

Sumarni S.Pd (25 Tahun) Guru Bahasa Arab di SMA Muhammadiya 1 Unismuh Makassar, wawancara di Makassar, (1 Februari 2021)

--- (25 Tahun) Guru Bahasa Arab SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, Wawancara di makassar(18 Januari 2021)

--- (25 Tahun) Guru Bahasa Arab SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, wawancara di Makassar (18 Januari 2021)

--- (25 Tahun) Guru Bahasa Arab SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, wawancara di Makassar (18 Januari 2021)

--- (25 Tahun) Guru Bahasa Arab SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, wawancara di Makassar (1 Februari 2021)

--- (25 Tahun) Guru Bahasa Arab SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, wawancara di Makassar (1Februari 2020)

--- (25 Tahun) Guru Bahasa Arab SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, wawancara di Makassar (1Februari 2020)

--- (25 Tahun) Guru Bahasa Arab SMA Muhammadiyah 1 Uniusmuh Makassar, wawancara di Makassar (1 Februari 2021)

Syaiful Sagala Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), h.38.

---, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan (Bandung:

Alfabeta, 2009), h. 21.

The Liang Gie, Etika Administrasi Pemerintahan, UniversitasTerbuka, Jakarta (1989). h. 26

Undang-Undang Republik Indonesia Peraturan Pemerintah No 14 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Widya Takimpo Siswa Kelas X IPA SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, Wawacara Online/WhatsApp (09 Februari 2021)

---Chrysoprase Narwastu Siswa Kelas X IPS SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, wawancara Online/WhtasApp (09 Februari 2021)

bersaudara. Penulis dilahirkan di Dusun Udu, Desa, Baku- Baku, Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, pada tanggal 19 Oktober 1995.

Penulis menempuh pendidikan dimulai SDN 125 Udu 2004 (lulus tahun 2009), melanjutkan ke MTs Al-Mujahidin Baku-Baku 2010 (lulus tahun 2013), kemudian melanjutkan ke SMAN 1 Masamba 2013 (lulus tahun 2016), hingga akhirnya mampu menempuh masa kuliah di Fakultas Agama Islan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dengan ketekunan, motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha, penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga dengan penulisan tugas akhir skripsi ini mampu meberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan.

Akhir kata penulis mengucapkan syukur yang sebesar-besarnya atas terselesaikannya skripsi yang berjudul “Analisis Kompetensi Sosial Guru Bahasa Arab dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Bahasa Arab pada Masa Pandimi Covid 19 di SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar”.

LAMPIRAN

Dokumen terkait