• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

7. Minat Menulis

Minat menulis sendiri adalah suatu upaya untuk meningkatkan kemauan anak dalam kegiatan menulis. Menulis adalah salah satu kegiatan aktif dalam

berbahasa. Menggunakan kemampuan motorik dan pengetahuan. Kedua kemampuan itu harus berimbang sehingga yang diharapkan pada hasil akhir adalah anak mampu menuangkan kreatifitasnya dalam bentuk tulisan.

Minat dapat diartikan sebagai suatu keinginan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Minat menulis adalah suatu keinginan untuk mengungkapkan sesuatu tidak hanya dalam simbol semata tetapi juga dalam bentuk gambar.

Keinginan tersebut dapat lancar menjadi sebuah kenyataan apabila dilakukan suatu tindakan yang berkenaan dengan kegiatan yang dilaksanakan tersebut.

Menulis dapat dilakukan dengan kegiatan menjabarkan ide-ide yang ada dalam pikiran menjadi simbol-simbol sederhana yang kemudian dipilah-pilahkan ke dalam bentuk tulisan sederhana. Tulisan-tulisan tersebut kemudian dirangkai menjadi kata kemudian kalimat yang pada akhirnya bermuara di paragraf.

Paragraf inilah yang dapat mengungkap gagasan-gagasan serta ide-ide yang tersimpan pada semua siswa.

Menulis dapat diartikan sebagai bahasa jiwa. Bahasa yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Gagasan yang ada dituangkan dalam tulisan yang bermakna.

Gagasan yang dituangkan dalam aktivitas melalui media (Nurgiyantoro:2001).

Media yang dimaksud adalah bisa media cetak berupa tulisan pada lembaran kertas maupun media elektronik berupa tulisan pada media elektronika. Tulisan yang dibuat berdasarkan pada usia siswa tersebut yang memberikan dampak yang positif bagi perkembangannya.

Menulis adalah kegiatan yang produktif yang memberikan beberapa manfaat di antaranya untuk meningkatkan kecerdasan, mengembangkan inisiatif dan kreatifitas, menumbuhkan keberanian anak, untuk mendorong kemauan dan

keterampilan dalam mengumpulkan informasi (Suparno dan Muhamad, 2007:14).

Kegiatan itu yang mendorong siswa berkreasi terhadap pengetahuannya masingmasing. Kreatifitas menumbuhkan kemampuan dalam mengasah otak, sehingga mampu bersaing dalam pembelajaran di sekolah maupun dalam kehidupan nyata bermasyarakat.

Secara umum tujuan menulis adalah dapat mempengaruhi keyakinan pada pembaca, memberikan penanaman pemahaman pada pembaca, merangsang memproses berpikir membaca, menghibur dan menyenangkan pembaca, memberitahu dan memotivasi pembaca. Secara umum tujuan menulis adalah dapat mempengaruhi keyakinan pada pembaca, memberikan penanaman pemahaman pada pembaca, merangsang memproses berpikir membaca, menghibur dan menyenangkan pembaca, memberitahu dan memotivasi pembaca.

Minat menulis, sangat berpengaruh terhadap kemajuan berbahasa siswa.

Siswa akan mampu menghasilkan sesuatu. Menulis merupakan ragam bahasa aktif. Hasil akhir dari kegiatan menulis diharapkan mampu memperkuat pengetahuan anak dalam rangka memasuki pembelajaran new normal. Ketika siswa mengetahui sesuatu, dan terekam di otak, maka gambaran yang mereka ketahui itu dapat mereka tuliskan menjadi kata-kata sebagai penyampai pesan kepada orang lain (Purnami, 2021).

Teori menulis yang berkembang saat ini adalah menulis model proses.

Dengan model ini menulis dilakukan dengan pentahapan – pentahapan:

1. Pra menulis (prewriting): siswa memilih topik, siswa mengumpulkan dan menyesuaikan ide-ide,siswa mengidentifikasi pembacanya,siswa mengidentifikasi tujuan menulis siswa memilih bentuk yang sesuai

berdasarkan pembaca dan tujuan menulis,dengan aktifitas pengarang persiapan menulis cerita,menggambar,membaca,memikirkan tulisan, menyusun gagasan dan mengembangkan rencana.

2. Pengedrafan (drafting): siswa menulis draf kasar, siswa siswa menulis pokok-pokok yang menarik pembaca, siswa lebih menekankan isi dari pada mekanik, dengan aktifitas pengarang merangkaikan gagasan dalam sebuah tulisan tanpa memperhatikan kerapian atau mekanik.

3. Merevisi (revising): siswa membagi tulisanya kepada kelompok, siswa mendiskusikan tulisanya kepada temannya, siswa membuat perbaikan sesuai komentar teman dan gurunya, siswa membuat perubahan subtantif dan bukan sekedar perubahan minor antara draf.

a. Jenis-jenis Menulis

1. Deskripsi yaitu sebuah tulisan melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat mendengar, mencium dan merasakan) apa yang dilukiskan sesuai dengan citra penulisnya. Jadi menulis deskripsi adalah menulis dengan menceritakan keadaan sesuai dengan aslinya. Menulis deskripsi digunakan apabila penulis ingin menggambarkan bentuk, sifat dan rasa dari hal yang diamatinya. Deskripsi juga digunakan untuk menggambarkan perasaan penulis seperti bahagia, takut, sedih dan sebagainya.

2. Eksposisi diartikan sebagai tulisan yang bertujuan untuk memberi tau, mengupas, menguraikan atau menerangkan sesuatu. Dalam eksposisi masalah yang dikomunikasikan adalah informasi yang berupa data

faktual, suatu analisis, dan juga berupa fakta dari pendiruan teguh seseorang.

1. Narasi merupakan tulisan yang menyajikan serangkaian peristiwa.

Karangan narasi berisi penyampaian rangkaian peristiwa menurut urutan kejadiannya, dengan maksud memberi arti pada suatu kejadian tersebut. Ada dua tujuan menulis narasi yaitu hendak memberikan informasi atau memberi Alasan dan memperluas pengetahuan kepada pembaca, hendak memberikan pengalaman estetis kepada pembaca.

b. Faktor yang Memengaruhi Minat Menulis

Keterampilan menulis tidak tumbuh dalam diri manusia begitu saja. Perlu adanya dorongan dan motivasi sehingga mempengaruhi minat seseorang. Ada bebrapa faktor yang dapat meningkatkan minat menulis siswa seperti (Isnawati, 2014):

1. Motivasi akan mempengaruhi pola pikir siswa sehingga timbul kemauan untuk menulis. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan contoh-contoh hasil lomba menulis atau mengikuti berbagai lomba menulis.

2. Hal yang paling mendasar mengapa siswa kurang minat membaca buku dikarenakan kurangnya membaca. Akibatnya wawasan menjadi sempit dan susah untuk mengembangkan ide-ide yang dimiliki oleh siswa.

3. Bahasa adalah yang turut mempengaruhi minat menulis. Sering dijumpai siswa dan guru dalam lingkungan sekolah menggunakan bahasa daerah sehingga sulit bagi siswa untuk mengungkapkan ide

dalam tulisan dengan menggunakan bahasa formal atau bahasa Indonesia. Sehingga perlu adanya pembiasaan bagi guru untuk memperhatikan dan menggunakan bahasa Indonesia dalam lingkungan sekolah sehingga siswa mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

4. Metode pembelajaran adalah cara bagaimana guru menarik minat siswa dalam menulis. Metode ceramah adalah hal yang kurang tepat karena dalam hal ini menulis membutuhkan latihan secara rutin.

Dokumen terkait